GHANI ABDUL RAHMAN

Selamat Pagiiiiiii.....

Suara lantang penuh semangat di gedung ArRahman corp seorang pria muda memasuki lobby seorang CEO 27 tahun, dengan perawakan tinggi 178 cm gagah tubuh atletis berbalut kemeja slim fit putih dipadukan blejer hitam dengan celana jeans hitam sobek di dengkul khas anak muda, Tampan, hangat, ramah dan humble dialah

Ghani Abdul Rahman.

Anak ke 2 dari 4 bersaudara anak pasangan Hasyim Abdul Rahman dan Aminah, dia mempunyai seorang kakak laki-laki dan 2 orang adik laki-laki dan perempuan, Kenapa bisa seorang Ghani menjadi CEO itu berkat seorang Hasyim yang melihat potensi sang anak dari kecil,

Di usia SD kelas 5 , Saat kenaikan kelas Ghani meminta hadiah kepada sang ayah bukan sebuah mainan atau liburan tetapi Ghani meminta modal Usaha . dan sang Ayah memberi modal Rp. 300.000 ,

Uang yang diberikan sang ayah digunakan untuk modal berjualan di kelas, pagi sebelum bel masuk dan saat jam istirahat. dari hasil usaha nya selama setahun dari yang dulunya berjualan di kelas, Ghani sudah bisa buka Kios di kantin dan bisa mempekerjakan seorang karyawan. walaupun sudah menjadi bos saat usia kelas 6 SD Ghani tidak malu dan gengsi ikut membantu melayani teman-temannya berbelanja, Ghani di Bantu sahabat setianya Adhan yang sekarang menjadi Asisten pribadinya.

Masa Remaja nya dihabiskan untuk bisnis dan bisnis. Baginya bisnis sangat mengasyikan dia bisa beli apa aja yang dia mau dan suka dari hasil bisnisnya. Walaupun keluarga nya bukan dari orang sederhana atau susah tapi Ghani tidak seperti anak-anak orang kaya pada um um nya yang hanya mengadahkan tangan ke orang tua.

"Ghan, ayah kok jarang banget ya kamu minta sesuatu sama ayah?, setelah ayah kasih modal dulu kamu ga minta apa-apa lagi ke ayah??" tanya sang ayah ke Ghani

"Alhamdulillah, Yah sampai saat ini belom sih uang hasil usahaku aja sudah lebih dari cukup untuk beli sendiri" jawab Ghani

"Uang hasil usaha kamu dipisahkan, rekeningnya kan nak, antara uang Jajan sama uang hasil usaha? tanya Umi sambil melihat saldo 2 rekening milik Anaknya

"Di pisah lah Mi, Ghani juga ga mau nyampurin pemasukan usaha sama pengeluaran pribadi sama pemasukan usaha" jawab Ghani.

"Alhamdulillah ya Allah... Yah liat saldo bocah 17 tahun 2.889. nol nya ada 6 ,ini uang semua Ghan?? terus ini kenapa uang Jajan kamu banyak banget, emang kamu ga pernah Jajan ya nak?? Umi takjub dengan sang anak.

"Rencananya Ghani mau beli tanah diujung pasar deket toko Mi, buat kantor Kedai tapi uang nya blom cukup,." Gumam Ghani mengkode sang Ibu.

"ish ngapain di beli orang itu tanah punya Abah, pake aja atau ga kamu ngomong sana sama Abah siapa tau di kasih terus di bikinin kantor buat kamu, bener tidak yah? , Jawab Umi

" Kalo mau kantor pakai aja kantor Ayah, ga usah bikin kantor sendiri. Ayah cuman saranin doang, tapi kalo kamu mau pake tanah itu yaudah pakai aja sekalian ayah kasih modal lagi buat bangun, itung-itung itu permintaan kamu yang gak pernah kamu minta selama ini, tapi kan disana ada warung orang, anak itu yg bantuin Umi kamu kecopetan. "

"Alhamdulillah makasih yah, nah justru itu Ghani mau bikin warung si Egi jadi lebih besar potensinya bagus banget rame sama driver OJOL yang nongkrong kalo digedein dan ditambah menu-menu lain pasti tambah rame apa lagi posisinya strategis anatara pasar sama kafe-kafe dan sekolah." jawab Ghani menyakinkan kedua orang tuanya

"Good emang anak Umi ini pinter cari peluang, Umi sama Ayah bangga" bangga kedua orang tua memeluk Ghani muda.

Usia baru menginjak 17 tahun Ghani sudah mempunyai 10 Cabang Kedai minuman kekinian diteras Toko ArRahman dengan omset bersih 15 juta perbulan dan 1 Warung kopi dengan omset 45 juta sebulan , warung kopi ini bukan warung kopi elite atau caffe, hanya warung kopi sederhana pinggir jalan, Awalnya ide mencetus untuk buat warung kopi itu saat Ghani akan membuat kantor Kedai kekiniannya . Dia melihat peluang dari warung kopi milik seorang pemuda 13 tahun asal Sukabumi tepat diTanah yang akan di bangun Kantornya. Akhirnya warung kopi yang tadinya hanya berbentuk rombong berubah menjadi Kedai sederhana. Warung kopi nya selalu ramai oleh para Driver OJOL untuk istirahat dan bersenda gurau.

"Dhan lo ga cape atau bosen sama gw terus, dari SD sampe sekarang kelas 3 SMA ?? Tanya Ghani kepada sahabat sekaligus Asistennya.

" Gaklah , berkat lo ngajak gw ikut bantu lo usaha secara tidak langsung ekonomi keluarga gw terbantu, gw bisa bantu cicil bayar hutang bokap gw yang sialan itu dan bantu bayar kuliah Mpo gw dan sekolah ade gw, Thanks ya blay.. Jawabnya dengan sendu.

"Jangan gitu blay gimanapun juga dia bokap kandung lo, Thanks blay lo selalu ada buat gw, kalo lo ada apa-apa kasih tau gw dan kalo lo mau usaha sendiri juga gw seneng buat bantu lo. jawab Ghani sambil memeluk sahabat nya

"Thanks blay lo selalu ingetin gw soal bokap gw, Soal gw bikin usaha sendiri kayanya ga akan sanggup gw belom tentu juga gw bisa kaya sekarang kalo sendiri, Pokoknya kita akan selalu bersama blay. Mereka berpelukan haru dan lama sampai seorang pemuda polos asal Sukabumi membuyarkan pelukan Sepasang sahabat itu.

"Uhukuhukuhuk.."

" Aa Ghani sama Aa Adhan bukan HOMO kan ya?? " Celoteh Egi bergidik Ngeri dan kabur

"NAJIS" Jawab mereka serentak

"Anjiiim si Egi bacotnya, Gw kalo HOMO juga liat-liat orang" Jawab Ghani dengan kesal.

"Anjiiiiim Jadi selama ini lo HOMO blay, Hiiih gw ngerilah deket -deket lo, Pait... pait... pait... jauh jauh dah lo ah... ledek Adhan dan berlari menjauh dan mengejar Egi..

" Anjiiiiim lo ya pada " Lalu mereka bercanda saling kejar pukul dan tendang.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Pagiii pak Hen" sapa Ghani ke arah security tambun dengan ramah

"Pagi Bos" jawabnya

"Pagi Olive, eh ya Liv kalo si cowok Judes sudah dateng suruh ke Ruangan saya ya ". sapa Ghani ke arah Olive sang resepsionis.

" pagi pak, siapa pak cowok Judes?? Olive ga kenal, jawabnya

"Itu yang biasa buntutin saya kemana - mana" jawab Ghani sambil pergi masuk ke lift khusus

"Oh mas Adhan, siap pak " hhehehe ada-ada aja orang ganteng-ganteng dibilang Judes, gumamnya.

.

.

.

.

.

"Mas mas Adhan, mas kata si Bos kalo mas udh sampai kantor di suruh langsung ke Ruangan nya" panggil olive ke sang asisten CEO

"Hmm... " jawabnya

"Dasar cowok Judes, di kasih tau jawab cuman hmm sariawan apa, untung ganteng " gumam olive kesal

"Gw denger ya apa yang lo omongin" jawab Adhan dengan tatapan tajam ke arah olive.

"Mampus lo Live, lagian lo sih nyari gara-gara" cicit shanti ke Olive

"Lagian jadi cowok Judes nya ga ketolongan, Dingin Judes Jutek biasanya kalo di novel-novel yang olive seeing baca itu cuman buat CEO doang, lah ini cuman Asisten aja songongnya, hiiiih kesel gw jadi nya kak " jawab nya ke Shanti rekan kerja sesama resepsionis.

"Sudah-sudah jangan ngegibah nanti Pak Asisten denger bahaya" Pak Hen mengingatkan dan pergi mengecek ruangan keaamanan kantor.

.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!