Pertemuan ketiga

Sesampainya di parkiran mall, mereka semua turun dari mobil. Sekarang gantian Rigel yang mengambil alih untuk menggendong Arsy.

"Arsy mau main apa?" tanya

"Cemuanya," jawab Arsy semangat.

Sekarang Arsy sudah mulai terbuka saat bersama Rigel, sudah tak terlalu takut seperti dulu.

"Baiklah, hari ini Papa akan turuti semua permintaan Tuan putri."

"Benelan, Pa?"

"Beneran dong, apa sih yang nggak buat Tuan putri kesayangan Papa." Rigel mencubit gemas hidung mungil Arsy.

"Hole ..." Arsy bersorak gembira karena hari ini apa yang dia minta akan di turuti oleh sang Papa.

Sesampainya di timezone, Arsy langsung berlari untuk mencoba bermain semua permainan yang di temani oleh Rigel. Sedangkan Jingga ikut tersenyum saat melihat Arsy bahagia dan lupa kalau di tinggal pergi oleh Mami dan Daddy nya.

Tiba-tiba, ponsel Jingga berdering. Dia tersenyum saat melihat siapa yang sedang melakukan panggilan vidio itu. Jingga langsung mengangkatnya.

"Halo pengantin baru, apakah kalian sudah sampai di villa?" tanya Jingga.

"Ya kita sudah sampai, dan tempatnya sungguh indah," sahut Simon yang memeluk Elia dari belakang.

Jingga merasa sedikit risih saat melihat pasangan pengantin baru itu. Mentang-mentang sidah halal, seenaknya saja bermesraan di depannya seperti itu.

"Apakah kalian akan terus pamer kemesraan seperti ini! Kalau begitu akan ku tutup panggilannya," ancam Jingga.

"Jangan ... Jangan ...." cegah Elia.

" sayang ... tolong fokus dulu, Aku mau bicara sama Jingga. Kalau kau terus seperti itu, menjauhlah!" protes Elia kepada Simon yang terus saja menghujani wajahnya dengan ciuman.

"Baiklah." Simon terlihat sedih saat melihat istrinya yang sudah marah-marah.

"Jing, bagaimana Arsy? Apakah dia sudah bangun? Menangis apa nggak?" tanya Elia bertubi-tubi. Sejak tadi, dia belum tenang jika belum mendengar bagaimana kabar Arsy.

Jingga bukannya menjawab, dia justru mengganti menjadi kamera belakang yang memperlihatkan bagaimana bahagianya Arsy saat bermain dengan Papanya.

Elia mencoba memperhatikan kembali siapa pria yang sedang bersama Arsy. Saat mengetahui bahwa itu Rigel, membuat hati Elia sedikit senang. Setidaknya Arsy sudah mau akrab dengan papanya.

"Bagaimana? Apakah sudah bisa melihat dengan jelas?" kata Jingga.

Elia terlihat mengangguk.

"Makasih ya Jing, sudah mau menjaga Arsy."

"Sama-sama. Kayak sama siapa saja, lagian Arsy kan juga putriku!" ungkap Jingga.

Elia mengangguk dan tersenyum. Jingga memang sudah menganggap Arsy seperti putrinya sendiri.

"Bolehkan aku berbicara dengannya sebentar?" tanya Elia.

Jingga berjalan mendekati Rigel dan Arsy yang sedang main trampolin. Dia memanggil Arsy mengatakan bahwa Mami dan Daddy nya sedang melakukan panggilan vidio.

Arsy terlihat bahagia, dan berlari menghampiri Jingga. Kemudian, Jingga mengarahkan kamera ke wajah Arsy.

"Halo sayang...," sapa Elia.

"Halo my little princess," timpal Simon.

"Halo Dady dan mami," jawab Arsy dengan wajah bahagia. Terlihat jelas kalau tak ada kesedihan di wajah putrinya itu.

"Arsy maafin Daddy sama Mami ya, tadi gak pamit dulu sama Arsy. Soalnya Arsy masih tidur."

"Gapapa Mami, Acy ngelti kok. Oh, ya jangan lupa nanti pulang bawakan acy adik bayi ya."

Elia terbelalak saat mendengar Arsy mengatakan tentang adik bayi. Sedangkan Simon tersenyum bahagia.

"Siap little princess, doakan Mami biar cepat ada adik bayi dalam perutnya ya," sahut Simon yang terlihat bahagia ketika mendengar Arsy menginginkan adik bayi. Sedangkan Elia menatapnya dengan tatapan tajam.

Mendengar Arsy menginginkan adik bayi dari Simon dan Elia membuat hati Rigel terasa perih seperti teriris pisau. Ternyata hatinya masih belum bisa berdamai jika mendengar kalau Elia kini sudah menjadi milik pria lain.

"Mami sudah dulu ya, Acy mau main cama Papa." setelah itu, Arsy kembali menghampiri Rigel untuk bermain kembali. Melihat wajah Rigel yang terlihat sendu membuat Arsy bingung.

"Papa kenapa? Kok sedih?" tanya Arsy.

Melihat Arsy menyadari kalau dia sedang terluka, membuat Rigel segera membuang perasaan itu jauh-jauh.

"Papa gak apa-apa kok sayang, kita lanjut main lagi ya.

" Arsy mengangguk. "

Sedangkan Elia terlihat kesal dan bertanya-tanya kenapa Arsy bisa membahas soal adik bayi. Dan Jingga hanya menjawab dengan mengatakan kalau Arsy memang menginginkan adik bayi. Setelah berbicara cukup lama, Elia dan Jingga menyudahi panggilan vidio mereka.

Di pertengahan permainan, tiba-tiba Arsy merasa lapar. Jadi, dia mengajak untuk mencari makan terlebih dahulu, nanti lanjut bermain lagi. Dan Rigel menuruti keinginan putrinya.

Di tempat yang sama, Angkasa juga sedang berjalan mengecek pusat perbelanjaan milik keluarganya dengan di temani oleh asisten Lim dan beberapa bodyguard. Di tengah perjalanan, tiba-tiba dia melihat sosok wanita yang beberapa hari ini memenuhi pikirannya.

"Asisten Lim, aku mau menyapa temanku sebentar."

"Tapi, Tuan muda___" asisten Lim tak melanjutkan ucapannya ketika melihat tatapan Angkasa yang begitu tajam. Jadi, terpaksa dia menuruti perintah tuan mudanya itu.

"Kalian di sini saja, jangan ikuti saya!" titah Angkasa.

Angkasa tak mau di lihat sedang bersama para bodyguard yang wajahnya datar dan menyeramkan. Perlahan, Angkasa menghampiri Jingga yang sedang duduk sendirian sambil memainkan ponsel.

"Hei cantik, sendirian saja," sapa Angkasa yang tiba-tiba duduk di kursi depan Jingga.

Jingga menoleh sebentar, lalu acuh dan kembali menatap layar ponselnya. Melihat Jingga yang mengabaikannya, membuat Angkasa merasa kesal.

Angkasa menghembuskan nafasnya perlahan untuk menetralkan emosinya. Sepertinya harus ekstra sabar jika ingin berkenalan dengan wanita cuek. Angkasa berubah mendekat duduk di dekat Jingga, wajahnya bertumpu pada telapak tangan dan melihat dengan jelas wajah cantik wanita itu dari dekat.

Entah kenapa, jantungnya berdetak begitu cepat, wajah cantik itu benar-benar telah membuatnya terhipnotis sampai membuat sepasang matanya tak berkedip sedikitpun.

"Jangan terus menatapku!" ujar Jingga tanpa menoleh sedikitpun ke arah Angkasa.

Angkasa tersenyum saat mengetahui bahwa Jingga sebenarnya tahu kalau dia sedang menatapnya, tapi sok cuek dan jual mahal.

"Ternyata kamu sadar kalau ada seseorang yang sedang menatapmu?"

"Tentu saja, aku tidak buta dan tuli!" pungkas Jingga yang masih fokus memainkan game dalam ponselnya.

"Lalu, kenapa kamu mengabaikan pria setampan ini dan terus bermain game? Apakah game itu lebih menarik dari pada aku?"

Jingga menghentikan aktivitasnya dan menoleh ke angkasa dengan tatapan tajam.

"Tentu saja lebih menarik, karena aku tak suka pria sepertimu!" tandas Jingga. "Jadi, pergilah sebelum ada sesuatu yang melayang," lanjutnya.

Angkasa hanya tersenyum saat melihat wajah galak Jingga yang justru membuat dia semakin menarik. Ini adalah pertama kalinya Angkasa bertemu dengan wanita seperti ini. Biasanya semua wanita akan mendekatinya karena kekayaan dan ketampanannya. Tapi, wanita cantik yang ada di depannya saat ini, terus saja menjauhinya sejak pertama kali bertemu.

Melihat Pria aneh yang ada di depannya saat ini hanya tersenyum bukannya pergi, membuat Jingga semakin merasa kesal.

"Pergi atau___"

"MaNgga ...," seru Arsy yang berjalan menghampiri Jingga.

Melihat ada seorang gadis kecil tiba-tiba memeluk Jingga, serta pria dewasa yang datang menghampiri meja mereka. Membuat Angkasa mengerutkan kening.

Mereka siapa? Jangan bilang gue udah godain istri orang! Batin Angkasa.

...****************...

Ciye... Ada yang mulai..

Jangan lupa like, komen, vote dan hadiahnya ya...

Novel ini akan up setiap hari jam 10 pagi. Kalau lagi gak sibuk in sya Allah akan kasih bonus up. Jadi, ikuti terus kisahnya...

Terpopuler

Comments

Lui Sian

Lui Sian

salah paham

2022-05-12

0

nisa

nisa

😄 bang angkasa slh pahan mangga blm nikah lho

2022-02-24

0

🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤

🍭ͪ ͩ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️¢ᖱ'D⃤

baru mulai baca di awal jingga seorang dokter ini kok kayak baby sister ya

2022-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog (pengenalan tokoh)
2 Di paksa Kerja
3 Pertemuan ketiga
4 Pria aneh bin gila
5 Membawakan sarapan
6 Kriteria pria idaman
7 Elia ngambek
8 Bab 7
9 Bab 8
10 Bab 9
11 Bab 10
12 Bab 11
13 Bab 12
14 Bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 Bab 17
19 Bab 18
20 Bab 19
21 Bab 20
22 Bab 21
23 Bab 22
24 bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 MCDG ~Bab 29
31 MCDG ~ Bab 30
32 MCDG ~31
33 MCDG ~ Bab 32
34 MCDG ~ Bab 33
35 MCDG ~ Bab 34
36 MCDG ~ 35
37 MCDG ~ Bab 36
38 MCDG ~ Bab 37
39 MCDG ~ Bab 38
40 MCDG ~ Bab 40
41 MCDG ~ Bab 41
42 MCDG ~ Bab 42
43 MCDG ~ Bab 43
44 MCDG ~ Bab 44
45 MCDG ~ Bab 45
46 MCDG ~ Bab 46
47 MCDG ~ Bab 47
48 MCDG ~ Bab 48
49 MCDG ~ Bab 49
50 MCDG ~ Bab 50
51 Promo novel ~ Skysal
52 MCDG ~ Bab 51
53 MCDG ~ Bab 52
54 MCDG ~ Bab 53
55 MCDG ~ Bab 54
56 MCDG ~ Bab 55
57 MCDG ~ Bab 56
58 MCDG ~ Bab 57
59 MCDG ~ Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 MCDG ~ 63
65 MCDG ~ Bab 64
66 MCDG ~ Bab 65
67 MCDG ~ Bab 66
68 MCDG ~ Bab 67
69 MCDG ~ Bab 68
70 MCDG ~ Bab 69
71 MCDG ~ Bab 70
72 Pengumuman pemenang give away pulsa
73 MCDG ~ Bab 71
74 MCDG ~Bab 72
75 MCDG ~ Bab 73
76 MCDG ~ Bab 74
77 MCDG ~ Bab 75
78 Promo novel author " M Anha"
79 MCDG ~ Bab 76
80 MCDG ~ Bab 77
81 MCDG ~ Bab 78
82 Promo novel
83 MCDG ~ Bab 79
84 MCDG ~ Bab 80
85 MCDG ~ Bab 81
86 MCDG ~ Bab 82
87 MCDG ~ Bab 83
88 MCDG ~ ungkapan Author
89 MCDG ~ Bab 84
90 MCDG ~ Bab 85
91 MCDG ~ Bab 86
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Prolog (pengenalan tokoh)
2
Di paksa Kerja
3
Pertemuan ketiga
4
Pria aneh bin gila
5
Membawakan sarapan
6
Kriteria pria idaman
7
Elia ngambek
8
Bab 7
9
Bab 8
10
Bab 9
11
Bab 10
12
Bab 11
13
Bab 12
14
Bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
Bab 17
19
Bab 18
20
Bab 19
21
Bab 20
22
Bab 21
23
Bab 22
24
bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
MCDG ~Bab 29
31
MCDG ~ Bab 30
32
MCDG ~31
33
MCDG ~ Bab 32
34
MCDG ~ Bab 33
35
MCDG ~ Bab 34
36
MCDG ~ 35
37
MCDG ~ Bab 36
38
MCDG ~ Bab 37
39
MCDG ~ Bab 38
40
MCDG ~ Bab 40
41
MCDG ~ Bab 41
42
MCDG ~ Bab 42
43
MCDG ~ Bab 43
44
MCDG ~ Bab 44
45
MCDG ~ Bab 45
46
MCDG ~ Bab 46
47
MCDG ~ Bab 47
48
MCDG ~ Bab 48
49
MCDG ~ Bab 49
50
MCDG ~ Bab 50
51
Promo novel ~ Skysal
52
MCDG ~ Bab 51
53
MCDG ~ Bab 52
54
MCDG ~ Bab 53
55
MCDG ~ Bab 54
56
MCDG ~ Bab 55
57
MCDG ~ Bab 56
58
MCDG ~ Bab 57
59
MCDG ~ Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
MCDG ~ 63
65
MCDG ~ Bab 64
66
MCDG ~ Bab 65
67
MCDG ~ Bab 66
68
MCDG ~ Bab 67
69
MCDG ~ Bab 68
70
MCDG ~ Bab 69
71
MCDG ~ Bab 70
72
Pengumuman pemenang give away pulsa
73
MCDG ~ Bab 71
74
MCDG ~Bab 72
75
MCDG ~ Bab 73
76
MCDG ~ Bab 74
77
MCDG ~ Bab 75
78
Promo novel author " M Anha"
79
MCDG ~ Bab 76
80
MCDG ~ Bab 77
81
MCDG ~ Bab 78
82
Promo novel
83
MCDG ~ Bab 79
84
MCDG ~ Bab 80
85
MCDG ~ Bab 81
86
MCDG ~ Bab 82
87
MCDG ~ Bab 83
88
MCDG ~ ungkapan Author
89
MCDG ~ Bab 84
90
MCDG ~ Bab 85
91
MCDG ~ Bab 86

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!