Di sisi lain di kediaman keluarga Hernandez...
''Apa kamu bilang???!!!"
teriak Abigail sambil mengebrak meja ketika anak buahnya melaporkan bahwa mereka tak bisa mendapatkan Dinayla, gadis yang di nyatakan sebagai pemilik saham Rosemary sang mama dalam surat wasiat yang baru beberapa waktu di bacakan oleh pengacara keluarga Hernandez.
"Kita keduluan seseorang Nyonya"
kata salah satu anak buahnya tersebut dengan nada yang ketakutan karena merasa gagal menjalankan perintah sang majikan.
"Kalian tau siapa orang yang bertindak lebih dulu dari kita??' tanya Abigail dengan ketus.
"Kami tidak tau Nyonya" jawab mereka dan seketika menunduk.
"Bod*oh!!!! gak berguna!!!.... keluar!!!" teriak Abigail, dia memang terkenal dengan bar-bar nya di antara saudaranya yang lain.
Tak ada yang benar-benar tau lawan atau kawan di antara mereka, mereka memakai topeng kemunafikan satu sama lain, terlihat sangat jelas lagi bila mereka berada dalam satu meja dan berbagai kamera menyorot kebersamaan keluarga besar Hernandez yang tersohor dan terkenal akan ke harmonis serta kebersamaan mereka, terbukti tak ada yang pernah mau meninggalkan mansion besar Hernandez,dan entah mengapa alasan mereka selalu serempak.
"Begitu banyak kenangan yang tertinggal di mansion ini, sejak kami masih kanak-kanak sampai sekarang!"
Itulah kalimat yang keluar dari semua anggota keluarga Hernandez, bahkan Celia yang menyandang gelar nyonya besar Hernandez saat ini, mengatakan bahwa kenangan sang suaminya yang membuat dia bertahan di mansion tersebut.
"Sayang......jangan terlalu sedih, kita akan mencari cara lain untuk mendapatkan gadis itu.!! aku yakin ini pasti ulah Aleysia atau mungkin Celia, di antara mereka patut kita curigai!"
sang suami, Viko yang memang selalu menjadi provokator bagi Abigail Hernandez sang istri.
"Memangnya apa lagi yang bisa kita lakukan??!!" kata Abigail dengan ketus.
"Kita akan memikirkan nya lagi, ini sudah larut sebaiknya istirahat lah, sayangi tubuh mu sayang...."
kata Viko yang memang di nilai Abigail sebagai sosok yang sangat perhatian dan paling mengerti dirinya.
Di belahan ruangan lain, Celia sedang menerima telepon dari seseorang.
"Bagaimana dengan tugas yang aku berikan?" tanya Celia pada orang yang menjadi lawan bicaranya.
"semuanya beres!!!aku sudah membereskannya!!" Saut seseorang itu.
"Jangan biarkan dia keluar dari sana, sampai kita benar-benar sudah mendapatkan apa yang kita cari!"
kata Celia
"Baiklah!!"
Tut..... sambungan telepon terputus begitu saja setelah orang tersebut menjawab pertanyaan dari Celia.
sedangkan seseorang yang dihubungi Celia yang tak lain adalah Arthur anak lelakinya nampak duduk di sofa di kamarnya dengan menaikkan satu kaki diatas kaki yang lainnya menghentakkan kedua tangannya di punggung sofa menatap gadis yang sekarang tengah terbaring di atas ranjang nya karena pengaruh obat bius yang disuntikkan oleh Max di tengkuk belakang di Nayla.
"bagaimana sekarang Tuan Arthur?" kata Max karena sudah hampir 1 jam belum ada tanda-tanda Nayla sadar dari pengaruh obat yang dia disuntikkan di dalam tubuhnya.
"biarkan saja dia Max, Aku ingin tahu bagaimana terkejutnya gadis ini ketika besok pagi dia berada ditempat ini!" kata Arthur yang berdiri dari sofanya dengan senyum seramnya.
"Max pindahkan dia ke sofa, Kau pikir aku bisa tidur di tempat sempit seperti ini Max!??Yang benar saja kau!!"
