Aku menatap langit yang berwarna biru muda yang seperti lautan yang tenang tanpa sebuah gangguan, tenang dengan penuh awan yang mengingatkan diriku dengan permen kapas. Kelembutan dan kemanisan permen itu membuatku candu dengan permen kapas, sungguh zaman-zaman yang penuh kenang-kenangan.
Aku menurunkan pandanganku ke arah tanganku, dan butiran-butiran es perlahan muncul di tangan kananku. Dan beberapa saat kemudian terbentuklah sebuah pedang dengan lengkungan yang indah, aku membelah angin secara horizontal dan sabitan es keluar dari pedangku.
Jika aku menggunakan non-elemen Ice, kekuatan sihirku meningkat dan juga menggunakan kekuatan elemen Flame. Oh iya sekarang aku berada di bukit padang rumput dekat desaku, pemandangan yang bagus untuk melihat matahari terbenam atau terbit, udara sejuk selalu menerpa wajahku dan menerbangkan rambutku dengan halus.
Pedang es yang berada di tanganku menghilang menjadi butiran partikel kecil seperti debu, sedikit berkilauan saat terkena cahaya matahari yang terbit dari arah timur. Dan aku mengeluarkan tangan kiriku dari kantong celanaku, pusaran api berada di tangan kiriku. Pusaran itu langsung memanjang sepanjang 5 meter, api hitam dengan bentuk tulang rusuk manusia, aku mencambuk pohon didekatku dengan gerakan yang tidak terlalu lambat.
Hanya 10 centi meter dekat pohon itu, dan pohon itu sudah terlahap api hitam milikku. "Oke untuk hari ini sudahi percobaan sihirku, Healing" Aku menumbuhkan pohon yang sudah kubakar tadi dengan regenerasi yang terbilang cepat.
Setelah menumbuhkan pohon itu hingga berbuah, aku mengambil satu buah itu yang berwarna merah darah. Buah itu adalah buah Apel jika di dunia sebelumnya, tapi disini disebut Pelacirius kalo dibalik bagian depannya maka akan menjadi Apelcirius. Buah ini rasanya manis seperti Apel dan daging buahnya seperti pir dengan air yang seperti semangka. Jadi bisa di jadikan makanan sekaligus minuman dan tentunya ini mengenyangkan, plus buah ini bisa mengisi Energy Sihir.
Aku menuruni bukit ini dengan memakan buah yang kupegang, beruntung karena aku memakai sarung tangan agar tidak membeku menjadi crystal, kalo tidak seperti yang tadi kukatakan akan membeku menjadi crystal. Aku berjalan menuju desa dengan ekspresi datar, dengan tenang aku melewati jalanan dengan di bagian sampingku ada sebuah hutan yang penuh dengan hewan buas tapi bukan monster.
Aku bisa membunuh mereka dengan mudah dengan sihirku, tapi bagiku sihir tidak akan selalu berguna. Pasti suatu hari kekuatan fisik akan dibutuhkan, jadi aku selalu berlatih dan berolahraga bersama Ayahku. Tapi sekarang tiba-tiba saja...."Woah, itu tadi berbahaya" Dengan santainya aku menghindari sebuah mayat terbang menuju arahku. Aku melihat ke arah dimana mayat terbang itu tadi, dan melihat sekelompok 2 pria dan 3 wanita sedang bertarung dengan Chain Wolf, yang dimana monster dengan tingkat core Black Green.
Tapi Chain Wolf sama seperti Goblin, bertarung dengan membawa kawan. Kukira keras ternyata kertas, bertarung membawa teman hanya akan membuatmu menjadi pecundang dan pengecut karena kau akan kehilangan pengalaman dalam bertarung. Jika kau dari awal sudah berpengalaman dan kuat tidak apa membawa kelompok karena kau bisa memanfaatkan kelompokmu itu, kuat yang berkuasa dan lemah yang ditindas.
