It Camp

Kelas mata kuliah pertama telah selesai. Mahasiswa berhamburan keluar ruangan menuju tempat tujuan mereka masing masing, ada yang memilih ke kantin, makan diluar kampus, ke perpus.

Aku, Fira dan Zanah memilih untuk duduk di mesjid sambil membantu Fira menyiapkan berkas untuk mengikuti beasiswa. Difra dan Winda sudah pulang lebih awal.

“semoga lulus ya Fir beasiswamu”, kata ku

“Aamiin, doain ya gess”, balas Fira

“eh aku mau beli makanan dulu, mau kelen?”, tanya Zanah

“mau beli apa Zan?”, tanya ku

“gk tau, liat apa yang ada didepan lah, rencana sih mau beli siomay”

“ih maulah, ikot aku ya zan”, balas ku “kau mau gk Fir?”

“maulah, nitip 1, gk usah pakek kol dan kentang ya we?”. Fira memang anak yang tidak doyan sayur.

“ok, tunggu bentar ya”, balas ku

“iya, jangan lama lama kelen”

“gk lama, paling 2 hari”, jawab ku sambil ketawa kecil.

Aku dan Zanah pun pergi meninggalkan Fira di Mesjid dengan berkas berkasnya.

“eh, ngapai kau sendirian disini”, tanya Asqif ke Fira.

“ini, aku mau ikut beasiswa”, balas Fira

“mana orang Syasya?”, tanya Arhan yang baru saja datang dengan Asqif.

“pergi beli siomay sama Zanah,” jawab Fira

Arhan hanya membalas ber oh ria.

Aku sama Zanah pun tiba di mesjid.

“ih beli siomay gk bilang-bilang”, kata Arhan

“lahh, ngapai musti bilang?, toh juga tadi kelen gk ada disini”, balas ku

“ni, makan dulu fir, nanti selak dimakan Asqif siomaymu”, ledek Zanah ke Fira yang sedang fokus menyiapkan berkas beasiswanya.

“ eh iya, tadi bang Ozi nyuruh rapat untuk it camp nanti, yang disuruh sekretaris sama kosma nya aja”, kata Arhan

“aduh, aku gk bisa, liat ni berkas ku belum beres, nanti mau jumpai pak Kaprodi lagi, kau aja lah”, balas Fira. Ya memang Fira di pilih sebagai sekretaris kelas oleh Arhan.

“Zan, kau aja ya yang gantii aku untuk ikut rapat itu”, pinta Fira.

“ih kok aku, gk lah, gk mau aku”, balas Zanah

“udah gk papa Zan, ada anak IK5 juga disana”, ledek Arhan ke Zanah

Asqif yang sibuk dengan game di mobile nya ikot ketawa kecil.

Zanah memang dikabarkan lagi dekat dengan salah satu cowok anak ik5.

“kau aja lah Sya”, pinta Zanah ke aku

“eh kok Syasya pula, gk lah, gk tau apa apa soal kek gitu”, balas ku

“ udah gk papa, nanti paling cuman disuruh nyatat aja nya”, kata Arhan.

“hemmm” aku pun bingung sambil mikir

“udah sana gk papa itu”, pinta Fira

“udah cepat ayok, dh dipanggil bang Ozi ni”, pinta Arhan

Aku pun mengambil buku dan pulpen untuk menyatat dan langsung pergi dengan Arhan meninggalkan Fira dan yang lainnya di mesjid.

“Assalamu’alaikum”, kami berdua memasuki ruangan yang sudah diisi oleh beberapa orang lainnya.

“Wa’alaikumsalam, masuk dek”, pinta salah satu abang senior.

“ni Sya duduk” pinta Arhan pada ku

Arhan kembali mengambil kursih lagi dan duduk disebelah ku

“eh liat tuh, ada Bibi tuh di kantin”, kata Arhan padaku dengan berbisik

Ruangan yang kami tempati berdekatan dengan kantin. Bibi adalah anak laki-laki ik5 yang dikabarkan suka dengan ku. kami memang udah kenal sejak masa PBAK, saat itu kami sekelompok. Dan dia meminta nomor ku lewat kawan sekelasku. Jadi karna itu tersebar deh berita berita kalo dia suka sama aku. Tapi aku nanggepinya biasanya.

“ya terus kenapa?”, balasku

“ya gk papa sih, cuman takot dia marah aja kalo aku berdua sama mu”, jawab Arhan

Kakak senior pun mulai memberikan info dan juga persyaratan untuk mengikuti it camp. Aku fokus mendengarkan, tapi tidak dengan Arhan yang ada aja tingkahnya, mulai dari geser-geser kursihnya, sampai tangannya yang berada diatas senderan kursih ku. aku agak sedikit risih, karna dari SMK aku belum pernah dekat dengan laki-laki, apalagi duduk bersebalahan seperti ini. Aku pun yang tadinya senderan kini merubah posisi untuk sedikit maju.

Rapat pun selesai. Aku dan Arhan kembali ke mesjid.

“oh iya Sya, Arhan hari sabtu mau balek ke Langkat”, katanya, yang aku balas hanya terdiam “ayok ikut, biar jumpa sama mama, biar nanti pas sungkeman tidak canggung lagi”, lanjut Arhan

“apaan sih”, balasku sambil memukulnya dengan buku yang kubawak tadi.

Aku dengan Arhan udah cukup dekat. Bahkan ada yang bilang kalau kami itu seperti perangko yang dimana ada aku pasti ada Arhan juga.

“dah siap rapatnya?”, tanya Fira

“udah fir”, jawab ku

Aku dan Zanah pun kembali membantu Fira menyiapkan berkas beasiswanya. Menemani dia ke fotocopy, sampai ke ruangan Kaprodi . sedangkan Arhan dan Asqif pergi entah kemana.

Setelah semua persiapan untuk beasiswa selesai, kami pun pulang kerumah kami masing-masing. Cukup lelah untuk hari ni, bolak-balik kesana kesini menemani Fira demi dapat beasiswanya.

H-1 hari it camp. Semua mempersiapkan untuk keberangkatan besok. Mulai membagi peralatan yang akan dibawak, sampai titik kumpul agar tidak terpencar.

Malam sebelum pergi, aku mempersiapkan keperluan ku yang akan dibawak besok, tak lupa juga baju putih yang baru saja aku beli dengan teman teman ku sebelum aku pulang tadi.

“baju udah, jaket udah, handuk udah, jilbab udah, peralatan mandi udah, apa lagi ya?, udah semua sih sepertinya”, sambil mengecek kembali bawaanku.

Tak lama aku mendapat notif dari Fira

Fira : Assalamu’alaikum Sya

Syasya :Wa’alaikumsalam

Fira : Sya, gimana ini, aku gk dikasih ikut sama bapak ku

Saysya : Loh kenapa?

Fira : Ada masalah sedikit Sya dirumah

Syasya : Yaaa, jadi gimana dong?

Fira : Gk tau Sya, gk bakalan dikasih ni kalo kek gini

Syasya : Iihhh gk enak kalo gk ada kau Fir, sama siapa Syasya nanti disana?

Aku sama Fira udah menjadi sahabatan yang begitu dekat. Rasanya kurang lengkap aja kalau gk ada dia.

Ya walaupu di it camp nanti ada Difra, Winda dan teman-teman lainnya juga.

“Assalamu’alaikum Win, win Syasya ke kos an mu aja ya, biar pergi bareng kita”, ajaku dengan menelpon Winda

“Wa’aikumsalam Sya, ok Sya, Winda tunggu ya”, balas Winda sebelum mematikan telponnya.

Kali ini aku berangkat dengan diantarkan oleh papa ku. sebelum berangkat aku tidak lupa berpamitan dengan bundaku dan mencium punggung tangannya.

Kereta papa ku berhenti tepat didepan rumah kos an Winda.

“hati-hati disana, kalo ada apa apa telpon”, pinta papa ku

“ iya pa”, jawab ku sambil mencium punggung papa ku sebelum papa ku pergi.

“Assalamu’alaikum Win”

“Wa’alaikumsalam, masuk Sya, bentar ya Winda lagi sarapan, Syasya udah sarapan?”, balas Winda

“iya win gk papa, lanjut aja sarapannya, Syasya tadi udah sarapan kok”, balasku

Setelah selesai sarapan, kami bersiap memakai sepatu dan pergi menuju titik kumpul yang sudah disepakati sebelumnya.

Jujur, sebenarnya aku kurang semangat ikot it camp ini, karna tidak ada Fira. Awalnya aku dan Fira udah janji untuk duduk berdua di bus. Dan kami juga udah saling bercanda kalau nanti didalam bus Fira duduk dengan Asqif dan aku duduk dengan Arhan. Cuman sepertinya beda dengan yang telah direncanakan.

Kira-kira Syasya duduk dengan siapa ya? Arhan atau dengan yang lain?

*next*

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!