Setelah menyanyikan lirik akhir lagu, semua mata yang tertuju pada Kirana menatapnya dan memberikan tepukan tangan, serta ada juga yang menyoraki ingin mendengar suara merdu tersebut sekali lagi. Membuat gadis ini menampilkan senyum hangatnya dan kembali membawakan lagu berikutnya.
Rasa lelahnya seharian akan hilang setelah mengeluarkan suaranya. Saat magrib pun para karyawan akan istirahat kembali dan untuk yang di dapur akan berganti shif dengan karyawan selanjutnya. Begitupun dengan Hendri dan Sri yang sudah bersiap-siap pulang karena mendapatkan shif pagi.
Kirana kembali ke ruang istirahat karyawan dan melihat dua orang yang sedang saling berdebat untuk membawakan tas temannya. Siapa lagi kalau bukan Mas Hendri dan Mbak Sri.
Kirana pun menghampiri dan duduk di depan mereka. Sang lelaki pun berhasil menarik tas si perempuan, dan tampaknya si perempuan mengalah.
Perempuan itupun menatap Kirana “Kita balik duluan ya Na, kamu hati-hati pulangnya, kalau nggak ada ojol langganan minta anterin aja sama si Dio!” titah Sri kepada Kirana.
“Iya mbak, mas. Hati-hati di jalan!!! Kalau gini mah, langsung aja bawa mbak Srinya ke KUA mas,” ucap Kirana kepada dua orang didepannya tersebut.
“Hiih, apa kata dunia Na? masak mas sama perawan tua,” ujar Hendri menatap Sri.
“Siapa juga yang mau sama kamu Henn???,” ucap Sri memicingkan matanya.
“Yowes balek dewek lah kalau gitu,” ujar Hendri dengan nada mengejek. Sri pun menginjak keras kaki Hendri.
“Belum apa-apa aja udah KDRT nih mbak,” ucap Hendri.
“Bodo amat,” saut Sri.
“Eh nggak boleh gitu dong mbak mas, kan biasanya juga barengan,” ucap Kirana.
“Gih, sana pulangnya hati-hati ya mbak, mas. Hehe” ucap Kirana dan diangguki oleh kedua orang tersebut.
***
Selesai dengan pekerjaannya Kirana pun menelfon ojol langganannya dan menuju ke kontrakannya. Jarak antara restoran tempat ia bekerja dengan rumah sederhananya sekitar 10 menitan.
Sesampai di kontrakan ia menghidupkan semua lampu, dan beralih membersihkan dirinya. Kemudian Kirana berusaha menghubungi seseorang dengan telfonnya.
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau sedang berada di luar jangkauan. Silahkan hubungi beberapa saat lagi atau tinggalkan pesan setelah nada berikut.
“Hufft, kamu kemana sih yang,” keluh Kirana.
Ia pun melempar handphonenya ke atas kasur dan merebahkan badannya. Kirana menatap langit-langit kamarnya dan terdiam sejenak.
“Kok perasaanku nggak enak gini yah?” Kirana kembali mengambil hp-nya, tetap saja tidak ada notif yang masuk.
Yang
Sayang
Cinta
Kamu sibuk yah?
Jangan sampai lupa shalat dan makan
Hmm
Yaudah nanti kalau udah nggak sibuk lagi kasih kabar ke aku ya.
Ia masih menatap handphone nya tersebut. Menunggu balasan dari kekasih yang telah menjadi pujaan hatinya kurang lebih 7 tahun ini. Ia pun membuka galeri di hp-nya, melihat kenangan dengan lelaki di dalam galerinya tersebut sudah menjadi kebiasaannya beberapa minggu ini. Entah kenapa ada perasaan lain yang terbesit di hatinya, seperti terluka tetapi tidak diketahui penyebabnya.
Selang beberapa menit kemudian,sebuah notif masuk ke dalam hp Kirana. Ia segera membuka notif tersebut. Berharap sang pujaan hati yang membalas, justru teman lelaki kampusnya lah yang mengirimi pesan kepadanya.
“Na, besok kita ada kelas pagi kan?” ujar seseorang.
“Iya Gar,” jawabnya singkat.
“Berangkat besok bareng aku aja, mau kan?” tanya lelaki tersebut.
“Err, nggak usah deh Gar aku berangkat pakai bus aja,” balas Kirana.
“Yah, kan sekalian lewat kosan kamu juga. Pokoknya besok aku jemput!” titah sang lelaki dalam pesannya.
“Nggak usah, aku berangkat sendiri aja,” ucapnya dengan wajah panik.
“Kamu kan sekretarisku! Apa salahnya kita berangkat bareng? Toh aku lewat sana juga kan. Ngirit Na, kan akhir bulan,” ucapnya dengan mengirimi banyak emoticon senyum.
“Heh, yaudah deh. Kamu yang maksa yah,” ujar Kirana mengalah karena memang cowok tersebut memaksa.
"Nah gitu dong, kan kamu nggak perlu repot-repot nunggu bus. Lagian besok kita sama bapak Denis, nggak boleh telat!" tambah lelaki tersebut.
"Iya-iya... dasar pemaksa," ucap Kirana.
Kirana pun segera keluar dari aplikasi obrolan tersebut dan beralih menuju meja belajarnya. Mengambil buku diary kesayangannya dan menuliskan apa yang ia rasakan hari ini.
Dear Honey
Aku tau kita LDR-an.
Aku tau kamu sedang mengejar impianmu dab berusaha untuk segera mewujudkanya.
Aku selalu mendukung-mu,
Tapi kenapa? Sekarang ada rasa lain yang menyakiti diriku?
Suara hati yang mengatakan kamu akan pergi
Suara hati yang menyiratkan hubungan ini takkan bertahan lebih lama lagi.
Apakah kamu tau, perasaan yang aku rasakan saat ini?
Sebegitu sulitkah dirimu memberi kabar?
Atau posisiku mulai tergantikan di dalam hatimu?
Usai menuliskan isi hatinya dan segera menghapuskan air yang membasahi pipinya. Ntah kenapa hatinya seperti benar-benar terluka. Cintanya, kasih sayangnya, dan rindunya bercampur menjadi satu dalam kesedihan yang tidak diketahui penyebabnya.
Kirana pun membersihkan wajahnya dan menuju ke ke tempat tidurnya, ia berusaha melelapkan tubuhnya yang sudah lelah seharian, tak lama setelah berbaring ia pun telah masuk ke alam mimpi.
***
Saat menjelang fajar, sebuah notif masuk ke dalam handphone gadis ini. Notifikasi khusus yang sudah disetel oleh Kirana tersebut membangunkannya. Ia bergegas membaca pesan tersebut dengan senyumannya.
Maaf baru balas ya.
Aku kemarin benar-benar sibuk, (emoticon sedih)
Senior mengadakan perkumpulan untuk anak coas.
Balasan singkat tersebut membuat lengkungan di bibir gadis ini memudar. Ia pun mendudukkan dirinya, dan segera menghubungi nomor lelakinya tersebut.
Tutt tutt tuut...
Lagi dan lagi panggilannya tidak diangkat oleh orang di seberang sana. Kirana pun berjalan lunglai menuju kamar mandi dan mensucikan diri untuk melaksanakan ibadah malamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Vighnarh
Kok jadi kasihan ya sama Kirana 😅
2021-01-20
1
Mia Poei
Semangat ya kak, ceritanya bagus
2020-08-31
1