Ugghh capek nya ni badan.. Di suruh pulang dari kantor malah ngerjain beginian.beresin rumah yang besar ini sendirian, besar nya juga gak nanggung.Rumah sebesar ini cuma di tinggali sendirian, gak takut apa tu orang. Orang kaya memang aneh dan pelit. Rumah sebesar ini, pengusaha lag, tapi pembantu tidak ada. Seharusnya kan gak rugi punya pembangu lebih dari lima. Nasib gue memang malang, kalo cuma jadi pembantu ngapain gue kuliah bertahun-tahun. Begitulah omelan Amira untuk adit.
Adit memang menyuruh amira setiap hari membersihkan rumah nya. Sekiranya di kantor tidak ada yang penting, ia pasti menyuruh amira pulang ke rumahnya. Untuk mencuci baju dan beres-beres yang lain.
Kini amira telah selesai membersihkan tiap sudut rumah adit, dari mengepel, mengelap perabot-perabot, menyemprot pengharum ruangan dan mencuci baju adit.
"Akhirnya selesai juga ni pekerjaan. "Amira naik ke lantai dua untuk mengganti seprai di kamar adit.
Amira kagum saat membuka pintu kamar adit yang letak nya di tingkat dua itu. Kamar yang bernuansa putih dan abu-abu. Menggambarkan ketenangan dan rasa nyaman..
Amira membuka gorden dan mata nya takjub melihat pemandangan dari kamar adit. Pepohonan yang tinggi tersusun rapi seperti bukit-bukit barisan, rumput yang hijau, dan angin spoy-spoy membuat amira terbuai.
Rumah adit memang terbilang jauh dari kota, jarak tempuh yang memakan tiga jam setiap hari nya adit jalani. Adit memang memilih rumah jauh dari kota karna ketenangan dan pemandangan yang membuat kesendirian hidupnya sedikit terobati..
Amira berdiri di balkon dan merentangkan tangannya. Ia mengagumi betapa indahnya ciptaan yang maha kuasa. Nyanyian burung membuat nya tersenyum bahagia.
Amira berulang kali menguap, angin spoy-spoy dan keindahan pemandangan membuat nya mengantuk, ia pun kembali ke kamar dan merebahkan tubuh nya di kasur adit.
Emmmm... Nyamannya tempat tidur adit. Bos aku pinjem sebentar ya kasur nya. Begitulah gumam amira di sela-sela ia memejamkan mata nya.
Ceklek...
"Eemm.. Harum dan bersih, bagus juga kerjaan dia. "Adit membuka pintu rumahnya.
"Amira.. Amira.. Mira.. "Teriak adit.
"Kemana dia? Rumah di biarkan tidak di kunci, kalo maling masuk kan berabe. "Ocehan adit saat menaiki tangga.
Ceklek..
Adit kaget saat melihat ada seorang wanita tidur di kasurnya. Posisi amira yang membelakangi adit dan memeluk guling, rok yang sedikit naik mengespos sedikit pahanya yang putih mulus. Membuat gairah adit yang tak pernah ia rasakan kini muncul memanas di tubuhnya.
Adit lansung menaruk tas kerja nya di nakas, membuka jas,kemeja dan dasi nya. Ia langsung merebah kan tubuhnya di samping amira. Ia mencium leher amira dan memainkan lidahnya di telinga amira..
Amira merasakan sesuatu yang aneh mengusik tidur nya, ia membuka mata dan terkejut melihat bos nya yang tersenyum mesum di sampingnya.
"Bapak! Ngapain di sini? "
"Gak salah nanyak, kamu yang ngapain di kasur pria lain. "Adit memainkan rambut amira.
"Maaf pak, tadi saya kelelahan, saya hanya meminjam kasur bapak sebentar. "Amira bangun ingin lari. Tapi itu hanya sia-sia. Adit lebih cepat menahan tangan amira dan menariknya. Kini amira terjatuh di atas tubuh adit.
"Bapak mau ngapain? Bapak jangan macam-macam ya, saya akan teriak. "Ucap amira yang ketakutan.
"Teriaklah sekuat tenaga mu, mungkin hanya burung yang terbang ketakutan mendengar teriakan mu itu yang cempreng. "Adit terkekeh.
"Bapak jangan macam-macam, cepat lepasin saya. "Amira ya meronta-ronta ingin melepaskan diri.
"Jangan banyak gerak, apa kamu tidak merasakan sesuatu yang keras menyentuh tubuh mu, semakin kau bergerak, semakin aku ingin memiliki mu. "Adit berbisik di telinga amira.
Amira yang mendengar nya hanya diam dan wajah nya mulai memerah.
Kedua tangan adit memegang wajah amira, kaki amira di kunci oleh kaki adit. Membuat amira tidak bisa berpaling dari tatapan adit yang mulai bergairah itu.
"Amira.. Aku gak tau sejak kapan aku mulai ada rasa sama kamu, aku juga tidak tau sejak kapan penyakit yang ibarat kutukan bagi ku itu bisa sembuh. Yang pasti sejak pertama aku melihat mu dan mulai mengenalmu gejolak yang tidak pernah aku rasakan kini mulai aku rasakan. Aku harap kamu tidak membenci cinta ku ini, jangan salahkan cinta ku Amira. Ijin kan aku merasakan seperti lelaki pada umumnya merasakan. "
"Maksut bapak ap.. "Ucapan amira terpotong karna adit sudah mencium bibir amira dan melumatnya dengan ganas, digigit nya bibir bawah amira, membuat amira membuka bibir nya. Adit pun mulai ganas menjelajahi setiap sudut bibir amira, menyesap dan ******* membuat pukulan tangan amira di dada adit mulai lemah. Kini amira pun menikmati ciuman adit yang mulai lembut itu. Tanpa amira sadari kini tangan amira melingkar di leher adit. Entah setan apa yang merasuki amira membuat ia terbuai oleh sentuhan adit. Ciuman yang mulai memanas dan tangan adit yang mulai menjelajahi setiap tubuh amira.
Ceklek..
Aaaaaaaaaaaa.....
"Apa yang kalian lakukan. "Teriak anggun membuat amira sontak berjingkat turun dari ranjang adit.
Beberapa saat yang lalu. Anggun tiba di rumah Adit, ia memencet bel berulang kali, tapi tidak ada respon, anggun pun membuka pintu rumah adit menggunakan kunci duplikat yang di beri oleh adit padanya.
Anggun beberapa kali berteriak memanggil abang nya itu, tapi tidak ada respon. Ia pun menuju meja makan menaruk toples kuker buatan maminya. Ia berjalan keluar dapur ingin pulang. Tapi mata nya teralihkan melihat pintu kamar adit yang sedikit terbuka, ia menaiki anak tangga sambil memanggil nama abang nya, tapi juga tidak ada jawaban, saat iya membuka pintu lebih lebar betapa terkejut nya iya melihat abang nya yang tak pernah menjalin hungan dengan wanita kini di atas ranjang bersama wanita dan bertelanjang dada.
"Amira.. Lo ngapain di sini, lo berbuat apa sama abang gue. "Anggun lebih terkejut melihat wanita itu ternyata sahabat nya.
"Gue gak ngapa-ngapin kok gun, lo jangan salah paham. "Ucap amira menghampiri anggun.
"Kamu ngapain kesini, bukannya ketok pintu dulu kalo mau masuk. "Ucap adit dengan santai dan berjalan arah lemari mengambil baju kaos.
"Tadi aku juga udah berulang kali pencet bel,gak ada respon sedikit pun, aku pikir abang belum pulang dari kantor, aku penasaran liat pintu kamar abang yang sedikit terbuka, ternyata kalian berdua.. . "Anggun menggantungkan omongannya.
"Gun ini gak seperti yang lo liat, aku gak ngapa-ngapin sama dia. Tapi tadi lo manggil dia sapa? Abang?. "Ucap amira yang heran kenapa anggun memanggil bos nya itu abang, pasalnya anggun tidak pernah cerita kalo ia memiliki abang.
"Udah deh! Lo gak usah takut gitu, mau ngapa-ngapain juga gak papa, lebih bagus malahan, oya.. Bang adit itu abang gue, gue punya abang dan kakak, tapi kakak gue udah nikah dan punya satu anak. "
"Oohhh... Tapi lo anggap aja yang lo liat tadi gak pernah terjadi ya. "Ucap amira yang merasa malu di pergoki oleh adik adit yang ternyata sahabat nya.
"Ahhhahaha.." Anggun tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan amira dan melihat ekspresi sahabat nya yang malu itu.
"Lo kok ketawa sih? Mang apaan yang lucu? "
"Gak ada yang lucu, tapi muka lo tu yang lucu, kaya baru ketahuan nyolong kucing di rumah tetangga.. "Anggun tertawa geli
"Udah.. Udah.. Kalo mau ngobrol di bawah sana, abang mau tidur. "Adit menyuruh mereka keluar dari kamar nya.
"Isss.. Abang, tadi juga pas anggun belum kesini abang gak nyuruh amira turun, malah abang peluk-peluk, di kasur lagi. "
"Apaan sih anak kecil, cepet sana turun, abang capek mau istirahat. "Adit yang mendorong dua wanita itu untuk keluar kamar dan mengunci pintu.
Di dalam kamar adit, ia masih meratapi nasib nya yang sial, ia baru merasakan hasrat yang lama terpendam dan harus terganggu karna kehadiran adik nya yang ember itu.
"Mir.. Lo kok gak cerita sih sama gue kalo lo kerja jadi sekertaris abang gue. "Ucap anggun saat mereka duduk di ruang tv.
"Sebener nya gue juga mau cerita ama lo, tapi gue belum ada waktu aja buat ngobrol sambil nikmatin bakso favorit kita. "
"Ehh.. Lo pacaran ama abang gue ya? Sejak kapan? "
"Lo ngomong apa sih, sapa yang pacaran. "Sangkal amira
"Trus kalo gak pacaran tadi yang gue liat apaan? Kalo gue gak dateng mungkin kalian udah kikuk-kikuk ya. "Ledek anggun pada sahabat nya itu.
"Ngomong apaan sih lo, udah ah yuk antar gue pulang, soal nya di sini susah cari taxi. "
Anggun hanya mengangguk dan mereka jalan keluar rumah adit tanpa berpamitan kepada adit.
Gemana kelanjutannya ya..Apakah penyakit adit bisa sembuh?
Di tunggu aja kelanjutannya..
Happy day all🤗🤗🤗❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
QueenApril
nh ini nih thor crita yg pling aku suka, dmn cwonya tuh bersikap dingin dan cuek apalg dia pny pnyakit aneh thor jd gk khawatir lg dah klo ada jala*g nntinya yg ngegoda Adit, drpd karakter cwo ny playboy kan mndingan kek gni yg acuh sm cwe
suka sm critanya thor smngt
2020-08-22
1
Adiba Shakilla Ramdani
gatot deh ....wkwkwkwkw
2020-07-14
1
Jesyca Jeje💖
Mkasih kak defa..
2020-06-20
3