Bab 3 : Sebuah Candaan

Meskipun syarat yang diberikan oleh Pak Dikta bisa dibilang sedikit memberatkannya namun, Aurora tetap akan sangat berterima kasih atas kesempatan yang boleh didapatkannya sekali lagi.

Aurora pun bergegas mengambil ponsel dari dalam tasnya lalu membuka sebuah grup obrolan bernama empat sekawan.

...------------------------------...

...EMPAT SEKAWAN...

...------------------------------...

^^^Aurora :^^^

^^^Gue dapet nih.^^^

^^^Pak Dikta mau kasih kesempatan lagi buat ulang tuh tugas makalah.^^^

Arjuna :

Tenggat waktunya sampai kapan ?

^^^Aurora :^^^

^^^Disuruh ngumpulin besok.^^^

^^^Paling lambat jam dua siang.^^^

Keysha :

Ya udah...

Jadi, kita mau kerjain tugasnya dimana ?

Arjuna :

Mau di tempat biasa kita nongkrong gak ?

^^^Aurora :^^^

^^^Pasti rame, Jun.^^^

^^^Mending di rumah gue gimana ?^^^

Keysha :

Memangnya gak apa-apa, Ra ?

Gak ganggu bokap lo kan ?

Arjuna :

Iya, bokap lo kan lagi sakit.

Nanti kita ganggu istirahatnya.

^^^Aurora :^^^

^^^Bokap sama nyokap gue masih di rumah sakit. Mungkin bakal pulang malam nanti.^^^

Keysha :

@Gilang, lo ikut kan ke rumah si Rara ?

Gilang :

Ikut. Tapi, mungkin gue bakal telat. 

Gue masih ada di ruangan Bu Siska.

Arjuna :

Ra, lo bareng gue aja.

Gue bawa mobil jadi bakal cukup.

^^^Aurora :^^^

^^^Loh si Arjun, masih di kampus ?^^^

^^^Kirain lo udah balik duluan sama ayang bebeb Keysha.^^^

Keysha :

Kita nungguin lo, Ra.

^^^Aurora :^^^

^^^Ahhh... So sweet :)^^^

^^^Kalian dimana ? Gue bakal ke sana sekarang.^^^

Arjuna :

Parkiran mobil.

...---ooOoo---...

Setelah bertukar pesan di grup itu, Aurora pun bergegas menuju ke arah parkiran mobil untuk menemui dua temannya.

Tak membutuhkan waktu yang lama, Aurora akhirnya bertemu dengan Keysha dan sang kekasih Arjuna. Rupanya dua sejoli itu tengah menunggunya di dalam mobil dengan kondisi jendela yang terbuka.

"Ayo, Ra..." Suruh Keysha.

Aurora hanya mengangguk lalu masuk ke dalam mobil dan mengambil kursi penumpang bagian belakang.

"Kalian beneran nungguin gue ?" Tanya Aurora sembari tangannya berusaha untuk memasang sabuk pengaman.

"Tadi kita berdua udah ada rencana pulang tapi–" ucap Arjuna di gantung sejenak karena masih sibuk memutar stir supaya bisa keluar dari parkiran.

"–si Keysha lihat lo yang lagi nungguin di depan ruangan Pak Dikta." Lanjutnya.

"Lo nungguin Pak Dikta berapa jam, Ra ?" Tanya Keysha terdengar penasaran.

"Lama banget. Pokoknya tuh kurang lebih dari jam dua." Balas Aurora memberitahu.

"Makanya Ra, kalau udah di kasih kesempatan di awal tuh langsung terima aja. Gak usah pakai acara menolak." Keysha yang sedang mencoba memberikan nasihat kepada temannya.

"Jadinya kan, nyusahin diri lo sendiri." Tambahnya.

"Ya kan habisnya gue pikir bakal percuma. Soalnya kan Pak Dikta memang pelit nilai."

"Gak ada ya ! Dosen yang paling adil dalam memberikan nilai ya, cuma Pak Dikta." Kata Keysha.

Aurora terdiam. Meskipun sudah diberitahu berulang kali, penilaian Aurora terhadap dosen bernama Dikta tak akan pernah berubah.

Iya, Aurora beranggapan bahwa Pak Dikta itu hanyalah seorang dosen yang selalu memberinya masalah, membuatnya jengkel dan memberikan nilai jelek.

Perlu diketahui, nilai Aurora untuk mata pelajaran yang diajarkan oleh Pak Dikta paling bagus cuma mendapatkan B. Tak pernah sekalipun lebih dari itu.

...🥀🥀🥀...

Mobil yang dikendarai oleh Arjuna telah terparkir dengan rapi di garasi rumah Aurora. Hanya butuh waktu sekitar dua puluh menit untuk bisa sampai di kediaman Aurora. Cukup cepat, karena kondisi jalanan sore ini memang terbilang ramai lancar.

Aurora yang sudah lebih dahulu turun dari mobil pun bergegas untuk menunju pintu utama dari rumah ini. Iya, gadis itu harus terlebih dahulu membuka pintu rumah yang masih terkunci.

Setelah terbuka, Aurora tanpa ragu mempersilahkan kedua temannya itu masuk. Sebagai seorang tuan rumah, Aurora terbilang begitu ramah.

"Silahkan..." Ucap Aurora sembari tersenyum hangat.

"Permisi ya, Ra." Kata Keysha lalu berjalan melewati Aurora.

Seusai Keysha yang masuk, tak lama Arjuna juga ikut menyusul. Orang terakhir yang masuk ke dalam rumah itu adalah Aurora.

"Anggap seperti rumah sendiri. Buat diri kalian nyaman," Ucap Aurora.

"Gue mau ke kamar dulu." Imbuhnya meminta izin.

Setelah berkata demikian, Aurora pun dengan santai melangkah menaiki anak tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua dari rumah ini.

Sambil menunggu Aurora kembali, Arjuna dan Keysha pun nampak mulai membuka laptopnya. Mereka berniat untuk menyicil sedikit tugas makalah milik Aurora.

"Kita kerjain langsung kali ya, by..."

"Daripada diem, nganggur kek begini." Ucap Keysha.

Keysha sudah terlihat serius sedangkan sang kekasih masih saja berkutat dengan ponselnya.

"By, kamu bisa bantuin cari materi soal Kardiovaskular ?"

"Bentar, aku masih mau pesan makanan dulu. Kerjain tugas kalau gak ada camilan, rasanya kurang afdol." Ucap Arjuna.

"Kamu mau apa ?" Tanya Arjuna kepada sang kekasih.

"Pesan makanan dari restoran cepat saji kan ?"

Arjuna mengangguk. "Kamu mau apa ?" Dia bertanya lagi.

"Kentang goreng, nugget sama es krim." Ucap Keysha memberitahu keinginannya.

"Oke..."

Jemari Arjuna mulai menekan-nekan layar ponsel itu. Sepertinya, Arjuna akan memesan banyak makanan.

"Pizza mau gak ?" Arjuna bertanya lagi.

Belum sempat Keysha berucap, Aurora yang sudah kembali dengan membawa laptop miliknya dan langsung menyahut pertanyaan dari Arjuna.

"Boleh Jun. Gue mau ya, yang toppingnya tuna sama jagung. Kejunya jangan banyak-banyak. Gue gak terlalu suka." Sahut Aurora dengan keinginannya.

"Oke..."

"Nanti, duitnya gue ganti."

"Gak usah. Buat apa diganti ?"

"Ya, gue agak gak enak aja sih sama lo." Ucap Aurora sembari menggaruk belakang lehernya yang dirasa tak gatal.

"Santai aja kalau sama gue." Tukas Arjuna sembari tersenyum.

Semua pesanan untuk makanan sudah Arjuna pesan. Kini hanya tinggal sang tukang ojek mengantarkan makanannya dan pastinya membutuhkan waktu.

"Tunggu tiga puluh menit," Arjuna menaruh ponselnya lalu ikut fokus mengerjakan tugas makalah.

"Tadi, gue disuruh nyari apa ?" Tanya Arjuna.

"Soal Kardiovaskular." Balas Keysha.

Dengan cekatan, Arjuna mengotak-atik laptopnya untuk mencari materi tentang Kardiovaskular di internet.

Suasana menjadi hening karena ketiga orang itu sudah terlalu fokus. Ini bukan tugas kelompok melainkan tugas individu milik Aurora yang pengerjaannya dilakukan secara bersama-sama.

Beruntung banget gak sih Aurora ? Dia punya teman-teman yang sebaik itu.

...🥀🥀🥀...

Tiga puluh menit berlalu, ditengah keheningan yang masih menyapa mereka bertiga, suara deru mesin sepeda motor mulai terdengar.

Aurora yang fokusnya tengah mengetik di laptop pun teralihkan. Gadis itu langsung beranjak dari tempatnya untuk membuka pintu membiarkan Gilang masuk.

"Akhirnya lo dateng juga." Kata Aurora ketika melihat Gilang.

"Sorry ya, gue telat. Bu Siska resek banget." Keluh Gilang sembari membuka helmnya.

