Selamat membaca..
Dulu aku kau puja, Dulu aku kau sayang
Dulu aku sang juara yang s'lalu engkau cinta
Kini roda telah berputar, kini aku hina, kini aku kau buang, jauh dari hidupmu
Kini aku sengsara, Roda memang telah berputar
Mana janji manismu mencintaiku sampai mati
Kini engkau pun pergi saat ku terpuruk sendiri
Akulah sang mantan, sakit teriris sepi.
Kapal yang dinaiki oleh Faika perlahan-lahan meninggalkan Pelabuhan Kota Jakarta. Sedih itulah yang dirasakan oleh ke dua sejoli yang terpaksa harus terpisah, karena Faika mendapatkan telpon dari keluarganya yang ada di kampung. Rian dengan berat hati melepaskan kepergian orang yang paling disayangi dalam hidupnya. Rian memaksakan senyuman dibibirnya. Rian tidak ingin memberikan beban fikiran kepada Faika Sabrina Dwi Putri.
"Ingat telpon kakak kalau sudah sampai" pinta Rian kepada Faika.
"Insya Allah kak" ucap Faika.
"Fa, hati ini mengatakan bahwa kita tidak akan bersatu lagi, tapi semoga ini semua hanyalah firasat ku saja yang tidak akan menjadi kenyataan".
Keesokan harinya, Kapal yang ditumpangi oleh Faika sudah sandar dengan selamat di pelabuhan kota Makassar.
"Setelah berapa bulan, aku kembali menginjakkan kakiku di butta angin Mammiri, semoga kepulanganku kali ini tidak ada sesuatu masalah pun yang terjadi".
Keluarga Faika sudah sedari tadi tiba di Pelabuhan untuk menunggu kedatangan dan Sekaligus menjemputnya. Faika berjalan menuruni tangga dan berjalan ke arah ruangan tunggu penumpang, dan melihat ibu dan adik-adiknya, Faika pun langsung memeluk tubuh ibunya. Setelah beberapa saat melepas rindu, mereka berjalan ke arah parkiran khusus mobil untuk segera pulang ke rumahnya.
"Kak Faika kita bawakanja oleh-oleh toh, itu yang kemarin ku suruh beli waktuta' menelpon?" tanya Fatimah Zarah Zalita.
"Iye, adaji tapi nanti sampai di rumah baru aku ambilkanki" jawab Faika.
Berselang beberapa saat, mereka sudah sampai di rumahnya. Faika tanpa aba-aba langsung masuk ke dalam kamarnya. Entah kenapa perasaan Faika sangat tidak tenang dan seakan-akan akan ada yang nantinya terjadi.
Tok.. tok..
Suara pintu kamar Faika diketuk oleh ibu Suharti ibunya.
"Faika ayo nak kita makan malam dulu, kamu pasti sudah laparmi toh?" tanya ibu Suharti ibu dari Faika.
"Tunggu sebentar ibu, Faika ganti baju dulu, duluanmaki saja" ucap Faika yang membuka pintu lemarinya.
Setelah berganti pakaian, Faika berjalan ke arah Dapur rumahnya. Di sana sudah ada Bapak, ibu dan ke dua adiknya. Faika langsung mengambil tempat duduknya seperti biasanya.
"Hari ini Ibu masak kesukaan Faika loh nak, pasti kita sukaji" ucap ibu Tika.
"Makasih Ibu, tapi tidak usahmi repot-repot, kita tahuji saya itu orangnya tidak pilih-pilih makananji" tutur Faika.
Sayur tumis toge campur tahu menjadi menu makanan mereka malam itu. Bahkan Ibu Suharti ibunya Faika malam ini, masak 3 jenis masakan semuanya adalah makanan kesukaan dari Faika.
Semua yang dimasak ibu Suharti berhasil membuat selera makan meningkat bahkan anak-anak ibu Suharti tak segan untuk menambah porsi makan malam mereka.
Mereka mulai acara makan malam mereka. Tak ada suara dari mereka, karena itu sudah menjadi kebiasaan setiap orang yang makan di sanana tidak boleh ada percakapan apa pun. Faika dan anggota keluarganya setiap kali makan tidak menggunakan peralatan makan seperti sendok makan, garpu apa lagi pakai sendok.
Setelah selesai makan malam, Faika membantu ibunya membereskan meja makan dan mencuci semua peralatan masak ibunya.
Faika segera menyelesaikan beres-beresnya Karena Bapaknya ingin menyampaikan sesuatu hal yang sangat penting.
"Kakak dipanggilki sama Bapak katanya ada beng yang ingin disampaikan" ucap adik Faika yaitu Fahira Febrina.
"Tanyaki bapak dulu, bilang ki tunggumi sebentar kakak, na selesaikanki dulu kerjaanna" jelas Faika.
"Baik kak"
Fahira meninggalkan Faika untuk melanjutkan kembali cuci piringnya.
Berselang beberapa saat, Faika sudah menuju ruang Keluarga Rumahnya. Di sana sudah ada Bapak dan ibunya menanti kedatangannya.
Faika langsung duduk dan merasakan ada sesuatu yang penting akan terjadi.
