Penolakan Balqis.

Siang hari tepat pada pukul 10:00.

Anna terus melajukan mobil milik nya dengan kecepatan sedang. Membelah jalanan kota yang terlihat sedikit ramai pada siang hari ini.

Sayup alunan musik terdengar di dalam mobil itu, namun yang lebih mendominasi adalah suara ocehan si kecil Balqis yang saat ini duduk di belakang bersama Sisi, sang asisten rumah tangga yang selalu Anna bawa kemana pun mereka pergi.

"Mama, teteh nakal!"gadis kecil itu mengadu.

Anna yang mendengar rengekan Balqis pun langsung melihat ke arah kaca spion, dan terlihatlah, wajah Sisil yang sudah penuh dengan coretan lipstik di wajah nya.

"Adek, teteh nya kenapa?"Anna mengulum senyum ketika melihat Sisil terus menolak keinginan putri nya, untuk kembali mengoleskan lipstik di wajah Sisil.

"Ini lo mam, teteh nggak mau aku pakein lipstik."jelas Balqis.

"Teteh nya udah cemong dek, nanti malu masuk mall nya."kata Sisil kepada gadis kecil di samping nya.

"Maama!"Balqis mengerucutkan bibir nya, lalu bersedekap, dengan raut wajah yang terlihat sangat menggemaskan.

Anna pun tergelak, prempuan yang sedang mengemudikan mobil itu tertawa kencang ketika di suguhkan pemandangan lucu di belakang nya.

"Ibu bawa makeup remover kah?"tanya Sisil.

Anna kembali melihat ke arah spion, lalu menganggukan kepala ketika pandangan kedua bertemu.

"Nanti kalo sudah sampai, saya ambilin. Fokus nyetir dulu ini."jelas Anna seraya tersenyum samar sambil menggelengkan kepala.

...•••••...

Satu stengah jam Anna mengemudikan mobil nya. Kini mereka sudah sampai di salah satu parkiran mall yang akan mereka kunjungi.

Mereka masih terdiam di dalam mobil, menunggu Sisil yang saat ini sedang membersihkan noda lipstik di wajah nya.

"Bisa nggak, Sil?"Anna berbalik menatap ke arah kursi belakang.

"Bisa, cuma muka aku kok jadi merah! kaya abis kena timpuk!"Sisil berujar.

Anna tertawa, lalu pandangan nya beralih kepada Balqis yang hanya terdiam sambil terus menatap Sisil yang sedang susah payah menghapus coretan lipstik di wajah nya.

"Teteh lama!"Balqis mulai terlihat bosan.

Sisil menghentika aktifitas nya sesaat, lalu melirik Balqis, dan menarik hidung nya sanagt kencang, sampai hidung Balqis memerah.

"Ini kerjaan adek, coba kalo tadi nggak dandanin teteh, pasti sekarang kita udah milih-milih mainan."ucap Sisil.

"Maamaa?"gadis itu kembali merengek.

"Makanya, nanti jangan aneh-aneh. Yaudah ayok kita duluan, biar teteh nya nanti nyusul."Anna mulai melepaskan seat belt, lalu turun dari Expander putih milik nya itu.

Dreuk!

Anna membuka pintu di samping Balqis, lalu merain anak kecil itu untuk segera turun.

"Sil, ini kunci nya. Saya di lantai 3, toko mainan yang biasa kita datengin yah?"jelas Anna sambil memberikan kunci mobil nya kepada Sisil.

"Siap bu."kata nya, lalu mengambil kunci mobil itu, dan kembali membersihkan wajah nya, setelah pintu mobil kembali tertutup, hingga Anna dan Balqis berjalan ke arah pintu masuk mall.

Sepuluh menit berlalu, akhir nya dengan susah payah Sisil berhasil menghilangkan sisa kemerahan di wajah nya.

"Lipstik orang kaya emang beda!"gumam nya, lalu meraih tas kecil milik Balqis yang selalu ia bawa, dan segera membuka pintu mobil untuk keluar.

Brugh.

Sisil menutup pintu mobil itu cukup keras, lalu segera melangkah untuk menyusul dua majikan nya yang sudah terlebih dulu masuk.

"Sisil!"panggil seseorang yang berada di belakang nya cukup kencang, sampai membuat langkah kaki nya terhenti.

Prempuan itu menoleh, lalu tampaklah wajah pria yang sangat ia kenali. Tentu saja, dia yang membuat nya bekerja untuk Anna, memberi nya tanggung jawab untuk membantu Anna mengurus putri nya.

"Bapak David!"Sisil terhenyak, ketika pria itu berjalan mendekat.

"Balqis mana?"wajah pria itu berbinar.

"Adek sama ibu pak, di dalam."sahut Sisil.

Prempuan itu terlihat sedikit bingung. Bagaimana tidak, pria itu yang selalu Anna hindari, namun sekarang tampa sengaja David muncul, dan menanyakan keberadaan putri nya.

"Kalau begitu, boleh saya ikut? sudah lama saya tidak bertemu Balqis."

Sisil terdiam.

"Saya yang akan tanggung jawab kalau Anna marah!"ucap nya.

Sisil pun mengangguk, menolak pun tidak akan ada gunanya.

"Baiklah, mari pak."kata Sisil, lalu ia kembali berjalan.

Kedua nya terus berjalan masuk secara bersamaan, hingga mereka kini berada di depan salah satu toko mainan di lantai 3.

"Ibu sama adek di dalam pak, saya tunggu disini saja."kata Sisil.

David menganggukan kepala, kemudian segera masuk kedalam toko tersebut.

Keadaan di dalam sana cukup ramai, sampai membuat David harus berusaha keras mencari dua prempuan yang saat ini sedang berbelanja disana.

"Ini saja?"suara Anna terdengar cukup nyaring, sampai membuat David menoleh.

David tersenyum, ketika melihat Balqis yang sedang memilih mainan kesukaan nya dengan sang ibu yang saat ini berjongkok tepat di samping gadis kecil itu.

"Aqis mau eskrim, jadi belanja mainan nya udah aja."

Anna tersenyum, lalu bangkit dan segera menarik tangan gadis kecil itu ke arah kasir.

"Ann?!"David memanggil nya dengan suara setengah berteriak.

Langkah kaki Anna terhenti, lalu menoleh.

Deg.

"Mas!"cicit Anna pelan.

Pria itu tersenyum penuh arti, dengan kaki yang juga sudah kembali melangkah, mengikis jarak di antara mereka.

"Hai, apakabar?"David menatap Anna.

Namun prempuan itu masih tertegung, dengan mata yang terus tertuju kepada mantan suaminya.

"Kalian belanja?"David kembali bersuara.

Namun Anna masih bungkam.

"Maama!"Balqis merengek, lalu berjalan ke arah belakang sambil memeluk kaki ibu nya.

"Sayang!"Anna tersadar, ketika rengekan kecil itu mulai terdengar. Ya Balqis terlihat ketakutan.

"Mau teteh."kata nya.

"Hey, ini papah sayang."David berjongkok, lalu mengulurkan tangan nya untuk menyentuh gadis kecil itu.

"Maama!"gadis kecil itu menjerit.

"Mas, Balqis masih takut. Bisakan kamu menunggu nya di luar, malu di liatain banyak orang."kata Anna ketika melihat dirinya mulai menjadi perhatian banyak pasang mata.

David menatap Anna, lalu bangkit dan menganggukan kepala.

"Aku tunggu di luar, tapi kumohon. jangan menghindar lagi."pinta nya, lalu segera berjalan ke arah luar, meningglkan tempat itu begitu saja.

Tentu, ini adalah hal yang paling menyakitkan. Ketika putrinya bahkan takut kepada ayah nya sendiri, walau sering mencoba untuk dekat, namun lagi-lagi Balqis menolak kehadiran nya.

Aku di hukum putri ku sendiri, atas kebodohan yang sudah pernah ku perbuat kepada ibu nya.

ucap David dalam hati.

"Sisil, bantu Anna. Balqis agak rewel setelah saya berusaha mendekat."

"Oh, iya pak."jawab Sisil.

Sisil bangkit, lalu berlari ke dalam toko.

Tidak lama setelah itu Anna keluar, dengan Balqis yang berada dalam pangkuan nya, menyembunyikan wajah cantik itu di ceruk leher sang ibu.

"Apa aku semenakutkan itu, Ann?"David tersenyum manis, namun hati nya jelas terasa ngilu.

"Kita coba pelan-pelan, dia memang takut dengan orang baru."jelas Anna. "Kita cari restaurant dulu mas, Balqis mau eskrim."jelas Anna.

"Ini salah kamu karena selalu menghindar."kata David.

"Sil, gendongin Adek dulu yah."

Anna langsung menyerahkan Balqis, lalu membiarkan mereka berjalan terlebih dulu.

"Jangan bahas soal itu."Anna menjawab.

"Dari awal kau menyembunyikan banyakhal, termasuk kehamilan mu, hingga aku baru menemui nya ketika Balqis berumur 1thn, itu pun kau masih menyangkal bahwa dia bukan putri ku."

"Sudahlah mas, jangan membuka luka lama. Aku hanya sedang berusaha berdamai dengan diriku sendiri. Jadi kali ini kamu bisa memulai nya sekarang. Cobalah mengajak Balqis untuk membeli eskrim, atau makanan manis lain nya, siapa tau berhasil."jelas Anna.

"Apa kau selalu memberinya permen atau yang lain nya, bagaimana kalau dia sakit gigi!"

"Tidak, hanya sesekali dalam seminggu."jelas Anna kembali. "Mas ada urusan disini? mbak Dira nggak ikut?"

"Sebenar nya aku harus kekantor, tapi saat di jalan aku melihat mobil mu, jadi ku ikuti sampai sini."ujar David.

Anna pun menganguk, lalu kedua nya kembali terdiam, sambil terus berjalan di belakang Sisil yang saat ini sudah menurunkan Balqis dari pangkuan nya.

"Seperti nya dia sudah sedikit tenang, jadi dekatilah, dan ajak dia untuk memlilih eskrim yang dia mau."kata Anna pada mantan suami nya.

"Baiklah."sahut David, lalu berjalan cepat untung menghampiri putri kecil nya.

...••••...

Jangan lupa dukungan nya!

Like, komen, dan vote. Mau nge-Gifh juga boleh.

Ig. @anggika15

Papa David.

Mama Ann.

Terpopuler

Comments

Lina ciello

Lina ciello

dasarr wong lanang egois 😒

2023-04-11

1

Alya Yuni

Alya Yuni

Ko dah mantan msih mau ketemu

jdi prmpuan jngn di bodohi ap lgi lki dah istri jngn membodohkn dri gk malu di cap plakor

2023-01-24

2

Rachmawati 8281

Rachmawati 8281

chantiq dan Handsome 💖💖💖

2023-01-17

1

lihat semua
Episodes
1 Cutiepie.
2 Penolakan Balqis.
3 12.12
4 Kyara Anna.
5 Kartu nama.
6 Lega.
7 Gagap.
8 Pekerjaan sampingan.
9 Keras kepala.
10 Tumor ganas.
11 Kembalikan ibu ku!
12 Tinggal kenangan.
13 Tidak bisa di tolak.
14 Keluarga kedua.
15 Godaan.
16 Memulai.
17 Hanya kopi.
18 Tidak nyaman.
19 Kamu berhasil.
20 Kamu cantik.
21 Kesurupan!?
22 Modus.
23 Flash back Off.
24 Papah!?
25 Mikaila Adira. ( Mau Mama, bukan Mami )
26 Taddy bear.
27 Mimum kopi.
28 Putri kita!
29 Rasa canggung.
30 Sup Daging.
31 Ketiban lope!!
32 Iced Macchiato.
33 Bohong dosa!
34 Luka lama.
35 Flashback again.
36 Flashback 20.
37 Flashback 21.
38 Flashback 22.
39 Anna Pov.
40 Hancur tak berbentuk.
41 Resmi bercerai.
42 Flashback Off (2)
43 Merajuk!
44 Sejak kapan?
45 Hancur?!
46 gadis manis.
47 Spaghetti carbonara.
48 Luluh-lantah.
49 Mikaila Adira (2)
50 Jangan diulangi.
51 Rindu.
52 Rencana liburan.
53 SUN.
54 Sup Makaroni.
55 Om Edgar.
56 Hantu tampan.
57 Hantu tampan (2)
58 Glow up.
59 Ayah tidak bisa di (tolak)
60 Tida ada orang!?
61 Seblak level 30.
62 Aku milik mu.
63 Sandwich isi telur.
64 Lelah.
65 Han Seohyun.
66 Sosis Bakar.
67 I can't stop.
68 Keduluan janda.
69 Dadakan!
70 Sampai aku tua nanti.
71 Gagal.
72 Kepala garong.
73 Seblak lv 30 (2)
74 Papa jelek.
75 Hukuman.
76 Keluarga utuh.
77 Tidak menyangka.
78 Kita beda?
79 Tanda-tanda?
80 Heboh.
81 Lantai 6 blok 7F.
82 Lepas kendali.
83 Dia tetap putri ku!
84 Rasa bersalah.
85 Hanya itu?!
86 Bibit unggul.
87 Nota.
88 More than anything.
89 Ketus.
90 Gara-gara Nutri Sari.
91 Kumur-kumur.
92 Dua garis merah.
93 Kado.
94 Ayok pacaran.
95 Mau pacaran?
96 Makaroni basah (LV.99,9%)
97 Kurang enak badan.
98 Sosok kecil.
99 Ngidam parah.
100 Resah.
101 (Pagi yang manis)
102 Cinta pertama.
103 (Aku mencintai mu)
104 Lock down.
105 IGD
106 Ayank.
107 Air hangat.
108 (Mie rebus)
109 testpack.
110 Kepanasan.
111 Terbalik.
112 Pelan-pelan.
113 Dokter.
114 Nge-gym.
115 Menantu kesayangan.
116 (Yours!)
117 Klinik.
118 (Like father like daughter)
119 Bujangan lapuk.
120 I love you.
121 Gejala dan Asam lambung.
122 (Kepala garong)
123 (Takut)
124 Kepiting rebus.
125 Kejutan.
126 (Mood)
127 As you wish.
128 (Serakah)
129 Diam-diam suka.
130 Es batu.
131 Asinan.
132 Asinan part 2
133 (Kamu hebat)
134 Bianca Marta Julian.
135 End. ( Happy Ending ).
136 Release (Season 2).
137 Pengumuman!!
138 Pegumumam! jangan lupa mampir :)
139 Info Novel terbaru!!
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Cutiepie.
2
Penolakan Balqis.
3
12.12
4
Kyara Anna.
5
Kartu nama.
6
Lega.
7
Gagap.
8
Pekerjaan sampingan.
9
Keras kepala.
10
Tumor ganas.
11
Kembalikan ibu ku!
12
Tinggal kenangan.
13
Tidak bisa di tolak.
14
Keluarga kedua.
15
Godaan.
16
Memulai.
17
Hanya kopi.
18
Tidak nyaman.
19
Kamu berhasil.
20
Kamu cantik.
21
Kesurupan!?
22
Modus.
23
Flash back Off.
24
Papah!?
25
Mikaila Adira. ( Mau Mama, bukan Mami )
26
Taddy bear.
27
Mimum kopi.
28
Putri kita!
29
Rasa canggung.
30
Sup Daging.
31
Ketiban lope!!
32
Iced Macchiato.
33
Bohong dosa!
34
Luka lama.
35
Flashback again.
36
Flashback 20.
37
Flashback 21.
38
Flashback 22.
39
Anna Pov.
40
Hancur tak berbentuk.
41
Resmi bercerai.
42
Flashback Off (2)
43
Merajuk!
44
Sejak kapan?
45
Hancur?!
46
gadis manis.
47
Spaghetti carbonara.
48
Luluh-lantah.
49
Mikaila Adira (2)
50
Jangan diulangi.
51
Rindu.
52
Rencana liburan.
53
SUN.
54
Sup Makaroni.
55
Om Edgar.
56
Hantu tampan.
57
Hantu tampan (2)
58
Glow up.
59
Ayah tidak bisa di (tolak)
60
Tida ada orang!?
61
Seblak level 30.
62
Aku milik mu.
63
Sandwich isi telur.
64
Lelah.
65
Han Seohyun.
66
Sosis Bakar.
67
I can't stop.
68
Keduluan janda.
69
Dadakan!
70
Sampai aku tua nanti.
71
Gagal.
72
Kepala garong.
73
Seblak lv 30 (2)
74
Papa jelek.
75
Hukuman.
76
Keluarga utuh.
77
Tidak menyangka.
78
Kita beda?
79
Tanda-tanda?
80
Heboh.
81
Lantai 6 blok 7F.
82
Lepas kendali.
83
Dia tetap putri ku!
84
Rasa bersalah.
85
Hanya itu?!
86
Bibit unggul.
87
Nota.
88
More than anything.
89
Ketus.
90
Gara-gara Nutri Sari.
91
Kumur-kumur.
92
Dua garis merah.
93
Kado.
94
Ayok pacaran.
95
Mau pacaran?
96
Makaroni basah (LV.99,9%)
97
Kurang enak badan.
98
Sosok kecil.
99
Ngidam parah.
100
Resah.
101
(Pagi yang manis)
102
Cinta pertama.
103
(Aku mencintai mu)
104
Lock down.
105
IGD
106
Ayank.
107
Air hangat.
108
(Mie rebus)
109
testpack.
110
Kepanasan.
111
Terbalik.
112
Pelan-pelan.
113
Dokter.
114
Nge-gym.
115
Menantu kesayangan.
116
(Yours!)
117
Klinik.
118
(Like father like daughter)
119
Bujangan lapuk.
120
I love you.
121
Gejala dan Asam lambung.
122
(Kepala garong)
123
(Takut)
124
Kepiting rebus.
125
Kejutan.
126
(Mood)
127
As you wish.
128
(Serakah)
129
Diam-diam suka.
130
Es batu.
131
Asinan.
132
Asinan part 2
133
(Kamu hebat)
134
Bianca Marta Julian.
135
End. ( Happy Ending ).
136
Release (Season 2).
137
Pengumuman!!
138
Pegumumam! jangan lupa mampir :)
139
Info Novel terbaru!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!