Bella yang di terima kerja di cabang perusahaan yang Reza miliki segera pindah tempat tinggal.
Reza yang sampe sekarang belum mengingat kejadian di hotel Royal Garden tersebut hanya bisa berharap bukan kejadian yang bahaya.
Reza menggenggam tangan Bella.
"kamu beneran mau pindah." Reza berharap Bella mau tinggal dengannya di apartemen.
"iya." jawab singkat Bella.
Bella Saphira
Gadis cantik, berkulit kuning Langsat khas gadis Indonesia, dengan hidung mancung nan kecil, mata bulat dengan bibir tipis yang mungil. Rambut ikal berwarna coklat. Kaki yang jenjang tinggi bak seorang model.
Yah dia memiliki tubuh yang sempurna, yang banyak di idamkan kaum wanita maupun pria.
Tapi Dia memiliki kehidupan yang gelap, hidup seorang diri. Setelah mengetahui kalau orangtuanya yang mengasuhnya bukan orangtua kandung dan meninggal saat Bella belum menemukan kedua orangtuanya.
Reza Abraham Lincoln
Pria tampan dan menawan, berkulit eksotis berdarah Amerika. Memiliki hidup mancung, rahang kekar dan mata yang tajam. Rambut hitam serta bertubuh tinggi besar.
Yah Reza benar sempurna, keluarga yang kaya, tubuh sempurna, kehidupan yang sempurna.
Mereka memang seakan langit dan bumi jika membandingkan kehidupannya.
Waktu berlalu mereka saling tak bertemu.
Reza sibuk dengan pekerjaan yang harus bulak balik keluar kota. Sedangkan Bella menghabiskan waktu nya dengan bekerja sebagai karyawan di perusahaan Reza.
"Lu denger gak, katanya ada merger karyawan tau.. Bos kita mau buka cabang lagi.." tanya Sisi teman kerja Bella.
"Gak tau, emang kenapa?" jawab Bella sambil menoleh kanan kiri.
"itu ada supir bos, katanya dia itu kepercayaan bos. Bos biasanya datang, tapi udh beberapa bulan ini gak datang." celoteh Sisi dengan cemberut.
"kenapa kok bisa, dan kenapa lu cemberut gitu.." colek Bella.
"Lu gak pernah liat si, si bos tuh waw bgt gila'.. gw walaupun di jadiin simpanan mau gw gak nolak.." Sisi mengibas Gibas rambutnya yang hitam panjang.
Bella terkekeh geli melihat tingkah laku Sisi.
"Supirnya juga ganteng kan." jawab Bella.
"akh standar aja supirnya, lagian juga udah punya tunangan dia.." Sisi berjalan pindah ke kursinya.
Bella terkejut,.
"bener aja, lagian orang seganteng dia mana mungkin belum punya pacar.." Bella merajuk pada dirinya sendiri.
"lu aja Bell, yang kepedean. Mungkin emang dia orang baik makany nolong lu.. toh sekarang juga gak ada kabar kan.." cetus Bella menatap ponselnya.
Sepanjang hari Bella tak karuan karna perkataan Sisi tadi.
Bella menerka nerka, mungkin supir bos bukan satu, kan gitu orang kaya suka banyak supirnya.
Braakk..
Bella kaget.
"lu kenapa dari tadi ngelamun aja.." ujar Sisi.
"dari td gw panggil gak nengok,. " Sisi duduk di samping Bella.
"lu bikin jantung gw copot tau Si. siapa yang ngelamun." ketus Bella.
krauk krauk.. Sisi memakan Snack.
"lu udh liat supir bos blm.." tanya Sisi.
"belom.." Bella menyeruput kopi.
"nooooh.. " Sisi menunjuk ke arah jendela.
Bella menoleh, memperhatikan dengan seksama.
"kok bukan Reza ya.." guman Bella.
"lu ngomong apa gw gak denger,"tanya Sisi.
"lu bner itu supir Bos?" Bella meragukan ny.
"lu kan emang blm pernah liat supir bos, soalny dia selalu ma bos, dan semenjak lu masuk.."
sruuuutttt... Sisi meminum esnya.
"dia gak pernah kesini tau."lanjut Sisi.
Bella yang terus menerus memperhatikan dengan seksama supir tersebut dan memang bukan Reza yang dia kenal.
"Si.. nama supir bos siapa ?" Tanya Bella yang di selimuti rasa penasarannya.
"Fahreza.." Sisi memperhatikan wajah Bella yang kebingungan.
"lu kenapa Bell, kok gak percaya gtu kalau dia emang supir bos." penasaran Sisi dengan sikap Bella.
"ada supir atau asisten lain gak bos ? orangnya ganteng, hidungnya mancung, gede tinggi badanya Si.."antusias Bella.
"gak tau juga gw, yang gw tau itu supir dan asistennya sekaligus." Sisi mengerutkan dahinya.
"Ganteng, mancung, gede tinggi itu si bos bukan.." tanya Sisi.
*Deg...
Deg*...
Bella termenung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments