PART 3

"Lo harus bisa mengubah pandangan semua orang terhadap gue, lo harus perbaiki semua yang sudah gue perbuat. Lo harus buat orang yang gue suka jadi tidak benci lagi sama gue, meski pun dia nggak cinta sama gue tapi setidaknya dia tidak benci gue lagi. Itu aja kok" ucap Ririn.

"Itu aja? Eh maemunah nggak ada yang lain apa yang lo mau gue bantu. Lagian udah mati juga masih aja nyusahin lo, aelah." omel Aqila.

"Udah ya, sampai ketemu lagi Aqila." Ririn melambaikan tangannya dan pergi mengikuti angin.

"Ehh jamilah gue belum selesee." ...

*****

Ririn atau yang lebih tepatnya Aqila yang mengisi tubuh Ririn membuka matanya. Mimpinya tadi itu sungguh membuatnya gila di tambah lagi ingatan tentang sosok yang punya badanyang sedang Qila tempati ini membuat kepalanya seakan ingin pecah dan meledak seperti bom di suatu waktu.

Jadi, Aqila harus tinggal dalam tubuhnya Ririn Lethicia Xaviera yang merupakan anak dari Ayudia Xaviera dan Adelard Joshua Xaviera serta adik dari Nathaniel Lethi Xaviera. Jangan lupakan bahwa gadis yang di tempati oleh Aqila tersebut selalu berpakaian seperti jal*ng, selalu bermake-up tebal menor, di juluki Queen of Bullying di sekolahnya dan satu lagi gadis yang selalu mencari perhatian pada seorang pria bernama Cavero Koa Nelson.

Seorang most wanted di sekolahnya, tak hayal juga Ririn selalu menjadi bahan cemooh teman-temannya yang lain bahkan di kenal memiliki banyak musuh.

Bukan keinginannya untuk memiliki banyak musuh, tapi mereka sendiri yang menganggap Ririn musuhnya mungkin karena iri terhadap dirinya. Karena itu juga Ririn banyak memiliki rasa sakit baik itu fisik atau pun batin tanpa ada seorang pun yang mau mempercayainya.

Tapi sekarang jangan sama kan tubuh yang sekarang dengan Ririn yang asli, namun sekarang Aqila lah yang mengisi raga ini gadis barbar yang tidak jika dirinya di ganggu. Apa lagi yang berani menyakitinya siap-siap saja senggol dikit bacok itulah Aqila.

"Lo terlalu bodoh Rin, harusnya lo lawan semua orang yang rundung lo. But it's oke lo tenang aja gue yang sekarang bakal balas semua orang yang nyakitin lo." gumamnya.

"Karena gue adalah Aqila Zara Maureen gue nggak bakalan lepasin siapa pun yang berani ganggu tubuh ini" dengan senyum miring yang terbit di bibirnya dengan aura dingin yang menguar di tubuhnya.

Tok tok tok

Tiba-tiba terdengar suara ketokan pintu yang di sebabkan oleh Nathan, abangnya Ririn.

"Dek, ayo turun makan malam." ucap Nathan.

"Dek?" ucapnya lagi karena tidak ada sahutan dari dalam.

Ceklekk

"Kakak siapa?" tanya Ririn dengan polosnya. Sedangkan Nathan yang di tanya seperti itu terkejud bukan maen.

Oke fiks mulai sekarang kita panggil Aqila dengan Ririn aja ya gengs karena dia yang punya raga.

"Dek, ini Abang. Kamu kok tanyanya gitu sih, abang nggak suka yaa." ucap Nathan sendu.

Meski pun sudah di kasih semua ingatan sama Ririn asli tapi Ririn KW tetap pura-pura dengan hilang ingatannya untuk melancarkan aksinya.

"Abang kenal aku?" tanya Ririn lagi dengan polosnya.

"Mommyyyyyyy Daddyyyyy" teriak Nathan.

"Kenapa sih bang?" tanya Adelard

"Kok Ririn nggak inget sama abang sih, dia mau ngeprank. Maaf dek nggak mempan."

"Mommy lupa kasih tau kamu, adek kamu hilang ingatan. Oh yaa Rin, ini Abang Nathan abang kandung kamu." ucap Ayudia sendu. Dia sangat sedih mengetahui anaknya mengalami hal tersebut. Nathan yang mendengar penjelasan Mommynya terkejut.

"Abang maaf" ucap Ririn.

"Eh tidak tidak bukan salah kamu, kamu tenang aja ya. Jangan di paksakan untuk ingat semua nanti kepalanya sakit. Sekarang ayo kita turun makan malam." ucap Nathan menenangkan semua orang termasuk dirinya.

Njirr canggung bet dah ah gila. Oke, Qil lo harus tenang, jangan kaku-kaku amat lo!. Inget, lo harus bahagiain mereka!. Batinnya.

"Rin, maaf ya mommy hari ini nggak masak telur balado, nggak papa ya?" tanya Ayudia dengan hati-hati.

Njir, sejak kapan gue suka segala macam telur. Batin Ririn panik.

"Oh ya, nggak papa kok mom" jawab Ririn. "Oh ya Mom, mulai sekarang aku nggak mau makan telur lagi."

Mendengar jawaban Ririn membuat semua yang ada di sana cengo, pasalnya kalo nggak ada telur balado pasti Ririn akan marah-marah nggak mau makan, tapi sekarang..

"Tumben, kenapa?". tanya Nathan.

"Iya, itu kan makanan kesukaan kamu. Biasanya kalo nggak ada telur balado kamu nggak makan sampe-sampe Daddy bosen liatnya." ucap Adelard.

"Nah itu Daddy tau, Daddy aja yang liat bosen apa lagi Ririn yang makan."

"Tapi kan..-

"Udah ya Mom, pokoknya mulai hari ini Ririn nggak mau lagi ada telur di sini. Ayo sekarang kita makan kasian Abang sama Daddy kasian juga makanannya kalo di anggurin begini." ucap Ririn final.

Ayudia tersenyum manis, dia sangat bersyukur karena kali ini Ririn tidak marah prihal telur balado. "Yaudah ayo! Kamu mau makan apa, biar mommy siapin?"

"Nggak usah Mom, aku punya tangan biaa ambil sendiri." ucap Ririn terkekeh

"Ada-ada aja kamu, dek."

Ririn mengambil piring dan nasi serta lauk pauk sesuka hatinya, karena dia adalah anak dari yang punya rumah sekarang haha. Namun, waktu ia akan mengambil ayam tiba-tiba Adelard menghentikannya.

"Stop!!"

Ririn yang mendengar itu pun menghentikan kegiatannya. "Ke-kenapa, Dad?" tanya Ririn kebingungan.

"Sejak kapan kamu suka ayam?" bukan Adelard yang menyakan hal tersebut tapi Nathan.

"Sejak sekarang. Ini mau ngambil ayam." jawab Ririn dengan santai dan duduk kembalu.

"Tap-" ucapan Ade di potong oleh Ayudia. "udahlah Dad, biarin aja!"

Ririn pun terkekeh melihat kejadian ini. Mereka pun makan dengan hening, tidak ada yang membuka suara. Mereka lebih memilih menikmati makanan yang ada di depannya saat ini.

Kini Ririn sedang duduk di sofa yang berada di ruang keluarga sambil menonton tv. Sebenarnya ia tidak sedang menonton tv, malahan tv yang menontoninya yang sedang fokus mengutak-atik handpone. Ia sedang berusaha membuka sandi handpone tersebut, karena ia tidak tau passwordnya dan ia lupa menanyakannya pada Ririn yang asli.

"Rin, Mommy boleh minta tolong, sayang?" tanya Ayudia yang datang dari arah dapur sembari membawa sebuah kantong kresek yang lumayan besar.

Ririn yang mendengar itu mengalihkab pandangannya menatap Ayudia. "minta tolong apa mam?"

"Tolong kamu simpan sampah ini di depan rumah ya, biar besok langsung di bawa sama tukang sampah keliling."

"Iih nyuruhnya nggak aesthetic banget, buang sampah."ucap Ririn sembari berjalan menghampiri Ayudia dan mengambil kresek sampah itu.

"Ada-ada aja." Ayudia menggeleng-gelengkan kepalanya sembari tersenyum manis melihat kelakuan anaknya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

NEXT!

"Gue ikut ngumpet bentar ya!" ucap pemuda itu. Tanpa mendengar jawaban dari Ririn pemuda itu segera mengumpat di balik tembok pagar rumahnya.

Gila kali ya ni orang. Masa main petak umpet malem-malem begini. Cibir Ririn dalam hatinya.

"Neng, liat anak laki-laki lari ke sini nggak?" tanya salah satu orang dari mereka.

"Nggak ada tuh pak, saya lagi buang sampah-sampah" jawab Ririn dengan wajah polosnya.

"Oh ya udah. Makasih ya neng." ucap orang tersebut. Mereka langsung berlari pergi meninggalkan Ririn untuk melanjutkan pencariannya lagi.

Pemuda itu pun keluar dari tempat persembunyiannya. "Thanks." Itulah satu kata yang keluar dari mulut pemuda tersebut, ia pun pergi meninggalkan Ririn.

Ehh kamprett jambret ternyata. Batin Ririn. Ia pun menutup gerbang dan berjalan menuju rumahnya.

*****

"Eh njirr, si Ririn ternyata cantik banget. Ini nih yang namanya definisi cantik luar dalam dan dalam. Raganya cantik, jiwanya apalagi, gue juga orangnya baek. Definisi bidadari kerasukan bidadari, perpaduan yang sangat perfect." Ucap Ririn berbicara pada dirinya sendiri.

"Eh tunggu, nanti kalo gue ke bawah harus cupika-cupiki nggak ya? Biasanya kan kalo orang tua sama anak suka pake cium-cium gitu. Oh My God kalo gitu nanti gue bakal ciuman sama om-om dong. Aduh dia bikan bapak gue, ******."

"Eh tapi kan yang ciuman kan raganya si Ririn ya. Tapi, gimana kalo ciuman itu bekasnya sampe ke jiwa gue bisa habis gue, nanti gue nggak suci lagi dong. Aaaahhhh anjim. ngeribetin banget sih, sama bapak sendiri aja gue nggak pernah. Apa gue gas aja ya? Semoga aja gue dapet promo kan, lagian raga gue udah di kubur mungkin sekarang tinggal tulangnya doang. Disini kan gue lagi menjalankan suatu misi kebaikan. Nah iya gitu aja, ya udahlah gas aja njirr."

Setelah berdebat dengan logikanya, Ririn keluar dari kamar dan turun ke bawah untuk sarapan.

"Eh Rin sudah siap?" tanya Ayudia yang melihat anaknya sudah rapi sembari merentangkan tangannya.

Udah gue duga harus cupika-cupiki. Batin Ririn jengah.

"Rin, kamu mau hadiah apa dari daddy?" tanya Ade secara tiba-tiba.

Ririn mengangkat sebelah alisnya. "Hadiah buat?" Tanya Ririn kebingungan.

"Atas kesembuhan kamu ini."

"E-eh nggak kok, dad."

"Jadi, mau hadiah apa?"

"Motor, dad" jawab Ririn cepat.

Mereka bertiga yang mendengar permintaan Ririn terkejut sekaligus bingung.

"Nggak ada motor-motoran." Bukan Ade yang jawab tapi Nathan. Pasalnya dia sangat tau adiknya inu tidak bisa pake motor.

"Tapi aku maunya motor, bang" rengek Ririn. "Dad, ya ya ya!"

"Nggak. Daddy mending beliin kamu rumah, apartemen atau mobil pun yang lain. Kalo motor daddy tolak!." ucap Ade tak terbantahkan.

"Nggak kok dad, bang. Aku janji akan hati-hati." ucap Ririn meyakinkan.

Ade menghembuskan nafasnya kasar. Kalau tau begini, ia tidak akan menawarkan hadiah kepada Ririn, pikirnya. "Ya udah nanti daddy beliin motor mafic buat kamu." ucap Ade final.

"Iish kok motor matic sih, dad. Nggak keren tau."

"Terus maunya motor apa? Supra? King" ucap Ade

"Eh motor apaan tuh? Aku tuh maunya motor sport dad" ucap Ririn cengengesan. Biarlah kali dia dikatakan tidak tau malu.

"Mending beli matic atau nggak sama sekali?" ucap Ade menengahi pertengkaran adek kakak itu.

"Iya nggak matic, makanya beli motor sport, dad. Gitu kan?"

Mereka yang mendengar penuturan Ririn sama-sama menepuk jidatnya masing-masing. "Nggak gitu konsepnya, Rin!!" ucap Nathan frustasi dengan kelakuan adiknya ini.

"Ya udah gini aja deh, gimana kalo aku buktii dulu kalo aku bisa motor. Nanti kalo kalian udah liat baru deh beliin. Gimana?" tawar Ririn.

"Deal!" ucap Ririn tersenyum senang.

"Mang Ucup!!" Panggil Ririn kepada satpam tersebut.

...🌱...

ig : @knririn_

jangan lupa tinggalkan jejak ya gengs, vote dan komen.

Terpopuler

Comments

Galuh Bristi

Galuh Bristi

hmm mirip banget cerita nya sama yang diwattpad nggk ada beda nya apa authornya sama?

2023-05-15

0

xixi

xixi

bisa ngga si kata² anjirrnya dihilangin aku risih sendiri deh

2022-05-22

0

Author Kucing

Author Kucing

semangat kak. .

2022-04-30

0

lihat semua
Episodes
1 PART 1
2 PART 2
3 PART 3
4 PART 4
5 PART 5
6 PART 6
7 PART 7
8 PART 8
9 PART 9
10 PART 10
11 PART 11
12 PART 12
13 PART 13
14 PART 14
15 part 15
16 PART 16
17 PART 17
18 PART 18
19 PART 19
20 PART 20
21 PART 21
22 PART 22
23 PART 23
24 PART 24
25 PART 25
26 PART 26
27 PART 27
28 PART 28
29 PART 29
30 PART 30
31 PART 31
32 PART 32
33 PART 33
34 PART 34
35 PART 35
36 PART 36
37 PART 37
38 PART 38
39 PART 39
40 PART 40
41 PART 41
42 PART 42
43 PART 43
44 PART 44
45 PART 45
46 PART 46
47 PART 47
48 PART 48
49 PART 49
50 PART 50
51 PART 51
52 PART 52
53 PART 53
54 PART 54
55 PART 55
56 PART 56
57 KITA BERBEDA
58 PART 57
59 PART 58
60 PART 59
61 Promosi cerita
62 PART 60
63 Part 61
64 Part 62
65 Part 63
66 Part 64
67 Part 65
68 Part 66
69 Part 67
70 Part 68
71 Part 69
72 Part 70
73 Part 71
74 Part 72
75 PART 73
76 PART 74
77 PART 75
78 PART 76
79 PART 77
80 PART 78
81 PART 79
82 PART 80
83 PART 81
84 PART 82
85 FB PART
86 FB PART
87 FB PART
88 FB PART-4
89 FB PART-5
90 FB PART-6
91 FB PART-7
92 FB PART-8
93 FB PART-9
94 FB PART-10
95 FB PART-11
96 FB PART-12
97 FB PART-13
98 FB PART-14
99 FB PART-15
100 FB PART-16
101 FB PART-17
102 FB PART-18
103 FB PART-19
104 FB PART-20
105 FB PART-21
106 FB PART-22
107 FB PART-23
108 FB PART-24
109 FB PART-25
110 FB PART-26
111 FB PART-27
112 FB PART-28
113 FB PART-29
114 FB PART-30
115 FB PART-31
116 FB PART-32
117 FB PART-33
118 FB PART-34
119 FB PART-35
120 FB PART-36
121 FB PART-37
122 FB PART-38
123 FB PART-39
124 FB PART-40
125 FB PART-41
126 FB PART-42
127 FB PART-43
128 FB PART-44
129 FB PART-45
130 FB PART-46
131 FB PART-47
132 FB PART-48
133 FB PART-49
134 FB PART-50
Episodes

Updated 134 Episodes

1
PART 1
2
PART 2
3
PART 3
4
PART 4
5
PART 5
6
PART 6
7
PART 7
8
PART 8
9
PART 9
10
PART 10
11
PART 11
12
PART 12
13
PART 13
14
PART 14
15
part 15
16
PART 16
17
PART 17
18
PART 18
19
PART 19
20
PART 20
21
PART 21
22
PART 22
23
PART 23
24
PART 24
25
PART 25
26
PART 26
27
PART 27
28
PART 28
29
PART 29
30
PART 30
31
PART 31
32
PART 32
33
PART 33
34
PART 34
35
PART 35
36
PART 36
37
PART 37
38
PART 38
39
PART 39
40
PART 40
41
PART 41
42
PART 42
43
PART 43
44
PART 44
45
PART 45
46
PART 46
47
PART 47
48
PART 48
49
PART 49
50
PART 50
51
PART 51
52
PART 52
53
PART 53
54
PART 54
55
PART 55
56
PART 56
57
KITA BERBEDA
58
PART 57
59
PART 58
60
PART 59
61
Promosi cerita
62
PART 60
63
Part 61
64
Part 62
65
Part 63
66
Part 64
67
Part 65
68
Part 66
69
Part 67
70
Part 68
71
Part 69
72
Part 70
73
Part 71
74
Part 72
75
PART 73
76
PART 74
77
PART 75
78
PART 76
79
PART 77
80
PART 78
81
PART 79
82
PART 80
83
PART 81
84
PART 82
85
FB PART
86
FB PART
87
FB PART
88
FB PART-4
89
FB PART-5
90
FB PART-6
91
FB PART-7
92
FB PART-8
93
FB PART-9
94
FB PART-10
95
FB PART-11
96
FB PART-12
97
FB PART-13
98
FB PART-14
99
FB PART-15
100
FB PART-16
101
FB PART-17
102
FB PART-18
103
FB PART-19
104
FB PART-20
105
FB PART-21
106
FB PART-22
107
FB PART-23
108
FB PART-24
109
FB PART-25
110
FB PART-26
111
FB PART-27
112
FB PART-28
113
FB PART-29
114
FB PART-30
115
FB PART-31
116
FB PART-32
117
FB PART-33
118
FB PART-34
119
FB PART-35
120
FB PART-36
121
FB PART-37
122
FB PART-38
123
FB PART-39
124
FB PART-40
125
FB PART-41
126
FB PART-42
127
FB PART-43
128
FB PART-44
129
FB PART-45
130
FB PART-46
131
FB PART-47
132
FB PART-48
133
FB PART-49
134
FB PART-50

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!