"Mang Ucup!!" panggil Ririn kepada satpam tersebut.
"Iya non, ada apa panggil mamang atuh?" sahut Mang Ucup.
"Pinjem motor boleh?" izin Ririn.
"Buat apa ya, non? Bukannya non Ririn nggak bisa motor, ya?" tanya Mang Ucup kebingungan.
"Ish mamang mah suka ngeremehin Ririn gitu, ih."
Mang Ucup yang kebingungan mangalihkan pandangannya kepada kedua orang tuanya serta abangnya Ririn yang ada di belakangnya. Melihat mereka bertiga menganggukkan kepala mereka, akhirnya mang Ucup memberikan kunci motornya kepada Ririn.
"Azekkks asololee. Mang nanti kalo ada yang rusak bilang aja sama daddy ya," ucap Ririn tersenyum manis.
"Daddy lagi, kan? Udah ayo cepat buktiin dulu sama kami!"
Dih ngeremehin. Belum tau aja kalo gue tukang balap liar. Itu kan salah satu keburukan, tapi kok gue bangga ya? Ahh bodo amatlah. Batin Ririn.
"Siap?" tanya Ririn. Entah siap apa maksudnya hanya dia yang tau.
Beruntung jalanan di depan rumah Ririn sepi, jadi dia bisa dengan bebas membuktikannya di sana agar lebih leluasa.
Ririn mulai menaiki dan menyalakan motor tersebut. Setelah siap, ia melajukannya sekitar seribu meter ke depan. Lalu dia memutar balikkan arahnya dan melaju dengan kecepatan tinggi sambil melakukan berbagai atraksi. Salah satunya wheelie, dimana dia mengangkat roda depan dengan berjalan mengandalkan roda bagian belakang saja. Lalu dia berhenti tepat di depan Ade, Ayudia, Nathan dan Mang Ucup dengan melakukan atraksi Stoppie, dengan mengangkat roda bagian belakang.
Disini mereka semua sangat terkejut ketika melihat aksi anak perempuannya ini. Karena yang mereka tau selama ini, Ririn tidak bisa mengendarai motor sama sekali. Kok bisa?
Ririn pun mengembalikan motor itu ke tempatnya semula, lalu ia menghampiri mereka yang masih terkejut dengan semua yang mereka lihat tadi. Bahkan Nathan saja tidak se-jago Ririn tadi.
"Gimana, dad?" tanya Ririn tersenyum manis sembari menaik turunkan alisnya.
"Oke. Daddy beliin!"
"Kok bisa, dek?".
"Yes, akhh-"
"Tapi--"
"Yahh kok ada tapinya?" ucap Ririn lemas.
Ade yang melihat itu tertawa renyah. "Tapi kamu nggak boleh kayak tadi lagi, melakukan atraksi-atraksi kayak gitu."
"Oh itu. Okelah kalo gitu. Lagian mana bisa ngelakuin kayak gitu di jalan raya, yang ada nanti di tilang, dad."
"Pinter," ucap Ade mengusap-usap rambut Ririn.
"Ya udah, aku berangkat dulu." Ririn mengambil tasnya yang di pegang Ayudia.
"Nggak mau sarapan dulu?, tadi kan nggak sempet," tanya Ayudia.
"Mending nggak sarapan Mom, dari pada harus hormat bendera dua jam nanti," ucap Ririn.
"Tapi nanti kalo masih ada waktu, kamu sarapan di kantin aja ya. Jangan sampe nggak sarapan, awas lo kamu nanti," ucap Ayudia mewanti-wanti.
"Iya mommy bawel," ucap Ririn jengah
"Ya udah, kamu berangkat bareng abang aja yuk" ucap Nathan yang di angguki Ririn. Ririn dan Nathan pun menyalami tangan kedua orang tuanya dan pergi bersama naik mobil sport.
*****
Kini Ririn sudah berada di depan gerbang masuk SMA GALAXI. Dia menatap bangunan yang ada di depannya yang sangat besar itu.
Ririn masuk dan berjalan menyusuri koridor yang sangat panjang. Di sepanjang jalan, ia memperhatikan beberapa orang yang dia jumpai sepanjang berjalan. Sebenarnya ia bingung mau kemana karena tidak tau dimana kelasnya berada. Karena sudah lelah berjalan akhirnya Ririn memberanikan diri untuk bertanya kepada salah satu dari mereka.
"Sorry gue ma-" belum selesai ia bertanya. Namun, siswi itu langsung pergi menghindarinya.
"Maaf kak, kita minta maaf!" Siswi itu langsung berlari pergi dari sana.
Ririn tidak menyerah meski pun dia bingung dengan siswi tadi, dia menghampiri salah satu siswi dan bertanya lagi.
"Sorr-" lagi dan lagi Ririn di hindari.
"Maaf kak, saya tiba-tiba kebelet" ucapnya langsung berlari.
Nih orang-orang pada kenapa sih? Perasaan penampilan gue udah cantik, nggak ada aura menyeramkan juga. Tapi, kenapa mereka lihat gue kayak ngeliat setan njirr. Ini gue harus kemana? Tulag-tulog nih gue. Belum lagi gue harus nyari irang yang si Ririn sukai itu. Aishh ribet banget idup gue. Batin Ririn kesal.
Ririn pun melanjutkan langkahnya meski pun dia tidak tau harus kemana. Ketika di pertigaan tangga, dia bertemu dengan seseorang yang ia kenal. Orang itu tidak sendirian, ia berjalan bersama keempat temannya. Ririn pun berlari menghampiri orang tersebut.
"Alhamdulillah, akhirnya ketemu sama mas-nya juga." Ririn sangat bersyukur karena akhirnya ia bisa bertemu dengan orang yang ia kenal. Sebenarnya nggak kenal sih, hanya sebatas tau.
"Mau ngapain lagi sih lo?" tanya salah satu dari orang itu yang bernama Malik.
"Nggak usah kepo, gue nggak ada urusan sama lo!" Titah Ririn tanpa menoleh ke arahnya.
"Minggir!" Ucap orang yang Ririn kenal tadi dengan datar dan dingin. Orang itu pun menatap dengan tatapan tidak suka.
"Tunggu dulu! Saya mau minta tolong bentar," ucap Ririn.
"Gue sibuk!" Ucap orang itu dingin.
"Bentar doang mas, aelah."
"Buruan!"
"Sebelumnya saya minta tolong, saya mau nanya dulu."
"Apaan?"
Anjirr nih orang kenapa dah, dingin bener. Kalo keadaannya nggak genting gini mana mau gue ngomong sama dia. Batin Ririn.
"Mas-nya jambret yang semalem, kan?" tanya Ririn dengan polosnya.
"Rin, nggak jelas banget sih lo. Mana ada Cavero jadi jambret," ucap salah satu temannya yang bernama Haiden.
"Beneran kok. Mas ini semalam ngumpet di belakang pagar rumah saya, karena di kejar warga."
"Gue bukan jambret. Semalem gue di kejar sama anak-anak Dion." Ralat Cavero tetap dengan tampang datarnya.
"Hebat ya pak Dion bisa buat anak sebanyak itu" ucap Ririn polos.
"Njirr nggak gitu konsepnya," ucap Kenzo menepuk jidatnya.
"Jadi?" tanya Ririn masih dengan polosnya.
"Lo ini emang bego atau pura-pura bego?" tanya David kesal.
"Nggak usah ngatain juga dong, njing!" sertak Ririn emosi.
"Lagian lo ngapain di sini? Bukannya kemarin lo kecelakaan?" tanya Malik kebingungan. Mana ada orang kecelakaan bisa sembuh dalam waktu secepat ini.
"Nggak usah banyak nanya deh, njing! Katanya sibuk."
"Buruan mau minta tolong apa?" tanya Cavero.
"Kelas gue di mana?" Tanya Ririn to the point.
"Lo kayaknya beneran bego deh. Masa sama kelas sendiri aja lupa?" ucap Kenzo.
"Nggak bego. Cuma kehabisan bahan buat caper ke Cavero doang," ucap Haiden tersenyum sinis.
"Setuju banget gue," ucap Malik dan David serempak.
"Eh manusia berduplikat, halu banget lo jadi manusia. Dih amit-amit gue caper sama orang modelan lo pada," gerutu Ririn.
"Halah alesan lo."
"Diem lo bangsatt!"
Tanpa ada niatan untuk menjawab pertanyaan Ririn, Cavero hendak melangkah pergi. Namun, langkahnya terhenti oleh Ririn.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
ig : @knririn_
...🌱...
"Wihh udah berani main kasar ke si bos. Biasanya juga aku-kamu lo." ucap Haiden terkekeh.
"Diem lo njingg!" Sentak Ririn.
"Kenapa lo nanya gue, sedangkan lo sendiri tau dimana kelas lo." Ucap Cavero datar.
"Aduhh bangsatt kalo gue tau ngapain gue tanya lo. Gini ya, gue kan kemarin kecelakaan tuh, anggap aja gue hilang ingatan!" Ucap Ririn emosi.
"Rin, gue siapa?" tanya Malik
"Mana gue tau monyett!"
"Kalo gue?" tanya Kenzo.
"Gue nggak tau sama lo semua, dan gue juga nggak mau tau. Sampe sini paham?" Tanya Ririn ngegas.
"Anggap aja begitu." jawab Ririn acuh. "Udah sekarang kasih tau kelas gue dimana, buruan!"
"Kok lo ngegas sih, njing!!"
Ririn menjambak rambutnya frustasi. "Udah kita gelud aja yok, yok!"
"Kelas lo ada di IPA-5, lo jalan lurus aja nanti naik tangga." Ucap Cavero.
"Dari tadi kek njing!" Ririn pergi dari sana tanpa mengucapkan kata terima kasih.
"Cuh, nggak ada terima kasihnya banget tuh anak." Cibir Haiden.
...🌱...
"Loh Rin, lo udah sembuh?"
"Kok lo udah masuk sekolah aja"
"Kita denger kalo lo koma. Kok sekarang udah sehat-sehat aja, kayak orang nggak pernah sakit."
"Nggak ada yang sakit kan, Rin?"
"Tapi lo bertiga siapa?" tanya Ririn polos.
"Hah, lo nggak inget sama kita bertiga?" Tanya Mahira sembari membulatkan matanya terkejut.
"Kita sahabat lo, Rin. Gue Delisha, ini Enzy dan ini Mahira" Ucap Delisha.
Prokk
"Rin, lo beneran hilang ingatan?" tanya Mahira cengo.
"Lo kan nggak pernah ngasih tau ke kita." Ucap Mahira
Njirr, masa gue harus nanya lagi sama dia? Batin Ririn berdecak malas.
"Gue duduk dimana?" Tanya Ririn.
"Lo sebangku sama gue" Ucap Delisha.
Ririn pun berjalan ke arah meja yang di tempati oleh Cavero dkk. Jujur saja sebenarnya dia malas untuk bertemu dengan mereka lagi, karena sudah di pastikan dia akan mendengar omongan yang kurang mengenakkan dan juga sifat mereka yang sangat-sangat menjengkelkan.
"Oyy!" Panggil Ririn kepada mereka dengan malas.
"Mau ngapain lagi lo?" tanya Kenzo dengan sinis.
"To the point aja ya. Gue kesini mau nanya tanggal ulang tahun lo." Ucap Ririn menatap Cavero malas.
"Buat apaan, lo?" Tanya Malik sewot.
"Buat nyantet, biar setan gue nggak salah sasaran. Puas lo?" Jawab Ririn ngawur. "Lagian, tiap kali gue nanya pasti lo semua bakal balik nanya, heran gue. Padahal tinggal jawab langsung aja kalo dia lahir tanggal segini, bulan segini, tahun segini. Gitu aja ribet banget lo semua, njing!" kesal Ririn.
"Allahuakbar!! bisa depresot gue lama-lama nanya sama lo semua." Sungguh Ririn sangat lelah nanya sama mereka berlima.
"Terserah lo semua deh ya sekarang mau anggap gue kayak gimana. Gue nggak peduli, entah itu caper, gila, sedih, marah, bahagia, gue nggak peduli. Gue cuma minta buat jawab pertanyaan gue, HP gue nggak bisa di buka. BANGSATT!" Kesal Ririn.
"Urusannya sama kita, apa?" Tanya David.
"Allahuakbar! Ya Allah bisa jemput mereka lebih cepat nggak sih?" Ririn benar-benar sudah sangat frustasi saat ini.
"BANGSATT!" Teriak mereka semua, kecuali Cavero tentunya yang terlihat santai.
"16-07-2004." Ucap Cavero dingin.
"Siapa yang mati?" Tanya Cavero yang mendengar semua ucapan Ririn.
"Njir, lo pernah liat burung bapak lo?" Tanya Malik dengan reaksi terkejut.
Ririn tidak mengerti dengan pertanyaan Malik, dia pun mengingat-ingat perkataannya tadi. "Eh astagfirullahalazim, nggak gitu njirr," Ucap Ririn panik.
"Jujur aja kali, gak papa," ucap Haiden terkekeh.
"Eh lo pada mikir nggak si, kalo si Ririn itu beda banget sekarang?" Tanya Kenzo.
"Iya njirr, Dulu mana pernah dia ngomong kasar di depan si Cavero," ucap David.
"Iya, dia juga nggak pernah ngeladenin ucapan kita-kita, kan?" Lanjut Malik.
...🌱...
ig : @knririn_
Jangan lupa tinggalkan jejak yaw gengs, vote like dan komen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
lily
thor kok di ulang ulang sih 😣😖
2024-10-15
0
Bajul Sayuto
skip cerita SAMPAH, di ulang" terus👎👎👎👎
2024-01-30
1
Wo Lee Meyce
ko di ulang terus sih thor,,ngk asyik ni bikin mals bacax🙄🙄
2023-11-13
2