Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh. Akhirnya Gebby sampai di rumah sakit. Ia langsung memarkirkan mobilnya secara asal. kemudian memberikan kunci mobilnya pada penjaga. Lalu ia masuk kedalam rumah sakit.
“Dimana pasiennya?” tanya Gebby pada perawat yang ada di IGD.
“Pasiennya ada di ruangan anda, dokter,” jawab suster tersebut, membuat Gebby mengerutkan keningnya.
“Kenapa ada di ruanganku. Bukankah ada pasien darurat?” tanya Gebby lagi.
“Ya, dokter Gaby, pasiennya menunggu Anda di ruangan anda, karena pasien bilang ini benar-benar keadaan darurat," jawab perawat itu dengan ragu.
Gebby menggeleng saat mendengar jawaban perawat tersebut, tanpa membalas jawaban perawat itu, Ia pun kembali melanjutkan langkahnya dan menuju ruangannya.
Saat berada di depan ruangannya, Gebby memutar knop, kemudian masuk kedalam. Langkahnya terhenti ketika melihat sosok lelaki jangkung memakai setelan casual dan membelakanginya.
Gebby berdehem, hingga lelaki itu menoleh. Napas Gebby memburu, ketika melihat siapa pasien yang tadi disebut darurat, ternyata dia adalah Nael lelaki yang menurut Gebby sangat menyebalkan.
Nael menoleh, “Akhirnya kau datang," ucap Nael membuat mata Gebby membulat. Lelaki di depannya ini, benar-benar tidak mempunyai sopan santun.
“apakah anda tidak tahu ini hari Minggu, keadaan anda sepertinya tidak darurat sekali. Lalu Kenapa Anda ingin bertemu dengan saya?" tanya Gebby dengan mengeraskan rahangnya.
Bagi Gebby, pasien darurat adalah pasien yang terbaring di IGD dan benar-benar butuh perawatan darurat. Tapi melihat Nael yang sehat dan terlihat bugar, Gebby sungguh ingin menghajar lelaki yang ada di depannya.
“Bisakah anda lebih sopan pada pasien,” jawabnya Nael, ekpresinya tetap datar dan dingin, membuat Gaby menghirup oksigen sebanyak-banyaknya, kemudian ia berjalan dan duduk di kursi kerjanya. Hingga kini, ia dan Nael berhadap-hadapan.
“Jadi, keadaan darurat apa yang Anda rasakan?’ tanya Gebby pada Nael.
“Bisakah aku dioperasi hari ini juga?” jawab Nael dengan enteng, membuat mata Gebby membulat.
“Anda harus melakukan pemeriksaan lanjutan dan itu setidaknya butuh waktu beberapa hari sebelum anda mengalami pembedahan,” jawab Gebby lagi.
“Kaalau begitu lakukan saja sekarang, aku akan membayar berapapun rumah sakit ini, asal aku bisa dioperasi hari ini juga,” jawab Nael dengan pongah, membuat Gebby berdecih.
“Apa dia belum tahu siapa aku, dia akan langsung pingsan ketika mengetahui siapa Daddy," batin Gebby menggerutu, sambil menatap Nael dengan tatapan mencemooh.
“Hei, Dok. aku sedang berbicara denganmu” kata Nael, menyadarkan Gebby. Gaby melihat nay lekat-lekat kemudian ia menarik nafas menghela nafas Kemudian menghembuskannya beberapa kali.
Ia sungguh enggan berhadapan dengan pasien seperti Nael lagi, jadi akan lebih baik jika ia mempercepat jadwal operasi, agar ia tak terus berhubungan dengan Nael.
“Baik, mari kita melakukan pemeriksaan sekarang. Jika pemeriksaan sudah selesai, jadwalkan operasi anda nanti malam,” jawab Gebby.
“Tidak bisakah aku dioperasi nanti siang saja?” tanya Nael lagi.
“Ia atau tidak sama sekali,” jawab Gebby yang benar-benar sudah jengkel menghadapi Nael. Nael berdecih, kemudian bangkit dari duduknyaa.
“Lalu sekarang, aku harus kemana?” tanya Nael lagi.
“Mari ikut dengan saya.” Gebby bangkit dari duduknya, kemudian di susul Nael di belakangnya.
Saat mereka keluar, Gebby dan Nael menghentikan gerakannya ketika Arsen ada di depan ruangan Geeby. Rupanya, saat merasakan perubahan Gebby tadi di rumah, Arsen langsung menyusul Gebby, untuk memastikan bahwa Gebby tak curiga padanya.
Dan setelah datang ke rumah sakit, Arsen langsung di kejutkan ketika melihat istrinya keluar dengan Nael.
Arsen ...
Tinggalin komen yok.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 603 Episodes
Comments
Komang Ariani
ak sukaaaa gregett nael dehhhhh
2022-07-07
1
Immanuel gading Prayoga
lanjut
2022-06-30
0
pipitW⃠✰͜͡v᭄085811558605
balas hal yg sama gabby❤❤❤
2022-06-18
1