"Gimana dengan kuliahmu Nak, apa lancar saja??" Tanya bapak Faika pak Faisal.
"Alhamdulillah pak, kuliah Faika lancar Saja dan Faika sudah semester 4" jelas Faika kepada bapaknya.
"Alhamdulillah kalau begitu nak, bapak sangat senang mendengarnya".
Ibu dan Bapak Faika saling berpandangan dan tidak tahu siapa yang akan memulai menjelaskan tentang maksud Faika disuruh pulang.
"Heem" Bapak Faika berdehem untuk menetralkan suasananya.
"Pasti kamu bertanya-tanya apa maksud bapak dan ibu menyuruh Faika untuk pulang" ucap Bapak Faika.
"Faika mau tahu pak, Karena sekarang bukan waktu libur semester jadi Faika heran ada apa Bapak menyuruh Faika pulang".
Bapak Faika mulai menjelaskan maksud Mereka memanggil dan menyuruh Faika untuk pulang kampung.
"Kakek kamu dulu punya janji sama temannya, dan mereka sepakat jika diantara mereka memiliki cucu laki-laki dan perempuan maka mereka akan menjodohkan cucu mereka, dan hal itu kami selaku anaknya tidak bisa menolak dan mengganggu gugatnya" ucap bapak Faika.
Wajah Faika langsung pucat pasi mendengar perkataan Bapaknya.
"Maksudnya Bapak Faika dijodohkan dengan cucu dari teman kakek??" Tanya Faika.
"Benar sekali Nak, bapak sangat berharap kepada kamu untuk tidak menolaknya keinginan baik dari kakekmu dan bapak sudah berjanji kepada kakekmu untuk melaksanakan amanahnya" ucap bapak Faika dengan penuh harap.
"Tapi pak Faika kan masih kuliah dan juga Faika masih sangat muda, Umur Faika belum 20 tahun loh Pak, belumpa siap kodong" ucap Faika dengan mimik wajah yang sudah memerah menahan amarahnya.
"Bapak mohon nak jangan menolak perjodohan ini, kalau kamu menolak itu sama saja kamu akan mempermalukan bapak sama ibu kodong" Ucap bapak Faika yang sudah kecewa dengan penolakan anak sulungnya.
Sebenarnya orang tua Faika tidak ingin melakukan ini semua tapi mereka juga takut berdosa dengan orang tuanya karena sudah berjanji sebelum Kakek Faika meninggal dunia.
"Ibu mohon dengan sangat Tolong terima nak, kalau kamu setuju Mereka akan datang lusa ke rumah kita untuk membicarakan tentang ini" ucap ibu Tika.
Ibu Tika memohon kepada putrinya sambil memegang tangan sang anak sambil meneteskan air matanya.
Faika tidak sanggup melihat air mata ibunya. Hatinya ikut merasakan kesedihan.
Faika untuk pertama kalinya melihat Air mata diwajah ibunya. Sehingga Faika sangat berat untuk mengambil keputusan. Faika teringat dengan janjinya kepada Rian dan di sisi lain Faika tidak ingin mengecewakan Orang tuanya yang sudah berjasa melahirkan dan membesarkannya.
Selama ini Orang tua Faika tidak pernah menuntut atau memaksakan kehendaknya. Apa pun yang menjadi keputusan anak-anaknya pasti mereka akan setuju.
Akhirnya tanpa pikir panjang lagi, Faika menyetujui perjodohan itu.
Dua Hari Berlalu. Rumah Faika Sudah nampak Ramai di datangi oleh keluarga dekat orang tuanya dan beberapa tetangga mereka. Banyak persiapan yang sudah selesai mereka lakukan.
Rombongan dari Keluarga pihak laki-laki Telah Datang. Mereka disambut hangat oleh pihak keluarga Faika. Dan mereka sepakat 1 Minggu lagi akan diadakan Acara akad nikah dan resepsi pernikahan Faika dan Roni.
Faika hanya bisa menangis tersedu-sedu mengingat kisah kasihnya dengan Rian. Faika sudah mengganti nomor handphonenya karena tidak ingin membuat keputusan-keputusan goyah lagi. Faika di sepertiga Malam selalu berdo'a meminta yang terbaik untuk hidupnya. Faika memaksakan senyumnya Jika ada tamu sanak saudaranya yang berkunjung ke rumahnya.
...------...
MAAFKAN FANIA READERS YANG BEBERAPA HARI TIDAK UPDATE..
Fania fokus ke Novel Fania yang satu nanti end BDP baru FANIA akan update setiap hari 🙏🙏.
FANIA Ucapkan Makasih Banyak kepada kakak Readers yang masih setia menunggu Updatenya 🙏🙏.
...********Bersambung********...
by Fania Mikaila AzZahrah
Makassar, 19 Mei 2022
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
CR⃟7Naikenz *🎯Hs
Yah pantes disuruh pulang teryata mau dijodohkan 😔😔
2022-05-31
0
El 1
semangat dan saling dukung ya
2022-05-30
1
N⃟ʲᵃ࿐𝕸𝐲💞Zeni Rᴅ💞
pasti perjodohan yg buat terpisah sementara
2022-05-16
3