Keesokan harinya, aku bersiap siap untuk berangkat sekolah enggak lupa kucium tangan Emak dan Bapak ku ritual sedari TK yang ku lakukan sebelum beraktifitas kesekolah untuk mendapat ridho dari orang tua.
Dengan nafas berat Ku ayunkan pedal sepeda ku menuju sekolah dan berdoa karna aku enggak tau kejahilan apa lagi yang akan mereka perbuat di kelas, dengan cepat ku kayuh sepeda, takut terlambat karna jarak rumah hingga sekolah sejauh 3kilometer.
Jam 06.45 aku sudah hampir dekat dengan gerbang sekolah namun tiba tiba "BRUAKKK!!!" dari belakang ada yang menendang punggung ku hingga aku terjatuh dan dada ku jatuh tepat mengenai Stang sepeda sukses membuat ku susah untuk bernafas... "UUUGGGHHHHH...HAAHHH...HAAAHHHHH..." aku mencoba untuk bernafas namun susah.
Siswa siswi yang melewati ku hanya sekedar melihat lalu melanjutkan berjalan tanpa menolongku, seakan aku hanyalah binatang yang enggak terlalu penting untuk di tolong, hingga satpam sekolah dan satu siswi datang menolongku.
"kamu enggak apa apa dek?" tanya Satpam sekolah
"enggak apa apa Pak, cuman sesek aja di dada ku" jawab ku sambil memegang dada yang sakit
"yaudah kamu duduk dulu disana Bapak ambilin minyak angin yah, dek kamu jagain temennya yah" ujar satpam yang menyuruh salah satu siswi disamping ku
Aku enggak tau siapa cewek yang mau menolong ku, aku hanya sibuk menahan sakit yang ada di hulu hati ku.
"tega banget tuh orang yang nginjek Lu" tiba tiba siswi tersebut bersuara
"hmmm..." tanpa memperhatikannya
"Lu masih sakit kah?, kalau masih sakit biar Gua bawa ke UKS aja" bujuknya
"enggak usah, Gua udah agak baikan kok thanks yah" jawab ku
"oh yaudah Lu yang sabar deh, moga mereka dapet balasannya" sedikit emosi keluar dari raut wajahnya
"Gua udah biasa kayak gini" jawab ku santai
"oh iyah kenalin Gua Silvi" sembari mengulurkan tangannya kearah ku
"panggil Gua Salman" membalas jabat tangannya
"kalau lu butuh teman,cari Gua di kelas 1 E yah, Gua pamit dulu Pak Satpam udah dateng tuh" seraya berlalu dari Ku dengan parfum yang masih tercium di hidung ku meskipun dia sudah jauh dari pandangan ku
Setelah kondisi ku mulai pulih aku kembali berjalan menuju kelas dengan sedikit berlari karna jam pelajaran akan segera di mulai,saat di depan kelas ternyata guru sudah masuk kelas ku. lalu ku ketuk pintu kelas dan semua mata tertuju padaku termasuk Guru.
"Salman, kamu terlambat masuk kelas, dari mana aja kamu?" tanya Bu Guru
"maaf Buk, tadi saya jatuh lalu di rawat di pos satpam"
"ah bohong Buk, dia niatnya emang pengen bolos tuh" sahut salah satu teman sekelas ku
"yaudah sana masuk, jangan di ulangin lagi yah" jawab guru ku
Aku pun masuk menuju bangku tempat duduk, saat melewati beberapa meja tiba tiba ada salah satu kaki teman sekelas menghalangi jalan ku hingga hampir membuat badan ku terjatuh namun beruntung tangan ku memegang meja hingga menyelamatkan ku dari benturan keras dengan lantai.
Pandangan ku mengarah kebelakang dan memandangi tersangka yang membuat ku hampir terjatuh, namun di balas dengan tatapan tajam lalu berbisik "Lu liat apa anj*ng?, mau Gua hajar Lu?"
Karna malas meladeni sikapnya aku kembali menuju tempat duduk lalu mulai mengikuti pelajaran yang di ajarkan oleh Guruku.