"Kenapa ? Lo bikin masalah sama Bu Siska ?"

Gilang menggeleng terlihat enggan untuk membicarakan masalahnya dengan dosen yang bernama Siska itu.

"Kalau lo benci sama Pak Dikta nah, gue benci banget sama Bu Siska." Tutur Gilang jujur.

"Jangan terlalu benci, nanti jatuh cinta sama Bu Siska." Kata Aurora bercanda. Ia hanya ingin menggoda temannya itu.

"Lo juga..."

"Jangan terlalu benci sama Pak Dikta, nanti jatuh cinta baru tahu rasa." Gilang membalas candaan dari temannya itu.

"Idih..."

"Hal itu mustahil dan gak akan pernah terjadi. Buat apa gue jatuh cinta sama Pak Dikta disaat rasa benci gue terlalu gede." Kata Aurora terdengar cukup meyakinkan.

"Cinta dan benci tuh beda tipis,"

"Mending lo hati-hati deh..." Bukan ingin menakut-nakuti, Gilang cuma memberi peringatan kepada temannya itu.

"Gue udah punya Devin. Jadi, hal seperti itu cuma ada di imajinasi lo aja." Tukasnya sembari sedikit menaikan alis, tak percaya.

Seakan tidak peduli, Gilang pun berhenti menghiraukan Aurora. Ia berlalu begitu saja masuk ke dalam rumah dan memilih bergabung bersama kedua temannya yang masih sibuk dengan tugas makalah.

Akun media sosial Author :

Instagram : just.human___

Nb. Sewaktu-waktu mungkin author bakal sedikit spill spoiler dari kelanjutan dari cerita ini :)

...🥀🥀🥀...

Seperti biasa kawan, kalau kalian suka dengan ceritanya bisa berikan like, vote dan komentar.

Yuk bantu author meramaikan lapak ini...

Biar kita bisa berhalu dan bersenang-senang bersama. Semakin ramai, bakal semakin seru.

Kalau kalian mau follow akun Noveltoon author juga boleh. Minta follback juga boleh. Nanti kalian bisa bilang aja. Mau gabung grupnya juga boleh...

Pokoknya mari berteman dan ramaikan semuanya kawan :)

.

.

.

Mau ngomong apa ke Aurora ? Atau ketiga temennya ? Atau mungkin ke Pak Dikta ?

.

.

.

