Chapter 5: Sebuah Cerita

Cuaca siang ini panas, karena memang jam sudah menunjukkan lebih dari pukul 1 siang, didalam suatu kelas di Sekolah X, kebetulan AC ruangan mati, membuat para siswa didalamnya merasa sangat sesak dan kepanasan hanya dengan duduk disana.

Itu termasuk seorang pemuda tertentu yang duduk dibarisan agak depan dikelas itu.

Sejujurnya, dia menyesal untuk duduk ditengah ruangan disaat cuaca panas tanpa AC seperti ini, owh ini benar-benar bagaikan Neraka....

Keringat mulai membanjiri wajahnya perlahan-lahan, walaupun sebenarnya dia tidak melakukan apa-apa.

Ya, itu karena selama ini dirinya sudah sangat terbiasa menggunakan semua peralatan modern dan selalu berada diruangan ber AC yang nyaman bahkan ketika cuaca panas, jadi setelah sekian lama dan akhirnya mengalami kepanasan yang mendadak ini, pemuda itu kesal.

Ya ya, pemuda itu tidak lain dan tidak bukan adalah Mantan Archangel Lucifer juga salah satu penguasa Underworld, namun dia terlihat tidak tahan hanya dengan menghadapi cuaca panas ini.

Itu juga munkin karena memang dia 'akhir-akhir' ini jarang keluar dari rumahnya, atau lebih tepatnya, selalu berada dirumahnya di Istana Raja Iblis di Underworld, didalam kamarnya lalu hanya membaca beragam cerita Novel, Manga, bermain game, atau menonton beberapa film atau anime.

Kata 'akhir-akhir' ini tentu saja memiliki makna yang sangat berbeda bagi Sang Mantan Archangel itu, yang sudah hidup selama ribuan tahun itu.

Entah 'akhir-akhir' ini itu seberapa lama sebenarnya.

Dia sudah tidak tahan lagi ingin segera pindah tempat duduk.

Untungnya, sepertinya guru yang dijadwalkan untuk kelas ini masih belum juga datang.

Lalu Lucifer mulai menutup sebuah buku yang dibacanya, memasukannya ke Tasnya, kemudian berniat membereskan barang-barangnya disana.

Melihat tingkah teman sebangkunya itu, membuat pemuda disamping Lucifer binggung lalu bertanya,

"Mau kemana, kamu Touma?"

"Aku ingin pindah ketempat duduk belakang dekat jendela, kamu lihat? Bukankah cuaca begitu panas?"

Pemuda disampingnya itu yang terlihat sedang membaca sebuah buku pelajaran, mulai membenarkan kacamatanya, dan mulai berkomentar,

"Kenapa kamu meninggalkanku disini, Hah? Kamu penghianat!! Aku juga merasa sangat kepanasan!!"

"Memang dasar, AC sialan dan kenapa juga musti dapat ruangan sialan ini pula," kata Lucifer kesal.

"Itu benar. Sungguh menyebalkan."

"Jadi apakah kamu mau ikut?"

Mendengar pertanyaan Lucifer itu, pemuda itu lalu ke arah deretan meja paling belakang.

Itu....

Itu berisi orang-orang tertentu yang tidak bisa diganggu, yang terlihat sedang bermain-main dengan ponsel atau tidur siang disana.

Zona Genk pengaggu di Sekolah, Zona dimana anak baik-baik tidak bisa berurusan dengan mereka bahkan walaupun masih ada beberapa kursi kosong di deretan belakang.

"Aku memilih untuk tetap disini." Kata Pemuda itu lagi.

"Baiklah, aku akan pergi,"

"Hati-hati kawan, semoga kamu selamat. Disana Zona Berbahaya, sebaiknya kamu hati-hati, aku benar-benar tidak merekomendasikannya."

"Baiklah-baiklah, terimakasih Ketua Kelas, aku akan mendengarkan nasihatmu," kata Lucifer namun dia tetap membawa tasnya dan pergi ke Zona belakang, sambil melambaikan tangannya kearah Ketua Kelas.

####

Setelah beberapa waktu berlalu, namun guru kelas tidak kunjung menunjukkan kehadirannya.

Namun tiba-tiba pintu terbuka, membuat Semua mata memandang ke arah pintu masuk ruang kelas.

Oh apakah akhirnya, guru yang mereka tunggu sudah datang?

Namun sayangnya mereka salah.

Yang masuk ke ruangan itu adalah seorang gadis muda berambut pirang panjang, menatap dengan malu kearah teman-teman sekelasnya.

Namun sepertinya orang-orang di sana juga enggak terlalu memperhatikan Gadis itu setelah kau jika itu bukanlah guru, kembali ke aktivitas mereka masing-masing.

Melihat dirinya yang awalnya menarik perhatian lalu tiba-tiba diabaikan itu membuat Seraphina kau harus berekspresi seperti apa.

Setidaknya guru kelas belum datang Jadi masih ada waktu untuk bisa mengikuti kelas dengan penuh dan tidak jadi bolos.

Yang paling penting sekarang adalah mencari tempat duduk.

Namun karena dirinya datang terakhir....

Dan lagi sampai saat ini dirinya belum terbiasa dan memiliki teman, tidak ada tempat duduk di sana yang tersisa, kecuali deretan belakang kelas.

Beberapa langkah yang harus dirinya lakukan adalah untuk mendapatkan seorang teman.

Ini adalah moving class, jadi teman sekolah dari pagi dan siang ini berbeda, walaupun masih ada beberapa wajah yang masih sama, namun Seraphin mengenal mereka semua.

Benar-benar harus memiliki seorang teman, agar memiliki seseorang yang bisa ditanya-tanya.

Lalu dengan hati-hati, Seraphina juga deretan belakang kelas.

Namun sayangnya deretan belakang kelas bukanlah tempat yang bagus.

Disana diisi oleh wajah-wajah yang sepertinya tidak ramah.

Lalu tatapan mata Seraphina langsung menuju ke arena tempat duduk dekat jendela.

Di sana ada seorang pemuda yang terlihat sedang membaca dengan serius, dibalik kacamata tebalnya.

Itu seperti wajah yang cukup familiar.

Melihat wajah yang familiar itu, Seraphina merasa senang, dia lalu langsung menuju tempat duduk disebelah pemuda itu yang kebetulan kosong.

Setelah sampai disana dia lalu menyapa orang itu,

"Touma?"

Lucifer jadi tadi fokus ke arah kukunya kaget melihat wajah seorang gadis yang terlihat sangat familiar.

Ini masih lah gadis yang beberapa jam lalu menciumnya.

Bukan, belum sampai satu jam, lebih tepatnya baru beberapa puluh menit yang lalu.

"Aku merasa lega ada seseorang yang aku kenal di kelas ini," kata gadis itu terlihat ceria sambil duduk disitu.

Lucifer memikirkan ini, mungkinkah gadis aneh ini tidak mengenalinya?

Memikirkan ini membuat dirinya tiba-tiba kesal.

"Itu bagus," Kata Lucifer sekilas lalu kembali melanjutkan membaca bukunya.

Melihat orang yang dikenalnya juga mengabaikannya, membuat Seraphina sedikit sedih.

"Kamu tahu? Aku tidak memiliki siapa punya aku kenal di sini, jangan abaikan aku."

Mendengar rengekan gadis itu membuat Lucifer kembali menatap gadis itu dengan dingin.

"Jadi, apa maumu?"

"Kenapa kamu tiba-tiba seperti ini? Apakah kamu marah denganku?"

"Aku tidak marah denganmu."

"Tapi kamu terlihat seperti kamu sedang kesal denganku. Apakah warna terakhir kali kita bertemu tidak membuatmu nyaman? Apakah kamu tidak menyukai Kaleng Kopi yang aku berikan?"

"Tadi awal kamu tidak akan mendapatkan kaleng minuman itu kalau bukan karena aku."

"Itu memang masuk akal. Tapi seharusnya aku yang marah, kamu langsung pergi tiba-tiba, dan disana aku harus dikejar oleh robot keamanan disana, karena alaram berbunyi. Aku berlari keliling taman sampai aku akhirnya lolos, begitu melelahkan. Apakah kamu tahu? Aku yang seharusnya marah!!"

Mendengar cerita gadis itu, membuat Lucifer tiba-tiba tertawa.

Gadis ini sungguh lucu.

Itu membuat moodnya awalnya buruk itu menjadi baik.

"Jangan menertawakanku!!"

"Baiklah-baiklah," lanjutannya sambil mencoba menahan tawanya.

Lalu keduanya mulai kembali tertawa bersama, sampai guru yang akhirnya ditunggu-tunggu datang ke kelas.

Karena ini masih hari pertama, jadi guru tidak terlalu memberikan materi, hanya perkenalan antar siswa lalu menjelaskan sedikit soal hal-hal akan mereka pelajari di kelas ini.

Dari awal sampai akhir kelas, Seraphina memperhatikan guru itu dengan baik.

Berbeda dari pemuda yang duduk di sampingnya, yang mana asik dari tadi membaca sebuah buku ditangannya.

Setelah kelas itu berakhir akhirnya gadis itu memiliki kesempatan untuk bertanya,

"Buku apa yang kamu baca?"

"Ini adalah Novel Fantasi yang mengisahkan tentang perang antara malaikat dan iblis."

Mendengar itu Seraphina cukup terkejut.

"Imajinasi manusia cukup bagus juga bukan? Ada Iblis, Malaikat dan Dunia Iblis,"

Mendengar itu, Seraphina hanya tertawa canggung.

"Apakah kamu percaya dengan hal-hal seperti itu? Jika Malaikat dan Iblis itu benar-benar ada?"

"Eh???" Seraphina mendadak panik ketika mendengar hal itu.

Bagaimana dirinya harus menjawab?

"Apa? Kenapa kamu terkejut? Tentu saja hal-hal seperti itu tidak ada bukan? Itu bukan hal-hal yang bisa dibuktikan secara Ilmiah,"

Ah benar juga, Seraphina baru saja ingat kalau mereka ada di Advance City tempat dimana hal-hal seperti itu tidak dipercaya.

"Ahahahaha... Itu benar juga ya, mana ada ya Malaikat juga Iblis..."

"Tapi kami memiliki Esper walaupun terlihat sangat Ilmiah namun terlihat sangat Fantasi, kenapa kamu tidak percaya keberadaan Malaikat dan Iblis?"

Mendengar itu Seraphina lagi-lagi binggung harus menjawab apa.

Karena dirinya sendiri adalah seorang Malaikat jadi tentu saja percaya itu, namun dirinya tidak bisa mengatakannya.

Melihat Seraphina yang sangat serius memikirkan itu membuat Lucifer tertawa.

"Kamu jangan terlalu menganggap serius perkataanku aku hanya membuat sebuah lelucon."

"Tapi bagaimana jika hal-hal itu benar-benar ada?"

"Sepertinya kamu juga tertarik tentang hal-hal fantasy seperti itu."

"Itu memang terlihat menarik."

"Baik bagaimana kalau aku menceritakan sebuah Kisah Fantasy yang cukup bagus?"

"Apa itu?"

"Ini tentang seorang Malaikat yang paling indah di Surga, dia yang paling dikagumi, dia yang paling kuat, dia yang paling dicintai, suatu hari dia dibuang dengan begitu kejam ketempat para musuhnya di Dunia Iblis, setelah melakukan Dosa,"

"Dosa apa itu?"

"Dia hanya ingin mendapatkan posisi yang lebih tinggi dan melakukan pemberontakan,"

"Hmm? Tidakkah itu aneh?"

"Kenapa memangnya?"

"Bukankah dia sudah memiliki segalanya? Sudah memiliki Keindahan, Kekuatan, di kagumi dan dicintai banyak orang. Kenapa dia ingin sesuatu yang lebih tinggi lagi?"

"Mungkin karena dia Kesepian? Walaupun dia dicintai, namun disisi lainnya beberapa iri dan segan padanya dan ingin menjatuhkannya, beberapa selalu menjaga jarak dengannya, dan kadang takut padanya. Mungkin kalau dia benar-benar ada diposisi lebih tinggi semua orang akan menerimanya."

"Apakah begitu? Tapi bukankah setidaknya ada seseorang yang benar-benar mencintainya? Sangat wajar jika beberapa memiliki kebencian. Tapi bukankah yang penting fokus ke yang benar-benar tulus? Dia memberontak, pasti memiliki banyak pengikut setia yang ikut bersamanya bukan? Artinya dia tidaklah sendirian, dia hanya tidak sadar saja kalau selalu ada yang berada disampingnya."

Lucifer merenung sebentar.

"Hmm, entahlah? Mungkin itu benar," katanya sambil tersenyum misterius lalu melihat keluar jendela menatap langit, lalu hanya lanjut berkata,

"Atau mungkin dia hanya benar-benar serakah...."

Disini Seraphina hanya menatap kearah pemuda itu dengan binggung, tidak tahu apa yang pemuda itu pikirkan.

####

Bersambung

Terpopuler

Comments

Eva

Eva

Lanjut thor ..Mangat yah

2021-12-25

4

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Falling of Archangel Lucifer
2 Chapter 2: Kota Yang Aneh
3 Chapter 3: Ciuman Pertama
4 Chapter 4: Seorang Gadis Aneh
5 Chapter 5: Sebuah Cerita
6 Chapter 6: Pangeran Sekolah
7 Chapter 7: Seseorang yang mengaku Malaikat
8 Chapter 8: Antara Baik dan Jahat
9 Chapter 9: Pengalaman Baru
10 Chapter 10: Apartment Seraphina
11 Chapter 11: Insiden di Sekolah Elite Y
12 Chapter 12: Iblis Pemangsa Esper
13 Chapter 13: Pertemuan yang Mengejutkan
14 Chapter 14: Membenci Iblis
15 Chapter 15: Kakak dan Adik
16 Chapter 16: Kedatangan Ciel
17 Chapter 17: Bertemu Touma
18 Chapter 18: Terjebak di Ruang Musik
19 Chapter 19: Festival Sekolah
20 Chapter 20: Kekacauan Tengah Malam
21 Chapter 21: Identitas Rahasia
22 Chapter 22: Godaan Iblis
23 Chapter 23: Siswi Pindahan
24 Chapter 24: Terjebak dalam Situasi Rumit
25 Chapter 25: Masalah Itsuki
26 Chapter 26: Misteri Siswa Menghilang Bagian 2
27 Chapter 27: Misteri di Sekolah
28 Chapter 28: Kelompok Aneh Terbentuk
29 Chapter 29: Perasaan Terlarang
30 Chapter 30: Perasaan Rumit
31 Chapter 31: Kemunculan Vampire
32 Chapter 32: Musuh-musuh tidak terduga
33 Chapter 33: Hal-hal sederhana
34 Chapter 34: Kecurigaan Ciel
35 Chapter 35: Rahasia antara Kita
36 Chapter 36: Saingan Muncul
37 Chapter 37: Kakak Kelas
38 Chapter 38: Cemburu
39 Chapter 39: Kamu Milikku
40 Chapter 40: Penculikan
41 Chapter 41: Tidak Percaya
42 Chapter 42: Melarikan diri
43 Chapter 43: Diselamatkan
44 Chapter 44: Pengakuan Tiba-tiba
45 Chapter 45: Kecurigaan Seraphina
46 Chapter 46: Tetangga Baru
47 Chapter 47: Panggilan Darurat
48 Chapter 48: Pertarungan
49 Chapter 49: Kekuatan Lucifer
50 Chapter 50: Berdua Denganmu
51 Chapter 51: Pelayan Kakak Kelas
52 Chapter 52: Ketahuan
53 Chapter 53: Trik Kotor
54 Chapter 54: Lepas Kendali
55 Chapter 55: Tidak Terduga
56 Chapter 56: Mencoba Menyelamatkan
57 Chapter 57: Menyelamatkanmu Part 2
58 Chapter 58: Ingatan Yang di Segel
59 Episode 59: Antar Cinta dan Benci
60 Chapter 60: Kembali Pulang
61 Chapter 61: Rencana Lucifer
62 Episode 62: Asal Usul Seraphina
63 Chapter 63: Archangel Misterius (Part 1)
64 Chapter 64: Kota Para Fallen Angel
65 Chapter 64: Menyusup
66 Chapter 65: Cerita Masalalu
67 Chapter 66: Menyusup
68 Episode 67: Heboh Sendiri
69 Chapter 68: Tidak Terduga
70 Chapter 69: Reuni
71 Chapter 70: Kekacauan
72 Episode 71: Membuatmu Menjadi Milikku
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Chapter 1: Falling of Archangel Lucifer
2
Chapter 2: Kota Yang Aneh
3
Chapter 3: Ciuman Pertama
4
Chapter 4: Seorang Gadis Aneh
5
Chapter 5: Sebuah Cerita
6
Chapter 6: Pangeran Sekolah
7
Chapter 7: Seseorang yang mengaku Malaikat
8
Chapter 8: Antara Baik dan Jahat
9
Chapter 9: Pengalaman Baru
10
Chapter 10: Apartment Seraphina
11
Chapter 11: Insiden di Sekolah Elite Y
12
Chapter 12: Iblis Pemangsa Esper
13
Chapter 13: Pertemuan yang Mengejutkan
14
Chapter 14: Membenci Iblis
15
Chapter 15: Kakak dan Adik
16
Chapter 16: Kedatangan Ciel
17
Chapter 17: Bertemu Touma
18
Chapter 18: Terjebak di Ruang Musik
19
Chapter 19: Festival Sekolah
20
Chapter 20: Kekacauan Tengah Malam
21
Chapter 21: Identitas Rahasia
22
Chapter 22: Godaan Iblis
23
Chapter 23: Siswi Pindahan
24
Chapter 24: Terjebak dalam Situasi Rumit
25
Chapter 25: Masalah Itsuki
26
Chapter 26: Misteri Siswa Menghilang Bagian 2
27
Chapter 27: Misteri di Sekolah
28
Chapter 28: Kelompok Aneh Terbentuk
29
Chapter 29: Perasaan Terlarang
30
Chapter 30: Perasaan Rumit
31
Chapter 31: Kemunculan Vampire
32
Chapter 32: Musuh-musuh tidak terduga
33
Chapter 33: Hal-hal sederhana
34
Chapter 34: Kecurigaan Ciel
35
Chapter 35: Rahasia antara Kita
36
Chapter 36: Saingan Muncul
37
Chapter 37: Kakak Kelas
38
Chapter 38: Cemburu
39
Chapter 39: Kamu Milikku
40
Chapter 40: Penculikan
41
Chapter 41: Tidak Percaya
42
Chapter 42: Melarikan diri
43
Chapter 43: Diselamatkan
44
Chapter 44: Pengakuan Tiba-tiba
45
Chapter 45: Kecurigaan Seraphina
46
Chapter 46: Tetangga Baru
47
Chapter 47: Panggilan Darurat
48
Chapter 48: Pertarungan
49
Chapter 49: Kekuatan Lucifer
50
Chapter 50: Berdua Denganmu
51
Chapter 51: Pelayan Kakak Kelas
52
Chapter 52: Ketahuan
53
Chapter 53: Trik Kotor
54
Chapter 54: Lepas Kendali
55
Chapter 55: Tidak Terduga
56
Chapter 56: Mencoba Menyelamatkan
57
Chapter 57: Menyelamatkanmu Part 2
58
Chapter 58: Ingatan Yang di Segel
59
Episode 59: Antar Cinta dan Benci
60
Chapter 60: Kembali Pulang
61
Chapter 61: Rencana Lucifer
62
Episode 62: Asal Usul Seraphina
63
Chapter 63: Archangel Misterius (Part 1)
64
Chapter 64: Kota Para Fallen Angel
65
Chapter 64: Menyusup
66
Chapter 65: Cerita Masalalu
67
Chapter 66: Menyusup
68
Episode 67: Heboh Sendiri
69
Chapter 68: Tidak Terduga
70
Chapter 69: Reuni
71
Chapter 70: Kekacauan
72
Episode 71: Membuatmu Menjadi Milikku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!