Hari ini hari Sabtu, seperti biasa aku mengantar Mama kepasar membeli bahan makanan.
"Eh! ada neng gelis, tambah cantik aja. Bu, anaknya kenapa bisa secantik ini. Ayamnya mau berapa ekor, Neng." Kata Mang Ucup, sih Penjual ayam.
"Mang Ucup ini bisa aja." Kata ku sambil memilih daging ayam.
"Makanya mang kalau mau membuat adonan anak itu baca doa terlebih dahulu dan meminta kepada Allah untuk memiliki anak yang ganteng atau pun cantik, jangan abis dari pasar langsung mencelup-celup bini." Kata Mama ku bercanda.
Perkataan Mama membuat ku menggelengkan kepala.
"Hahaha... Bisa aja ini ibu." Mang Ucup tertawa geli.
"Itu benaran loh mang."
"Iya, Bu Insya Allah saya akan mengikuti cara ibu membuat adonan anak."
"Ngga usah kebanyakan ngomong, mang. Nih 5 ekor ayam di potong 14 ya, Mang."
"Siap, Nyonya." Mang Ucup mengambil ayam yang sudah di pilih Mama ku, lalu memotong sesuai perintah Mama ku.
"Del, kamu tungguin ayamnya. Mama mau ketempat sayuran." Kata Mama ku.
"Oke, Ma." Aku menganggukkan kepala.
"Nih, Mang. Duitnya, kembaliannya nanti kasih Della, ya mang." Mama memberikan 2 lembar uang merah, lalu mama berjalan menuju counter khusus sayuran. Yah, kami sedang berbelanja di pasar modern. Jadi kami tidak perlu bingung dimana letak penjual sayur, buah, daging dll.
"Beres, Bos." Mang Ucup menghentikan kegiatan memotong ayam, lalu mengambil uang yang di beri mama.
"Neng, tumben pesan ayam banyak. Biasanya 2 atau 3 pesannya."
"Aku ngga tau Mang, atau mungkin akan ada acara yang aku ngga tau." Kata ku.
"Bisa jadi... Nih, Non. Ayamnya dan kembaliannya." Mang Ucup memberikan kantong berisikan ayam yang sudah di potong.
"Terimakasih, Mang. Kalau gitu aku pamit dulu, ya mang." Kata ku, mengambil kantong berisikan ayam yang sudah dipotong dan uang selembar biru.
Setelah belanjaan aku dan Mama sudah lengkap kami pulang, menggunakan bajay. Karena belanjaan kami cukup banyak, kalau menggunakan taksi akan sangat lama menunggunya. Mama ku tidak suka berlama-lama menunggu.
Sampai di rumah aku membantu Mama merapihkan belanjaan, sedangkan Mama menyiangkan sayuran dan Bi Inem membersihkan daging ayam.
"Ma, aku mau tanya tumben beli daging ayam banyak." Kata ku setelah memasuki sebagaian belanjaan ke dalam lemari pendingin.
"Besok Keluarga Pakde Santoso akan datang dan mereka akan menginap disini selama seminggu, kamu tau sendiri kan sepupu kecil mu Randy sangat menyukai ayam goreng. Jadi Mama menyetok banyak Ayam goreng, kalau di butuhkan langsung di goreng." Kata Mama. Pakde Santoso adalah abang kandung dari Papa. Sifat Pakde Santoso lebih ramah di banding Papa yang terlihat sangar tapi baik hati.
"Benarkah?Aku jadi ngga sabaran ketemu sama Randy, Ma." Aku memeluk Mama dari belakang.
"Oia, Ma. Nanti malam Santi mengadakan pesta ulangtahun di Cafe Cinta, aku ijin kesana ya ma. Aku ngga enak kalau ngga datang, mama tau sendiri kan. Santi adalah sahabat ku satu-satunya, kami sudah seperti saudara kandung."
"Baik lah, nanti biar Mama ijin ke Papa. Mama tau pasti nanti kamu akan menginap disana."
"Mama memang is the best. Love you mama." Aku mencium pipi Mama.
"Ish! kau ini mandi sana, jangan ganggu Mama."
"Oke, Mama ku Sayang." Aku mencium Mama lagi, lalu pergi.
"Dasar bocah." Mama tersenyum.
"Alhamdulillah, Nyonya memiliki anak seperti Non Della yang sangat ramah, penyayang, baik hati dan cantik lagi. Ngga seperti saya Nya, anak saya kelakuannya sudah melewati batas. Suka ke club, padahal dia seorang gadis. saya menasehati dia malah balik memarahi dan meminta ngga usah ikut campur, saya bingung harus bersikap seperti apa dengan dia Nya." Bi Inem menunduk sedih dan menghentikan kegiatan membersihkan daging Ayam.
"Sudahlah, Bi. Jangan sedih anggap saja Della anak Bibi juga, biarlah anak Bibi seperti itu. Nanti dia akan menyesal suatu saat nanti, bibi jangan nangis. Buat apa menangis anak yang durhaka kepada Bibi, kalau itu anak tidak bisa di bilangin. Ya udah kita lepas, tapi bukan melepaskan semua. Maksud saya kita biarkan dia mau berbuat apa, tapi tetap kita pantau." Mama memeluk Bi Inem dan memberikan tisue untuk menghapus air mata.
"Terimakasih Nya." Bi Inem merasa senang memiliki majikan sebaik Mama.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa Like, Vote dan Komentarnya ya....
See you... 😘😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
🐾♎🕸️ Alaska 12🕸️⚖️🐾
Lah katanya rumah tidak pakai pembantu, tapi tiba2 ada Bi Inem
2022-02-28
1
Indra Yani
cerita nya seru
2022-02-26
1
Adelia Rahma
pasti Ella di apa apain sama Andra nih di pesta Santi
2022-02-24
1