Mohini merasakan kecupan dibagian belakang kepalanya secara terus menerus. Dengan malas malasan Mohini mencoba untuk membuka matanya, rasa kantuk masih Mohini rasakan tapi, kecupan dibelakang kepala dan bagian belakang lehernya benar benar memaksa Mohini untuk membuka matanya.
"Hubby, ada apa ?" Tanya Mohini sambil melirik ke belakang." Kau kenapa, hubby ?"
"Tidak, aku hanya ingin memeluk mu saja, lihat kesana," pinta Charlie sambil mendorong pelan kepala Mohini meminta Mohini membelakangi wajah Charlie.
"Ada apa sih ?" Tanya Mohini bingung, Charlie terus mengecupi bagian belakang Mohini, paha Charlie menggesek gesek paha Mohini.
Mohini terdiam saat merasakan sesuatu yang keras mendorong bagian belakang pinggulnya. Dengan cepat ia menggigit jari telunjuk nya sambil tersenyum malu malu. Sepertinya suaminya ini sedang bernafsu pada dirinya, sampai sampai membangunkannya dari tidur.
"Hubby kenapa. Tumben pagi pagi sudah on fire," ucap Mohini sambil menggesek gesekan bagian belakang pinggulnya dibagian kukubird Charlie. Charlie langsung mengeram saat Mohini melakukan nya.
"Honey, kau sangat menggemaskan," ucap Charlie sambil mencengkram salah satu bukit kembar milik Mohini, yang otomatis membuat Mohini mendesah.
Mohini lalu berusaha untuk membalikkan badannya, berjuang untuk mencium bibir Charlie. Tapi, tangan Charlie menahan badan Mohini, membuat Mohini tidak bisa bergerak sama sekali dan tetap dalam posisi memunggungi Charlie.
"Hubby, aku ingin—" belum selesai Mohini menyelesaikan perkataan nya. Mohini langsung merasakan sesuatu yang menggelitik nya. Mohini terkesikap saat Charlie memainkan jemarinya lentik nya. **esahan berloncatan dari mulut Mohini.
"Jangan berisik," bisik Charlie sambil menggigit kuping Mohini pelan.
Mohini terdiam, bagaimana caranya dia bisa tidak men ***** bila Charlie dengan ahlinya memainkan jemari lentiknya dibagian miliknya. Charlie selalu penuh dengan kejutan, terkadang Mohini sering berpikir apakah benar Charlie ini masih perjaka.
Tangan Charlie meremas salah satu bukit kembar milik istrinya, kecupan demi kecupan ia layangkan dibagian tenkuk Mohini membuat bulu kuduk nya meremang.
Charlie benar benar menerbangkan Mohini kelangit ketujuh, nama Charlie terus menerus terdengar ditelinga Charlie dan itu membuat gairah Charlie terbakar.
Detik dan menit terus berlalu, Mohini akhirnya mendengar suara erangan dari mulut Charlie, menandakan suaminya itu sudah melakukan pelepasan nya. Charlie langsung memeluk Mohini dengan erat.
"Hubby, kau kenapa ?" Tanya Mohini sambil mengelus rambut hitam milik Charlie.
Terdengar tawa Charlie dibelakang kepala Mohini, "Aku hanya merindukan mu, Honey."
"Heh....rindu apanya ?" Tanya Mohini sambil menepuk paha Charlie.
"Aww...sakit Honey."
"Ridu rindu, tumben kau on fire di pagi hari. Biasanya kau kan langsung mencari kopi didapur dengan wajah cemberut." Ucap Mohini sambil menunjuk arah dapur.
"Iya, mulai besok bangun tidur aku nyariin uu milik mu saja." Canda Charlie sambil mengecup pucuk salah satu bukit kembar milik Mohini.
"Ihh, nakal yah."
"Biarsaja, nakalnya ke kamu, bukan ke orang lain," ucap Charlie sambil mengeratkan kembali pelukannya.
"Kalau ke orang lain awas saja, aku culik anak kamu," ancam Mohini sambil menarik hidung Charlie geram.
"Eh, enak saja mereka anak aku tau." Ucap Charlie sambil mengingat ketiga peri kecil nya yang sudah bertambah besar sekarang.
"Sudah yuk, kita mandi sekarang, nanti anak anak cari kita lagi." Ajak Mohini yang melihat Charlie enggan melepas pelukkan nya.
"Sebentar lagi honey, aku masih ingin memeluk mu lebih lama." Jawab Charlie dengan menunjukkan mata puppy eyes nya.
"Kau tau kan sudah dua minggu ini aku tak menjamah tubuh mu dan, itu membuatku sakau berhari hari. Bahkan aku tak fokus saat bekerja, khayalan tentang tubuh mu membuatku terpaksa olahraga lima jari dikantor." Papar Charlie yang memang tak sempat meminta jatahnya dikarenakan kesibukan kantor nya selama dua minggu ini.
"Aduhh kasian nya suami ku ini...tapi sekarang kau sudah puas bukan ?" Ucap Mohini sambil mengecup kedua pipi Charlie.
"Aku sangat puas, apa lagi mendengar ****** mu tadi sangat **** yang membuat ga**irah ku kian terbakar."
"Kau bisa saja, kau juga bahkan membuatku kewalahan dengan permainan jarimu yang begitu memukau." Ucap Mohini yang masih mengingat pertempuran nya barusan.
"Oh ya... honey, apa kau setuju jika aku membawa anak anak serta keluarga besar kita ke disney world di Florida, Amerika ?" Tanya Charlie meminta pendapat istrinya.
"Kau yakin ingin membawa kita semua pergi kesana ?" Ujar Mohini balik bertanya.
"Yakin honey, aku ingin anak anak menghabiskan liburan bersama kita semua dengan bermain semua wahana yang ada disana." Jawab Charlie dengan penuh kesungguhan.
"Baiklah, kalau itu ide yang bagus kenapa tidak ?" Ucap Mohini yang menyetujui rencana sang suami untuk memboyong keluarga nya ke Florida.
Keluarga Charlie pun bersiap siap untuk berangkat ke Florida, termasuk Janvi yang kini telah resmi menjadi kekasih Raj. Yup, Raj telah melamar Janvi menjadi kekasih nya minggu lalu di sebuah kafe di Mumbai.
Raj dan Janvi memang telah menjalin hubungan pertemanan sejak pertemuan pertama mereka di pesta anniversary Charlie kala itu dan berlanjut hingga akhirnya Raj menjadikan Janvi kekasih hatinya.
Dady Pratap juga Mohini dan Charlie pun setuju jika Janvi berpacaran dengan Raj, karena mereka tau Raj adalah anak baik, dan penuh kasih sayang walau terkadang tingkah nya agak sedikit konyol.
Dalam liburan kali ini, Charlie juga turut mengajak dua sejoli yang sedang dimabuk asmara tersebut untuk menikmati wisata musim dingin di Swiss.
"Sayang, kak Charlie bilang ingin mengajak kita ke disney world siang ini" Terdengar suara Raj yang memasuki kamar kekasih nya tersebut.
"HOAAMM....kak Charlie akan membawa kita ke Florida hari ini ?" Tanya Janvi yang baru bangun sambil mengucek matanya.
"Iya, sayang ku yang menggemaskan. Cup." Jawab Raj sambil mengecup bibir Janvi.
"Raaajj !! Kalau ada yang lihat bagaimana ?!" Omel Janvi yang kesal setelah Raj mengecup bibir nya tiba tiba.
"Hehehehe....maaf yank." Raj memamerkan deretan giginya yang putih seputih salju diluar sana.
"Sudah cepat mandi dan bersiap, semua telah siap kecuali dirimu." Ujar Raj mengalihkan pembicaraan Janvi.
"Ok, aku siap siap dulu." Jawab Janvi sambil buru buru mengambil handuk.
Raj keluar dari kamar Janvi dan pergi ke tempat Charlie dan yang lain nya untuk menikmati sup jamur pagi ini.
VISUAL
Raj Verma
Janvi Pratap Singh
Tempat Charlie Menginap
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Saha Teing Saha
semangat semangat
2023-10-10
1