"Dilla main kerumah ku ya.
Ibu ku pengen mengenalmu!".ajak Ferry saat menjemput Dilla
karena sekali seminggu mereka selalu pergi main berdua
dengan sedikit gugup
"nanti aku ngapain disana?"
tanya Dilla dengan sedikit gugup
karena baru pertama kali main ketempat orang yang berstatus Ibu dari pacarnya.
bagi Dilla menjalin hubungan dengan status pacaran dengan Ferry
hal yang pertama dalam hidupnya..
berbeda dengan Ferry yang sering bergonta ganti pacaran dengan jenis wanita semuanya bekas pacar orang .
yang membuat Ferry tertarik dengan Dilla
karena Dilla yang menjaga diri selam ini .
menjadikan diri yang pertama..
dengan sangat gugup Dilla memasuki rumah orang tua Ferry..
ternya sambutan orang tua Ferry sangat dingin.
Dilla berusaha setenang mungkin kareana menghargai Ferry..
setelah pertemuan itu, Ferry yang telah mengantarkan Dilla pulang, kembali kerumah Ibunya.
"Ferry, Ibu tidak menyukai Dilla
karena Ibu dengar berita yang tidak mengenakan tentang nya."
ujar Ibu pada Ferry
"Dilla tidak seperti yang Ibu dengar."
sela Ferry yang memilih pergi melanjutkan perkerjaan nya sembari menghindari Ibunya.
seiring waktu berjalan Ferry memutuskan tuk menikahi Dilla
setelah kesepakatan kedua belah pihak diputuskanlah hari baik tuk akat nikah
setelah sebulan dari keputusan
Ferry mengucapkan ijab-kabul dengan lantang dengan menjabat tangan Bapak Dilla.
"saah"
ucap para saksi di pernikahan mereka .
setelah menikah dan resepsi Ferry memutuskan tuk tinggal dirumah kontrakan.
saat mengutarakan keinginan mengontrak itu lah,
diam diam saudara laki laki Dilla menemuinya dan berbicara berdua dengan sangat serius memberikan nasehat pada d6illa.
"Dilla,apa pun keputusan mu kami keluarga mendukungnya.
saya tau klo suami mu pekerjaan nya serabutan.
jangan banyak meminta dan menuntut padanya,
terima apa yang dikasihnya..
aku akan mengirimkan uang belanja tuk mu tiap bulan."
ujar saudara laki lakinya dengan sangat tegas.
Dilla hanya meanggukan kepala..
setelah pindah ke kontrakan
orang tua Ferry telah mulai mengatur rumah tangga mereka..
Dilla berusaha untuk tidak berpikir buruk dan menjalani nya dengan ikhlas..
selang sebulan perjalana pernikahannya,
Dilla dinyatakan positif hamil..
Dengan enteng Ibu Ferry mengatakan klo anak yang dikandung Dilla anak haram.
"Ferry ,Dilla begitu cepat hamil.
jangan jangan anak yang dikandung Dilla anak haram"
Dengan jujurnya Ferry menyampaikan prasangka Ibunya pada Dilla..
Darah Dilla berdebar,tubuh nya gemetar mendengar penuturan Ferry,
"jadi kamu bilang apa sama Ibu?"
tanya Dilla dengan lembuat sembari menahan marah dalam hatinya.
"buktikan saja nanti saat dihari kelahiran."
ujar ku karena tidak ingin membuat keributan
jawab Ferry pada Dilla.
"oo
ya sudah lah."
balas Dilla singakat walau dia kecewa tapi berusaha tuk mengendalikan emosinya.
hari hari dilalui Dilla dengan campur tangan mertuanya.
selama ada Ferry dirumah, mertuanya akan bersikap biasa,setelah Ferry pergi berkerja mengais rezeki orang tuanya menemui Dilla
dan memberikan aturan yang membuat Dilla jengah.
terkadang orang tua Ferry selalu membanggakan mantan mantan Ferry yang terdahulu.
selama hamil orang tua Ferry terus ikut campur dalam segala hal termasuk dalam hubungan mereka suami istri.
Selama hamil Dilla juga dilarang me
Bali pakaian karan akan mubazir menurut mertuanya.
Sampai pada saat Dilla harus melahirkan anak pertamanya,
"Dilla harus melahirkan dirumah bidan demi menghemat pengeluaran"
ujar mertuanya pada Ferry yang masih bisa didengar oleh Dilla yang menahan rasa sakit.
Dilla sudak dua hari dua malam dipaksa dirumah bidah hingga tidak sadar,
Dilla yanh telah tidak sadar dilarikan ke klinik bersalin dikota mereka, Setelah pemeriksaan dari seorang Dokter,
"Ibu Dilla harus di Cesar,"
ujar Dokter mentap Ferry .
Ferry yang sangat mengawatirkan kondisi Dilla Dan anak nya.
"Lakukan yang terbaik Dok "
ucap Ferry yang masih berdiri disamping Dilla.
"Pak,ayo ikut kami tuk menandatangani surat persetujuan izin tindakan Cesar."
sela salah seorang dari perawat dan yang lain menyiapkan perlengkapan tuk melakukan operasi.
Selang berapa lama,
"oek..oek..oek"
suara tangis bergema hingga luar ruang operasi.
selama dirumah bersalin Dilla ditinggalkan dengan mertuanya dan suster,tidak ada yang mendampingi Dilla karena saudaranya diluar pulau.
Dilla yang sangat haus pun tidak ada yang memberi minum..
hinga malam Ferry datang Dilla meminta minum
karean kekurangan cairan Dilla tidak bisa menyusui anaknya,
Hingga anak nya dinyatakan kuning oleh Dokter anak.
Saat Dilla mintak bantuan sama Ferry yang baru saja istirahat di bangku tunggu pasien,
"Ferry,,Fer..."
panggil Dilla dengan lirih namun terhenti.
"jangan kamu mengganggu istirahat Ferry"
ujar Ibu Ferry pada Dilla yang terus menahan nyeri bagian jahit Cesar nya.
setelah lima belas hari pasca melahirkan Dilla diperbolehkan tuk pulang.
......................
...😉😉...
𝑫𝑼𝑲𝑼𝑵 𝑵𝑶𝑽𝑬𝑳 𝑰𝑵𝑰 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝑽𝑶𝑻𝑬, 𝑷𝑶𝑰𝑵, 𝑫𝑨𝑵 𝑳𝑰𝑲𝑬 𝒅𝒂𝒓𝒊 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒃𝒂𝒕 𝒃𝒂𝒄𝒂 𝒔𝒆𝒎𝒖𝒂 😉😍🤩
𝑱𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒑𝒂 𝑳𝒊𝒔𝒕 𝑭𝑨𝑽𝑶𝑹𝑰𝑻 𝒅𝒂𝒏 𝑩𝑬𝑹𝑰 𝑹𝑨𝑵𝑻𝑰𝑵𝑮 𝒚𝒂𝒉 𝒔𝒂𝒉𝒂𝒃𝒂𝒕𝒌𝒖 𝒌𝒖
🙏🙏🙏
𝑻𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝑲𝑶𝑴𝑬𝑵 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒎𝒃𝒂𝒏𝒈𝒖𝒏 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒊𝒅𝒊𝒌 𝒔𝒆𝒓𝒕𝒂 𝒔𝒐𝒑𝒂𝒏 😘😘😘
𝑨𝒈𝒂𝒓 𝒌𝒂𝒓𝒚𝒂 𝒊𝒏𝒊 𝒔𝒆𝒎𝒂𝒌𝒊𝒏 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒆𝒎𝒃𝒂𝒏𝒈.
🤭🥰🤗🥳🌞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments