...🖤🖤...
Dilorong perkantoran bertingkat , dimana dua wanita muda berjalan menuju ruangan CEO yang terkenal akan keangkuhan nya sebagai manusia .
**
Vio mengerutkan dahi .
" Ya ampun berarti kamu masih muda banget yaa dari pada aku?! " sambung Vio.
Lalu Vio wanita berkulit hitam manis itu memicingkan kedua matanya dan menatap intens pada Maira.
" Kamu berpenampilan begini? " tunjuk Vio keatas - kebawah . "Pasti wajah kamu jelek ! eh tidak.. kamu pastt .... ?" pertanyaan Vio terputus karena ucapan Maira .
" Itu ya ruangan pak presdir nya mbak?" dengan polos nya Maira menunjuk plat kecil yang menempel pada daun pintu , bertuliskan ruang presdir utama .
***
Langkah Maira dan Vio terhenti didepan ruangan .
" Permisi ibu Serly , ini ada mbak Maira dari cafe Bintang ingin mengantar pesanan kue milik pak Tama !" Vio memberi penjelasan pada sekertaris terseksi bernama Serly .
Sejenak mata Serly menatap intimidasi kepada Maira , naik turun - naik turun. Memutari dan berhenti tepat depan tubuh kecil Maira dan Vio .
" Ck.." senyuman meremeh kan dari Serly kepada Maira . "Silahkan ditunggu !" seru Serly .
Vio dan Maira mengangguk.
Tak lama menunggu , pintu ruangan pria berkaca mata itu pun terbuka , namun bukan Serly yang membukakan melainkan Tomy sang asisten Tama.
Tomy memperhatikan Maira dari ujung kaki sampai atas kepala.
" MENARIK " gumam Tomy disertai seringai sinis . "Masuk lah..," Sambung pria itu .
Maira menganggukan pelan kepala nya .
**
"Assalamualaikum " ucap salam Maira , Vio yang mendengar menatap bangga ,akan sosok kecil disamping nya .
"Wa'alaikum salam " terdengar lirih suara dari dalam ruangan.
Kaki Maira melangkah secara perlahan,sesekali mengangkat pandangan ke sekitar ruangan dimana ia berada sa'at ini.
Maira melihat ada tiga pria duduk di sofa dan satu pria lagi duduk di kursi yang lain , Maira melihat salah satu dari ketiga pria yang duduk di sofa adalah kekasih sahabat nya , kemudian Maira menundukan pandangan nya kembali , berhenti sejenak .."*D**iantara keempat pria diruañgan* ini ,yang mana pak Tama ?" Batin Maira .
Maira memberanikan diri untuk mulai bertanya kesalah satu pria di depan nya.
" Ma.af apa anda pak Tama malik ?"
Dengan mengarahkan mata berkaca mata nya ,Tama mengangguk dan memberi tatapan yang susah diartikan oleh Maira.
" Ma.af pak bila saya mengganggu waktu bapak, saya diminta mbak Bintang untuk mengantar kue pesanan pak Tama !?" Maira yang hendak memberikan box yang berisikan cake pesanan Tama dimeja, tiba - tiba seorang pria berlesung pipi menyambar box kue dari tangan nya.
" Sini biar aku saja ya, Mai yang terima ..!?" sahut Alex.
Seketika Maira mengangkat pandangan nya ke arah suara yang ia kenal . Lalu menganggukan pelan kepala .
Alex pun lagi - lagi teringat foto Maira yang ada di galery ponsel milik Rosa .
" Apa kabar Maira ?? " sapa Alex, sontak perbuatan Alex kali ini membuat , ke tiga sahabat nya saling lirik seolah -olah mencari tau ada apa dengan sahabat nya itu ?.
Mereka bertiga tau , Alex adalah pria angkuh terhadap orang asing namun penyayang terhadap pasangan , keluarga dan ketiga sahabat nya , tapi Alex memiliki hoby yang bisa di bilang aneh..??
" Alhamdulillah , sehat . " jawab Maira dengan lembut.
" Kamu sekarang kerja ,Mai .. ?" tanya Alex masih dengan posisi berdiri .
Maira kembali mengangguk kan kepalanya tanda meng iya kan pertanyaan Alex.
" Di cafe Bintang, " Alex menunjuk box kemasan kue yang ia bawa , yang berlogo Bintang.
" Iya mas.."
" Rosa dan Nara tau kamu kerja ... ? " tanya lagi Alex , yang membuat ke 3 sahabat nya makin heran dan penasaran dibuat nya.
Maira mengangguk kembali . Alex yang selalu mendapat kan jawaban alakadarnya dari Maira pun tersenyum kecut .
Selanjutnya ruangan pun menjadi hening...,
Namun suara deheman Tama membuat Alex , Maira dan beberapa orang yang berada diruangan tersadar .
Tomy pria beranting satu itu , yang mengerti maksud Tama bergegas melangkah menghampiri Maira dan Alex ,
" Tolong sampaikan terima kasih kami kepada nona Bintang , pesanan nya sudah kami terima !" Tomy segera mengambil alih box berisi chees cake buatan Maira dari tangan Alex .
"Baik ,in syaa Allah nanti saya sampaikan ," Maira pun pamit , dengan membungkukan sedikit badan nya . "Kalau begitu saya permisi . Assalamualaikum .. . " Maira dan Vio segera meninggal kan ruangan kerja ber AC tersebut, begitu juga para manusia -manusia berkuasa duduk didalam nya .
" Wa'alaikum salam " jawab kemudian Alex.
**
Maira dan Vio berada di dalam lift , dalam benak Vio ingin sekali melanjutkan dialog nya yang menggantung karena suatu keadaan yang tak memungkinkan baginya untuk melanjutkan nya...
Vio melirik kearah Maira yang sedari tadi terlihat tenang dan berbicara seperlu nya.
" Aku manggil kamu Maira saja ya ?" ujar Vio ,ingin membuka pembicaraan. " Tapi kamu jangan panggil aku mbak DONGG , apa karena aku lebih tua dari mu ?"
Maira menggeleng .
" Kalau begitu STOP, memanggil ku dengan sebutan mbak !" dengan nada kesal Vio meminta .
" Lalu , mbak Vio mau dipanggil apa ?"
MMMMM " Panggil KAK saja ! Kamu mau kan !?" pinta Vio .
" Mau MMb- a !?" Maira yang akan meneruskan perkataan nya mendadak gaguk setelah melihat exspresi wajah Vio yang berubah .
" Maksud saya kak ." pungkas Maira .
" Nah.. gitu kan enak!" seru Vio.
Tak lama , pintu Lift pun terbuka .. , Vio dan Maira melangkah keluar.
" Maira , kamu tidak tersinggung kan tentang pertanyaan ku siang tadi ? dan ma'af bila aku terlalu banyak tanya tentang dirimu" .
Maira merasa Vio menaruh rasa penasaran akan diri nya , lalu Maira pun mengarah kan tubuh nya menghadap kearah Vio, dan bertanya ?..
" Apa yang ingin Kak Vio tau dari diri saya ?"
" Aku hanya sekedar ingin tau saja !" jawab datar Vio.
" Tak ada cerita yang istimewa tentang diri saya kakkk.. !?" papar Maira dengan menatap lurus kedepan .
"Itu dari sudut pandang mu , tapi tidak dari segi sudut pandang orang lain yang melihat mu," tukas Vio melihat wajah Maira yang tertutup cadar hitam.
"Aku teringat ucapan mu tadi siang ! " Vio berusaha membahas sesuatu , " Dengan usia 20 tahun , Kamu bisa berkata dengan sebegitu bijaksananya dalam menghadapi ejekan dari sekitar mu !?" Kali ini Vio berusaha berbicara secara serius. " Bahkan diwaktu aku menyinggung penampilan mu , kamu terlihat sangat tenang menjawab nya ?"
**
Kaki Maira yang terbalut oleh kaos kaki berhenti ,meniru Vio yang tiba -tiba berhenti berdiri didepan nya .
Vio membalikkan tubuh kearah Maira .
" Bisa kah kita duduk di sana ?" Vio menunjuk sofa yang berada di ruang tunggu lantai bawah.
Netra Maira mengikuti arah tangan Vio , yang menuju kesuatu sofa yang letak nya ada didepan sebuah jendela besar .
Maira yang tadi nya berfikir , lalu menggeleng .
" Mungkin bukan hari ini , tapi dilain hari !" . Ucap pelan namun tegas dari Maira .
...Tulisan Bersambung , Q,C....
...🖤🖤...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments