Menghilang

"Jika aku tau dia menenangkan diri di mana, mungkin aku tidak khawatir, tapi ini aku tidak tau dia dimana? dia menghilang di hotel setelah keluar dari ballroom. Mungkin saja Tasya diculik bukan? Mungkin ada yang tidak suka keberadaannya di sini." Sindir Damian, ia sengaja menekankan kata 'tidak suka' pada Kanaya dan Mamanya.

"Apa maksud kamu Damian? Kamu tidak mencurigai Mama dan Kanaya kan?" Bentak Weni.

"Kenapa Mama marah? Aku hanya menduga-duga ada yang berniat jahat padanya Mah! makanya aku akan mencarinya. Jika itu benar, maka aku tidak akan tinggal diam dan menghukum siapa saja yang menyentuh Istriku." Tegas Damian kemudian pergi meninggalkan mereka berdua.

Damian menyalakan mesin mobilnya kemudian melaju dengan kecepatan rata-rata menuju Perusahaan.

Saat tiba di perusahaan, Ia berjalan menuju ruangannya dan segera menyelesaikan beberapa pekerjaannya. Setelah selesai ia mengambil ponselnya lalu menghubungi anak buahnya.

"Halo." Jawab anak buah Damian yang bernama Kemal.

"Kamu sudah dapat yang ku perintahkan?" Tanya Damian.

"Belum bos! Kami kesulitan menemukannya. Tidak ada jejak setelah kejadian di hotel." Jawab Kemal.

"Kenapa kerjaan kalian sangat lambat? periksa kembali cctv nya mungkin ada yang terlewatkan." Kesal Damian.

"Cctv di luar ballroom menuju lift sepertinya ada yang menghapus Tuan." Ucap anak buah Damian.

Damian mengernyitkan keningnya, ia menekan pelipisnya sambil berpikir

"Ada yang menghapusnya? siapa?" Tanya Damian.

"Sepertinya dia seorang hacker karena hanya sebagian yang hilang." Jawab Anak buah Damian.

"Brengsek!" Dengan kesal Damian meninju mejanya. Kekhawatirannya bertambah besar saat itu juga.

"Mobil Istriku masih ada di sana bukan?" Tanya Damian.

"Masih Bos!" Jawab anak buahnya.

"Kami melihat ada tas dan ponsel di dalam mobil bos." Lapor kemal.

'Pantesan aku menelponnya tidak aktif, ternyata dia tidak membawa tasnya saat masuk ke ballroom.' Batin Damian.

"Ya sudah! cari kembali istriku. Aku ingin kalian segera menemukannya." Perintah Damian.

Setelah memutuskan telpon dengan anak buahnya. Damian kembali menghubungi Mbok Siti.

"Halo." Jawab Mbok Siti.

"Mbok, apa Nyonya sudah pulang?" Tanya Damian.

"Belum Tuan." Jawab Mbok Siti.

"Kenapa nggak kabari aku kalo nyonya menyusul ke Bandung?" Tanya Damian kesal.

"Nyonya melarang saya Tuan, katanya mau ngasih surprise di hari ulang tahun Tuan." Jawab Mbok Siti.

Damian tertegun, Istrinya ingin memberinya kejutan, malah Anastasya yang mendapat kejutan.

"Mbok', kalo nyonya pulang segera kabari aku." Ucap Damian.

..........

Tiga hari terlah berlalu, Anastasya belum juga ditemukan. Damian semakin stres dan tidak sempat mengurus dirinya, Ia tidak pernah menginap di villa karena terus mencari Anastasya. Bahkan ia mencarinya di Kereta, terminal, dan Bandara tapi tidak mendapatkan informasi apapun. Saat pulang ke villa ia hanya mandi dan mengganti pakaian lalu pergi lagi.

"Sampai kapan kamu seperti ini mas? makanlah dulu. Tinggal lah sebentar, Radit juga membutuhkan mu." Tanya Kanaya, melihat Damian mengambil kunci mobilnya.

Damian melirik kamar Radit kemudian menghampirinya.

"Pa" Panggil Radit mengulurkan tangannya.

Damian langsung menggendong dan menciuminya berkali-kali.

