Shopia de Catarino merapikan diri nya dengan benar. Ia duduk di kursi kecil yang di depan nya sudah terpasang cermin mengkilat. Di belakang nya, Jane menyikat rambut pirang Shopia dengan sebuah sisir kayu.
" Jane, menurutmu bagaimana jika aku memiliki anak sendiri?"
Jane mendelik. Mata nya melebar. " Nyonya, Anda hamil?" Tanya nya seketika.
" Tid--, maksudku belum. Tapi, bagaimana pendapatmu jika aku memiliki anak sendiri?"
" Itu bagus , Nyonya. Hubungan Anda dan Lord William akan semakin erat." Balas Jane penuh binar. Ia melanjutkan menyisir rambut Shopia.
Sementara, Shopia termenung dan berpikir. " Apa memang begitu." Gumam nya.
Jane kembali terkejut. Ia menimpali. " Tidak sepenuhnya begitu, Nyonya. Hanya saja, bangsawan biasanya sangat mengharapkan punya anak lelaki sendiri agar nama keluarga nya tidak punah."
Shopia tersenyum. " Benar juga! Nama Catarino harus diteruskan ke generasi berikutnya. Berita baiknya, tiga anak ku adalah seorang laki laki."
Jane mengangguk untuk menanggapi.
" Tapi..." Shopia menjeda. " Jika ketiga nya adalah lelaki, maka akan terjadi perebutan gelar. Gelar Marquis hanya akan diturunkan pada satu anak nya saja, anak tertua tentu nya. Lalu, bagaimana dengan dua anak ku yang lain nya, mereka akan hidup sebagai bangsawan tanpa gelar."
" Itu tidak akan terjadi selama mereka menuntut pendidikan dan ikut berperan dalam kerajaan. Saya yakin, semua anak Nyonya akan diberi gelar oleh Yang Mulia Raja." Jane terlihat optimis. Sedangkan Shopia justru mengkhawatirkan itu.
Aku tau akan hal itu! Tapi, andaikan saja kau juga tau bahwa anak-anak ku tidak ada yang tertarik pada kursi pemerintahan. Pikir Shopia.
Disisi lain, di sebuah ruangan gelap, seorang lelaki buncit tengah gelagapan dengan keringat yang terus mengucur. Tangan dan kaki nya diikat. Ia tidak bisa melakukan apapun kecuali berteriak dengan sia sia.
Di hadapan nya, Albert tengah tersenyum ganas dengan pisau dapur di genggaman nya. Ia berkata , " Mau melakukan sendiri atau perlu bantuan ku?", Ujar nya menyeringai.
" Dasar bangs*t, kepar*t kau ! Baj*ngan! Sampah! Lepaskan aku!" Lelaki buncit itu mengumpat dengan tangan gemetar.
" Berkatalah selagi kau bisa."
Dalam hitungan detik, perut lelaki buncit itu disumpal pisau dan mata nya dicongk*l. Kulit wajahnya di sayat dan kulit lain nya dibiarkan. Lelaki buncit hanya bisa menangis dan memohon.
" Hahahaha." Tawa Albert menggema. Matanya menatap puas karya seni nya itu , seakan menikmati pergelaran. Wajah Albert sudah penuh cipratan darah dari lelaki buncit.
" Ibu Klara pasti bangga padaku karena telah mengirimkan seorang teman untuk nya."
Bagaimana dengan wanita bernama Shopia itu? Sekelibat pikiran muncul di otak Albert.
" Aku tidak peduli dengan nya! Dia bukan ibuku!" Pekik Albert .
Lalu bagaimana dengan ayahmu? Lagi lagi suara itu muncul dipikaran Albert. Membelenggu diri nya.
" Dia tidak pernah menganggapku sebagai anak nya! Dia pilih kasih!" Albert kembali mengeluarkan auman. Mengacak rambut nya dan melempar pisau berdarah itu ke sudut ruangan.
***
Tidak ada yang tau bahwa Duke Yohan Kurl---kakak dari Ghea Kurl (tunangan Louis Cato de Carrol)--sangat menyukai Shopia de Catarino. Sangking suka nya, ia rela membeli semua surat kabar yang memuat tentang Shopia dan mengumpulkan lukisan wanita itu. Yohan benar benar terobsesi dengan Marchioness Shopia--bisa dibilang penggemar fanatik.
Setiap ada acara kelas atas, hal pertama yang ia cari adalah Sang Marchioness. Ia bahkan tak perduli dengan gadis gadis menawan lain yang terus mengajak nya berdansa.
Duke Yohan seakan tersihir dengan kecantikan gadis itu. Sayang nya, kisah cinta Duke Yohan bertepuk sebelah tangan. Sang Machioness tak pernah membalas cinta nya. Duke Yohan tau batasan, jadi dia hanya diam dan terus memandang Shopia dengan diam diam. Duke itu turut prihatin dengan Shopia yang harus mengurus tiga anak laki laki yang susah diatur dan cenderung gemar menentang.
Andaikan ia sehari lebih cepat dalam hal melamar , ia pasti sudah mendapatkan gadis yang diidamkan nya. Sayang nya, saat itu, Duke Yohan belum resmi menyandang gelar sebagai Duke Kurl, jadi kedudukan nya kurang kuat. Namun, saat ini , ia telah mendapatkan gelar Duke dan menjadi kepala keluarga Kurl.
" Shopia, kau sangat cantik. Jika aku tidak bisa mendapatkan mu dalam waktu setengah tahun kedepan, maka aku akan pergi berperang ke perbatasan Rhodes." Gumam Duke Yohan sembari memandangi lukisan Shopia.
" Tuan, perbatasan itu sangat berbahaya. Banyak yang tidak pulang setelah sampai sana." Bawahan Duke Yohan yang bernama Robert memberi nasihat.
" Aku tidak peduli! Itu sudah kuputuskan." Lontar Yohan kekeh. Pria tua bernama Rober itu hanya diam dan menunduk.
***
Happy Reading 😘
Tolong bantu like , komen, vote ya. Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Tata
jagn lama2 update ny kk
2022-01-17
4
Callysta Nungrum Amira
huhuhu akhirnya update juga heheh...
2022-01-16
1