Max langsung menundukkan kepalanya pelan sebagai tanda hormat dan mengerti akan perintah dari Arthur, apartemen milik Arthur memang sangat luas dan juga besar namun Arthur bener-bener hanya membuat satu ruangan yang dia jadikan sebagai kamar tidur,satu ruangan lagi dijadikan tempat sebagai kantornya. Max mengangkat tubuh Nayla dan meletakkan perlahan ke sofa yang ada di kamar tersebut.Setelahnya Max undur diri, Max seperti begitu membutuhkan berendam dengan air hangat untuk menghilangkan rasa penat di tubuh nya, apalagi pertarungan singkat nya dengan Nayla membuatnya merasakan tubuh yang agak lelah.
Max undur diri, apartemen nya tepat berada di depan apartemen Arthur,jadi dia dengan mudah nya keluar masuk apartemen Arthur ketika Arthur memerlukan dirinya.
Sepeninggal Max , Arthur menguyur dirinya di bawah shower dengan air hangat, dia teringat kembali dengan perintah sang Mama, wanita tangguh yang hampir tak peduli dengan anaknya, Arthur! setidaknya itulah yang ada di pikirannya saat ini.
Didikan penuh dengan kedisiplinan dan keras membentuk sosok Arthur yang kuat, angkuh dan tak terkalahkan, dia adalah sang penguasa bahkan sebelum dewan direksi dan keluarga besar Hernandez menaikkan dia ke dalam tahta kerajaan bisnis keluarga Hernandez.
Di tangannya, perusahaan tersebut menjadi lebih maju dan lebih di kenal banyak orang.
Tak ada yang tau, bahwa Arthur punya kehidupan dan pekerjaan sendiri yang menghasilkan pundi-pundi keuangan nya yang semakin menumpuk.Arthur gak butuh perusahaan tersebut sebenarnya, namun demi menghormati keputusan sang Mama.
Arthur berjalan ke ranjang nya ketika acara mandinya sudah selesai, dengan celana panjang kolor tanpa baju, Arthur mulai merangkak naik dan memposisikan diri untuk segera tidur.Arthur memang lebih suka tidur tanpa memakai bajunya, dada bidang miliknya tampak menantang sekali.
Di pagi hari!!!
Arthur nampak membuka matanya pelan ketika merasakan ada seseorang yang duduk di atas perutnya, bahkan di lehernya nampak terasa sebuah pisau kecil siap menancap.
"Dimana aku?" tanya Nayla ketika melihat Arthur membuka matanya.
Posisi Nay sedang duduk di atas tubuh Arthur dan menodongkan pisau kecil yang di arahkan pada leher kekar Lelaki tersebut.
"Kau salah memilih urat nadi gadis bodoh!?" kata Arthur santainya.
"Seharusnya di sini gadis bodoh!!"
Lanjut Arthur dan mengarah kan pisau tersebut di urat lehernya, seketika Nay melepaskan spontan pisau yang sudah menusuk leher Arthur sedikit bahkan sampai berdarah.
Melihat Nay yang lengah, Arthur membalikan keadaan, dan sekarang Nay lah yang berada di bawah Arthur dan pisaunya tepat di leher Nay, Nay nampak sangat kaget.
"Jangan mencoba melawan gadis bodoh!! kalau kau tak ingin keluar dari sini hanya tinggal nyawa!!" kata Arthur penuh penekanan, sedangkan Nay terlihat menantapnya dengan mata sejuknya.
Di rumahnya, Dewi nampak membuka kotak pemberian dari Rosemary beberapa tahun silam,Dia langsung membuka kartu berwarna hijau tanpa mempedulikan semua isi kotak itu yang lainnya,dia membuka perlahan dan mulai membaca isi dari pesan nyonya besar Rosemary.
Deg.......
Jantung Dewi seakan berhenti ketika melihat isi dari kartu yang dia pegang saat ini, tangannya ikut gemetaran memegang surat yang ada ditangannya.Dewi seakan tak rela bila berhubungan dengan keluarga Hernandez.
"Kenapa kau begitu tega nyonya Rosemary!! kau tega padaku dan Nayla!! apa tak cukup orang tua nya saja yang berurusan dengan kalian!!??" gumam Dewi sambil menyandarkan dirinya di punggung sofa.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
rayy syiiruup
greget sm othor nya...suka nge gantung pas lg seru2 nya
2022-03-02
0
Susi Andriani
lanjuuut penasaran
2022-02-16
1
azzahra
seru
2022-02-16
1