Oke bahas Chain Wolf lagi, Chain Wolf adalah monster tingkat core Black Green, memiliki bulu perak dan ekor rantai besi diujung rantai itu terdapat mata pisau yang seperti anak panah. Tambahannya adalah mata pisau itu beracun, jadi sekali kena boom! Mati seketika. "Apa kubantu yah? Hmm, jika kubantu apa yang akan kudapatkan? Kayak nggak usah deh buang-buang waktu saja, nanti aku terlambat pulang dimarahi Ibuku lagi" Aku memanggil orang tuaku dengan sebutan Ayah dan Ibu bukan Papa dan Mama lagi karena di dunia ini anak usia 7 tahun sudah harus memiliki sifat dewasa.
Aku berjalan dengan tenang melewati mereka, mereka terlihat sempat terkejut dan berteriak kepadaku "Nak jangan mendekat, nanti kau akan diserang!!" Peringatan itu kuhiraukan saja, aku tetap melewati tapi satu Chain Wolf menerjang ke arah.
"Instant Flame" Nada dingin keluar dari mulutku, tatapan tajam ku melihat kebelakang dengan sedikit. Chain Wolf itu terbakar api hitam secara tiba-tiba, dan terjatuh di dekatku. Api hitam milikku kupadamkan, mayat Chain Wolf menjadi gosong dan aku menginjak kepala mayat Chain Wolf hingga pecah.
Aku berbalik dan kembali berjalan seperti tidak terjadi apa-apa, tapi semua Chain Wolf di dekat kelompok itu terbakar api hitam karena aku merasa kesal dengan Chain Wolf tadi yang menjeda perjalananku. Satu orang menghentikan diriku, maka semua yang berada di dekatnya akan hilang atau mati karena sudah membuatku kehilangan waktu, ingat waktu adalah hal terpenting!.
Walaupun aku ditingkat Core Solid Purple, aku sudah bisa mengendalikan elemen dan non-elemen ku dengan baik karena bantuan Eve. Karena selama ini dia yang membantuku dalam hal sihir, jika bela diri atau Figth Hand To Hand maka itu adalah Ayahku dan diriku sendiri. Sebenarnya saat usia 10 tahun aku ingin membuat pedangku sendiri, dan itu khusus untuk tubuhku dan khusus untuk semua Elemenku.
Sesampainya aku di depan gerbang desa, aku memasukinya dengan biasa saja. Pemandangan sungai manusia sudah bergerak di pagi hari ini, aku berjalan-jalan sebentar dan melihat-lihat para pedagang yang sedang mempersiapkan dagangannya. Beberapa orang menyapa diriku, dan aku menyapa mereka balik dengan senyuman dan sedikit menundukkan kepalaku. Aku sampai di sebuah toko, aku memasuki toko itu dan bunyi lonceng kecil terdengar.
Dalam toko ini dipenuhi dengan pakaian-pakaian yang sederhana, tapi bagus dan juga terlihat beberapa pakaian tradisional Jepang. Aku mendekati seorang wanita cantik berambut hitam legam sedikit perak tapi tidak terlalu terlihat, tapi jika terkena sinar matahari akan terlihat jelas sekali.
"Bu, aku kembali" Wanita cantik itu adalah Ibuku yang ceroboh, bodoh, polos, dan berpikiran minim. Aku duduk di dekatnya dan melihatnya merapikan susunan baju yang baru saja dia buat dengan tangannya yang mulus putih itu. "Selamat datang kembali Satoru, kau dari mana saja?" Ibuku bertanya tanpa melihat ke arahku.
"Aku baru saja dari bukit untuk mengambil buah-buahan ini, beruntung buah-buah ini baru saja matang" Aku menaruh keranjang penuh dengan buah-buahan yang tadi kumakan saat di bukit. Dari mana aku mendapatkan keranjang ini? Itu dari ruang hampa dari Eve, jadi aku bisa menyimpan sesuatu. "Wahhh, ini sangat manis dan juicy!" Ibuku seperti anak kecil yang baru pertama kali memakan permen saja. Tapi kalian tidak pernah melihat sifatnya yang versi Mak-mak dari negara di duniaku sebelumnya. Uihhh, mengerikan sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Raffa 11
hmmm~~~ kayak lagu
2022-05-16
1
ベルゼブブ
hm
2022-01-27
1
Elysia_02
Yeahhh Nice Mc ga punya Kompleks Pahlawan....
2022-01-26
0