"bu Salamah maksud kedatangan kami kesini bermaksud untuk melamar putri ibu nok Aya untuk putra kami Aris".
"maukan nok Aya jadi istri putra bapak". lanjut pak kades lagi.
"saya trima maksud baik pak kades datang kemari,saya tidak bisa memutuskan, karna bagaimanapun yang akan menjalani Aya sendiri, bagaimana nak". ujar bu Salamah
"emm.. mas Aris terimakasih sebelumnya, tapi mohon maaf mas Aya tidak bisa menerima pinangan mas, Aya masih ingin sendiri".
"mas Aris lelaki yang hebat, tampan, pintar dan sukses, mas Aris bisa mendapatkan wanita yang jauh lebih baik dari Aya mas, maaf.." ucap Aya dengan sangat hati hati
berharap Aris dapat mengerti, Aris yang sedari tadi menunduk lalu mengangkat wajahnya pun berkata sambil tersenyum kecut sungguh hatinya sesak mendengar penolakan yang terucap dari bibir wanita tercintanya itu.
"tidak apa apa dek, mas ngerti kalo begitu mas pamit permisi asalamualikum.." Aris pergi tergesa gesa tanpa memperdulikan teriakan ibunya.
"waaliakumussalam.."jawab Aya dan bu Salamah lirih
"ARIS..!! TUNGGU NAK". teriakan bu kades menggema di ruang tamu.lalu tatapan tajamnya beralih menghunus ke arah Aya.
"sudah bagus anak saya melamar kamu yang hanya seorang janda.tidak tau diri sekali kamu HAH.." ujar nya sambil ber api api
"KAMU FIKIR KAMU SIAPA BERANI MENOLAK ANAK SAYA.." ujar bu kades berapi api sambil berdiri berkacak pinggang, dia tidak mampu menahan emosinya ketika melihat wajah sendu putranya sebelum keluar rumah.
"bu sudah bu.. malu, bagaimanapun itu sudah menjadi keputusan Aya, kita harus terima bu legowo.." bujuk pak kades..
"emm bu Salamah mohon maaf, kami permisi asalamualikmu." pak kades menarik tangan istrinya menuju keluar di ikuti rombongan lainya,
"waalikumussalam.." tak ayal keributan itu pun memancing omongan tetangga ada yang mencibir Aya karna beranggapan Aya sok jual mahal sombong dan lain lain, Aya yang mendengar bisik bisik cemoohan tetanggapun hanya mampu terisak di pelukan ibunya, dadanya sesak sungguh dia sama sekali tidak mau menyandang status janda seperti ini.
"hiks..bu Aya udah lelah bu, rasanya Aya udah ga sanggup, hiks.. kenapa mas ALi ninggalin Aya seperti ini andai.. andai mas Ali masih ada bu.. Aya ga akan merasakan tersiksa seperti ini bu.." Aya hanya mampu terisak
"astagfirullah ya allah,,nyebut nok itu semua sudah kehendak robbi.., jangan membuat suamimu yang sudah tenang di sana tersiksa karnamu nok.." ibu Salamah pun hanya mampu berucap dengan air mata yang sudah tidak bisa ia tahan, bagaimanapun dirinya juga tidak bisa berbuat apa apa,,
dirinya juga bingung harus apa karna dirinya pun sudah lebih dulu menyandang status janda.
"istirahatlah nok, temani Andi di kamar jangan biarkan dia tidur ini sudah sore ora ilok
(_tidak bagus_.) sebentar lagi magrib,"
"iya bu..Aya masuk dulu kekamar, maafin Aya buat ibu malu.." Aya segera menghapus jejak air matanya, ia tidak mau kalau sampai putranya melihat. dia pun beranjak dari duduknya dan masuk kekamar.
"sudah tidak perlu di pikirkan lagi.." ujar bu Salamah... Aya mengangguk..
malam pun menjelang sunyi hanya terdengar suara jangkring dan kodok, hidup di desa memang lah bertemankan sepi, ketika angka sudah menunjukan jam 8 malam maka keadaan sudah sunyi. di sinilah Aya berada di depan teras rumah menjadi tempat singgah ternyaman melihat bintang bersanding dengan bulan purnama sungguh pemandangan yang indah...
Merenungi nasib nya yang kini berstatus kan janda...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Masih awalan.. Salam kenal saya macil...
Mengikuti jejak Aya menuju kota..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
G** Bp
terlepas dari judul ga mslh lah yg pnting aku suka ceritanya. .
numpang duduk ya thor
2024-03-08
0
Bundanya Pandu Pharamadina
nyimak Aya
2024-02-05
0
Athifah S Rato
janda bohai nie,,,
2024-01-25
0