" Sangat berat bagiku melepasmu" ujar Delon.
" Kamu lucu deh,kita kan masih bisa bertemu" kata Renata sambil tertawa kecil.
Delon tidak melepaskan genggaman tangannya,sambil sesekali dia mengecup punggung tangan Renata.
" Aku turun ya,hati-hati di jalan" kata Renata.
" Re..." panggil Delon saat pintu mobil Renata sudah terbuka.
" Ada apa?" tanya Renata.
" Mulai besok jangan bekerja lagi,sepulang sekolah aku akan menjemputmu" jawab Delon dan Renata pun mengangguk.Lebih baik mengangguk untuk cari aman daripada berdebat yang tidak akan ada akhirnya.
" Renata,masuklah.Aku akan pergi setelah kamu masuk" titah Delon.
Tepat pukul sembilan malam Delon mengantarkan Renata pulang.Selain karena itu jam pulang Renata,Delon juga harus datang ke Bar miliknya.
" Aku ingin pergi,tapi kemana? Aku tidak punya siapa-siapa lagi.Aku juga takut,bagaimana kalo aku hamil" monolog Renata.
" Aku harus ke rumah Bu Nancy sekarang" Renata keluar dari kamarnya lalu berlari ke rumah bidan yang berada tepat di samping kost-kostannya.
" Bu Nancy belum tutup kan?" tanya Renata sambil tersenyum.
" Belum Ren,ayo masuk" ajak Bu Nancy.
" Ibu satu-satunya orang yang memanggil Ren pada Renata" ujar Renata.
" Karena ibu suka yang berbeda" kata Bu Nancy.
Renata masuk dan duduk di sofa.
" Ada perlu apa Ren? Air di kostan kamu macet lagi?" tanya Bu Nancy.
" Gak kok buk,Renata kesini bukan karena air yang macet" jawab Renata.
" Trus karena apa?" tanya Bu Nancy.
" Renata mau tanya sesuatu sama ibu,tapi Renata mohon agar ibu merahasiakan ini" jawab Renata sekaligus mengajukan permintaan.
" Ada apa Ren? apa hal yang penting?" tanya Bu Nancy.
" Renata mau suntik buk" jawab Renata ragu.
Bu Nancy mengerutkan keningnya," Suntik apa,KB?" tanya Bu Nancy dan Renata mengangguk.
" Kamu sudah pernah melakukannya?" tanya Bu Nancy.
Renata pun menceritakan semuanya,dari awal pertama saat di hotel sampai yang terjadi tadi sore.Bu Nancy sangat terkejut mendengar cerita Renata.
" Kita tunggu sampai kamu datang bulan ya Ren,ibu tidak bisa menyuntikmu sekarang.Ibu takut jika benih itu sudah tumbuh di rahimmu,bisa bahaya" ujar Bu Nancy.
" Tapi Buk,Renata takut besok dan seterusnya laki-laki itu melakukannya lagi.Tolong Renata Buk,Renata Mohon" pinta Renata.
" Sejak kamu melakukkannya untuk yang pertama kalinya,apa kamu sudah datang bulan?" tanya Bu Nancy.
" Sudah buk,baru selesai kemaren" jawab Renata.
" Kita tunggu bulan depan ya,jika kamu halangan ibu akan memberimu suntikan tapi kalo tidak berarti kamu positif hamil" kata Bu Nancy.
Renata tertunduk lesu,dia bingung harus bagaimana.
" Ren,apa laki-laki itu orang baik dan mau bertanggung jawab jika suatu saat kamu hamil?" tanya Bu Nancy.
" Iya Buk,bahkan dia mengajak Renata hidup bersama tapi Renata gak mau" jawab Renata.
" Astaga Renata.Kenapa kamu begitu bodoh,harusnya kamu tinggal saja bersama laki-laki itu agar bila suatu saat nanti kamu hamil,kamu bisa menuntutnya" uhar Bu Nancy dengan nada sedikit kesal.
" Begitu ya buk?" tanya Renata.
" Iya,harus begitu" jawab Bu Nancy.
" Tapi buk,bukankah itu dosa.Tinggal satu atap dengan laki-laki yang bukan suami kita" ujar Renata.
" Jadi,kalo kamu tinggal di sini dan dia tinggal di sana,kalian bertemu lalu melakukannya,kamu pikir itu bukan dosa.Sama aja Renata,itu juga dosa" geram Bu Nancy.
" Telpon dia,suruh dia menjemputmu dan membawamu pulang ke rumahnya.Bila perlu kalian menikah agar gak ada lagi yang namanya dosa" titah Bu Nancy.
" Baik bu" patuh Renata.
" Sudah malam,pulanglah.Nanti pintu gerbangmya di tutup" kata Bu Nancy.
Renata pun menurut.Dia kembali ke kamarnya dan memikirkan setiap ucapan yang dikatakan oleh Bu Nancy tadi.
...****************...
" Re,tunggu" panggil Dea.
Renata menghentikan langkahnya lalu berbalik," Ada apa De?" tanya Renata.
" Aku mau minta maaf atas kejadian tempo hari" jawab Dea.
" Sudahlah,aku sudah memaafkan kalian" ujar Renata lalu buru-buru pergi karena harus cepat-cepat pergi bekerja.
Sesampainya di perpustakaan,Renata langsung mengerjakan tugasnya.Menyusun buku-buku pada raknya sesuai tema buku,juga membersihkan debu-debu pada buku,rak serta tempat duduk.
" Re,makan siang dulu baru bekerja lagi" ujar Pak Yanto,bos tempat Renata bekerja.
" Iya Pak" kata Renata.
Setiap hari Renata mendapat jatah makan siang dan makan malam,jadi dia tidak perlu keluar uang untuk membeli makanan.Gajinya dia pakai untuk membayar kamar kostnya dan sisanya dia tabung untuk keperluan yang tidak terduga.Hidup di Ibukota sebatang kata,mengajarkan pada Renata untuk hidup prihatin dan tidak berfoya-foya.
Renata menyantap makan siangnya di meja kasir.Sambil makan Renata membaca sebuah buku,hingga dia tidak sadar kalo Delon sudah ada di hadapannya.
" Makan dulu sayang,baru lanjutin baca bukunya" ujar Delon.
Renata menutup bukunya lalu terkejut melihat Delon yang sedang duduk santai di hadapannya.
" Kapan kamu datang?" tanya Renata.
" Ada gak sih panggilan yang lebih indah selain KAMU? tanya Delon.
" Maaf,aku belum tau siapa nama kamu" ucap Renata.
ucapan Renata sontak membuat Delon menganga lebar," Sayang,kita sudah melakukannya berkali-kali,mungkin benihku sudah tumbuh di perutmu.Tapi kamu belum tau siapa namaku? keterlaluan kamu sayang,aku harus menghukummu" ujar Delon.
" Mas,kita harus bicara" kata Renata.Akhirnya dia memanggil Delon dengan panggilan Mas.
" Dari tadi kita sudah bicara sayang" kata Delon.
" Aku serius" ujar Renata.
" Habiskan dulu makananmu,baru setelah itu kita bicara" titah Delon.
Renata pun menghabiskan makanannya dengan cepat,karena dia ingin membicarakan hal penting pada Delon.
" Mas" panggil Renara pelan.
" Kita bicara di luar" kata Delon.
" Enggak Mas,kita bicara di sini saja" tolak Renata.
Delon menatap tajam wajah Renata," Baiklah,cepat katakan" titah Delon.
" Apa alasan Mas melakukan lagi hubungan itu kemaren? Oke,yang pertama terjadi karena sebuah kesalahan,tapi menurutku yang kemaren itu bukan.Apa Mas menganggapku hanya pemuasmu saja,atau kamu ingin mempermainkan aku dengan mengatasnamakan cinta? Atau aku hanya sebagai bahan pelampiasan?" tanya Renata.
" Aku mencintaimu" jawab Delon singkat sambil terus menatap wajah Renata.
" Bagaimana bisa Mas,kita bertemu dalam sebuah kesalahan.Bagaimana bisa mas mencintaiku dengan begitu cepat?" tanya Renata lagi.
" Cintaku tidak butuh alasan ataupun penjelasan Renata.Apa itu cukup jelas?" Delon balik bertanya.
" Kamu hanya terobsesi padaku Mas,bukan mencintaiku" ujar Renata.
" Apa kamu masih kurang cukup bukti? apa aku harus melakukannya lagi,disini?" tanya Delon geram.
" Kamu gila Mas.Ternyata benar,kamu hanya menjadikanku pemuasmu saja.Kalo benar cinta,kamu tidak akan merusakku Mas" ujar Renata lalu mengemasi bekas makannya dan pergi meninggalkan Delon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
putek riyanti.
benar itu re
2022-01-29
3
Ela Jutek
tegas lah ren
2022-01-26
1
Nova Herlinda
lachhhh....jgn ngambek re.... ude minta nikahin aja sama delon... biar namti kamu hamil gak bingung minta pertanggung jawaban lagi
2022-01-14
1