Pernikahan Takku Inginkan
aku harus menerima menikah dengan pria yang sama sekali takku kenal, ayahku memaksaku menikahinya karena hutang yang tak sanggup ayahku bayar.
" Ayo nak cepat ikut ayah kau harus menikah dengan keluarga SA Group" ucap haris sambil menarik tanganku
"Aku tidak mau ayah, aku tidak mencintainya" ucap Kamila sambil menangis
"Kamila ayah mohon bantu ayah bila tidak ayah akan di bunuh oleh keluarga SA Group, apa kamu mau melihat ayah mati? " ucap haris sambil berjongkok dihadapan putrinya
"Aku tidak mau ayah mati" ucap Kamila sambil menangis keras
"Ayah mohonna hanya kamu harapan ayah " ucap haris putus asa
"iya aku mau ayah " ucap Kamila sambil menyeka air matanya
Kamila pun mengikuti jalan ayah sambil ia terus menangis didalam hatinya
" Aku harus bisa ini semua demi ayahku, kalau saja ibu masih ada mungkin ini tak akan terjadi " ucap Kamila dalam hati
Di depan rumah sudah ada mobil mewah dengan warna merah
" Pak apakah anakmu sudah siap? " ucap sang sopir pak Dodi
"iya Pak sudah ini anak saya " ucap haris
" ayo nyonya silahkan masuk" ucap pak dody sambil membukakan pintu mobil
" Ayah aku..." ucap Kamila binggung
"Ayo nak masuk " ucap haris ambil mengenggam tangan Kamila
melihat ayahnya Kamila merasa sangat sedih harus meninggalkan ayahnya tapi bagaimana lagi dia harus membayar hutang ayahnya.
" Ayah aku mohon jaga dirimu dengan baik" ucap Kamila sambil memeluk ayahnya
" iya nak tenang saja ayah disini akan baik-baik saja" ucap haris
Kamila memasuki mobil merah itu dengan rasa yang tidak bisa dia jelaskan
"Ayah jangan lupa untuk makan , jangan melupakan makan" ucap Kamila sambil melambaikan tangan
Ayahnya memang selalu melupakan makan bila tidak Kamila yang mengingatkan karena semenjak ibunya meninggal ayahnya tidak lagi seceria dulu dan tidak lagi bekerja keras seperti dlu yang ia lakukan hanya melamun dan menangis setiap malam.
"iya nak jangan memikirkan ayah, baik-baik disana" ucap ayah sambil melambaikan tangan
Di dalam mobil Kamila termenung memikirkan nasibnya yang akan menikahi orang yang tidak dia kenal dan tidak dia cintai
" bagaimana nasibku ibu" ucap Kamila sambil memikirkan ibunya yang sudah tiada
Kamila tertidur sambil menangis karena perjalanan yang sangat panjang membuatnya lelah
" bangun nyonya ini sudah sampai" ucap pak dody
"ahh ini sudah sampai aku tertidur sangat pulas" ucap Kamila membuka matanya
Rumah yang sangat besar dan sangat sepi sekali, terlihat mewah tapi tidak ada cinta di rumah ini hanya ada kesepian di dalamnya.
" Mari nyonya masuk" ucap pak dody sambil membawa koper
" iya Pak " ucap Kamila
Saat memasuki rumah hanya aura dingin yang Kamila rasakan karena rumah sebesar itu hanya ada beberapa orang saja
"BI tolong antar nyonya ke kamarnya" ucap pak dody
"iya Pak " ucap bi tarsih sambil mengambil koper yang di bawa pak dody
" perkenalkan nyonya ini bi tarsih yang akan menunjukan kamar nyonya" ucap pak dody
" mari nyonya saya antar" ucap bi tarsih
" baiklah, bi biar saya sajah yang membawa kopernya " ucap Kamila melihat bi tarsih yang sudah berumur membuatnya tak tega melihat bi tarsih yang membawa kopernya
" tak apa nyonya biar saya saja, saya masih kuat ko " ucap bi tarsih
Kamila mengikuti bi tarsih dari belakang ..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments