"kau tau ini sudah jam berapa?saya sudah menunggu anda 15 menit dam saya paling tidak suka jika ada orang yang terlambat terutama kau yang baru saja pertama kerja!!" ucap Dion dengan penuh penekanan dan suaranya terkesan dingin.
"maaf pak" sesal lidia. ia juga merasa dirinya tak berkompeten, padahal dirinya baru saja kerja. Sambil menunduk dan meremas tangan Karena takut.
"kamu tau kalau bukan karena jisoo yang mengusulkan kamu jadi mentor untuk perusaahan saya yang ada di Indonesia,mungkin saya akan memilih orang yang lebih profesional" kata Dion dengan dingin. ia kira perempuan ini akan sangat profesional, mengingat namanya sedang naik down.
"maaf... tuan Dion sa...ya minta maaf" hanya itu lah yang berucap dari bibir Lidia. ia juga tidak mau terjebak dalam situasi ini. Sebab ia langsung berubah dari rumah tampa kekantor, sesuai dengan arahan.
Dion menghela napas panjang "baiklah kali ini saya maafkanlah lain kali jangan telat karena saya paling tidak suka sama orang yang tidak disiplin." Dion berucap setelah dirinya berhasil mengendalikan emosinya.
"baik pak" memaksakan tersenyum.
"Justin keruangan saya sekarang." menekan telepon yang otomatis.
"baik tuan" jawab Justin dari sebrang.
"tok"
"tok"
"masuk"
"kamu antar dia ketempat syuting" ucap Dion. langsung pada intinya
"baik tuan,mari Nona saya antar " mempersilahkan Lidia lebih dulu berjalan.
"Saya permisi tuan" ucap Lidia sambil tersenyum dan membungkuk sebagi tanda hormat. Namun pria itu tak menjawabnya sama sekali.
Setelah pintu tertutup, Dion hanya bisa menghela nafas mengingat kejadian bulan lalu.
flashback on
"bagai mana keadaan mu?" tanya gadis cantik sambil tersenyum manis yang baru datang dan masuk keruangan.
"baik, kamu sendiri " sambil membalas senyuman.
"baik juga, kata kamu lagi buka cabang baru lagi di Indonesia?" mengingat chat yang di kirim sambil duduk di sofa.
"iya"
"Gimana? kalau Lidia aja yang jadi mentor nya apalagi mereka lagi naik down sekaran" usul gadis cantik itu.
"Lidia siapa?"
"itu Lo yang mau kerja sama di perusahaan papa kamu sebagai bintang tamu di acara dan anniversary pernikahan papa dan mama kamu Yang ke 28." ujar gadis cantik itu.
"Sehebat apa dia, sampai kamu rekomendasi" tanya pria tampan itu mengkerut keningnya.
"enggak sih, tapi waktu kami bersantai di ruang tamu Giselle yang tonton kata dia ngefans sama member red white terutama sama Lidia, saat aku liat teryata dia hebat." jawabnya sembari mengingat.
"jisoo..jisoo kamu ini" ucap pria itu tak lain Dion sambil tersenyum hangat.
Ya, dia adalah wanita yang di sukai dan di cinta Dion dari kecil hingga Sampai sekarang mereka sukses dengan bidang masing-masing. perempuan itu bernama Kim - jisoo.
"Tapi betul loh kamu liat aja nanti, awas ya nanti kau terpesona sama dia!!" ancam Kim - jisoo menatap tajam.
"iya ...iya nanti aku liat di anniversary pernikahan daddy dan mommy" jawab Dion. inilah salah satunya, ia tak pernah bisa menolak perempuan di hadapannya.
"Kamu tau enggak!!"
"enggak" sahut dion
"ih kamu orang belum selesai ngomong langsung di potong!!" jisoo kesal mengerucut bibirnya, membuat Dion tertawa.
"hahaha kau ini iya..iya" tawanya langsung pecah, apalagi melihat wajah menggemaskan menurut Dion.
"Alex sekarang di Indonesia!!!" kata jisoo dengan wajah sangat gembira.
"apa!! sekarang dia ada di Indonesia" tanya Dion terkejut. Bahkan tawa nya langsung redup dalam hitungan detik.
"iya nanti dia akan ke Korea untuk datang ke acara anniversary pernikahan papa dan mama kamu,dan di situ aku bakal di jemput ke Indonesia untuk di perkenalkan keluarga besarnya dan aku juga ada pemotretan di Indonesia jadi sekalian" jelas Kim - jisoo dengan wajah berbinar-binar dan semangat.
