Bab 3

Renata duduk di kursinya sambil membaca buku.Setiap pulang sekolah Renata bekerja di perpustakaan kota.Pukul sembilan malam perpustakaan tutup, barulah dia pulang ke rumahnya.

" Hai" sapa seseorang padanya.

" Ada yang bisa saya bantu?" tanya Renata ramah.

" Aku lagi cari buku tentang bisnis,bisa tunjukan dimana tempatnya?" tanya orang itu.

" Mari saya antar" tawar Renata.

Renata berjalan menuju rak buku yang dimaksud.

" Namaku Gino,namamu siapa?" tanya Gino.

" Renata" jawab Renata singkat.

" Ini raknya,anda bisa mencarinya sendiri" kata Renata.

" Baiklah,terima kasih Renata" ucap Gino.

Renata kembali ke kursinya.

" Aku seperti pernah melihat gadis itu,tapi dimana ya?" ah sudahlah,aku cari buku saja" monolog Gino.

Setelah menemukan buku yang di cari,Gino pun duduk di hadapan Renata.Diam-diam Gino memotret Renata.

" Cantik" ujarnya.

" Renata,Aku pulang dulu ya.Terima kasih bukunya" pamit Gino.

" Silahkan mas,terima kasih sudah mampir" ucap Renata sopan.

Gino bersiul di sepanjang perjalanan menuju rumah Delon,sebelum pulang ke rumahnya dia berencana mampir ke rumah sahabatnya itu.

" Muka lo,ceria bener" kata Delon yang sedang duduk santai di teras rumahnya.

" Aku baru saja ketemu cewek cantik,namanya Renata.Orangnya ramah,senyumnya oh Tuhan...manis banget bro.Aku meleleh dibuatnya" ujar Gino sambil senyum-senyum.

" Dasar casanova tengik" kata Delon.

" Bodo amat ah yang penting cantik" balas Gino.

" Oya Delon,kalo lo keluar dari rumah berarti lo gak masuk kantor dong ya,trus lo mau ngapain sekarang?" tanya Gino.

" Kamu lupa,kalo aku masih punya sebuah bar?" tanya Delon.

" Oh iya ya,kenapa aku bisa lupa.Ini mungkin karena aku terlalu bahagia karena bertemu dengan gadis secantik Renata" ujar Gino.

" Aku sudah menyebar pengumuman dimana-mana,aku tidak akan putus asa" gumam Delon.

Gino yang masih bisa mendengar gumaman sahabatnya pun merasa iba.Semenjak kejadian malam itu,Delon seperti kehilangan separuh nyawanya.

" Kamu tidak punya fotonya,tidak tau namanya,lalu bagaimana kamu akan mencarinya? Apa isi pengumuman itu?" tanya Gino.

" Aku menulis nama Dea dan Sera di kertas itu,aku ingat gadis itu pernah menyebut nama kedua temannya" jawab Delon.

" Semoga kamu bisa cepat bertemu dengannya" ujar Gino dan Delon pun mengangguk.

...****************...

Keesokan harinya,sekolah dibikin gempar oleh sebuah kertas yang bertuliskan tentang seseorang sedang mencari keberadaan Dea dan Sera.Kebetulan hari ini Renata tidak masuk sekolah,jadi dia tidak tahu apa yang sedang terjadi.

" Sera,siapa kira-kira yang mencari kita? Aku takut" tanya Dea.

" Aku juga gak tau De,kita hubungi dia atau abaikan saja.Aku juga takut" Sera pun sama dengan Dea,takut jika surat itu adalah petaka bagi mereka.

" Bagaimana kalo seseorang menghubungi orang itu,bisa mati kita" ujar Dea.

" Oh Tuhan,kenapa hari ulang tahun Feby banyak membawa masalah.Urusan kita sama Renata aja belum kelar,sudah datang masalah baru" keluh Sera.

" Trus gimana dong,kita temui orang ini atau kita diam saja?" tanya Dea.

" Kita abaikan sajalah,,mungkin hanya orang iseng yang sedang menjahili kita" jawab Sera.

Dea dan Sera tengah duduk di kantin sambil menikmati bakso dan es teh manisnya.Tiba-tiba ada orang yang datang menghampiri mereka.

" Dea,Sera,ada yang nyariin tuh" kata Ilyas,teman sekelas Dea dan Sera.

" Siapa?" tanya Dea.

" Aku" jawab Seorang lelaki berbadan tinggi tegap dan berwajah sangat tampan.

" Ka...kamu siapa?" tanya Dea.

" Aku Delon,orang yang sedang mencari kalian" jawab Orang itu yang ternyata adalah Delon.

" Apa kita pernah bertemu?" tanya Sera.

" Tidak" jawab Delon datar dengan tatapan mata yang tajam.

" Lalu,kenapa anda mencari kami?" tanya Dea.

" Aku mencari temanmu" jawab Delon.

" Temanku?" siapa?" tanya Dea lagi.

" Seorang gadis yang kamu beri nomor kamar hotel yang salah" jawab Delon.

" Kalo aku tidak mau memberitahumu,bagaimana?" tanya Dea.

" Dengan sangat terpaksa aku akan membawamu ke kantor polisi" jawab Delon dengan sedikit ancaman.

Wajah Sera dan Dea berubah pucat,keringat mengucur deras,tubuh gemetar saat tahu dirinya akan dibawa ke kantor polisi.

" Tunjukan padaku dimana gadis itu"

" Aku tidak tahu" kata Dea.

" Dia tidak masuk sekolah hari ini" timpal Sera.

" Rumahnya?" tanya Delon.

Sera dan Dea pun menggeleng," Kami tidak tahu,walau pun kami berteman,tapi dia tidak pernah menunjukkan dimana dia tinggal" jawab Dea.

" Oke baiklah kalo begitu,karena kalian tidak mau menunjukkan gadis itu padaku,jangan harap kalian bisa hidup tenang.Karena aku,Delon Sanjaya tidak akan membebaskan kalian" ujar Delon lalu pergi.

" Delon sajaya,diakah Ceo dari Sanjaya grup? Jika benar berarti kita dalam bahaya" kata Sera.

" Apa itu Sanjaya grup?" tanya Dea.

" Sanjaya grup adalah perusahaan besar yang bergerak dibanyak bidang,termasuk pabrik furniture yang dipegang oleh papaku" jawab Sera.

" Ayo kejar" ajak Dea sambil menarik tangan Sera.

" Hei mau kemana kalian,mau kabur?" tanya pemilik kantin.

" Aku lupa bayar" kata Dea sambil menepuk keningnya lalu membayar bakso dan es teh manis yang mereka berdua pesan tadi.

Dea dan Sera berlari ke parkiran,tapi tidak ada siapa-siapa di sana.Dea berlari ke gerbang sekolah dan bertanya pada satpam.

" Apa bapak lihat ada orang yang keluar dari gerbang ini,seorang laki-laki,tampan dan gagah?" tanya Dea.

" Maksudnya Tuan Delon?" satpam balik bertanya.

" Nah tepat sekali" jawab Dea.

" Dia sudah pergi Non" ujar Satpam.

" Eh tunggu tunggu,bapak kenal sama orang yang bernama Delon,bagaimana bisa?" tanya Dea.

" Bisa lah Non,Tuan Delon kan anak dari pemilik sekolah ini" jawab Satpam.

Duarr!!! Bagai petir di siang bolong,jawaban pak satmam berhasil membuat Dea oleng bahkan nyaris jatuh.

" Pemilik sekolah ini?" tanya Dea lirih lalu berjalan menghampiri Sera yang masih setia menunggunya di parkiran.

" Apa dia sudah pergi?" tanya Sera dan dijawab anggukan kepala oleh Dea.

" Kamu kenapa lesu begitu?" tanya Sera.

Dea duduk di bawah pohon yang ada di parkiran," Kita dalam bahaya" ujar Dea sambil menerawang jauh dengan tatapan mata yang kosong.

" Bahaya kenapa,jelasin dong De.Jangan bikin aku takut" kata Sera.

" Ternyata Delon anak dari pemilik sekolah ini"

" Hancur kita,benar-benar hancur.Tapi,kita tidak mungkin menunjukkan keberadaan Renata,kasihan dia jika harus masuk ke dalam masalah yang kita buat" ujar Sera.

" Kita harus menyelesaikan semua ini.Masalah ini kita yang buat,kita juga yang harus menyelesaikan" tekad Dea.

" Ayo kita temui dia,aku yakin dia ada di Sanjaya Grup sekarang" ajak Sera.

Dea dan Sera menuju kelasnya untuk mengambil tas mereka,kemudian mereka pergi ke Sanjaya grup untuk menemui Delon.

Terpopuler

Comments

Pangeran Matahari

Pangeran Matahari

pertahankan dong..

2022-01-25

0

Nova Herlinda

Nova Herlinda

😀😀😀😀😁😁😁😁😁 bisa saingan dunkkk delon ame teman sendiri....tapi gak apa apa delon... semangat pokoknya.... tdk ada satupun yg boleh menyentuh milikmu

2022-01-14

2

HIATUS

HIATUS

nah looohhhh ternyata sainganya temannya... 😂

2022-01-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!