Setelah selesai membantu Wati di dapur Nissa pun langsung menghampiri kedua sahabatnya yang tengah asik ngobrol.
"Hey jangan gelendotan kalau lagi berduaan nanti ada setan kapok" ucap Nissa mengingatkan sambil memisahkan Luna dan Adam.
"Setannya itu yang ke tiga kan sayang?" tanya Adam pada Luna yang hanya di anggukkan Luna.
"1 2 3" hitung Luna ke arah dirinya Adam dan Nissa.
"Jadi setannya…" ucap Adam. "Ih pantas aku merinding sayang hihihi...."
"Sialan" ucap Nissa sambil menepuk bahu adam dengan keras.
"Aduhhh… mau kemana Nis?" tanya Adam melihat Nissa mengambil tasnya.
"Aku mau solat dulu. Lun solat nggak?"
"Aku lagi libur Nis"
"Ok deh. Aku solat dulu"
"Eh Nissa mau kemana?" Tanya Adam.
"Kelapangan. Ya ke mushola lah kemana lagi pak?"
"Musholla lagi di renovasi mending kamu solat di kamar ku aja"
"Nggak apa-apa nih aku masuk kamar mu? Ntar ada yang cemburu"
"Eh mana ada aku cemburu sama makhluk kaya kamu hahaha" ucap Luna sambil tertawa.
"Kamar mu sebelah mana?"
"Kamu naik ke atas itu nanti ada ruang keluarga lagi jalan terus sampek mentok belok kiri ya jangan ke kanan sebelah kiri itu kamar ku"
"Ok"
Nissa pun langsung mengikuti instruksi yang Adam berikan namun saat seharusnya dia belok kiri, yang Nissa ingat tadi justru sebaliknya. "Bener kan belok kanan" gumam Nissa yang berlalu masuk tanpa memperhatikan sekitar.
Tak lama berselang sebuah mobil alphard berwarna putih terparkir rapih di halaman rumah. Wati yang memang sejak tadi menunggu di ruang tamu pun langsung berdiri menyambut anak kesayangannya itu.
"Assalamualaikum bun" salam lelaki yang bertubuh atletis nampak rupawan yang terlihat masih muda dari usianya yang hampir kepala empat. Sambil terus melangkah mendekati Wati dan langsung mencium punggung tangannya.
"Waalaikumsalam anak bunda" Wati langsung memeluk dan menciumi anak kesayangannya itu seperti seorang bayi setelah puas Wati pun langsung melonggarkan pelukannya.
"Pak tolong koper saya di bawa ke depan kamar saya ya" ucap Yusuf pada sopirnya.
"Baik pak"
Adam yang melihat saudaranya pulang pun langsung menghampiri Wati dan Yusuf.
"Mas Yusuf" ucap Adam yang langsung menyalami tangan Yusuf tak lupa Adam pun mencium punggung tangan Yusuf lalu, Yusuf pun memeluk adik satu-satunya itu sebentar sambil menepuk punggung Adam.
"Udah pulang kuliah?"
"Udah mas. Oh iya kenalin ini Luna pacar ku dan sahabat ku juga" Yusuf hanya menganggukkan kepala tanda perkenalan.
"Oh iya Rere mana?"
"Anak mu lagi istirahat" jawab Wati.
"Kalau gitu Yusuf ke kamar dulu bun mau nyegerin badan" Yusuf pun langsung beranjak ke lantai dua.
"Yang itu serius mas Yusuf ayahnya Rere?" tanya Luna sambil berbisik.
"Serius lah"
"Sultan mah wajah aja terawat ya? awet muda"
"Sssttt... jangan naksir mas ku lo ya" ancam Adam panik.
"Ya nggak lah sayang"
Sebelum Yusuf beranjak ke kamarnya ia terlebih dulu melihat anak kesayangannya yang sedang tidur lelap. "Anak ayah" gumam Yusuf sambil mengusap kepala Reina. Kemudian ia pun langsung menuju kamarnya.
Saat membuka pintu kamar betapa terkejutnya mata Yusuf melihat seseorang yang sedang solat di dalam kamarnya . Masih belum percaya dengan yang di lihat hingga membuat Yusuf beberapa kali mengerjapka mata.
"Ah benar ini manusia bukan penampakkan" batin Yusuf. Lalu dia pun keluar dan menutup pintu kembali dan memilih duduk di ruang keluarga sambil menunggu siapa yang telah berani memasuki kamarnya.
Tak lama berselang Nissa selesai melaksanakan ibadah dan langsung melipat mukenanya. Segera ia keluar dari kamar yang Nissa kira kamar sahabatnya. Saat Nissa akan menuruni tangga dia berhenti membenarkan ikat rambutnya. Sedangkan sepasang mata di belakang Nissa masih lekat memperhatikan Nissa, perempuan yang ia kira tadi penampakan.
Belum selesai Nissa mengikat rambut ponselnya berdering tanda video call dari sang ibu segera Nissa menggeser menu warna hijau tanda menerima panggilan.
"Halo assalamualaikum Mira sayang"
"Waalaikumsalam bubun kapan pulang?" tanya Amira.
"Ini sebentar lagi bubun pulang anak cantik"
"Cepetan ya"
"Iya sayang. Udah dulu ya bubun mau pesan ojol dulu assalamualaikum"
"Waalaikumsalam emmuuuuaahhhccc..."
"Ih gemesnya muaahhcc muaahhcc muaahhcc…" balas Nissa dengan kecupan jauh dan langsung menuruni anak tangga.
Yusuf yang sejak tadi melihat Nissa pun menyungging senyum tipis di bibirnya.
Bersambung...
Untuk yang baru mampir silahkan buka bab 78 baby Zen untuk melihat visual Yusuf, Nissa dan yang lainnya.
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak ya sayang kesayangan 🥰 kasih like dan komennya 💋 tab favorit juga ya ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
erinatan
serruuuu
2025-02-21
0
Eliyani Elieboy
lanjut
2023-12-05
0
Pipit Sopiah
suka 👍
2022-09-10
0