Desa di pinggir kota
Dewi nampak memandang sebuah foto keluarga yang nampak sudah usang di bingkai kecil, hari ini genap 18 tahun berlalu dari peristiwa naas yang membuatnya trauma selama hampir satu tahun lamanya setelah kematian rekan kerjanya di keluarga Hernandez, Dewi bahkan sempat menitipkan anak Dayana ke sebuah panti asuhan karena harus mengatasi rasa trauma nya agar nantinya bisa merawat anak berusia 2 tahun kala itu.
Dua hari sebelum kematian Dayana
"Wi......tolong aku!! lihat ini...ini uang dari tabungan aku, aku mengambil semuanya dan memasukkan ke dalam koper ini!! bawa anakku pergi jauh!! bawa dia pergi!!! dia dalam bahaya kalau aku masih hidup Wi!!"
ucap Dayana dengan berlinang air mata, Dewi bahkan tak. tau apa yang menimpa Dayana saat ini.
"Dengar Dewi!!! apapun yang kamu lihat nanti!! apapun yang kamu tau!! tetap lah teguh dengan sumpah setia sebagai pelayan keluarga Hernandez!! walau kau akan melihat kematian ku pun!!'" lanjut Dayana
Dewi, wanita berusia 20 tahun yang sudah di anggap nya adik sendiri, wanita yang sudah dia urus sejak berusia 15tahun dan di bawa masuk ke dalam keluarga Hernandez sebagai pelayan di sana juga. Dewi terisak ketika Dayana menceritakan tentang ancaman seseorang kepada dirinya dan keluarganya.
"Ajari anakku hidup tanpa dendam Wi,...dia harus bersih!!"
Kembali ke masa di mana Dewi mengusap foto itu dengan senyuman nya. Hari ini adalah hari ulang tahun Dinayla, anak yang akhirnya dia ambil dari panti asuhan tempat dia menitipkan nya dulu, kini gadis itu sudah besar. dan hari ini adalah hari ulangtahun yang ke 20 tahun.
"Bundaaaaa....." panggil nya
"Iya Nay..... sebentar! Bunda datang!" saut Dewi
"Bunda menangis lagi?" tanya Nay ketika melihat mata sembab Bunda nya.
"Ya.. Bunda selalu menangis bahagia di hari ini!" kata Dewi,dan Nay nampak memeluk wanita yang telah membesarkannya itu.
"Bagaimana pembahasan rencana wisuda mu apa sudah selesai?" tanya Dewi sambil menikmati makan malam mereka di teras belakang rumah.
"Sudah selesai Bunda, dan acaranya akan di adakan Senin depan" kata Nay
Nay memang sekolah terlalu dini, hingga di umur 17 tahun kurang dia sudah masuk ke bangku kuliah,dan setelah menempuh 3 tahun masa kuliah yang memang di percepat, akhirnya dia lulus kuliah juga.
"Sudah ada rencana untuk ke depannya?"
tanya Dewi pada Nayla sambil mengakhiri makan malam mereka kali ini.
"Belum Bunda, tapi Nay bakalan meneruskan online shop kue nya aja, kita akan nyari ruko buat di sewa Bun, dan sekaligus online shop nya jalan,gimana Bun?" tanya Nayla
"Bunda setuju saja, Dan Bunda akan ikut membantu nya nanti" jawab Dewi sambil membereskan peralatan makan di meja dan di bantu oleh Nayla, mencuci dan meletakkan semua peralatan pada tempatnya. Nayla memilih membuat kopi dan teh jahe manis untuk sang Bunda, kebiasaan minum kopi Nayla tak bisa di hilangkan begitu saja.
"Bunda....kemarin pak Amer nyamperin Nay lagi!" kata Nay sambil tersenyum manis, dia tau bahwa lelaki 45 tahun yang menjadi dosen di kampus nya tertarik dengan sang Bunda.
"Kamu tuh ya....udah jangan di gubris" kata sang Bunda
"pak Amer kan udah duda Bun, lagian Echa juga suka banget sama Bunda"
"Kalau kamu menikah, Bunda baru mau mikir hal-hal kayak begitu" kata sang Bunda.
"Bunda ada-ada saja! Bunda dulu dong, pak Amer baik lho Bun'' bujuk Nay, namun sang Bunda hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala saja.
