Dev menjawab dengan perasaan kesal kepada sahabat nya.
"aku hanya tau cara buka tutup laptop ini, aku tidak bisa buka data dari laptop ini, secara kan kamu pintar dalam pelajaran komputer jadi kamu yang buka data dari laptop ini dra. bagaimana sih? "
Sambil menghela nafas panjang karena mendengar sahabat nya kesal, Andra akhir nya membuka dan menyelidiki isi laptop Safina dengan cepat dan penuh kehati - hatian.
" Dev..... apa kamu punya memori data kosong, kalau punya aku pinjam satu, karena ada yang ingin aku salin dalam laptop ini. " pinta Andra pada Dev yang saat itu masih sibuk mencari informasi di laptop Safina.
Dev menjawab dengan tegas & tergesa - gesa sambil mencari memori data lalu memberikan kepada Andra
" aku punya tapi ada isi nya, apa memory ini bisa di guna kan. " Andra hanya mengangguk kan kepalanya, " ini ambillah " sambil memberikan disket itu kepada Andra.
" baik lah, memori ini dapat menyimpan banyak data, sekarang akan aku pindahkan data di laptop ini ke memori."
sebelum Andra mulai menyalin isi data yang ada di laptop Safina, kedua nya di kejut kan dengan kedatangan Safina yang dari tadi mengamati tingkah mereka. dengan raut wajah yang marah dan kesal Safina berkata sambil menunjuk kearah Andra dan Dev sambil mengambil memori yang ada di tangan Andra
" tunggu.... apa maksud kamu mengambil laptop ku secara diam - diam"
" kembali kan memori itu, kamu tidak berhak mengambil nya dari tangan aku " bentak Andra kepada Sa fina.
" Andra.... aku sudah cukup sabar sama kamu, tapi kamu selalu membuat aku kesal. aku sedang tidak mau berdebat dengan kamu. Dan asal kamu tau teman - teman sudah memperingati aku untuk tidak mendengar perkataan mu " jawab Safina dengan tegas dan kerasnya.
" sekarang dengar kata - kata aku sekali lagi, kembali kan memori nya sekarang. laptop ini sangat berbahaya buat mu. percayalah " pinta Andra dengan tegas nya.
" dengar yah Andra jangan mulai tunjukkan sisi lain dari mu yaitu kehebatan mu apa lagi kepintaran mu. asal kamu tau saja jangan terlalu bangga dengan perempuan cantik yang kamu bawa kemarin, sebenarnya perempuan itu juga bukan perempuan baik - baik."
kesal Safina yang sudah sampai keubun-ubun.
" itu tidak mungkin perempuan yang aku bawa adalah perempuan baik - baik, bagaimana kamu tau kalau aku pergi dengan perempuan itu. dan satu hal lagi pria yang bersama mu waktu itu sudah tidak ada di dunia ini "
jawab Andra dengan raut wajah marah dan emosi. Safina terus menatap Andra tajam.
tidak berapa lama Indri datang menghampiri Safina, Indri pun bertanya.
" apa yang terjadi sehingga membuat kalian berselisih?"
Safina menjawab dengan nada marah dan kesal atas perbuatan Andra & Dev.
" lihat.... apa yang mereka lakukan pada laptop ku, aku saja yang diberi oleh Andrian tidak pernah membuka isi data itu apalagi mengkopi nya" mendengar ucapan sahabatnya membuat Indri berkata dengan nada tinggi kepada Andra.
" andra... kamu tidak pernah berhenti membuat Safina kesal. mau kamu sebenar nya apa? sekarang lihat ini baik-baik apa yang akan aku lakukan pada memori ini"
Indri dengan cepat menghancurkan memori itu di hadapan Andra & Dev.
Kedua pemuda itu dibuat terkejut dan syok dengan perbuatan Indri. Dev berkata kepada Indri dengan nada marah,
" Apa yang kamu lakukan pada memori ku,apa kau tau memori itu berisi tugas sekolah yang akan dikumpulkan "
Safina berjalan kearah Andra & Dev, Dev bertanya lagi.
" Safina ..... kamu mau apa? "
" aku hanya ingin mengambil laptop ku, karena kamu & Andra telah mencuri nya dari dalam tas ku, ingat Andra sampai kapan pun aku benci kamu, ayo kita keluar dari kelas ini Indri "
Safina dan Indri berjalan menuju keluar kelas, keduanya tidak menyadari jam pelajaran telah selesai, pada saat itu juga kedua nya terkejut melihat teman sekelas mereka berdiri di depan pintu kelas, dengan sikap tidak peduli kedua nya berjalan keluar kelas.
Tiba - tiba saja pada saat bersama, Nia teman sekelas nya berteriak.
" Safina..... Indri...... awas, kalian tiarap !"
Safina terkejut karena yang dilempar oleh Andra adalah sebuah Handphone, dengan reflek kedua gadis itu menunduk sehingga Handphone yang dilempar pun terkena pintu kelas dan jatuh hancur berkeping - keping, dengan nada kesal & marah nya, Andra pun berteriak
" Safina....... berikan laptop itu, saat ini laptop itu sangat berbahaya bagi mu maupun juga Indri"
Indri terkejut mendengar ucapan dari Andra, Indri pun bertanya,
" Apa maksud mu kalau aku dan Safina dalam bahaya, sehingga kamu bersikap keras untuk mengambil laptop ini "
" Ok!! ... baiklah, dengar kan aku baik-baik, di bawah laptop itu ada password angka 8 digit untuk membuka data di laptop ini "
Safina melihat kearah bawah laptop nya, ternyata benar apa yang di ucap Andra. Safina penasaran bagaimana Andra tau itu semua, Andra berkata lembut pada Safina.
" Safina kembalikan laptop itu, Aku tidak mau gara - gara laptop ini kalian mengalami kesulitan"
" tapi aku sudah berjanji kepada Andrian bahwa laptop ini tidak boleh di beri oleh siapa pun"
Indri takut mendengar ucapan Andra,
Indri membujuk sahabat nya untuk memberikan laptop nya.
"fina ... berikan saja pada Andra, aku yakin mereka bisa menyelesaikan nya"
Akhir nya Safina mendengarkan perkataan Indri, kedua nya berjalan pelan kearah Andra & Dev.
Andra mengambil laptop tersebut dari tangan Safina, disaat yang bersamaan Dev menarik tangan Indri & membawa ke pelukan nya. Andra mulai membuka isi laptop itu. Dev pun berkata
" Indri dengarkan aku, jangan pernah lepaskan pelukan ini sampai kami selesai membuka data ini"
Andra pun ikut menarik tangan Safina & memeluk nya
" Fin, jangan pernah lepas kan pelukan ini sampai aku selesai mengkopi data di laptop ini"
Safina & Indri tidak melepaskan pelukan itu.
Andra dengan cepat nya membuka data yang ada di laptop itu dengan password nya.
.
.
.
.
.
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
𝕐𝕠𝕦𝕣 ℤ𝕫𝕪𝕪
mantap thor
2021-01-29
1
pecinta time travel
masih penasaran
2021-01-28
1