^^^Bersambung...^^^

Episodes
1 Prolog
2 Cast
3 Bab 1 : Hal Paling Dibenci
4 Bab 2 : Namanya Juga Dosen
5 Bab 3 : Sebuah Candaan
6 Bab 4 : Best Friend
7 Bab 5 : Kekhawatiran Seorang Ayah
8 Bab 6 : Keajaiban Yang Nyata
9 Bab 7 : Mas Pacar
10 Bab 8 : I Hope You Always Love Me
11 Bab 9 : Keinginan
12 Bab 10 : Lamaran
13 Bab 11 : Selingkuh ?
14 Bab 12 : Break Up
15 Bab 13 : Curahan Hati
16 Bab 14 : I Say Yes !
17 Bab 15 : Persiapan Pernikahan
18 Bab 16 : Wedding Dress
19 Bab 17 : Invitation Card
20 Bab 18 : The Day
21 Bab 19 : First Night
22 Bab 20 : Suami Istri
23 Bab 21 : Dosen dan Mahasiswi
24 Bab 22 : Godaan Dosen
25 Bab 23 : Mie Instan
26 Bab 24 : Treat Like A Queen
27 Bab 25 : Kesibukan Sebagai Mahasiswi
28 Bab 26 : Sakit
29 Bab 27 : Perhatian
30 Bab 28 : Bubur Ayam
31 Bab 29 : Kembali
32 Bab 30 : Ex - Boyfriend
33 Bab 31 : Penyesalan Yang Terlambat
34 Bab 32 : Kehilangan
35 Bab 33 : Kesedihan
36 Bab 34 : Hadiah
37 Bab 35 : Bersamanya
38 Bab 36 : Cemburu
39 Bab 37 : Seseorang Dari Masa Lalu
40 Bab 38 : Pesta
41 Bab 39 : Mabuk
42 Bab 40 : Pagi Yang Canggung
43 Bab 41 : Rumor
44 Bab 42 : Pusat Perhatian
45 Bab 43 : Kecewa
46 Bab 44 : Falling In Love
47 Bab 45 : For The First Time
48 Bab 46 : Happiness
49 Bab 47 : He's Lying
50 Bab 48 : Kepercayaan
51 Bab 49 : Confused
52 Bab 50 : Give Up
53 Bab 51 : Don't Ever Change
54 Bab 52 : She's Nice
55 Bab 53 : Hilangnya Kepercayaan Diri
56 Bab 54 : Masih Sayang Mantan ?
57 Bab 55 : Luar Negeri
58 Bab 56 : Miss Him
59 Bab 57 : Blessing
60 Bab 58 : Kabar
61 Bab 59 : Salah Paham
62 Bab 60 : Perceraian
63 Bab 61 : Dia Pergi
64 Bab 62 : Ibu Tunggal
65 Bab 63 : Sepi
66 Bab 64 : Masih Menunggu
67 Bab 65 : My Baby Girl
68 Bab 66 : Teringat Dia
69 Bab 67 : Happy Birthday
70 Bab 68 : Pesan Terakhir
71 Bab 69 : Lelaki Terbaik
72 Bab 70 : Kisahnya
73 Bab 71 : Berjuang Dalam Diam
74 Bab 72 : Hal Paling Menyakitkan
75 Bab 73 : Berusaha Mengikhlaskan
76 Bab 74 : Kelulusan
77 Bab 75 : Life Goes On
78 Bab 76 : Hai :)
79 Epilog
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Prolog
2
Cast
3
Bab 1 : Hal Paling Dibenci
4
Bab 2 : Namanya Juga Dosen
5
Bab 3 : Sebuah Candaan
6
Bab 4 : Best Friend
7
Bab 5 : Kekhawatiran Seorang Ayah
8
Bab 6 : Keajaiban Yang Nyata
9
Bab 7 : Mas Pacar
10
Bab 8 : I Hope You Always Love Me
11
Bab 9 : Keinginan
12
Bab 10 : Lamaran
13
Bab 11 : Selingkuh ?
14
Bab 12 : Break Up
15
Bab 13 : Curahan Hati
16
Bab 14 : I Say Yes !
17
Bab 15 : Persiapan Pernikahan
18
Bab 16 : Wedding Dress
19
Bab 17 : Invitation Card
20
Bab 18 : The Day
21
Bab 19 : First Night
22
Bab 20 : Suami Istri
23
Bab 21 : Dosen dan Mahasiswi
24
Bab 22 : Godaan Dosen
25
Bab 23 : Mie Instan
26
Bab 24 : Treat Like A Queen
27
Bab 25 : Kesibukan Sebagai Mahasiswi
28
Bab 26 : Sakit
29
Bab 27 : Perhatian
30
Bab 28 : Bubur Ayam
31
Bab 29 : Kembali
32
Bab 30 : Ex - Boyfriend
33
Bab 31 : Penyesalan Yang Terlambat
34
Bab 32 : Kehilangan
35
Bab 33 : Kesedihan
36
Bab 34 : Hadiah
37
Bab 35 : Bersamanya
38
Bab 36 : Cemburu
39
Bab 37 : Seseorang Dari Masa Lalu
40
Bab 38 : Pesta
41
Bab 39 : Mabuk
42
Bab 40 : Pagi Yang Canggung
43
Bab 41 : Rumor
44
Bab 42 : Pusat Perhatian
45
Bab 43 : Kecewa
46
Bab 44 : Falling In Love
47
Bab 45 : For The First Time
48
Bab 46 : Happiness
49
Bab 47 : He's Lying
50
Bab 48 : Kepercayaan
51
Bab 49 : Confused
52
Bab 50 : Give Up
53
Bab 51 : Don't Ever Change
54
Bab 52 : She's Nice
55
Bab 53 : Hilangnya Kepercayaan Diri
56
Bab 54 : Masih Sayang Mantan ?
57
Bab 55 : Luar Negeri
58
Bab 56 : Miss Him
59
Bab 57 : Blessing
60
Bab 58 : Kabar
61
Bab 59 : Salah Paham
62
Bab 60 : Perceraian
63
Bab 61 : Dia Pergi
64
Bab 62 : Ibu Tunggal
65
Bab 63 : Sepi
66
Bab 64 : Masih Menunggu
67
Bab 65 : My Baby Girl
68
Bab 66 : Teringat Dia
69
Bab 67 : Happy Birthday
70
Bab 68 : Pesan Terakhir
71
Bab 69 : Lelaki Terbaik
72
Bab 70 : Kisahnya
73
Bab 71 : Berjuang Dalam Diam
74
Bab 72 : Hal Paling Menyakitkan
75
Bab 73 : Berusaha Mengikhlaskan
76
Bab 74 : Kelulusan
77
Bab 75 : Life Goes On
78
Bab 76 : Hai :)
79
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!