Penyelamat

Austin kembali masuk ke dalam kamar rawat inap Anastasya. Ia menatap Anastasya penuh iba, 'Ada masalah apa kamu dengan Damian hingga kamu memutuskan untuk bunuh diri?' Batin Austin. Ada perasaan tidak rela di hatinya jika suatu saat nanti dia harus mengembalikannya pada Damian.

Anastasya membuka matanya dengan perlahan, sontak membuat Austin langsung mengalihkan pandangan ke ponselnya.

"Aku haus." Lirih Anastasya.

Austin memberikan air minum untuknya lalu duduk di kursi.

Anastasya melirik Austin yang sedang sibuk dengan ponsel pintarnya "Terima kasih sudah menyelamatkan nyawaku. Aku tidak tau kenapa aku bisa melakukan hal bodoh seperti ini. Aku ingin minta tolong, bantu aku mencari keluargaku dan penyebab semua ini." Lirih Anastasya, tanpa ia sadari air matanya mulai mengalir.

"Jangan menangis lagi. Aku akan membantumu." Ujar Austin.

"Terima kasih." Ujar Anastasya sambil menghapus air matanya.

"Tok.. tok.. tok.." Dodi mengetuk pintu kamar Anastasya kemudian masuk bersama Jack.

"Bos, ini pesanannya". Dodi menyimpan beberapa paper bag diatas meja kemudian duduk di sofa bersama Jack.

Austin beranjak kemudian menghampiri membuka paper bag yang berisi makanan. Ia mengambil 1 bungkus untuk Anastasya dan satu lagi untuknya.

"Yang ini untuk kalian berdua, Kalian pasti belum makan kan?" Austin menunjuk 2 kotak makanan lagi.

"Perhatian sekali bos kita ini." Sindir Jack.

"Jangan banyak ngomong, atau gw berikan makanan itu pada suster." Ancam Austin, keduanya langsung mengambil kotak makanan kemudian membukanya.

Austin membawa makanan di tangannya mendekati brankar.

"Kamu juga mau makan?" Tanya Austin menawarkan satu kotak makanan di tangannya.

Anastasya mengangguk kemudian memperbaiki posisi duduknya, setelah itu mengambil makanannya kemudian makan bersama mereka.

Setelah mereka makan, mereka meninggalkan Anastasya keluar dari kamar menuju taman. Mereka mengeluarkan rokok masing-masing kemudian mengobrol.

"Bagaimana dengan Damian, Lo sudah dapat informasinya?" Tanya Austin setelah mengisap rokoknya.

"Sudah, Dia beneran istri Damian. Nama istrinya Anastasya dan mereka tinggal di Jakarta." Ujar Dodi kemudian berhenti bicara menikmati rokok di tangannya.

"Hanya itu?" Austin mengernyitkan keningnya.

"Lo beneran mau tau? Jangan terlalu jauh ikut campur urusan rumah tangga orang lain." Dodi mengingatkan.

"Kenapa Lo nggak mau mengatakannya? Dengan dia bunuh diri di kamar gw, gw sudah ikut campur, bagaimana mungkin gw mundur?" Kesal Austin.

"Kembalikan dia pada suaminya." Nasihat Dodi.

"Gw memang akan mengembalikannya. Tapi gw harus tau alasan dia bunuh diri." Kesal Austin.

"Oke, tapi Lo harus janji setelah ini Lo harus melepasnya." Pinta Dodi.

"Tidak janji! cepat katakan atau Lo bakalan jadi pengangguran." Tegas Austin mengancam.

"Kenapa kalian jadi berdebat? Dodi, katakan saja! biarkan dia memikirkan apa yang akan dia lakukan setelahnya." Sela Jack.

"Oke! Damian memiliki Istri kedua di Badung bernama Kanaya dan mereka baru saja merayakan ulang tahun pertama anaknya di hotel Mercy. Saat acara berlangsung Anastasya datang dan ternyata ia baru mengetahuinya, dan akhirnya ia memilih keluar dari Ballroom dan menghilang sampai saat ini belum juga di temukan oleh suaminya." Jelas Dodi panjang kali lebar.

"What... are you seriously..? Damian selingkuh?" Pikir Austin. Bagaimana bisa Damian selingkuh dari wanita secantik Anastasya, bahkan setelah mengenalnya beberapa hari, ia merasa Anastasya wanita yang sangat lembut dan baik.

Dodi mengangguk "Tepat!"

"Apa yang menyebabkan dia selingkuh?" Tanya Austin.

"Menurut informasi karena Anastasya belum memiliki anak selama tiga tahun menikah, dan orang tua Damian tidak pernah setuju dengan pernikahan Damian dan Anastasya." Jelas Dodi kembali.

"Hanya alasan seperti itu? Sekarang jaman modern, banyak cara memiliki anak, jika semua cara sudah di coba dan tidak bisa dari rahim sendiri, kan bisa ambil anak angkat dari panti asuhan. Tapi sudahlah pemikiran manusia kan berbeda-beda." Kesal Austin.

"Lelaki serakah! Kenapa Damian tidak menceraikan Anastasya saja?" Tanya Jack menyela.

"Kalo itu, kalian tanya aja langsung ke Damian! gw mana tau hati orang, emangnya gw cenayang!" Kesal Dodi.

"Hehehe, Kali aja Lo juga tau, Lo kan tau segalanya bahkan jika gw pikir-pikir Lo malah melebihi cenayang." Kekeh Jack.

"Diam Lo!" Kesal Dodi, kemudian melirik Austin yang terdiam dan seperti sedang berpikir, "Apa yang Lo pikirkan? Lo nggak berniat menahan Anastasya di sini bukan?" Selidik Dodi. Ia sangat tau jika Tuannya sedang menginginkan sesuatu, maka ia akan mendapatkannya dengan cara apapun meskipun itu dengan cara yang licik.

"Entahlah." Jawabnya, kemudian berbalik menuju kamar Anastasya.

Austin masuk kedalam kamar kemudian menatap Anastasya yang sedang tertidur, ia merasa tidak rela jika harus kehilangan Anastasya.

Selama tiga hari setelah sadar dari koma, hubungan Austin dan Anastasya semakin dekat. Ia hanya pulang mandi dan ganti pakaian di hotel kemudian kembali lagi untuk menemani Anastasya, bahkan pekerjaan kantornya pun di kerjakan di rumah sakit. Austin berusaha untuk memanfaatkan sisa waktu yang dimilikinya bersama Anastasya sebelum Anastasya kembali bersama Damian.

Dodi masuk kedalam kamar kemudian duduk di sofa bersama Austin.

"Sampai kapan Lo menahannya? Dia bukan barang yang bisa Lo simpan? sadarlah! Dia milik orang lain. Masih banyak gadis diluar sana yang bisa Lo miliki tapi tidak dengannya." Tanya Dodi kemudian menunjuk dengan dagunya ke arah Anastasya.

"Bagaimana kalo gw pisahkan saja mereka." Ide Austin.

"Gila Lo! Mommy dan Daddy Lo bakalan ngamuk ke gw jika Lo ngelakuin itu. Karena gw ngebiarin Lo ngelakuin hal yang salah." Kesal Dodi.

"Lo nggak perlu bilang ke mereka, simpel kan?" Ujar Austin dengan santai.

"Nggak! Jika Lo nggak pulangin dia ke suaminya, gw bakalan nelpon Daddy Lo." Ancam Dodi.

"Berani sekali Lo ngancam gw?" Kesal Austin.

Dodi menghela napas dengan kasar. "Terserah Lo deh! gw capek ngingetin Lo." Pasrah Dodi.

"Hehehe, gw cuma becanda, besok Lo datangin tuh Damian di kantornya. Suruh dia menjemputnya. Dengan menyembunyikan istrinya selama 5 minggu, sepertinya dia sudah mulai sadar dengan kesalahannya." Ujar Austin.

Dodi langsung melotot tidak percaya "Sungguh?" Tanyanya.

"Tentu saja." Austin tersenyum dengan seringai licik di wajahnya.

