My Autis Boy

My Autis Boy

Satu

Seorang siswa berpakaian rapi, dasi yang terpasang apik di seragam putihnya. Berdiri angkuh di depan seorang gadis yang berpenampilan urakan.

Seragam yang tak dimasukan ke rok, rambut hitam ikal yang sekedar di cepol 1, wajah cantik yang tak terpoles apapun disana, manik biru gelapnya menatap tajam siswa di depannya.

Bibir mungil merah mudanya yang menunjukan seringaian sinis, dia bersidekap dada.

"Pagi-pagi uda ketemu sama pembantu guru aja gue" Celetuk gadis itu, lebih tepatnya dia mengejek.

Siswa tadi hanya diam, tatapannya seakan menilai penampilan gadis itu "Seragam yang dikeluarkan, 50 poin, tak memakai dasi 150 poin, Zinnia Sheeva kelas 11 IPA 8 mendapat pengurangan 200 poin" Ucap Siswa itu.

Gadis yang dipanggil Zinnie Sheeva itu lantas mendengus malas "Gue gak perduli, minggir Lo" Ketusnya kemudian mendorong bahu siswa di depannya.

Dan melenggang santai menuju tempat yang bukan kelasnya, dia memilih untuk membolos di taman sampin sekolah.

Siswa yang menghadangnya tadi, hanya menatap lelah Zinnia "Mau sampai kapan Lo gini Zin" Gumamnya pasrah, dan berlalu menuju Ruang Osis.

Gadis itu adalah Zinnia Sheeva, Siswi pindahan dari Australia, dia pindah karena kasus baku hantam yang dilakukannya pada teman sekelasnya, yang mengakibatkan temannya itu koma. Zinnia berdarah Indo-Australia, Ibunya asli australia sedangkan Ayahnya Indo-Jakarta.

Dengan tinggi 165, Zinnia menjadi Siswi tertinggi di SMA Laksmana. Dan juga mendapat predikat BadGirl, karena 1 catatan di BK terisi dengan namanya semua.

Ayah dan Ibunya tak masalah, malahan mereka senang jika Putri mereka bermasalah, setidaknya hidup putri mereka berwarna.

Zinnia punya banyak penggemar, namun sayangnya mereka K.O setelah diajak duel Zinnia, itu adalah salah satu syarat yang Zinnia ajukan untuk para Laki-laki yang menyukainya.

Zinnia hobi ikut tawuran, pulang sekolah nanti dia akan ikut tawuran dengan SMA Beringin dan Cemara. Zinnia suka balap liar, dia dijuluki Black Mamba. Tak ada yang mengetahui wajah Zinnia, karena saat balap dia memakai topeng.

Zinnia benci belajar, toh dia juga sudah pintar. Di mengingatkanku pada Jhonson:(.

.

.

Taman samping yang biasanya sepi kini terlihat ramai, itu karena ada beberapa siswa berkumpul di sudut taman. Mereka lagi main judi kartu.

"Masih pagi uda buat dosa aja lo pada" Celetuk Zinnia pada mereka.

Ke 5 orang siswa tadi tersentak dan menoleh ke belakang, menatap malas Zinnia kemudian melanjutkan permainan mereka "Lo gausah ngomongi dosa, kalau mau ikut sini" Celetuk salah satunya.

Zinnia mendengus sinis "Gak elit kalau Gue main kartu dam, biasanya Gue main DingDong" Ketus Zinnia seraya menggigit permen kacang miliknya.

"Btw Zin, entar di kelas Lo bakalan ada murid baru, dari yang Gue denger anaknya gak normal" Ucap Farhan.

Siswa manis, berpipi tembem, berat badannya 89 kg, matanya sipit, bibirnya mungil dan hidungnya kecil, dia keturunan China-Indo. Nama lengkap Farhan abimanyu, jauh banget dari nama anak OrChin.

"Oh ya? kira-kira bakalan jadi bahan mainan para manusia SOK itu gak ya" Ucap Zinnia remeh, teman satu kelasnya adalah definisi dari manusia ter munafik se SMA Laksmana.

Suka caper sama guru, baik depan, busuk belakang. Mereka mengingatkanku pada TTS nya

Barda:(.

"Ya jelas bakalan di mainin lah, mereka bakalan ambil simpati guru, terus kalau uda gak butuh pasti di bully, tau banget gue tabiat temen sekelas Lo itu" Sahut Wawan.

Siswa tampan yang tertutupi dengan jerawatnya, wajahnya putih namun penuh jerawat, matanya hitam tajam, alisnya tebal menyatu, bibirnya tebal merah muda, hidungnya pesek.

Zinnia mengangguk setuju "Itu alasan Gue males masuk kelas" Sahut Zinnia.

"Tapi kayaknya Lo harus masuk kelas deh, kasihan juga nanti murid barunya kalau dibully, uda gak normal, dibully lagi" Ucap Randy.

Randy adalah siswa biasa saja, wajahnya biasa, matanya bulat, rambutnya hitam ikal, dua giginya sedikit maju, kulitnya coklat sawo. Nama lengkapnya Tiodre Randyga.

"Huh, gatau Gue Ga, antara mau masuk atau kagak" Jawab Zinnia malas, dia memilih bermain Joker di ponselnya. Terlalu malas untuk memikirkan hal itu.

.

.

.

Suasana Ipa 8 rusuh, pasalnya seorang siswa tampan, bermata abu gelap, berambut pirang ikal, berkulit putih yang terlihat berbeda dari yang lainnya.

Berdiri tak bisa diam di sebelah Guru, tangannya berulang kali bertepuk, dia memakai serbet di sekitar leher dan kerah seragamnya. Air liur menetes dari sudut bibirnya.

"Perhatian semua, kalian kedatangan teman baru, namanya adalah Alby Nevandra, dia penderita Autisme yang mencoba belajar di sekolah umum, tolong bimbing dia" Ucap Buk Ajeng.

Mereka semua diam, dan sedetik kemudian tersenyum manis yang penuh kepalsuan "Baik buk" Jawab mereka serentak.

Buk Ajeng menuntun Alby untuk duduk di bangku tengah, di belakangnya adalah meja milik Zinnia. Siswa yang duduk di depannya lantas berbalik dan menyapanya.

"Hai, Gue Steven, kalau butuh sesuatu bilang kita ya, Al...By" Ucap Steven ramah yang diakhiri senyum liciknya.

Grep!

Alby menarik rambut ber pomed Steven, membuat Steven kaget dan meringis kuat, dia langsung menepis tangan Alby dan mencengkramnya kuat.

"Idiot, Lo jangan main-main sama Gue" Bisik Steven tajam, Alby yang tadinya tidak fokus, kini menatap penuh Steven.

"Ja-jaat! Se-setan!" Alby menyerukan kata itu berulang kali, tatapannya tak terarah dan dia memukul meja berulang kali.

Brak!

Brak!

Brak!

Buk Ajeng dan seisi kelas menatap datar Alby, kalau bukan karena orang tuanya kaya, mereka juga ogah menerima Alby di kelas mereka.

Alby masih memukul meja dengan keras, tapi tak ada yang memperdulikannya.

Brak!

Steven membalas dengan memukul meja Alby, membuat remaja tampan itu kaget "Lo beban di kelas ini Idiot" Bisik Steven.

BAM!

Seluruh pasang mata memandang ke arah asal suara, Zinnia sang pelaku penendangan pintu masuk dengan santainya, mengabaikan tatapan sinis teman sekelasnya.

Dia melenggang menuju tempatnya, namun tatapannya terpaku pada kedua manik abu gelap yang bulat indah milik Alby.

Tak sengaja dia melihat air liur di bibir Alby, dengan sigap dia mengambil sapu tangan dari saku roknya, dan menyeka air liur itu.

"Teddy bear dari mana nih, kok imut, heh dajjal, hadap depan Lo, jangan ganggu Teddy bear Gue" Nada suara yang berubah, dari kagum ke dingin, Zinnia layangkan pada Steven.

Siswa itu mendengus malas, kemudian berbalik seperti semula. Zinnia mendekatkan wajahnya pada wajah Alby, seperti biasa tatapan Alby tak fokus.

"Hey, siapa nama Lo Teddy bear?" Tanya Zinnia santai, dia menangkup kedua pipi Alby agar remaja itu fokus padanya.

"Eum..nama...A-Al-Alby, nama A-Al-Alby, ka-kamu?"

Ternyata Alby bisa diajak berkomunikasi, namun hanya dengan bahasa lembut dan perlahan "Nama aku Zinnia Sheeva, salam kenal Alby" Ucap Zinnia riang, tak lupa senyum manisnya.

Alby yang melihat senyum manis yang tulus itu kini bertepuk tangan bahagia, dia merasakan jika perempuan ini baik seperti Bundanya.

"Hihi, She-Sheeva, cantik" Ucap Alby senang, matanya berbinar terang. Membuat Zinnia mau tau mau terpesona untuk sesaat.

"Sial....masa iya Gue jatuh cinta sama Teddy bear..." Bisik Zinnia.

Tanpa dia sadari, jika kehidupan barunya akan segera dimulai. Dengan kedatangan Alby di sekitarnya.

Tbc..

Syalalala

Terpopuler

Comments

나의 햇살

나의 햇살

yg tinggi 165 itu normal, masa dia siswi yg tertinggi. berarti siswi disitu tingginya 150 an

2022-12-17

0

나의 햇살

나의 햇살

Zinnia keturunan beda negara Indo-Australia lah kalau bapaknya seharusnya keturunan Indonesia kota Jakarta bukan Indo-Jakarta, gw tau kalau Jakarta itu ada di Indo

2022-12-17

0

sartu 99

sartu 99

hem

2022-03-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!