Aiden menggeram marah melihat Dion memeluk erat perut wanitanya, tapi yang lebih membuatnya marah lagi adalah ujung pisau yang menancap di leher Alody
Darah Aiden mendidih mendengar Dion ingin membawa Alody mati bersamanya
Tanpa pikir panjang Aiden menembak kepala Dion dan membuat lelaki itu seketika tak bernyawa
Aiden kemudian berlari menangkap tubuh Alody yang tak sadarkan diri
Dia menggendong Alody ala bridal style dan pergi meninggalkan tempat itu
Tapi sebelum itu dia memerintahkan Felix dan Thom untuk membawa Eros ke mansion kakeknya
karena kakeknya sendiri yang ingin memberi pelajaran pada pria paruh baya itu
Sesampainya di luar Aiden melihat Justin yang menghampirinya dengan mata berkaca-kaca
" Berikan padaku, keadaan daddy semakin kritis, aku harus membawa Ody menemuinya " pinta Justin
" Aku tahu, biar aku yang membawa Alody ke sana " jawab Aiden dan berlalu meninggalkan Justin
" Dasar bucin " dumel Justin, tapi dalam hati dia bersyukur adiknya dicintai sebegitu dalamnya oleh pria hebat seperti Aiden
Semoga Daddy-nya bisa kembali sehat saat bertemu dengan putri kecilnya
*****
Di dalam mobil Aiden mendekap erat tubuh gadisnya, dia menciumi seluruh wajah Alody dan menangis haru
Aiden menangis bahagia, dia takut tak bisa memeluk dan melihat wajah cantik gadisnya lagi
Tapi semua kekhawatirannya musnah melihat Alody sudah kembali pada pelukannya
Tangisan Aiden terhenti saat merasakan tangan Alody yang mengelus pipinya yang basah oleh air mata
" Aku sangat merindukanmu Ai...."
Aiden memejamkan matanya menikmati elusan lembut tangan Alody yang sangat dirindukannya
Aiden menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Alody dan menghirup aroma tubuh Alody yang bagaikan candu baginya
Sesekali dia mengeratkan pelukannya pada pinggang Alody dengan begitu posesif
" Baby.... apakah kau tahu, aku hampir saja mati karena terlalu merindukanmu "
" Benarkah....?" tanya Alody sambil mengelus rambut Aiden yang sudah memanjang.
Aiden mengangguk dua kali untuk menjawab pertanyaan Alody
" Aiden.... bagaimana keadaan keluargaku....?" tanya Alody
Aiden terdiam mendengar pertanyaan Alody, dia tak tau harus menjawab apa
" Tidurlah dulu baby..... perjalanan kita masih panjang " ucap Aiden sambil mengelus rambut panjang Alody agar cepat tertidur
Di dalam pesawat Aiden dan Justin duduk berhadapan,
" Bagaimana keadaan daddy Nic?" tanya Aiden membuka pembicaraan
" kondisinya terus menurun, karena itu Ody harus segera ke rumah sakit " balas Justin dengan nada juteknya
" Aku tau....tapi bagaimana cara memberitahukannya pada Edelyne....?"
" Memberi tahu apa ?" tanya Alody yang tiba-tiba muncul dari belakang mereka
Aiden dan Justin saling tatap, mereka meneguk ludahnya gugup
" Ada apa Aiden....kau menyembunyikan sesuatu kak, daddy dan mommy baik baik saja kan ?" tanya Alody beruntun
Pikiran Alody semakin memburuk, apalagi beberapa minggu ini dia selalu memimpikan Daddy-nya
" Cepat katakan kak ?" desak Alody lagi
" Daddy sakit dek...." ucap Justin lirih tapi masih bisa di dengar Alody dengan baik
Tubuh Alody meluruh ke lantai, dia merasa bersalah, keadaan daddy-nya pasti drop saat dia hilang, ditambah Daddy-nya punya riwayat penyakit jantung
Aiden mendekap erat tubuh Alody, dia ikut sakit melihat kesedihan di mata Alody,
Aiden membisikkan kata kata lembut untuk menenangkan wanitanya yang terdiam dengan air mata yang mengalir di kedua pipinya
" Jangan menangis, Daddy pasti akan langsung sehat jika melihat mu baby girl...."
Alody menatap mata Aiden dengan binar permohonan " Kalau begitu, kita harus segera menemui daddy Ai "
" Kita akan langsung turun di rooftop rumah sakit baby girl..... sekarang duduklah dulu, perjalanan kita masih panjang "
Alody mengikuti ucapan Aiden dan duduk di samping kakaknya, dia mendekap erat tubuh kakaknya yang sedikit mengurus
Aiden mencebikkan bibirnya melihat Alody lebih memilih duduk di dekat kakaknya ketimbang bersamanya
Tapi Aiden mencoba memberikan sedikit toleransi melihat penampilan kacau calon kakak iparnya itu, dia pasti tertekan mengurusi semuanya sendirian
*****
Begitu turun dari jet pribadi Aiden, Alody langsung menarik tangan kakaknya dan berlari untuk menemui daddy-nya
Dia sampai melupakan keberadaan Aiden yang cemberut karena lagi lagi di tinggalkan
Anak buah Aiden yang melihat bosnya cemberut menahan tawa, mereka tak menyangka tuan mereka yang kejam dan dingin bisa berubah menggemaskan karena gadis kecil
Sesampainya di ruangan VVIP rumah sakit, Alody menangis histeris melihat tubuh Daddy-nya yang dipenuhi dengan alat alat penunjang kehidupan
Ellen yang duduk di samping suaminya terkejut melihat kedatangan putrinya
Ellen menangis dan mendekap erat tubuh putri kecilnya
putrinya kembali
putrinya kembali
putrinya kembali
Hanya itu kalimat yang ada di otak Ellen sekarang
Ellen melepaskan tubuh putrinya dan membalikkan tubuhnya menghadap kiblat
Dia sujud syukur kepada Allah karena mendengar doa doa yang selalu ia panjatkan sepanjang waktu
Awalnya ia sangat putus asa karena putrinya, di tambah keadaan suaminya yang terus menurun
Tapi sekarang semangat hidupnya sudah kembali
Alody mendekap erat tubuh wanita yang sudah melahirkannya, dia menghapus jejak air mata mommy-nya
" Don't cry mom....aku sudah kembali, maaf sudah membuat kalian khawatir "
Ellen menggelengkan kepalanya, dia menghapus air mata putrinya " Yang penting kamu sudah pulang, jangan tinggalkan mommy dan daddy lagi " ucap mommy Ellen dengan Isak tangisnya yang masih terdengar
" Lihat daddy-mu.....dia tak mau makan dan minum obatnya hingga berakhir seperti ini, jadi jangan tinggalkan kami lagi sweet heart "
Alody mengangkat tubuh mommy-nya untuk segera berdiri, di kemudian mendekati ranjang Daddy-nya
Hatinya sakit melihat tubuh Daddy-nya yang semula tegap menjadi kurus kering hanya dalam waktu beberapa bulan
" Hai daddy.....aku sudah pulang, kau tak ingin memeluk putri tercintamu ini
Bangunlah dad, aku sangat merindukanmu " ucap Alody berbisik di telinga Daddy-nya
Ellen mengelus punggung Alody yang menangisi Daddy-nya
Justin dan Aiden yang sedari tadi diam mendekati Alody, mereka berdua ikut menenangkannya
" Tenanglah baby..... daddy pasti akan bangun, apalagi jika putri cantiknya sudah berada dalam dekapannya" Aiden mencoba menghibur Alody dan mengusap lembut puncak kepala wanitanya itu
Karena lelah menangis, Alody tertidur di samping Daddy-nya.
Melihat itu, Justin berniat memindahkan Alody untuk tidur di ranjang sebelah, tempat mommy-nya biasa istirahat , tapi sebelum itu mommy Ellen menghentikannya
" Jangan dipindahkan kak, lihat daddy-mu menangis dalam tidurnya, mungkin dia bisa merasakan kedatangan putri kecilnya ini " ucap Ellen, dia menangis haru melihat ikatan batin ayah dan anak ini
Justin yang melihatnya pun tersenyum bahagia, Adiknya kembali dan dia membawa cahaya kehidupan untuk Daddy-nya dan keluarganya
" Biar saya panggilkan dokter " celetuk Aiden yang diangguki mommy Ellen
Beberapa saat kemudian, Aiden kembali membawa selimut dan jajaran dokter beserta suster yang mengikutinya di belakang
Aiden menyelimuti tubuh Alody, dia tak ingin tubuh indah wanitanya di lihat oleh orang lain
Setelah selesai Aiden mengalihkan pandangannya pada mommy Ellen dan Justin yang melongo melihatnya
Aiden mengangkat sebelah alisnya tak mengerti " Ada apa ..?"
Setelah sadar dari keterkejutannya Justin melayangkan protesnya pada Aiden " Untuk apa kamu membawa dokter dan suster sebanyak ini, daddy hanya butuh satu dokter saja " ucap Justin dengan geramnya
Aiden mengangkat bahunya acuh " Aku membawa mereka untuk Edelyne "
Ucapan Aiden membuat Ellen panik " Apa putri ku terluka ?"
Aiden mengangguk " tangan dan kaki Edelyne lebam, sepertinya bekas di borgol, aku takut lukanya parah "
Justin dan Ellen saling pandang kemudian menepuk dahi gemas, kalau hanya lebam kenapa harus memanggil dokter sebanyak ini
" Dasar bulol " batin Justin
*****
Terimakasih sudah membaca ceritaku
Jangan lupa like vote dan comentnya, hadiahnya juga ya guys
see you next chapter 🥰🥰🥰***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Farhan Faisal
Thor namanya edelyn apa alody sih bingung bacanya 🤦🤔🙏
2023-03-29
0