Siang ini, di kantin kampus terlihat seorang gadis cantik bernama Aurora yang tengah melangkah dengan terburu-buru menghampiri ketiga temannya yang sedang duduk santai sambil bercengkrama.
Aurora menghampiri mereka dengan raut wajah ditekuk, nampak seperti sedang kesal akan sesuatu hal.
"Bu bos dateng..." Ucap Gilang hanya bermaksud bercanda.
Aurora yang masih tak menghiraukan itu pun tanpa ragu menaruh dengan kasar sebuah tugas makalah ke meja kantin. Suara gebrakan terdengar cukup kencang dan berhasil membuat para penghuni kantin lainnya menoleh.
"Lo kenapa sih ? Dateng-dateng kok udah marah ?" Tanya Keysha yang terlihat penasaran.
"Kenapa, Ra ? Sini cerita sama Abang Gilang."
"Apa ada masalah dengan Pak Dikta ?" Tebak Arjuna yang mungkin dirasa benar.
"Kalau ada penghargaan buat dosen paling nyebelin mungkin, gue bakal kasih itu buat Pak Dikta." Kata Aurora dengan kekesalannya.
"Pak Dikta nyusahin lo lagi ? Atau kasih nilai jelek buat tugas makalah lo itu ?" Ujar Arjuna sembari menunjuk ke arah tugas makalah milik Aurora yang ada di meja kantin.
"Masa makalah yang udah gue kerjain susah payah sampai harus begadang..." Aurora memberi jeda sebentar untuk ucapannya.
"...cuma dapet nilai C." Sambungnya dengan suara parau, tak bersemangat.
Belum memberikan komentar apapun, Gilang dengan cepat mengambil tugas makalah milik temannya itu dari atas meja kantin.
Baru membuka awal dari Bab satu, Gilang sudah tahu alasan kenapa Pak Dikta memberikan nilai C untuk tugas makalah Aurora.
Perlu diketahui, Pak Dikta adalah satu-satunya dosen tampan yang paling disukai oleh semua mahasiswa/mahasiswi yang ada di kampus ini.
Beliau terkenal sebagai dosen yang sama sekali tidak pelit dalam memberikan nilai. Dimana bisa menemukan dosen seperti Pak Dikta kalau bukan di kampus ini ?
Tapi sayangnya, sebaik-baiknya Pak Dikta di mata seorang Aurora selalu saja ada kurang. Dari semua mahasiswa/mahasiswi cuma Aurora saja yang memiliki masalah dengan beliau. Banyak keluhan dari Aurora untuk Pak Dikta.
"Ra, gue yakin Pak Dikta punya alasan kenapa bisa kasih nilai C buat tugas makalah lo." Kata Gilang setelah sedikit membaca isi bab satu dari tugas makalah buatan Aurora.
"Ada apa, Lang ?" Arjuna mulai bertanya menelisik.
"Tugas makalah si Rara bermasalah ?" Sekarang Keysha juga ikut bertanya.
Gilang ragu untuk menjawab. Akhirnya lelaki itu memilih untuk mengangguk kecil. Ingin berkata jujur tapi, takut malah membuat Aurora semakin kesal.
"Gue pengen kasih tahu tapi, takut. Gimana dong, Jun ?" Tanya Gilang meminta saran pada teman prianya.
Arjuna hanya menggendikan bahunya, pertanda tak tahu harus memberi saran seperti apa.
"Lo pengen kasih tahu apa ?"
"Ngomong aja kali. Gue dengerin !" Tutur Aurora.
"Serius nih, gue boleh ngomong ? Tapi, lo jangan marah ya !"
Aurora hanya mengangguk singkat.
"Gini, Ra..." Gilang masih bersiap-siap, ia sedang memikirkan kata yang tepat untuk bicara dengan Aurora.
"Tugas lo ini gak jauh beda sama buku ensiklopedia." Jujur Gilang, berkata apa adanya sesuai fakta.
"Lah terus emang kenapa ? Kan bagus dong kalau gitu. Berarti makalah gue isinya lengkap." Aurora masih belum menyadari kesalahannya.
"Kalau sama Pak Gunawan, pasti gue udah bakal dikasih nilai A."
Sedikit informasi saja, kalau Pak Gunawan adalah dosen yang paling tidak disukai oleh semua mahasiswa/mahasiswi. Alasannya karena beliau selalu berperilaku kurang adil, memberikan nilai baik hanya kepada orang-orang yang berpenampilan menarik.
"Aduh, Rara. Stop deh ! Jangan pernah lo bandingkan Pak Gunawan dengan Pak Dikta. Mereka berdua itu jauh beda. Bagai langit dan tanah." Protes keras Keysha.
"Lo boleh banget kok, Ra kalau mau cari materi dari buku ensiklopedia tapi, jangan semua isinya lo copas buat jadiin makalah." Tegur Gilang bermaksud baik untuk memberitahu teman perempuannya itu.
"Buat makalah itu gak perlu panjang-panjang yang penting singkat, padat dan jelas." Kata Arjuna yang mulai ikut berkomentar.
Aurora menghela napasnya, menyadari kalau apa yang dikatakan oleh teman-temannya mulai terkesan benar.
"Terus gue harus gimana ?" Tanya Aurora meminta saran.
"Kalau gue dapet nilai C terus di mata pelajaran Pak Dikta, bisa-bisa gue gak bisa lulus cepet." Gerutu Aurora yang mulai merasa bingung.
"Pak Dikta kasih lo pengulangan gak ?" Tanya Keysha langsung.
Aurora mengangguk, mengiyakan itu.
"Terus ?"
"Ya gue tolak." Jawab Aurora dengan mudah.
Mendengar itu, ketiga temannya secara bersamaan menepuk jidat. Mereka sangat tak habis pikir, bisa-bisanya ada orang yang dikasih kesempatan malah memilih untuk menolak.
"Capek-capek..."
"Jun, mending lo bilangin tuh si Rara." Kata Gilang yang sudah mulai merasa lelah dengan Aurora.
"Kenapa lo gebo banget sih, Ra ? Apa yang ada dipikiran lo, saat menolak kesempatan itu ?" Tanya Keysha dengan sedikit penekanan pada setiap kata.
"Ya, gue pikir kalau ambil itu pasti hasilnya sama. Gak jauh beda nilainya sama yang sekarang. Lo tahu sendiri kan kalau Pak Dikta emang pelit kasih nilai."
Keysha terlihat tengah memijat kepalanya yang tak terasa sakit itu.
"Lo percaya gak, kalau kita kerjain bareng-bareng nilai makalah lo pasti bakal beda jauh ?" Perkataan Arjuna ini berhasil membuat Gilang dan Keysha menatapnya.
"Karena gue yakin, Pak Dikta bukan orang yang pelit kasih nilai tapi, emang makalah lo aja yang bermasalah." Lanjutnya dengan berani.
"Jadi ?"
Ini saran yang diberikan oleh Arjuna tanpa meminta persetujuan dari dua teman yang lain.
"Mendingan sekarang, lo datengin ruangannya Pak Dikta terus minta pengulangan buat tugas makalah."
"Terus ?"
"Nanti kalau udah, kita bertiga bakal bantuin lo kerjain itu tugas." Pungkas Arjuna sembari memberikan senyuman lebar.
"Kalau gitu berarti gue harus jilat ludah sendiri dong ?"
"Ya masa habis ditolak langsung diterima." Aurora mementingkan egonya.
"Udahlah, Ra. Ikutin aja saran dari Arjuna. Tenang aja, kita bakal bantuin lo kok." Kata Keysha juga ikut setuju.
"Daripada lo gak lulus. Mau ?" Arjuna hanya sedikit menakuti temannya itu.
"Jujur nih, gue ogah banget nemuin tuh dosen tapi, oke ! Gue bakal minta langsung pengulangan tugas." Kata Aurora terdengar seperti orang terpaksa yang tak punya pilihan.
"Kapan lo mau nemuin Pak Dikta ?" Tanya Gilang yang akhirnya bersuara juga.
"Nanti..." Jawab Aurora dengan santai.
"Kok nanti ?"
"Gue mau makan dulu, Lang. Perut gue udah bunyi dari tadi, minta diisi." Kata Aurora sambil berjalan menjauh dari ketiga temannya itu. Iya, gadis itu ingin menuju ke salah satu stand kantin untuk memesan makanan.
Di saat Aurora tengah menjauh dari mereka, tiba-tiba Gilang mulai menyuarakan hatinya.
"Jun, lo kasih saran gitu kok gak kasih tau kita-kita dulu ?
Arjuna dengan santai menjawab. "Emangnya, lo gak mau bantuin Rara ?
"Mau tapi, tugas gue juga numpuk banyak." Jadi, ini alasan Gilang kenapa sejak tadi hanya diam bagaikan batu.
"Bantuin Rara dulu, nanti tugas lo gampang."
"Emangnya lo mau bantuin tugas gue ?"
"Ya enggak. Tapi, gue yakin lo bisa menyelesaikan semua tugas itu dengan baik dan benar." Ucap Arjuna sembari tersenyum.
Pembicaraan bisik-bisik yang terjadi antar dua sejoli itu harus berakhir karena Aurora sudah kembali dengan membawa semangkok bakso yang terlihat begitu lezat dan menggugah selera makan.
"Gue makan dulu ya..."
"Kalian udah makan kan ?" Tanya Aurora sembari mulai menyeruput kuah bakso lewat sendok nya.
"Doa dulu, Ra." Gilang mengingatkan.
"Eh iya." Aurora pun meletakan sendok nya lalu mulai berdoa menurut kepercayaannya. Setelah itu baru ia mulai menikmati cita rasa bakso tepat di hadapan ketiga temannya.
"Gue sebenernya gak enak makan sendiri di depan kalian. Tapi..." Perkataan itu menggantung.
"Pakai gak enak segala. Udah makan aja, kita tadi juga udah makan." Ujar Keysha sambil melirik ke arah mangkok dan gelas kosong yang ada di pinggir meja.
Akun media sosial Author :
Instagram : just.human___
Nb. kalian bisa kepoin akunnya supaya dapet spill dari cerita ini. Iya, author suka banget spill soalnya 🤭
...🥀🥀🥀...
Cuma mau kasih tahu aja, kalau suka dengan ceritanya kalian bisa kasih like, komentar dan vote supaya author bisa semangat nulis plus update nya :)
.
.
.
Kalau jadi temannya si Aurora, kalian bakal ngelakuin apa ?
.
.
.
^^^Bersambung...^^^
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments