Tertukar

Chelsea berjalan dengan terburu menuruni tangga menuju lantai bawah sambil menarik kopernya.

Senyum dan binar bahagia menghiasi wajah imutnya. Bagaimana tidak, dia sudah tidak sabar untuk segera kembali ke negaranya dan bertemu dengan mama, papa dan kakaknya.

Kakaknya Rasya sudah menikah dan sayangnya dia tidak bisa menghadiri pernikahan mereka karena pada yang sama dia sedang ujian semester.

Dia menuju taksi yang sudah dia pesan sebelumnya. Setelah semua beres, taksi segera meluncur ke bandara. Tak butuh waktu lama, karena jaraknya memang tidak jauh. Akhirnya dia tiba di tempat yang akan mengantarkan nya ke negaranya, Indonesia.

Gadis manis itu melenggang dengan menyeret kopernya, diliriknya jam di tangan kirinya masih ada waktu setengah jam lagi sebelum jam keberangkatan.

Saat yang sama ponselnya berdering, dia merogoh tas selempang kesayangannya dan mengambil benda itu dari sana.

Brugh... Tanpa sengaja dia menabrak sesuatu dan terjatuh ke bawah. Bokongnya sakit karena mencium lantai. Di dalam hatinya dia memaki siapapun yang telah berani menabraknya.

Saat di mendongak melihat siapa yang menabrak dirinya dan siap memaki, bibirnya terasa kelu, matanya membulat bahkan mulutnya menganga, dia terpesona dengan wajah tampan di depan nya itu. Tampan nya, batinnya.

"Are you okey?" tanya Al

Chelsea masih diam dan hanya menatap wajah tampan itu. Melihat gadis itu diam saja, Al memungut barang-barangnya lalu pergi meninggalkan Chelsea begitu saja, dengan sedikit bergumam, "Gadis aneh." ucapnya pelan.

Chelsea tersadar dan mengejarnya, "Om, tanggung jawab donk!"

Al berbalik, Dia menatap Chelsea dalam seolah mengatakan apa?. "Minta maaf!" Chelsea menuntutnya,

Al mengerutkan keningnya, Tanggung jawab? bukankah gadis kecil itu yang jalan tanpa melihat hingga menabrak dirinya. Al tak menjawab dia memilih tidak menanggapi gadis itu dan berjalan pergi.

Chelsea yang dicuekin merasa kesal, ganteng sih ganteng tapi nyebelin, batinnya.

Setelah memungut barang-barangnya, dia juga berjalan cepat sebelum terlambat. Dia segera masuk dan terus berjalan menuju pesawat yang akan segera lepas landas.

Indonesia I'm coming....

...****************...

Al sudah duduk di kursinya, dan memasang sabuk pengaman. Chelsea masuk ditemani seorang pramugari yang mencarikan kursinya. Dia begitu terkejut, melihat Al sudah duduk disebelahnya.

"Benar ini kursi saya?" tanya nya pada sang pramugari.

"Benar, nona"

"Coba cek kembali, siapa tahu salah," tanya gadis itu lagi. Sang pramugari kembali memeriksa dan tersemyum ramah, "benar ini kursi, nona." ucapnya ramah.

Chelsea langsung duduk, sempat melirik sekilas kearah Al namun dia kembali melihat ke depan. Sebenarnya dia masih kesal dengan Al, tapi di dalam hatinya justru dia bersorak kegirangan karena bisa duduk bersebelahan dengan cowok tampan walau sedikit nyebelin, ya sedikit bisiknya dalam hati.

Pramugari mulai menjelaskan prosedur keberangkatan dan meminta semua untuk memasang sabuk pengaman karena pesawat akan lepas landas.

Chelsea mulai diserang rasa takut, padahal dia sudah beberapa kali terbang, min tetap saja dia belum bisa menghilangkan ketakutan nya itu.

Pesawat mulai berjalan, Chelsea memegang erat kursi penumpang, dan tak sengaja dia mendapati tangan Al disebelahnya. Ia langsung menggenggamnya erat, hingga Al merasa terganggu dan menoleh. Dia juga membuka kacamatanya. Dapat dia lihat wajah gadis itu pucat dengan buliran keringat di dahinya, Al tersentuh, dia membiarkan gadis itu memegang tangannya, gadis itu mengingatkannya pada adik kecilnya mikayla.

Setelah terasa tenang dan pesawat sudah terbang diatas, Chelsea melepaskan genggaman tangannya dan melirik ke samping, " Maaf" ucapnya pelan.

Al mendengarnya namun dia memilih diam, memasang kembali earphone nya dan memejamkan mata.

Is...sombong banget sih, sok kegantengan lagi,.. Upss! memang ganteng sih, ucapnya dalam hati.

Chelsea merasa kesal sendiri, biasanya cowok yang ketemu dengannya akan tergoda, atau paling tidak mengajaknya kenalan, lah ini dia dicuekin, fixs ni cowok matanya rabun, gumannya lagi.

Setelah itu dia juga memasang earphone dan mulai memejamkan matanya.

Perjalanan panjang mereka habiskan tidur. Dan terbangun saat pesawat akan mendarat.

Chelsea berjalan cepat dengan menarik koper kecil nya, tak ada yang menjemput karena dia merahasiakan kedatangannya.

Dia sudah tak memperdulikan om tampan yang sempat menarik perhatiannya. Langkahnya mantap keluar bandara,menghirup dalam-dalam udara Jakarta yang sangat dia rindukan.

Chelsea berlari menuju taksi yang berhenti di depannya, belum juga dia sampai, seseorang sudah membuka pintunya dan masuk, Chelsea berteriak, pria itu menoleh lagi-lagi om tampan tapi nyebelin yang ada di depannya.

"Om,ini taksi saya," Chelsea tak mau kalah.

"Tidak, saya yang lebih dulu, kamu bisa tunggu taksi berikutnya." jawab al.ketus

"Nggak bisa donk, Om. Saya yang lebih dulu manggil taksi ini, atau jangan-jangan Om mau ngikutin saya, Ya?" tuduh Chelsea dengan menunjuk.wajah Al dengan jari telunjuknya.

What! aku mau mengikutinya? yang benar saja, makinya dalam hati

"Hei nona, aku yang lebih dulu. Kamu bisa menunggu taksi yang lain di belakang." ucapnya datar

"Tidak bisa, Om saja yang di belakang, saya mau taksi yang ini." kekeh Chelsea

Mimpi apa aku bertemu gadis aneh dan nyebelin seperti ini, mana dia manggil aku Om lagi, sejak kapan aku jadi Om nya?

Al malas menanggapi, ia diam dan membuka pintu hendak masuk kedalam, namun Chelsea menahan dengan menarik lengannya. "Maaf, Om. Gue duluan." potong Chelsea tegas. Dia mendorong Al dan masuk. Langsung mengunci pintunya, "Jalan pak!" ucapnya pada sang supir taksi dengan senyum bangga. Berhasil mengalahkan Al.

Taksi melaju pelan meninggalkan Al yang hanya bisa menahan geram, "Bye, Om jutek!" ucap Chelsea dengan melambaikan tangannya.

Al sudah tidak bisa mentolerir lagi, kesabarannya telah habis. Hari ini begitu sial baginya, betapa tidak dia harus bertemu gadis aneh dan sedihnya dia di panggil Om! Apa aku setua itu?" gumannya pelan.

Al memanggil taksi. Dia masuk sambil menarik kopernya, setelah itu taksi meluncur menuju apartemennya.

Sudah lama dia meninggalkan apartemen itu, sejak dirinya pergi dari rumah. Setahun lebih berlalu, dan kini untuk pertama kalinya dia kembali.

Rindu, jelas dia sangat merindukan rumah, apalagi ibunya, dia sangat wanita yang telah melahirkannya itu, bahkan beberapa kali dia bermimpi mamanya datang menemuinya.

Mamanya wanita yang sangat lembut dan sabar, beliau ibu yang sangat baik dan sayang kepada semua anaknya, dan Al sangat merindukan sosok itu, sosok yang selalu ada untuknya. Rasa rindu itu muncul tanpa bisa ditahan dan menyerang dadanya hingga terasa sesak, tanpa sadar mata Al berkaca kaca, namun dia segera menepis kerinduan itu.

Dia menekannya kedalam sudut hatinya yang paling dalam. Dia hanya ingin menemui neneknya, kemaren adiknya mika menelponnya dan mengatakan jika neneknya sakit keras dan selalu memanggil namanya. Mika memintanya pulang, paling tidak sekali saja menemui nenek yang sangat menyayangi nya untuk yang terakhir kali.

Baru beberapa menit taksi berjalan dia menghidupkan kembali ponselnya, ada beberapa notif pesan yang masuk ke ponselnya. Namun Al membiarkan, dia memilih melihat jalanan yang sudah lama dia tinggal kan, tak banyak berubah semua masih seperti setahun yang lalu.

Dia tiba di apartemen nya, setelah menekan password, pintu terbuka dan dia masuk kedalam. Apartemennya bersih dan rapi, karena sebelumnya dia sudah menghubungi Zia sepupunya untuk membersihkan nya karena dia akan kembali.

Al duduk di sofa menatap sekeliling beberapa saat sebelum kemudian dia menuju kamarnya sambil menyeret kopernya.

Al menyadari sesuatu, kopernya berubah menjadi biru, bukankah tadi aku membawa koper berwarna hitam, lalu ini koper siapa? tiba tiba matanya membulat sempurna, seakan ingin keluar dari tempatnya,

Gadis aneh itu pasti yang telah menukar koper ku, Astaga! Al tersadar sesuatu. Dia memasukkan kopernya lebih dulu sebelum dirinya dihadang oleh Chelsea.

Pasti gadis itu yang membawa kabur koper ku, what!!! berkas untuk rapat lusa? hais...Al lemas. Semua data dan berkasnya ada didalam sana. Dan semua terbawa gadis kecil sialan itu.

Al pulang ke Indonesia selain mengunjungi neneknya dia juga ad meeting dengan kliennya besok malam. Dia bekerja di cabang Perusahaan Bagas Group yang bergerak di bidang Perhotelan dan saat ini dia menjawab General manager.

Al murni bekerja sesuai dengan kemampuan nya, berawal.dari karyawan magang hingga bisa di posisi ini bukanlah hal mudah. Dia tidak menggunakan embel embel nama Zein dibelakangnya karena dia merasa keluarganya memutuskan hubungan dengannya dan dia ingin mandiri.

Al menggeram kesal, dan membuka koper.biru di depannya.

Helo semua, apa kabar? senang bisa menyapa kalian kembali dengan cerita mamie,

Mamie senang atas apresiasi kalian semua, semoga kalian suka ya dengan ceritanya dan jangan lupa, klik love, vote dan bagikan poin jika kalian suka. Di tunggu komentarnya ya.

Terpopuler

Comments

Selasar Langit

Selasar Langit

aku mmpir, thor..🥰

2022-10-07

1

Syahrani Fudin

Syahrani Fudin

mampir ☺️

2022-10-06

1

Wiek Soen

Wiek Soen

lanjut mam

2022-08-19

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Perkenalan
3 Tertukar
4 Kembali kecewa
5 Yes, bisa bertemu kembali
6 Al Janji Nek
7 Gadis kecil
8 Pembalasan
9 Menyesal
10 Terjebak
11 Menikah
12 Kesepakatan
13 Pindah
14 Semangat Ca
15 Melawan Al
16 Nenek
17 Dasar Licik
18 Tugas Caca
19 Melawan Al
20 Bertengkar
21 Kembali ke tanah Air
22 Serahkan
23 Ancaman Rasya
24 Apa Om cemburu?
25 Gadis pembangkang
26 Ancaman Zein
27 Balas dia
28 menemui Al
29 Ketahuan
30 Putus
31 Pacar Caca
32 Panggil aku Mas
33 Cacha yang Pintar
34 Aku bukan Pel**ur
35 Berpura-pura
36 Al yang manis
37 Kucing Manja
38 Bakso
39 Om Nyebelin
40 kegelisahan Al
41 Mau yang lebih manis?
42 Akhirnya
43 Aku mau pacaran
44 Aku akan mengikuti maumu
45 Ganti!!!!
46 Kencan part 1
47 Al sebel
48 Inikah kencan?
49 Cemburu
50 Kecupan Manis
51 Menyiksa ku
52 Kencan 2
53 ke desa
54 air terjun
55 Aku mencintaimu
56 Aku mau memeriksanya
57 Jujur
58 Menyatukan.hati
59 Akhirnya
60 Ngambek
61 honeymoon
62 Kenakalan Al
63 i
64 Ngangenin
65 So sweet
66 Ah, aku takkan kalah
67 Shopping
68 Aku maunya kamu
69 Misi Rahasia
70 Bahagia
71 Curhatan Ririn
72 Suer mas
73 aaaaa
74 Menutup aurat
75 enak?
76 Apa aku hamil?
77 Samar-samar
78 Ke dokter?
79 Nonton
80 Oh iya, maaf!
81 Caca sakit
82 Akhir nya
83 sabar
84 Ngidam apa doyan?
85 Ngidam apa Doyan?"
86 Ngidam apa doyan 3
87 Aku mencintaimu
88 Makin mesra
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Prolog
2
Perkenalan
3
Tertukar
4
Kembali kecewa
5
Yes, bisa bertemu kembali
6
Al Janji Nek
7
Gadis kecil
8
Pembalasan
9
Menyesal
10
Terjebak
11
Menikah
12
Kesepakatan
13
Pindah
14
Semangat Ca
15
Melawan Al
16
Nenek
17
Dasar Licik
18
Tugas Caca
19
Melawan Al
20
Bertengkar
21
Kembali ke tanah Air
22
Serahkan
23
Ancaman Rasya
24
Apa Om cemburu?
25
Gadis pembangkang
26
Ancaman Zein
27
Balas dia
28
menemui Al
29
Ketahuan
30
Putus
31
Pacar Caca
32
Panggil aku Mas
33
Cacha yang Pintar
34
Aku bukan Pel**ur
35
Berpura-pura
36
Al yang manis
37
Kucing Manja
38
Bakso
39
Om Nyebelin
40
kegelisahan Al
41
Mau yang lebih manis?
42
Akhirnya
43
Aku mau pacaran
44
Aku akan mengikuti maumu
45
Ganti!!!!
46
Kencan part 1
47
Al sebel
48
Inikah kencan?
49
Cemburu
50
Kecupan Manis
51
Menyiksa ku
52
Kencan 2
53
ke desa
54
air terjun
55
Aku mencintaimu
56
Aku mau memeriksanya
57
Jujur
58
Menyatukan.hati
59
Akhirnya
60
Ngambek
61
honeymoon
62
Kenakalan Al
63
i
64
Ngangenin
65
So sweet
66
Ah, aku takkan kalah
67
Shopping
68
Aku maunya kamu
69
Misi Rahasia
70
Bahagia
71
Curhatan Ririn
72
Suer mas
73
aaaaa
74
Menutup aurat
75
enak?
76
Apa aku hamil?
77
Samar-samar
78
Ke dokter?
79
Nonton
80
Oh iya, maaf!
81
Caca sakit
82
Akhir nya
83
sabar
84
Ngidam apa doyan?
85
Ngidam apa Doyan?"
86
Ngidam apa doyan 3
87
Aku mencintaimu
88
Makin mesra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!