"Main apa sayang?" Tanya Damian.

"Mbil." Singkat Radit.

"Mobil ya? mobil Radit bagus, ayo kita main lagi." Ajak Damian kemudian duduk bersama Radit di atas karpet.

Damian bermain dengan Radit selama satu jam, hingga Radit tidur dengan pulas karena kelelahan. Damian membuka pintu kamar kemudian keluar dengan perlahan agar tidak membangunkan Radit.

"Mau pergi mencari Tasya lagi?" Tanya Kanaya melihat Damian mengambil kunci mobilnya.

"Kalo sudah tau jawabannya, kenapa bertanya?" Kesal Damian.

"Mas! Berhentilah mencari Tasya, itu hanya buang-buang waktu. Jika dia tidak pulang, itu artinya dia tidak mau lagi meneruskan pernikahan kalian. Lupakan dia, dia tidak akan kembali padamu." Ujar Kanaya.

"Apa kamu bilang? apa aku tidak salah dengar? kamu menyuruhku melupakan istriku? Aku tegaskan padamu, sampai kapanpun aku tidak akan pernah melupakan Istriku Tasya. Lebih baik kamu masuk dan jangan mengajakku berdebat lagi." Damian melangkahkan kakinya keluar dari villa lalu masuk ke dalam mobil, "Lama-lama aku bisa gila karena tiap hari berdebat dengannya." Monolog Damian di dalam mobil kemudian melajukan mobilnya mencari Anastasya.

Setelah lelah menelusuri jalanan, Damian memutuskan untuk kembali ke Jakarta dan mencari informasi tentang keberadaan Anastasya lewat teman-temannya di sana.

.............

Satu bulan kemudian, Anastasya sadar dari komanya. Dokter segera mengabari Austin dan dia sangat senang mendengarnya.

Austin segera keluar dari perusahaan kemudian melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

"Tok..tok..tok.."

Austin mengetuk pintu kemudian masuk ke dalam.

Hatinya sangat bahagia melihat Anastasya sudah sadar. Perasaan canggung pun muncul saat tatapan mata keduanya saling bertemu.

"Kamu siapa?" Tanya Anastasya merasa tidak pernah melihat Austin.

Austin mengernyitkan keningnya, kemudian melirik Dokter meminta penjelasan.

"Saya sudah memeriksanya Tuan. Dia mengalami amnesia psikogenik, ini terjadi karena stres atau tekanan dalam hidup yang menyebabkan fungsi memori tidak berjalan dengan semestinya tanpa adanya kerusakan otak struktural. Tapi Anda nggak usah khawatir, dia akan baik-baik saja." Jelas Dokter.

"Bagaimana cara menyembuhkannya dok?" Tanya Austin.

"Biarkan dia mengingatnya secara perlahan dan jangan dipaksa." Jelas Dokter.

"Baiklah." Ucap Austin.

Dokter keluar dari kamar VVIP tempat Anastasya dirawat bersama 2 suster di belakangnya.

Setelah kepergian dokter, Austin berjalan mendekat dan duduk di kursi samping brankar.

"Bagaimana keadaan mu?" Tanya Austin canggung.

Anastasya menatap dengan lekat pria tampan di depannya, pria dengan setelah jas kerja yang melekat pas di tubuhnya membuatnya semakin gagah di pandang, "Baik, Maaf Tuan! Anda siapa?" Tanya Anastasya heran.

"Kamu tidak mengingat ku? Aku Austin." Jawab Austin tersenyum.

Anastasya menggeleng "Maaf..." Lirihnya.

"Tidak apa-apa." Ujar Austin.

"Apa Tuan tau kenapa aku ada di sini?" Tanya Anastasya.

"Aku tidak tau penyebabnya. Aku menemukanmu bunuh diri di kamarku." Jelas Austin.

"Hah? bunuh diri? Di kamarmu? Apa kamu akan melakukan..." Ucapan Anastasya terpotong.

"Jangan berpikiran yang tidak-tidak. Saat itu kamu masuk ke dalam lift ku sambil menangis di hotel Mercy, kemudian ikut kelantai paling atas di kamarku. Aku meninggalkan mu di ruang tamu sedangkan aku ke kamar untuk istirahat. Saat aku bangun, aku menemukanmu pingsan dengan luka di tangan, lalu membawamu ke rumah sakit." Jelas Austin.

Anastasya berpikir dan tidak percaya, mana mungkin dia bunuh diri, "Apa yang terjadi? kenapa aku melakukan hal senekat itu?" Lirih Anastasya memegang kepalanya dan meringis kesakitan.

"Tenanglah! Jangan memaksa mengingat! kamu pasti akan ingat semuanya dengan perlahan." Ujar Austin.

Austin melihat makanan di atas nakas kemudian mengambilnya.

"Makanlah, jangan berpikir dengan keras. semuanya akan baik-baik saja." Ujar Austin menenangkan Anastasya.

Austin menyuapi Anastasya dengan telaten hingga makanan Anastasya habis.

"Kamu kuat makan juga." Canda Austin setelah memberi minum untuk Anastasya.

"Kamu yang maksa aku makan terus." Ujar Anastasya memanyunkan bibirnya.

"Hehehe, kamu harus banyak makan agar cepat pulih. Apa kamu tau dimana tempat tinggal mu? Setelah kamu sembuh, aku akan mengantarmu pulang." Ujar Austin.

Anastasya menggeleng.

"Baiklah, aku akan membantumu mencari jati dirimu." Ujar Austin.

Austin membantu Anastasya meminum obat setelah itu membantunya berbaring.

"Apa kamu butuh sesuatu?" Tanya Austin.

"Di mana ponselku?" Tanya Anastasya.

"Kamu tidak membawa apa-apa saat di hotel." Jawab Austin.

Anastasya melamun kenapa dia tidak membawa apa-apa masuk ke hotel.

Saat itu Anastasya terlalu bersemangat memberi kejutan untuk Damian hingga lupa membawa tas dan ponselnya di mobil.

"Jangan melamun! Sebaiknya kamu istirahat agar cepat sembuh." Ujar Austin.

Austin mengambil ponselnya kemudian mengirim pesan singkat lewat aplikasi ke Dodi.

"Lo cari tau kejadian di hotel bulan lalu. Apa ada ada orang yang mencari keluarganya." Isi pesan Austin.

Setelah beberapa jam Austin mendapatkan telpon dari Dodi.

"Halo." Jawab Austin keluar dari kamar Anastasya karena tidak mau Anastasya terganggu.

"Bos, Ada seorang pria yang sedang mencari Istrinya, Namanya Tuan Damian." lapor Dodi.

"Damian?" Tanya Austin.

"Damian pemilik PT. Multi Jaya. Dia kehilangan jejak Istrinya saat keluar dari ballroom menuju lift, apa wanita itu...." Selidik Dodi.

"Mungkin." Singkat Austin tidak terima ternyata Anastasya sudah menikah.

"Bos, sebaiknya kembalikan wanita itu ke suaminya." Pinta Dodi. Ia tahu saat ini bosnya sedang menaruh hati pada wanita yang salah.

"Apa Lo pikir gw akan mengembalikannya setelah dia mencoba bunuh diri? dan sekarang dia amnesia akibat tertekan? tidak! Selidiki Damian! gw penasaran kenapa istrinya nekad bunuh diri." Perintah Austin kemudian menutup telponnya.

"Dasar bos arogan! sadar bos, sadar.! istri orang." Umpat Dodi setelah menutup telponnya.

.

.

Bersambung....

Sahabat Author yang baik ❤️

Jika kalian suka dengan cerita ini, Jangan lupa, Like, Komen, Hadiah, Dukungan dan Votenya ya! 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

mampus kau damian. secara gak kangsung kau melepaskan istrimu sm org yg juga kuat nya sepertimu. ada sainganmu oenghianat

2024-09-27

0

Yati Syahira

Yati Syahira

biar gila damuan austin ,jgn di kembaliin tasya berjodoh

2024-05-24

0

sherly

sherly

jgn dibalikin Austin, biar aja Tasya Ama kamu, males banget Ama laki yg mendua gara2 blm punya anak dr yg pertama

2023-05-14

0

lihat semua
Episodes
1 Tidak Pantas
2 Menyusul
3 Bunuh Diri
4 Menghilang
5 Penyelamat
6 Mencari
7 Menjemput
8 Amnesia
9 Menahan
10 Salah Obat
11 Ke Mall
12 Di Culik
13 Menemukan Mayat
14 Pemakaman
15 Masih Hidup
16 Ke Mansion
17 Ingin Disini
18 Belanja sepuasnya
19 Kembali
20 Restoran
21 Mati Lampu
22 Berubah
23 Istri Orang
24 Penawaran
25 Cobaan
26 Terkejut.
27 Laporan
28 Gelisah
29 Sindiran
30 Menghindar
31 Menuduh
32 Pengakuan
33 Pengacara
34 Ruang Meeting
35 Kesal
36 Mabuk
37 Benci
38 Pergi dari Rumah
39 Menyerah
40 Terlambat
41 Sudah Selesai
42 Membawa Pergi
43 Villa
44 Berusaha Kabur
45 Menolong
46 Rumah Sakit
47 Kedatangan Mayang
48 Gelisah
49 Resmi Bercerai
50 Memeluknya
51 Otak Kecil
52 Butik
53 Pesta Pebisnis
54 Sah
55 Hak
56 Masalah Proyek
57 Rumah Ibu
58 Royal Group
59 Rencana Bertemu
60 Terjual
61 Dipecat
62 Mempermalukan
63 Meninggalkan rumah Ibu
64 Mengusir
65 Aku Suaminya
66 Istriku
67 Kejutan di Mall
68 Hancurkan Perusahaan
69 Bangkrut
70 Tabrak Lari
71 Hamil
72 Kabar bahagia
73 Bukan Anakku
74 Berduka
75 Pemakaman
76 Balasan
77 Jadian
78 Kecelakaan Beruntun
79 Meninggal
80 Arah Rumah
81 Cemburu
82 Menetap
83 Asisten jadi OB
84 Menjemput
85 Gaun Pesta
86 Pernikahan Jack
87 Merasa Bersalah
88 Kebahagiaan
89 Extra Part
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Tidak Pantas
2
Menyusul
3
Bunuh Diri
4
Menghilang
5
Penyelamat
6
Mencari
7
Menjemput
8
Amnesia
9
Menahan
10
Salah Obat
11
Ke Mall
12
Di Culik
13
Menemukan Mayat
14
Pemakaman
15
Masih Hidup
16
Ke Mansion
17
Ingin Disini
18
Belanja sepuasnya
19
Kembali
20
Restoran
21
Mati Lampu
22
Berubah
23
Istri Orang
24
Penawaran
25
Cobaan
26
Terkejut.
27
Laporan
28
Gelisah
29
Sindiran
30
Menghindar
31
Menuduh
32
Pengakuan
33
Pengacara
34
Ruang Meeting
35
Kesal
36
Mabuk
37
Benci
38
Pergi dari Rumah
39
Menyerah
40
Terlambat
41
Sudah Selesai
42
Membawa Pergi
43
Villa
44
Berusaha Kabur
45
Menolong
46
Rumah Sakit
47
Kedatangan Mayang
48
Gelisah
49
Resmi Bercerai
50
Memeluknya
51
Otak Kecil
52
Butik
53
Pesta Pebisnis
54
Sah
55
Hak
56
Masalah Proyek
57
Rumah Ibu
58
Royal Group
59
Rencana Bertemu
60
Terjual
61
Dipecat
62
Mempermalukan
63
Meninggalkan rumah Ibu
64
Mengusir
65
Aku Suaminya
66
Istriku
67
Kejutan di Mall
68
Hancurkan Perusahaan
69
Bangkrut
70
Tabrak Lari
71
Hamil
72
Kabar bahagia
73
Bukan Anakku
74
Berduka
75
Pemakaman
76
Balasan
77
Jadian
78
Kecelakaan Beruntun
79
Meninggal
80
Arah Rumah
81
Cemburu
82
Menetap
83
Asisten jadi OB
84
Menjemput
85
Gaun Pesta
86
Pernikahan Jack
87
Merasa Bersalah
88
Kebahagiaan
89
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!