Amer (45tahun), lelaki yang tak sengaja dia kenal 2 tahun yang lalu, kala itu Amer mengalami kecelakaan tunggal di daerah rumah Dewi, karena jalanan yang sudah sepi dan tak ada orang lagi, Amer di bawa Dewi ke klinik di dekat sana,. Dewi menemani nya dan bahkan mengantar pulang Amer. Amer sudah menduda hampir 3 tahun kala itu, dia mempunyai seorang anak gadis yang sekarang berusia 25 tahun, yang akhirnya juga menjadi teman Nayla.sudah satu tahun ini Amer terang-terangan mengejar cinta Dewi, apalagi anak semata wayangnya mendukung penuh perjuangan Papa nya.
Saat jam sudah semakin bergulir, ada sebuah mobil berhenti di depan rumah Dewi, Dewi mempunyai rumah dengan halaman yang cukup luas, jadi ketika ada orang yang memarkirkan mobilnya di depan pekarangan, acapkali Dewi maupun Nayla tak mendengar dengan jelas.
Pengendara mobil itu adalah Arthur,dia berjalan bersama seorang anak buahnya. Maximus lelaki 25 tahun ini adalah anak angkat Fila ( Asisten setia Celia Hernandez) dia juga menjadi sahabat dan juga asisten Arthur Hernandez, lelaki serba bisa dengan kejeniusan yang tak bisa di remehkan, semua orang tau dia dan sang majikan yaitu Arthur mempunyai sifat yang sama, walaupun dalam hal kekejaman Arthur tak terkalahkan. Mereka di sana atas perintah nyonya besar Hernandez, Celia.
Tok....tok.....tok.....
Bunyi pintu di ketuk membuat heran dua anak dan Bunda tersebut, Dewi melihat jam di dinding terlebih dahulu, dan dia bertambah heran karena tak ada yang pernah bertamu di jam begini.
"Siapa Bun?"
"Bunda gak tau! tetap waspada Nay!" kata Dewi.
Hampir 10 tahun Dewi memang selalu waspada, karena 10 tahun silam Nyonya besar Rosemary datang menemui nya, dan memberikan sebuah kotak berisi wasiat yang suatu saat harus Dewi jalankan, namun sampai sekarang pun Dewi tak pernah membuka kotak tersebut, dia benar-benar tak ingin berurusan dengan keluarga Hernandez.
Ceklek......
Dewi tercengang melihat lelaki bule di hadapannya, walaupun sudah sangat lama, namun ingatan nya tak pernah berkurang, lelaki dengan angkuh berdiri berjajar di depannya. Dia bisa melihat dengan jelas wajah yang hampir mirip dengan mantan majikannya dulu, Agam Hernandez. Buru-buru Dewi menetralkan mimik wajahnya, sayangnya si jenius Max sudah bisa menangkap mimik wajah Dewi.
"Seperti nya saya tidak perlu mengenalkan diri di depan Nyonya! Anda sudah mengenal siapa yang ada di samping saya bukan Nyonya Dewi?"
kata Max dengan tanpa ekspresi.
"Maaf.....ada yang bisa di bantu?" tanya Dewi tanpa mempedulikan perkataan Max, di saat bersamaan Nayla muncul dari belakang Dewi.
"Siapa Bunda?" tanyanya, belum juga Dewi menjawab Max sudah bersuara.
"Nona Dinayla Saraswati?"
"Ya?"
"Ikutlah dengan kami! ini perintah!" kata Max
"Kau bukan majikan kami yang harus kami taati!! anakku tak akan kemana-mana!! Memang nya kau siapa? berani memerintah di sini!!"
ucap tegas Dewi, dia tak mau Nayla bernasib sama dengan kedua orangtuanya bila berurusan dengan keluarga Hernandez.
"Arthur!!!.. sesuai namaku Arthur....dan aku adalah raja! perintah ku adalah keseharusan untuk di penuhi!!" Jawab Arthur dengan dingin dan angkuhnya.
bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Pecinta Halu
tegang amat bacanya
2022-05-19
0
Endang Purwati
saiyaaa salluutt sma othooorrr satu iniii...beberpa novelnya on going llohhh...tapi bisa nulis cerita sekeren iniiii...aselliii inii kereenn...mudah2an alur dan konfliknya gak terllu berat yaa thoorr....biar nyan bacanya...
2022-02-24
2
A ai
sepertiny seru thor,lnjut
2022-02-22
0