2 jam pelajaran akhirnya berakhir, digantikan dengan Mata pelajaran lain, karna guru yang di tunggu enggak kunjung datang, di kelas ku kembali rame layaknya seperti pasar sedangkan Aku sibuk dengan memandangi pemandangan disebelah kelas ku yang banyak di tumbuhi daun ilalang.
"SALMAN..." panggil teman sekelas ku
Aku pun berbalik dan melihat kearah suara yang memanggilku.
"oii...sini Lu" dirinya memanggilku seraya melambaikan tangannya
Dengan senang hati aku pun mendatanginya karna baru ini aku di anggap ada di kelas.
"ada apa yah?" tanya ku
"lu jongkok deh disini, kita punya permainan buat Lu" pintanya menyuruh ku jongkok di depan pintu yang menjadi sekat antara kelas ku 1B dan 1A
"permainan apa?" aku masih bingung dengan maksud mereka
"udah Lu jongkok aja yah ngadep ke pintu, Lu pejemin mata Lu, dalam hitungan ketiga Gua suruh buka Lu buka ye?" pintanya lagi
Tanpa ada perasaan curiga aku pun mengikuti arahan dari mereka,mata mulai ku pejamkan.
"Lu siap ye, 1...2...3..."
"BRAKKK..." terdengar tendangan dari belakang ku mengarah kepintu tepat didepan ku, karna ku terkejut aku buka mata ternyata pintu yang ada didepan ku terbuka dan terlihat siswi kelas sebelah yang langsung menutup roknya.
Aku menoleh kebelakang ternyata teman teman sekelas ku pada hilang lari keluar kelas, pandangan ku kembali kearah kelas sebelah, lalu datang lah seorang siswi yang duduk di depan kelas tadi mendekat kearah ku lalu "PLAKKK...!!!" tangannya sukses membuat pipi ku memerah
"ada apa ini?" tanya ku yang masih bingung dengan apa yang terjadi
"Lu kaga usah berlaga **** ya, ada apa...ada apa...dasar cowok PK yang kerjaannya cuman ngintipin CD siswi sebelah"
"sebentar bukan maksud Gua gitu"
"BRAAKKK" Belum sempat ku menjelaskan pintu kembali ditutup dengan keras
"HAHAHAH..." terdengar tawa dari belakang Ku yaitu teman sekelas yang mengerjai ku tadi
"****** LU ANJ*NG...!!"
"salah gua apa sih ke kalian?, kok segininya ama Gua?" tanya ku
Namun mereka enggak menjawabnya hanya tawa dan cacian yang terlontar dari mulut mereka, aku pun kembali ketempat duduk tanpa memperdulikan mereka meskipun kesabaran ku hampir habis namun ku coba untuk menahannya.
Saat jam istirahat tiba, aku duduk di depan kelas sembari menikmati angin sepoy sepoy karna di dalam kelas udaranya sangat pengap, aku memandang beberapa siswi kelas sebelah yang seakan akan jijik dan sinis melihatku, wajar mereka begitu karna berpikir aku memang penjahat kelamin meskipun sebenernya sangkaan mereka salah.
"Hay..." sapa seorang wanita dari arah kanan ku
Aku menoleh kearah kanan ku dan melihat ternyata Silvi yang menyapaku.
"Oh Hay..." balasku
"lagi santai nih?, boleh Gua ikut duduk?" pintanya
"oh iyah Sil, silahkan"
Dirinya pun duduk disebelahku sembari memandang kearah lapangan Basket yang ada di depan kelas ku.
Tiba tiba ada sekumpulan siswi yang melewati kami sambil nyeletuk "oii Lu enggak takut duduk sama cowok PK?"