Setelah Kim - jisoo pergi, Dion langsung menekan tombol pintu otomatis terkunci. Karena dari ia sudah menahan amarah, namun di tahan agar Kim - jisoo tidak ketakutan.
"prang"
"prang"
Barang - barang tampak berserakan di lantai. Bahkan harganya tak tanggung - tanggung hancur tak bersisa.
"ahhhh... kenapa jisoo tidak pernah sadar kalau aku juga mencintainya" ujar Dion merasa frustasi.
flashback of
Berbeda di tempat lain, Lidia batu saja selesai syuting menjadi mentor di acara tersebut.
"Akhirnya syuting selesai juga" badanya terasa pegal hampir seharian duduk di kursi.
Lidia keluar dari gedung langkahnya terhenti melihat seorang di depan perusahaan sambil membuka pintu ke arahnya.
"loh pak Ujang sudah sampai maaf kelamaan" ucap Lidia tak enak hati.
"tidak non sama baru sampai sekitar 5 menit yang lalu" sambil tersenyum.
"Oo... iya pak" membalas senyuman dan masuk kedalam mobil.
di dalam perjalanan,Lidia menyenderkan kepalanya dan menatap ke arah jendela mobil. Lidia mengigat Dion membentak nya, hatinya sangat sedih.
"pak tolong berhentikan mobil di restoran itu ya saya mau beli makanan" ujar Lidia. menunjuk ke arah restoran.
"iya non"
Saat di dalam Lidia hanya berdiam duduk sambil menunggu pesanan dan hendak pergi setelah pesanannya di bungkus.
tiba-tiba
"bruk"
"hei apa kau punya mata" ucap pria itu sambil berjalan sempoyong.
"kan tuan yang..." perkataan lidia berhenti ketika mengenali pria itu.
"tuan Dion kok!!" pekik Lidia dan refleks Lidia memegang dion yang mau jatuh.
"Kim jisoo kau tau aku sangat sangat mencintaimu tetapi kenapa? kau malah mencintai Alex di banding kan aku yang sudah sangat lama Mencintaimu."ujar dion.
"deg"
sakit dan sesak rasanya di dada Lidia saat mendengar ucapan dion.
Tak lama kemudian seseorang datang menghampiri mereka.
"maaf nona, bos saya mengganggu anda".
"iya tidak apa-apa, loh...tuan Justin "
"iya nona maaf kalau bos saya lancang" merasa tak enak hati.
"e..iya tidak apa-apa,kalau begitu saya pamit" ucap Lidia.
saat berbalik dan akan pergi, tiba - tiba
"grep"
"plis jangan tinggalkan aku,aku cinta sama kamu" kata Dion mengigau sambil memeluk tubuh mungil Lidia.
"maaf pak saya bukan jisoo pak,tapi saya Lidia pak" Lidia mencoba melepaskan pelukan dari pria pujaan hatinya.
"tidak kamu jisoo ku,hanya milikku" kawan Dion menggeleng - geleng kepalanya.
Lidia mencoba untuk melepaskan pelukan dari pria ini.namun tenaga pria sangat kuat dan malah memeluk Lidia Sangat erat, seolah takut kehilangan dion.
"gimana kalau nona tolong antar kedalam mobil nanti saya berusaha akan melepaskan tangan tuan Dion dari anda" ucap justi memberikan solusi melihat tuannya begitu erat memeluk Lidia.
"baiklah" ucap Lidia dengan pasrah.
sesampai di mobil mereka sudah berusaha untuk melepaskan pelukan Dion dari tubuh Lidia. bukanya bisa melepaskan malah Kena amukan dari Dion dan pada akhirnya Lidia pun ikut.
sepanjang jalan Dion Terus mengigau nama jisoo.Hal itu yang buat hati Lidia semakin sesak dan tanpa sadar menangis dan langsung menghapusnya.
"sepertinya nona Lidia suka dengan tuan Dion"gumamnya Justin dalam hati menatap lewat kaca.
Untung aja pemilik dari restoran tersebut adalah milik tuan Daddy Albert one Alexander Wijaya jadi Justin tak perlu cemas.
Sampai di mansion utama,lidia tampak takjub dengan rumah dan halaman yang begitu luas dan mewah.
ketika pintu terbuka ternyata para pelayan sudah berdiri di depan pintu dan berjejer dan berbaris.
"kalian antar non Lidia ke kamar untuk mengantarkan tuan Dion" Justin memerintahkan kepada pelayan di depannya.
"APA - apaan kau ini!!"kata Lidia yang terkejut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments