prang... gelas yang di genggam Reza jatuh kelantai.
Bella kaget dan bangun terburu buru melihat ke ruangan depan.
Dia mendapati Reza yang tertidur pulas di sofa.
Bella membersihkan pecahan gelas. Lalu tanpa dia sadari, Bella menatap wajah tampan di hadapannya.
"kalau di pikir ni orang emang ganteng bgt, porsinya pas gtu sama badanya. Gw suka mikir, kok bisa org kaya dia mau ngurusin gw. Padahal gw gak punya apapun, slama ini cari kerja juga susah bgt." gumamnya sambil menyentuh wajah Reza..
"ukirannya sempurna bgt, kalau dia pacar gw.. akh gw halu aja.." tepok kening Bella.
byuurr.. byuurr..
"gw kesiangan, ternyata gw tidur disini ya." Reza menguap..
"oh dia lagi mandi kayanya.." ujar Reza membuka jaket dan kancing kemejanya.
kreeet..
Bella memakai handuk yang menutupi dada dan sedikit bagian inti tubuhnya.
"akh.." Bella terkejut karna melihat Reza yang sudah bangun.
Reza yang ternganga melihat tubuh mulus Bella menelan saliva kasar. Dan memalingkan wajahnya.
"cepat masuk kamar, saya juga mau mandi.." ujar Reza.
Bella berlari ke kamar.
Reza pun masuk ke kama mandi.
byur byur..
"bisa gila gw kalau Disni lama... tuh body luar biasa bgt.. " oceh Reza sambil mandi.
Mereka terdiam di ruang tengah dan saling menatap teh di atas meja. Keheningan menyelimuti seluruh ruangan tersebut.
Memang mereka tidak saling kenal dan malah baru beberapa Minggu saja mereka bertemu.
Memang bukan hal tabu untuk orang yang sudah dewasa melakukan apapun tanpa tau asal usul apa lagi di lingkungan metropolitan gini.
"aku mau keluar dari hotel ini, " cetus Bella memecahkan keheningan. Reza yang kaget langsung menatap wajah Bella.
"disini kan di hitung harian, pasti mahal bgt,." lanjut Bella.
"aku pinjem uang aja buat cari kosan murah di sekitar sini, sambil ngelamar ke kantor yang kamu kasih semalam." jelas Bella.
"gaji kamu sebagai supirkan gak mungkin buat bayar hotel ini terus." tambah Bella.
Reza termenung,.
"oh iya, gw di anggap supir ya ma dia." guman Reza.
"Hmmm, gini aja kamu ngelamar dlu kerja, kalau di terima nnti kamu ikut tinggal di apartemen sya aja dlu aja. Kebetulan kamar tidur ada 2 walaupun gak besar." Papar Reza.
"gak usah Rez, emang kamu gak ada kluarga kalau saya harus tinggal disana." jawab Bella.
"saya gak mau nanti jadi masalah tambah besar." tambah Bella.
Reza menggenggam tangan Bella.
"percaya ma saya, gak masalah kamu mau tinggal sama saya. kalau kamu sudah dapat gaji kamu bisa pindah kalau emang gak suka tinggal ma saya. Saya niat tulus bantu kamu di kota ini." ujar Reza menatap Bella.
TULUS...
"apa dia lupa semalam ngelakuin apa ma gw ?" Bella dalam hati. Melepas tangan Reza.
"apa kamu lupa semalam ngelakuin hal apa ?" Tanya ketus Bella.
Dengan wajar bingung Reza menatap Bella.
"semalam gw ngelakuin apa ? gw mabok terus gw gak sadar ," tanya Reza pada dirinya. Reza menggeleng-gelengkan kepalanya.
"akh ternyata begitu ya, orang mabuk mana mungkin inget. Pantas aja byk yg melanggar aturan tapi seorang gak ngelakuin apa apa.." ketus Bella menuju kamar. Braakk membanting pintu.
Reza yang tak mengingat kejadian semalam kebingungan, dengan duduk termenung di sofa dia terus memijat kepalanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments