satu Minggu berlalu tak ada yang berubah di antara keduanya, mereka Tinggal satu atap namun Hafiz selalu pulang malam dengan alasan banyak pekerjaan.
"bang, udah makan?"
ucap Yasmin sambil membantu Hafiz membuka jas nya.
"belum de...!" ucap hafiz berbohong padahal ia baru pulang makan malam dengan seseorang.
"mau Yasmin bawakan makanan ke kamar bang?" ucap Yasmin menyimpan sepatu Hafiz ke rak.
"boleh de,kamu udah makan?"
"udah bang, tadi bareng bi ina!"
"oh ya udah,maaf ya de Abang sibuk !"
"gak apa-apa bang?"
ucap Yasmin berlalu pergi ke dapur.
ada perasaan bersalah dalam hati Hafiz, sungguh ia tak bermaksud melakukan hal ini pada Yasmin.
tak lama Yasmin datang membawakan makanan berpapasan dengan Hafiz yang baru keluar dari kamar mandi dengan hanya handuk yang melilit di pinggang nya.
terlihat tubuh Hafiz yang sis pack.. membuat keduanya sama sama tertegun.
"ini Yasmin simpan di meja..!" ucap Yasmin beranjak namun Hafiz menahan tangan nya.
tangan Hafiz begitu dingin, namun menjalarkan sesuatu yang aneh.kedua pandangan mereka bertemu, Hafiz menarik pinggang Yasmin mengikis jarak di antara keduanya.
jantung Yasmin berpacu dengan kencang seperti sedang berdisko.
Hafiz menatap wajah cantik istri nya itu, kalau saja hal bodoh itu tidak ia lakukan, mungkin saat ini ia menjadi pria yang paling bahagia memiliki istri secantik Yasmin.
"bang?!" ucap Yasmin menyentuh Dada bidang milik Hafiz yang sedikit ditumbuhi bulu-bulu.
sebuah benda kenyal menempel di bibir Yasmin, membuat bulu kuduk nya meremang.
Awal nya diam, tapi sungguh Hafiz tidak bisa menahan hasrat nya untuk tidak menyentuh perempuan yang saat ini berada dalam dekapan hangat nya.
'tuuuut...tuuuuut..'
terdengar suara getaran ponsel Hafiz seketika menghentikan adegan ciuman mesra itu.
Hafiz mendengus dan pergi sesaat setelah melihat siapa yang menelepon nya. Meninggalkan Yasmin sendiri dengan hasrat yang tertahan.
cepat cepat Yasmin beranjak pergi melihat Hafiz yang sedang berbicara setengah marah dengan seseorang.
"ya, harus berapa kali aku berjanji..?"
hanya kata kata samar terdengar di telinga Yasmin, ia pun melengos pergi ke ranjang merebahkan tubuhnya yang kecewa.
"ya Tuhan salah kah aku yang mendambakan kasih nya?"
ucap Yasmin meremas sprei katun motif bunga itu.
***
Yasmin termenung sendiri duduk di kursi taman yang letaknya tak jauh dari kampus.
sampai pagi menjelang Hafiz tak kembali, entah kenapa ia memilih untuk tidur di ruang kerjanya.
"sebenarnya ada apa seh, kenapa aku merasa ada yang tidak beres?"
tanya Yasmin sendiri dalam hati mengingat kejadian semalam.
kelas berlangsung seperti biasa,kanza tak pernah melewatkan Yasmin.seperti mempunyai masalah kanza seakan tak pernah puas mencerca Yasmin, membuat Yasmin merasa sedikit aneh.
"kamu kumpulkan tugas teman teman kamu, terus simpan diruangan saya!" ucap kanza pada Yasmin dengan nada jutek nya.
"ya,Bu..!" ucap Yasmin mengumpulkan tugas teman teman yang lain nya.
niatnya ingin Melihat jelas mobil yang beberapa hari ini selalu berada di gerbang kampus, namun kanza selalu memberikan nya berbagai macam tugas.
Yasmin berjalan sendirian menuju ruangan kanza, karena Wulan dan sela sudah pulang terlebih dahulu.
pikirannya tidak menentu, banyak sekali pertanyaan dalam benak nya.
Yasmin terkesiap saat tiba tiba tubuh nya hendak terjengkang karena lantai berair, namun seseorang menahan tubuhnya.
'Lutfhi..'
cepat Yasmin beranjak dari tangan Lutfhi.
"kak... Lutfhi?"
tidak ada Jawaban, Lutfhi hanya diam menatap wajah Yasmin.
hening.....
"kamu gak apa-apa?" ucap Luthfi membuat Yasmin langsung membeku, begitu dingin pria yang kini berada di hadapan nya.
dulu Lutfhi selalu hangat padanya, entah apa alasannya Yasmin ingin tahu.
"kak.....!" ucap Yasmin meraih tangan Lutfhi yang hendak pergi.
Luthfi menoleh pada tangan yang mencegah langkah nya.
sebenarnya Lutfhi tidak tahan dengan keadaan saat ini, rasanya ingin sekali mendekap tubuh perempuan yang saat ini berstatus istri orang itu.
"kak..... Yasmin mau bicara boleh?" ucap Yasmin senyum menatap wajah Lutfhi.
jantung Lutfhi berdetak kencang tak kuasa menahan perasaan nya melihat Yasmin yang tersenyum manis pada nya.
"kak......apa Yasmin ada salah?"
ucap Yasmin saat mereka berdua duduk di kursi taman dekat kampus.
"gak ada!"
ucap Lutfhi singkat tanpa menoleh, ingin sekali rasanya meremas botol minum yang di genggaman nya,demi menyalurkan rasa kecewa yang masih menguasai hatinya.
"kak.... Yasmin bingung, kenapa kak Lutfhi...."
"emang harus nya aku kaya gimana?" ucap Luthfi mendekati Yasmin mengikis jarak di antara keduanya.
Yasmin terkesiap menjauh namun ada penghalang hingga ia terpojok, jantung Yasmin berdetak kencang karena Lutfhi terus mendesak nya.
"kak....!" ucap Yasmin menahan tubuh Lutfhi dan beranjak berdiri.
Lutfhi mendongak menatap wajah Yasmin yang memerah.
"sebenarnya kak Luthfi kenapa seh?"
ucap Yasmin merasa sedikit takut, karena keadaan saat ini sudah berbeda dengan yang dulu sebelum ia menikah,ia memang sering bercanda dengan Luthfi tapi tidak seperti ini.
terlihat kabut hasrat yang tertahan dari mata Lutfhi membuat Yasmin langsung menjauh.
"itu kenapa aku menjauh dari kamu?"
"maksud kak Luthfi?"
"aku ini gak bisa Yas dekat sama kamu karena sekarang kamu sudah Menikah, mana bisa aku bersikap seperti dulu!"
"tapi Yasmin merasa kehilangan sosok kakak!"
"kakak?"
"ya, Yasmin udah anggap kak Luthfi seperti kakak Yasmin sendiri!"
"tapi gimana kalau aku berharap lebih dari apa yang kamu anggap?"
Yasmin membisu mendengar penuturan Lutfhi yang baginya sangat membingungkan.
rasanya keadaan ini tidak aman untuk mereka apa lagi Lutfi, bergegas ia pergi meninggalkan Yasmin yang mematung sendiri.
dari jauh seseorang sudah merekam interaksi keduanya, dengan senyum mengembang perempuan itu menyimpan video tersebut.
Yasmin berjalan keluar menuju tempat halaman parkir, terlihat Lutfhi sedang merokok dekat warung yang tak jauh dari tempat itu.
Yasmin belum paham dengan perubahan pada diri Lutfhi, bertanya pun rasanya percuma jika keadaan nya berujung seperti tadi.
Luthfi menyulut sebatang rokok sambil memperhatikan Yasmin yang keluar mengendarai kendaraan roda dua nya, Lutfhi menggeleng kan kepalanya. Entah Kenapa justru Yasmin semakin menggiurkan setelah ia menjadi istri orang, hampir saja ia tidak bisa menahan diri untuk tidak menyentuh perempuan itu.
"kenapa Lo?" ucap Hasan menghampiri Lutfhi yang sedang memijat keningnya.
"gue gak bisa kalau kayak gini terus? seperti nya gue lebih baik kuliah di Amrik kalau begini caranya..!"
"Yasmin terlalu parah ya buat Lo berangan,gila dasar Lo fi...kalau suami nya tahu gue yakin bisa dihajar Lo?"
"ya mungkin gue gak waras...!"
"sakit Lo....?" ucap Hasan terkekeh menepuk pundak Lutfhi.
"balik sana Lo berendam di kolam biar dingin Kepala Lo?" ucap Hasan terkekeh lagi.
lucu namun bagi nya itu hal bodoh..
bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 124 Episodes
Comments
Sari Mut
kanza istri simpanan hafiz kah
2025-02-26
0
G** Bp
apakah Kanza juga istri nya hafiz🤔🤔
2024-10-22
0
Uti Enzo
jangan sampai yasmin kesentuh suaminya
2024-10-14
0