Tap...tap...tap...!
Ceklek.
Suara pintu terbuka, Rafa keluar dari Ruang perawatan istrinya menuju tempat putranya yang sekarang sedang di rawat secara intensif di ruangan picu, khusus bayi yang baru lahir sebuah ruangan hanya Dokter dan orang tua bayi Yang boleh masuk apa lagi bayinya lahir belum cukup umur jadi sang bayi harus di rawat di Picu dulu, karena melihat riwayat bagaimana sang bayi lahir.
Dokter terpaksa mengeluarkan bayinya karena ibunya mengalami pendarahan hebat karena kecelakaan. Beruntung mereka berdua selamat walau ibu sang bayi di nyatakan koma oleh tim Dokter yang mengurus operasinya.
Ceklek.
"Rafa akhirnya kau datang juga kemarilah sebentar ayo lihatlah anakmu ini dia lucu sekali, dia tampan tapi kenapa dia tidak mirip denganmu ya...?" tutur sang Oma, merasa heran.
"Oma...Oma ini ada-ada saja, diakan masih bayi Oma nanti, kalau sudah besar baru akan jelas wajahnya dia akan mirip dengan siapa, mungkin dia mirip aku Papanya atau bisa jadi dia mirip Mamanya.'' Ucap Rafa membalas ucapan Omanya, yang sedikit membuatnya kesal karena begitu tega mengatakan kalau bayinya tidak mirip dengannya padahal dialah yang paling andil didalam membuatnya buktinya sekali bikin langsung jadi, dan Omanya dengan gampangnya mengatakan kalau anaknya itu tidak mirip dengannya, di tatapnya wajah sang putra yang berada dalam lnkubator.
"Hai...sayang...apa kabar Anak Daddy...? Daddy harap hari ini dan seterusnya kamu baik-baik saja ya sayang. Apa anak Daddy rindu sama Mommy...? hmm,...Daddy juga rindu sama Mommy kamu.'' Celoteh Rafa sambil mengelus jari mungil putranya, ada rasa sesak di dadanya ketika memikirkan ke adaan istri dan anaknya. Yang harus mengalami kecelakaan tragis di saat dia tak bersama istrinya.
Beruntung sang asisten dengan cepat memberikan informasi kepadanya. Dan dia pun bergegas meluncur menuju rumah sakit dan rela meninggalkan pekerjaan pentingnya yaitu menanda tangani kontrak kerjasama dengan pihak asing.
"Kamu jangan ambil hati kata-kata Oma ya! Daddy yakin kalau kamu sudah besar pasti kamu akan seperti Daddy" selorohnya lagi.
Rafa bangkit berdiri masih dalam keadaan memandang wajah putranya, kemudian dia berbalik menatap Omanya.
"Oma, aku akan membawa putraku pulang dari sini, aku akan merawatnya di rumah saja, Aku juga akan membawa Laras pulang Oma, karena aku tidak mau jauh dari istri dan anakku lagi." Ujar Rafa sidikit mengeluh pada Omanya.
"Terserah kamu Fa...sekarang yang terpenting kamu harus memperhatikan bayi kamu dulu, karena dia sangatlah membutuhkan Asi." Ucap sang Oma mengingatkan.
"Apakah harus Asi Oma, kenapa bukan SUSU FORMULA saja. Sedangkan Oma tahu sendirikan kalau Laras sedang koma, jadi tidak mungkin dia bangun untuk memberikan Asinya kepada bayi kami." Protes Rafa yang sebenarnya merasa bingung dengan perkataan Omanya itu.
"Kamu kira Oma ini bodoh apa? yang tidak tahu istrimu itu koma atau tidak." Geram Oma menatap cucunya yang paling menyebalkan itu. Bagaimana tidak menyebalkan Rafa menikah dengan Laras setelah ia meniduri perempuan itu.
Padahal Omanya tidak setuju dengan pilihannya dan anehnya setelah menikah Laras membuat aturan kalau ia tidak boleh tidur sekamar dengan Rafa alasanya itu permintaan dari anak yang ada di dalam kandungannya. Dan Rafa yang bodoh ikut saja dengan apa yang di ingin kan istrinya itu.
"Oma menyuruhmu mencari Asi bukan SUSU FORMULA karena Asi itu jauh lebih baik dari semua susu." Jelas sang Oma lagi dengan nada kesalnya.
"Kamu bisa mencari stok Asi ibu-ibu yang memang punya stok Asinya yang banyak. Tapi ingat cari yang benar-benar sehat. Karena Oma tidak mau Cicit, Oma kenapa-kenapa. Kau bisa mencari Yang baru habis melahirkan.
"Baiklah Oma aku akan berusaha untuk mencarinya." Ujar Rafa dibarengi dengan anggukan pelan. Ia pun segera menemui sang Dokter untuk menanyakan apakah putranya bisa di rawat di rumah atau tidak.
*
*
"Ceklek...!
Tap..tap...tap...!
"Anggun kemana? Suster-Suster!!" teriak Dokter Anthony berlari keluar sambil berlari mencari dimana keberadaan Anggun.
"Iya Dokter Antony ada apa?" cicit sang suster tergopoh-gopoh.
"Kemana pasien di sini.?" Tanya Antony dengan wajah yang menegang, karena ia kembali merasakan kehilangan Anggun untuk ke sekian kalinya.
"Kenapa begitu susah sekali aku untuk ingin dekat denganmu lagi Anggun." lrihnya.
"Tadi masih ada kok Dok." Jawab sang Suster membuyarkan lamunannya.
"Tadi setelah Nona Anggun sadar ia sempat memompa Asi nya, setelah itu Nona Anggun minum obat yang saya berikan dan saya meninggalkannya, karena dia sendiri yang meminta untuk ditinggalkan. Dia sempat berkata untuk ingin beristirahat dulu sebentar, sebelum Dokter datang untuk memenemuinya Dok." Jelas sang suster panjang lebar.
"Okey baiklah, terima kasih susuter," dan Dokter Antony pun segera bergegas mencari dimana keberadaan Anggun saat ini.
"Kamu kemanasih Anggun? kenapa kamu pergi dari ku lagi? apa tak ada lagi sara cinta di hatimu untukku.?" Monolog Anthony sambil mengusap kasar wajahnya.
*
*
Sementara di tempat yang berbeda.
"Bagaimana apa kalian sudah mendapatkan Perempuan itu?"
"Belum Tuan, kami sedang mencarinya." Jawab sang anak buah yang sedang di tanya.
"Baiklah, segera cari Wanita itu! dan bawa segera kemari klo dia tidak mau paksa saja..." geramnya dengan rahang yang mengeras.
"Baiklah tuan, kami akan segera mencarinya..." ucap anak buahnya lagi.
"Leo, bagaimana? apa kamu sudah mendapatkan siapa orang yang bersama istriku waktu kecelakaan?" tanyanya menatap sang asisten.
"Sudah Tuan, ini fotonya dan orangnya ternyata sudah meninggal di tempat. Dan sepertinya dia juga punya istri yang juga lagi hamil ini Fotonya Tuan." Ucap Leo, sambil menyerahkan File warna coklat kepada Rafa,
"Namanya Romy bagaskara dan istrinya bernama Anggun Anggraini Putri." Jelas Leo lagi memberikan laporan
Rafa mengambil File yang di berikan Leo padanya, dia membuka dan melihat dengan teliti satu persatu Foto yang ada lalu Ia meremasnya dengan wajah penuh dendam.
"Brengsek!" geramnya sambil menggeratkan giginya.
"Aku kira setelah setelah membuatnya bangkrut dia akan menjadi Jera, tapi ternyata dia ingin mencelakai istri dan Anakku cari istrinya! dia harus bertanggung jawab atas apa yang telah suaminya lakukan pada anak dan istriku! Perintah Rafa dengan mata yang menyorot tajam.
"Baik Tuan," ucap Leo cepat. Lalu ia segera mengambil langkah seribu karna dia takut kalu Tuannya sudah marah itu bertanda Mode bahayanya lagi On.
"Syukurlah aku bisa cepat keluar klo tidak tuan muda pasti akan mencincang ku dan menjadi kan ku perkedel manusia iiih..." gumam Leo bergidik ngeri menelan salivanya, sambil mengelus dada.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Itin
bukan anaknya nih kayaknya
2023-08-13
0
Ide'R
lanjuut thor...
2022-02-13
0