tiba di kantor WJ group keenan memasuki kantornya dengan wajah seperti biasa dingin dan datarnya..
dirinya terus berjalan memasuki gedung menaiki lift khusus menuju lantai 20.
keluar dari lift dirinya memasuki ruanganya.
melangkah menuju kursi kebesaranya. tak lama masuk sahabat yang merangkak menjadi asistennya Ivan setiawan.
"hai pak bro." sapa Ivan sambil dirinya duduk di depan sahabat serta bos dingin itu.
"hem.."jawab singkat Keenan..
"izzz.." Ivan memutar matanya jengah dengan jawaban Ken..
"pa an." tanya Ken
"gue mau bahas investor dari luar kota yang kemaren kita.." belum selesai menjelaskan terdengar ketukan di pintu.
Tok.. tok..tok..
"MASUK." jawab Ivan.
"eh ada lo Van." tanya Siska setelah memasuki ruangan Kenan.
"emm.." saut Ivan.
"ada apa." tanya Kenan malas.
"kamu udah sarapan Ken." tanya Siska dengan lembut.
"udah." jawab Ken tanpa mengalihkan pandanganya dari komputernya.
"syukurlah..ini aku bawakan kopi untukmu."
ujar Siska sambil menaruh kopi di meja Kenan.
"hemm." jawaban andalan Kenan.
"kalo gitu aku keluar dulu." pamit Siska kepada Kenan. tanpa ada balasan dari Kenan.
dirinya keluar dari ruangan Kenan dengan muka masanya. setelah menutup pintu dirinya menuju keruanganya sambil menghentak hentakan kakinya.
"izz sebel bangt sih susah banget buat kamu luluh Ken. si Ivan lagi pake acara mesem mesem ngetawain gue." gerutu Siska.
😠😠😠😠😠😠😠😠😠😠😠😠😠😠😠😠
"gila tuh Siska masih aja ngejar lo Ken ga ada lelahnya." heran Ivan.
..."lo kaya ga kenal dia aja." jawab Ken. ...
..."lo ga cape bareng dia mulu." tanya ivan...
"mau gimana lagi dia juga temen kita. lagian gue masih butuh tenaganya.. kerja dia lumayan bagus." jawab Kenan seadanya.
"iya iya.." Ivan menyerah. pasalnya dia muak dengan Siska yang terus mencari muka dengan Kenan dari dulu sampa sekarang terlebih lagi sekarang sahabat sekaligus bosnya sudah duda tambah gencer lah tuh ulet pokat.
"dah dari pada bahas dia lanjutkan soal investor baru kita."
"ok.." jawab Ivan. dan merekapun melanjutkan rutinitas padatnya..
suasana sore di kediaman wijaya yang begitu nyaman di samping rumah tempat menjemur baju sekaligus taman kecil dan tak lupa sepasang kelinci putih manis menambah kesan romantis...
terdapat Aya yang sedang menikmati semangkok bakso mang sugeng yang enak dan sekarang akan menjadi langganan Aya tiap sore.. sedang duduk di kursi taman sendirian...
"hai Aya..."sapa Rizki supir nyonya wijaya.
"iya.." jawab Aya singkat. dia mendongak dan tak lama dia menundukan pandanganya dari laki laki yang lumayan tampan dan muda.
"kenalin Rizki supir ibu Nani. panggil aja A Iki." sapa Iki sambil mengulurkan tanganya dan tersenyum manis.
"eh..Aya A.. panggil aja nok Aya.." Aya kaget pasalnya Iki duduk di sampingnya dan Aya cepat cepat membalas uluran sapa iki. dan dirinya pun melanjutkan makanya dengan tergesa gesa dirinya tak nyaman duduk berdua takut ada fitnah..
"pelan pelan nok.." Iki terkekeh dengan cara makan Aya yang cepet cepet tanpa jaim.
"udah selesai A...Aya masuk dulu yah.." pamit Aya sambil berlalu masuk kedapur tanpa menunggu jawaban Iki.
"emmm... menggemaskan.." batin Iki
kejadian itu tak luput dari pandangan Kenan yang baru saja pulang dari kantornya.
dirinya yang memang cuek dengan sekitarpun masa bodo dengan penglihatanya barusan dia hanya berfikir pembantu barunya adalah kekasih supir mamahnya..
dirinya memilih memasuki rumah dan langsung kekamarnya guna membersihkan diri agar cepat cepat bertemu dengan buah hati nya..
berbeda dengan Ken yang tergesa gesa agar bertemu dengan buah hatinya Ayapun sama tergesa gesa memasuki dapur bedanya dia menghindari Iki.. dirinya tak nyaman duduk berdua dengan laki laki selain keluarga dan almarhum suami tercintanya..
Brug....
Aya menabrak bahu bi Inah tak sengaja sisa kuah yang ada di mangkoknya mengenai kaos yang di kenakan Aya.
"kenapa nok kaya di kejar kejar hantu." tanya bi Inah.
"ga papa bi.. cuma kebelet.." jawab asal Aya.
"ya udah gih sana ke wc. sini biar mangkoknya bibi aja yang cuci. sekalian ganti baju itu dah basar kotor lagi."
"enn ga usah bi Aya aja yang nyuci cuma mangkok ma gelas inih.." Aya pun mencuci mangkok serta gelas yg habis dia pakai.
"Aya kekamar dulu ya bi." pamit Aya.
"iya nok.." jawab bi Inah.
dirinya keluar dari pintu samping dapur netranya tak sengaja melihat punggung iki.. yah dia sudah menebak pasti Aya menghindari iki. dirinya sudah di ceritakan alasan Aya memilih kekota kepada bi Inah.. Aya sudah merasa nyamah dengan bi Inah dirinya menganggap bi Inah sudah seperti ibunya.
"Aya.. Aya.. ada yah janda di deketin pria kok malah lari." gumam bi Inah sambil geleng geleng kepala..
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Dini Lestari
siiip aya ,biar gk d sebut janda ganjen .
2024-01-03
1
Bernadeta Daus
gas terusss
2023-12-12
2
Alma Lisma
aya calis idaman
2023-11-24
0