"Lo nggak lagi merencanakan sesuatu kan?" Selidik Dodi dengan mengartikan senyum licik di wajah Austin.

Austin menaikkan kedua bahunya, "Mendingan Lo pergi sekarang, gw mau bicara dengan Syasya." Usir Austin.

Dodi keluar dari kamar berpapasan dengan dokter dan perawat yang ingin memeriksa keadaan Anastasya.

"Sore Tuan, maaf kami harus memeriksa keadaannya." Sapa Dokter.

"Silahkan Dokter." Ujar Austin.

Dokter membangunkan Anastasya kemudian memeriksanya.

"Bagaimana keadaannya dokter?" Tanya Austin.

"Sudah lebih baik, besok sudah bisa pulang. Tapi obatnya masih tetap harus di minum." Jawab Dokter.

"Baik dokter." Ujar Austin.

"Kalau begitu kami permisi." Ucap dokter kemudian mengajak perawat untuk keluar.

Setelah kepergian dokter. Austin menghampiri Anastasya.

"Besok kamu sudah boleh pulang, aku sudah menemukan keluargamu." Dengan berat hati Austin mengatakannya, ia menatap sendu wajah Anastasya yang sedang duduk. Jika saja bukan Dodi yang terus mendesaknya, ia tidak akan melepaskan Anastasya.

"Kamu sudah menemukan keluargaku?" Tanya Anastasya berbinar.

"Iya, suami kamu bernama Damian, besok dia akan datang menjemputmu. Kamu akan tinggal di Jakarta bersamanya." Jawab Damian tanpa melepas tatapannya.

"Apa kamu juga ikut?" Tanya Anastasya.

"Ayolah Syasya...! nggak mungkin aku ikut, kalian suami istri, apa kata suami kamu jika aku bersama mu." Bujuk Austin. Austin memanggil Anastasya dengan panggilan sayangnya Syasya.

"Tapi aku tidak mengenalnya, aku takut." Ujar Anastasya ketakutan.

Austin mengusap lembut kepala Anastasya.

"Nggak usah takut, aku tetap akan mengawasi mu. Dengar Syasya! aku juga akan kembali ke Jakarta, Karena urusanku di kota ini juga sudah selesai. Jika terjadi sesuatu denganmu, aku minta jangan melakukan hal bodoh ini lagi. Datanglah padaku, aku ada di perusahaan Royal. Ini ponsel untukmu, di situ sudah ada nomorku, jika terjadi sesuatu padamu telpon aku, jangan pernah merasa sendiri." Jelas Austin.

Air mata Anastasya menetes tak tertahankan, ia segera memeluk Austin untuk menghilangkan ketakutannya.

"Aku ikut kamu saja, aku sangat takut." Lirih Anastasya merasa aman dan nyaman selama bersama Austin di rumah sakit.

"Tidak mungkin Syasya, Aku tidak mau jadi orang ketiga dalam rumah tangga kalian." Tolak Austin.

Anastasya semakin menangis memeluk dengan erat Austin.

"Sudah jangan menangis lagi! aku tidak bisa melihatmu bersedih, jadi kamu harus bahagia dan selalu tersenyum." Austin melepaskan pelukan Anastasya, ia tidak mau larut terlalu jauh.

"Khemmm." Dehaman Jack sontak membuat mereka melepaskan pelukannya dan berbalik.

.

.

.

Bersambung.....

Sahabat Author yang baik ❤️

Jika kalian suka dengan cerita ini, Jangan lupa, Like, Komen, Hadiah, Dukungan dan Votenya ya! 🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

mantap austin

2024-09-27

0

Eka 'aina

Eka 'aina

permisi Thor izin mampir yah soalnya baru baca langsung tertarik selain cerita nya bagus novelnya juga gk bertele2...good Thor semangat 💪

2023-04-04

0

Yati Rosmiyati

Yati Rosmiyati

salut sama Austin walaupun Dy suka sama Anastasya tapi tidak memanfaatkan hilang ingatannya malah rela mengembalikan Anastasia kepada keluarganya 👍

2022-12-13

0

lihat semua
Episodes
1 Tidak Pantas
2 Menyusul
3 Bunuh Diri
4 Menghilang
5 Penyelamat
6 Mencari
7 Menjemput
8 Amnesia
9 Menahan
10 Salah Obat
11 Ke Mall
12 Di Culik
13 Menemukan Mayat
14 Pemakaman
15 Masih Hidup
16 Ke Mansion
17 Ingin Disini
18 Belanja sepuasnya
19 Kembali
20 Restoran
21 Mati Lampu
22 Berubah
23 Istri Orang
24 Penawaran
25 Cobaan
26 Terkejut.
27 Laporan
28 Gelisah
29 Sindiran
30 Menghindar
31 Menuduh
32 Pengakuan
33 Pengacara
34 Ruang Meeting
35 Kesal
36 Mabuk
37 Benci
38 Pergi dari Rumah
39 Menyerah
40 Terlambat
41 Sudah Selesai
42 Membawa Pergi
43 Villa
44 Berusaha Kabur
45 Menolong
46 Rumah Sakit
47 Kedatangan Mayang
48 Gelisah
49 Resmi Bercerai
50 Memeluknya
51 Otak Kecil
52 Butik
53 Pesta Pebisnis
54 Sah
55 Hak
56 Masalah Proyek
57 Rumah Ibu
58 Royal Group
59 Rencana Bertemu
60 Terjual
61 Dipecat
62 Mempermalukan
63 Meninggalkan rumah Ibu
64 Mengusir
65 Aku Suaminya
66 Istriku
67 Kejutan di Mall
68 Hancurkan Perusahaan
69 Bangkrut
70 Tabrak Lari
71 Hamil
72 Kabar bahagia
73 Bukan Anakku
74 Berduka
75 Pemakaman
76 Balasan
77 Jadian
78 Kecelakaan Beruntun
79 Meninggal
80 Arah Rumah
81 Cemburu
82 Menetap
83 Asisten jadi OB
84 Menjemput
85 Gaun Pesta
86 Pernikahan Jack
87 Merasa Bersalah
88 Kebahagiaan
89 Extra Part
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Tidak Pantas
2
Menyusul
3
Bunuh Diri
4
Menghilang
5
Penyelamat
6
Mencari
7
Menjemput
8
Amnesia
9
Menahan
10
Salah Obat
11
Ke Mall
12
Di Culik
13
Menemukan Mayat
14
Pemakaman
15
Masih Hidup
16
Ke Mansion
17
Ingin Disini
18
Belanja sepuasnya
19
Kembali
20
Restoran
21
Mati Lampu
22
Berubah
23
Istri Orang
24
Penawaran
25
Cobaan
26
Terkejut.
27
Laporan
28
Gelisah
29
Sindiran
30
Menghindar
31
Menuduh
32
Pengakuan
33
Pengacara
34
Ruang Meeting
35
Kesal
36
Mabuk
37
Benci
38
Pergi dari Rumah
39
Menyerah
40
Terlambat
41
Sudah Selesai
42
Membawa Pergi
43
Villa
44
Berusaha Kabur
45
Menolong
46
Rumah Sakit
47
Kedatangan Mayang
48
Gelisah
49
Resmi Bercerai
50
Memeluknya
51
Otak Kecil
52
Butik
53
Pesta Pebisnis
54
Sah
55
Hak
56
Masalah Proyek
57
Rumah Ibu
58
Royal Group
59
Rencana Bertemu
60
Terjual
61
Dipecat
62
Mempermalukan
63
Meninggalkan rumah Ibu
64
Mengusir
65
Aku Suaminya
66
Istriku
67
Kejutan di Mall
68
Hancurkan Perusahaan
69
Bangkrut
70
Tabrak Lari
71
Hamil
72
Kabar bahagia
73
Bukan Anakku
74
Berduka
75
Pemakaman
76
Balasan
77
Jadian
78
Kecelakaan Beruntun
79
Meninggal
80
Arah Rumah
81
Cemburu
82
Menetap
83
Asisten jadi OB
84
Menjemput
85
Gaun Pesta
86
Pernikahan Jack
87
Merasa Bersalah
88
Kebahagiaan
89
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!