"hah...maksud Lu apa?" tanya Silvi ke gerombolan siswi tadi
"itu cowok disebelah Lu yang kerjaannya ngintip CD siswi sebelah" sambil menunjuk kearah ku
"tau dari mana Lu, Gua enggak percaya sampai Gua lihat dengan mata kepala Gua sendiri" ujar Silvi
"yasudah serah Lu dah, Gua cuman ngingetin aja supaya Lu hati hati" sembari berlalu dari kami
Aku hanya tertunduk diam menahan malu tanpa sepatah katapun terucap untuk mengatakan kronologi yang sebenarnya ke mereka.
"Lu bener Man tukang ngintip CD siswi kelas sebelah?"
"Lu percaya Sil kalau Gua ngelakuin itu?, itu terserah Lu, Gua enggak butuh Lu percaya apa enggak, yang tau hanya Gua dan Tuhan"
"Gua percaya lagi Man, Lu cowok baik dan tampang Lu enggak mungkin bohong"
"diam tanpa membalas omongannya"
"Lu enggak ikut gabung gitu sama anak anak cowok?, Gua liat Lu sendirian"
"Gua enggak punya teman"
"yah Lu cari teman lah, kalau Lu diem gini ampe lulus sekolah pun orang orang akan anggap Lu enggak pernah ada"
"Gua lebih nyaman sendiri Sil, entah lah mereka menjauhi Gua karna Gua terlalu lugu katanya"
"yah makanya Man...Man...jadi cowok jangan pendiem gini, aktif lah kayak temen temen Lu, banyak teman enak loh"
"Gua bilang, Gua nyaman sendiri, kalau Lu enggak berkenan Lu bisa tinggalin Gua" ujar Gua sedikit tegas ke Silvi
"iyah deh iyah, sorry Lu jangan ngambek lah" seraya menepuk bahu Gua
"Lu enggak usah khawatir, Gua tetep mau kok jadi temen Lu meskipun semua orang menjauhi Lu?" ujar Silvi
Gua memandang kearah wajah nya yang putih dengan hidung mancung serta mata yang sedikit belo, doi tersenyum sampai terlihat Giginya yang putih tersusun rapi.
"aneh Lu Sil"
"kok aneh?, dimananya coba menurut Lu kalau Gua aneh?" tanyanya heran
"yah aneh aja, cewek cantik mau berteman dengan cowok cupu kek Gua"
"terserah Gua dong, Gua mau berteman dengan siapa aja mau sama yang cupu atau gaul pun itu hak Gua, terserah apa kata mereka menilai Gua, Lu enggak suka Gua berteman ama Lu?"
"eh..bukan gitu maksud Gua Sil, Lu jangan salah paham"
"makanya udah jangan bawel, yuk kewarung" sembari memegang tangan ku
Sedikit terkejut dengan sikapnya yang sedikit agresif ke diriku, memegang tangan ku yang aku sendiri belum mengizinkannya. maklum kala itu aku masih belum tau yang namanya sensasi di pegang oleh wanita.
TENG...TENG...TENG... Lonceng tanda pulang sekolah di bunyikan, lonceng yang ku tunggu tunggu saat aku mulai penat dan bosan disekolah akhirnya di bunyikan, namun aku sengaja untuk pulang agak akhiran untuk menghindari tangan tangan jahil mereka yang menggangguku saat pulang.
Setelah merasa sudah aman aku pun bergegas menuju parkiran sepeda, namun saat didepan sepeda aku terkejut karna ban muka dan belakang kempes semua tanpa tersisa angin sedikit pun di ban sepadaku, bocor?, mustahil sampai 2 ban kempes semua, karna setiap pagi selalu ku cek ban.
Entah kerjaan siapa lagi ini, akhirnya dengan pasrah aku menuntun sepeda ku dari sekolah menuju rumah, ingin ku bawa kebengkel tapi uang ku habis, terpaksa hari ini aku berjalan kaki dengan beban menuntun sepeda yang berat karna ban kempes semua, yah aku tuntun sepeda ku sejauh 3 kilometer.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Neng Euis
lanjut thor🤗..
Yuk kita saling Boom Like+ rate 5
Mampir cerita aku...
" Hello seoul"
2020-04-19
7