kedua teman yang baru saja akrab maya dan dinda pergi keswalayan terdekat yang menjual berbagai jenis sayuran dan bahan mentah makanan
awalnya maya menolak dan memilih belanja kepasar namun dinda memaksa karena yang paling dekat dengan kantor dan kostan maya
dinda sudah mengisi penuh troli belanjaanya dan membayar smeua tagihanya maya merasa tak enak karena kebaikan dinda
dinda pun mengantarkan maya kekostan dengan aman dan selamat
****
aldo yang tiba diapartemen segera membersihkan diri dan memesan makanan untuk makan malam
pesanan makan malam aldo pun datang
seperti itu kegiatan yang aldo lakukan setiap hari usai pulang bekerja
selain bekerja diperusahaan aldo juga menginfestasikan sebagian gaijnya untuk membeli perkebunan kelapa sawit dikampungnya yang saat ini memiliki luar 20 hektar tanah
hasil dari perkebunan tersebut diberikan keorang tua nya dan juga digunakan untuk kuliah adik bungsunya, sisanya aldo tabung untuk masa depanya
*******
pagi harinya
aldo berangkat kekantor dengan pakaian rapih dan senyum yang selalu terpancar diwajah manisnya
setibanya dikantor aldo mendapat kabar bahwa dipabrik ada kecurigaan pemalsuan data keuangan sehingga aldo harus turun tangan ke pabrik langsung
suara telfon dimeja maya berbunyi
maya segera mengangkatnya,
"iya pak " jawab maya
"baik pak segera saya siapakan! "
maya diminta untuk menemani aldo dan membawa beberapa dokumen kepabrik
aldo dan angga berbegas berangkat kepabrik dan maya mengekori dari belakang kedua pria bertubuh tegap itu
membutuhkan waktu 90 menit untuk sampai pabrik yang mengalami masalah, untuk pertama kalinya maya masuk kedalam pabrik yang sangat luas
aldo segera masuk keruangan keuangan pabrik dan semua yang ada diruangan tersebut langsung terlihat pucat
pasalnya aldo akan terlihat sangat tegas apa bila ada kesalahan yang terjadi dan akan merugikan perusahaan, meski dia hanya bekerja disitu tapi dedikasi aldo untuk perusahaan sudah tidak diragukan lagi
siapkan semua dokumen barang keluar dan masuk, serta dokumen pembelian bahan mentah yang akan diproduksi perintah aldo dengan wajah serius dan pandangan tajam
sangat berbeda dengan yang biasa maya lihat beberapa hari ini dikantor
maya pun ikut marasakan suasana yang mencekam
kruek...krueekkk suara perut maya yang tak bisa ditahan karena sudah sangat lapar
aldo yang mendengar suara aneh tersebut melihat jam tangan menunjukan jam 12 siang dan waktunya mengisi bahan bakar tubuh
baiklah kita lanjutkan setelah makan siang ucap aldo yang memberhentikan pemeriksaan doukumen
"yang lain boleh keluar"
hanya tinggal aldo angga dan maya yang berada diruangan tersebut
"tolong pesankan makan siang untuk bertiga", perintah aldo kepada asistenya
"baik pak," angga sudah paham apa yang biasa dimakan oleh aldo jadi tak perlu banyak bertanya
"saya tidak usah pak angga saya membawa bekal" ucap maya
pesanan makanan datang mereka makan bertiga dengan maya menyantap makanan yang dimasaknya sendiri yaitu ayam rica-rica dan tumis sawi
"kelihatanya makananmu lebih enak" ucap aldo
melirik makanan maya, padahal yang dimakan aldo juga ayam tapi yang ditepungi
"bapak mau coba, saya bawa banyak kok pak " ucap maya menawarkan
aldo dan angga mencoba dan merasa makananya enak
"kamu beli dimana" tanya aldo,
"saya masak sendiri pak"
aldo tersenyum, zaman sekarang masih ada wanita yang pintar memasak dan pas dengan selera lidah nya
"lain kali boleh saya minta kamu masak untuk saya? , saya rindu masakan rumahan" ucap aldo tanpa canggung karena belum ada perasaan apapun diantara kedua nya
dan dijawab anggukan oleh maya,, kalau nolak dipecat gimana
******
dikantor
dinda sedang mencari maya yang pergi tanpa pamit padahal sudah janijan untuk makan siang
"mba nyari maya" ucap salah satu karyawan dibagian yang sama dengan maya,
"iya maya kemana ya mba" tanya dinda
"tadi pergi bersama pak aldo " ucap seseorang itu dan menyerahkan kotak bekal dari maya yang didtitipkan sebelum maya pergi
"baiklah terimakasih"
dinda kembali ke ruanganya ia lupa belum meminta nomer ponsel maya
waktu berlalu sore pun menjelang semua karyawan sudah berhamburan pulang sedangkan dinda masih menunggu maya, dinda merasa nyaman dengan maya yang seperti adiknya sendiri karena dinda anak tunggal
sampai hampir jam enam sore akhirnya dinda memutuskan untuk pulang sendiri
dipabrik,
pemerikasaan masih belum selesai hingga waktu menunjukan kan tujuh malam
akhirnya sudah ketemu keselisihan data yang menjadi masalah dan aldo memutuskan selesai memriksa dan akan membahasnya dalam rapat bulanan yang diadakan perusahaan setiap bulannya
diluar sudah dalam keadaan gelap, maya bingung bagimana harus pulang karena tidak tau daerah mana saat ini ia berada
"kamu pulang kemana may?", tanya aldo
"ngga tau pak saya belum pernah kesini", kalau saya menumpang sampai kantor apakah boleh pak" tanya maya dengan wajah lelah
"tentu saja, tunggu sebentar angga sedang mengambil mobil"
diperjalanan,
"rumahmu dimana may? tanya aldo lagi, "maaf baru dua hari kerja sudah diajak lembur" ucap aldo merasa tak enak
"tidak apa-apa pak,, itukan memang pekerjaan saya.. saya tinggal tidak jauh dari kantor pak saya ikut sampai kantor saja"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments