"Lo harus bisa mengubah pandangan semua orang terhadap gue, lo harus perbaiki semua yang sudah gue perbuat. Lo harus buat orang yang gue suka jadi tidak benci lagi sama gue, meski pun dia nggak cinta sama gue tapi setidaknya dia tidak benci gue lagi. Itu aja kok" ucap Ririn.
"Itu aja? Eh maemunah nggak ada yang lain apa yang lo mau gue bantu. Lagian udah mati juga masih aja nyusahin lo, aelah." omel Aqila.
"Udah ya, sampai ketemu lagi Aqila." Ririn melambaikan tangannya dan pergi mengikuti angin.
"Ehh jamilah gue belum selesee." ...
*****
Ririn atau yang lebih tepatnya Aqila yang mengisi tubuh Ririn membuka matanya. Mimpinya tadi itu sungguh membuatnya gila di tambah lagi ingatan tentang sosok yang punya badanyang sedang Qila tempati ini membuat kepalanya seakan ingin pecah dan meledak seperti bom di suatu waktu.
Jadi, Aqila harus tinggal dalam tubuhnya Ririn Lethicia Xaviera yang merupakan anak dari Ayudia Xaviera dan Adelard Joshua Xaviera serta adik dari Nathaniel Lethi Xaviera. Jangan lupakan bahwa gadis yang di tempati oleh Aqila tersebut selalu berpakaian seperti jal*ng, selalu bermake-up tebal menor, di juluki Queen of Bullying di sekolahnya dan satu lagi gadis yang selalu mencari perhatian pada seorang pria bernama Cavero Koa Nelson.
Seorang most wanted di sekolahnya, tak hayal juga Ririn selalu menjadi bahan cemooh teman-temannya yang lain bahkan di kenal memiliki banyak musuh.
Bukan keinginannya untuk memiliki banyak musuh, tapi mereka sendiri yang menganggap Ririn musuhnya mungkin karena iri terhadap dirinya. Karena itu juga Ririn banyak memiliki rasa sakit baik itu fisik atau pun batin tanpa ada seorang pun yang mau mempercayainya.
Tapi sekarang jangan sama kan tubuh yang sekarang dengan Ririn yang asli, namun sekarang Aqila lah yang mengisi raga ini gadis barbar yang tidak jika dirinya di ganggu. Apa lagi yang berani menyakitinya siap-siap saja senggol dikit bacok itulah Aqila.
"Lo terlalu bodoh Rin, harusnya lo lawan semua orang yang rundung lo. But it's oke lo tenang aja gue yang sekarang bakal balas semua orang yang nyakitin lo." gumamnya.
"Karena gue adalah Aqila Zara Maureen gue nggak bakalan lepasin siapa pun yang berani ganggu tubuh ini" dengan senyum miring yang terbit di bibirnya dengan aura dingin yang menguar di tubuhnya.
Tok tok tok
Tiba-tiba terdengar suara ketokan pintu yang di sebabkan oleh Nathan, abangnya Ririn.
"Dek, ayo turun makan malam." ucap Nathan.
"Dek?" ucapnya lagi karena tidak ada sahutan dari dalam.
Ceklekk
"Kakak siapa?" tanya Ririn dengan polosnya. Sedangkan Nathan yang di tanya seperti itu terkejud bukan maen.
Oke fiks mulai sekarang kita panggil Aqila dengan Ririn aja ya gengs karena dia yang punya raga.
"Dek, ini Abang. Kamu kok tanyanya gitu sih, abang nggak suka yaa." ucap Nathan sendu.
Meski pun sudah di kasih semua ingatan sama Ririn asli tapi Ririn KW tetap pura-pura dengan hilang ingatannya untuk melancarkan aksinya.
"Abang kenal aku?" tanya Ririn lagi dengan polosnya.
"Mommyyyyyyy Daddyyyyy" teriak Nathan.
"Kenapa sih bang?" tanya Adelard
"Kok Ririn nggak inget sama abang sih, dia mau ngeprank. Maaf dek nggak mempan."
"Mommy lupa kasih tau kamu, adek kamu hilang ingatan. Oh yaa Rin, ini Abang Nathan abang kandung kamu." ucap Ayudia sendu. Dia sangat sedih mengetahui anaknya mengalami hal tersebut. Nathan yang mendengar penjelasan Mommynya terkejut.
"Abang maaf" ucap Ririn.
"Eh tidak tidak bukan salah kamu, kamu tenang aja ya. Jangan di paksakan untuk ingat semua nanti kepalanya sakit. Sekarang ayo kita turun makan malam." ucap Nathan menenangkan semua orang termasuk dirinya.
Njirr canggung bet dah ah gila. Oke, Qil lo harus tenang, jangan kaku-kaku amat lo!. Inget, lo harus bahagiain mereka!. Batinnya.
"Rin, maaf ya mommy hari ini nggak masak telur balado, nggak papa ya?" tanya Ayudia dengan hati-hati.
Njir, sejak kapan gue suka segala macam telur. Batin Ririn panik.
"Oh ya, nggak papa kok mom" jawab Ririn. "Oh ya Mom, mulai sekarang aku nggak mau makan telur lagi."
Mendengar jawaban Ririn membuat semua yang ada di sana cengo, pasalnya kalo nggak ada telur balado pasti Ririn akan marah-marah nggak mau makan, tapi sekarang..
"Tumben, kenapa?". tanya Nathan.
"Iya, itu kan makanan kesukaan kamu. Biasanya kalo nggak ada telur balado kamu nggak makan sampe-sampe Daddy bosen liatnya." ucap Adelard.
"Nah itu Daddy tau, Daddy aja yang liat bosen apa lagi Ririn yang makan."
"Tapi kan..-
"Udah ya Mom, pokoknya mulai hari ini Ririn nggak mau lagi ada telur di sini. Ayo sekarang kita makan kasian Abang sama Daddy kasian juga makanannya kalo di anggurin begini." ucap Ririn final.
Ayudia tersenyum manis, dia sangat bersyukur karena kali ini Ririn tidak marah prihal telur balado. "Yaudah ayo! Kamu mau makan apa, biar mommy siapin?"
"Nggak usah Mom, aku punya tangan biaa ambil sendiri." ucap Ririn terkekeh
"Ada-ada aja kamu, dek."
Ririn mengambil piring dan nasi serta lauk pauk sesuka hatinya, karena dia adalah anak dari yang punya rumah sekarang haha. Namun, waktu ia akan mengambil ayam tiba-tiba Adelard menghentikannya.
"Stop!!"
Ririn yang mendengar itu pun menghentikan kegiatannya. "Ke-kenapa, Dad?" tanya Ririn kebingungan.
"Sejak kapan kamu suka ayam?" bukan Adelard yang menyakan hal tersebut tapi Nathan.
"Sejak sekarang. Ini mau ngambil ayam." jawab Ririn dengan santai dan duduk kembalu.
"Tap-" ucapan Ade di potong oleh Ayudia. "udahlah Dad, biarin aja!"
Ririn pun terkekeh melihat kejadian ini. Mereka pun makan dengan hening, tidak ada yang membuka suara. Mereka lebih memilih menikmati makanan yang ada di depannya saat ini.
Kini Ririn sedang duduk di sofa yang berada di ruang keluarga sambil menonton tv. Sebenarnya ia tidak sedang menonton tv, malahan tv yang menontoninya yang sedang fokus mengutak-atik handpone. Ia sedang berusaha membuka sandi handpone tersebut, karena ia tidak tau passwordnya dan ia lupa menanyakannya pada Ririn yang asli.
"Rin, Mommy boleh minta tolong, sayang?" tanya Ayudia yang datang dari arah dapur sembari membawa sebuah kantong kresek yang lumayan besar.
Ririn yang mendengar itu mengalihkab pandangannya menatap Ayudia. "minta tolong apa mam?"
"Tolong kamu simpan sampah ini di depan rumah ya, biar besok langsung di bawa sama tukang sampah keliling."
"Iih nyuruhnya nggak aesthetic banget, buang sampah."ucap Ririn sembari berjalan menghampiri Ayudia dan mengambil kresek sampah itu.
"Ada-ada aja." Ayudia menggeleng-gelengkan kepalanya sembari tersenyum manis melihat kelakuan anaknya.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
NEXT!
"Gue ikut ngumpet bentar ya!" ucap pemuda itu. Tanpa mendengar jawaban dari Ririn pemuda itu segera mengumpat di balik tembok pagar rumahnya.
Gila kali ya ni orang. Masa main petak umpet malem-malem begini. Cibir Ririn dalam hatinya.
"Neng, liat anak laki-laki lari ke sini nggak?" tanya salah satu orang dari mereka.
"Nggak ada tuh pak, saya lagi buang sampah-sampah" jawab Ririn dengan wajah polosnya.
"Oh ya udah. Makasih ya neng." ucap orang tersebut. Mereka langsung berlari pergi meninggalkan Ririn untuk melanjutkan pencariannya lagi.
Pemuda itu pun keluar dari tempat persembunyiannya. "Thanks." Itulah satu kata yang keluar dari mulut pemuda tersebut, ia pun pergi meninggalkan Ririn.
Ehh kamprett jambret ternyata. Batin Ririn. Ia pun menutup gerbang dan berjalan menuju rumahnya.
*****
"Eh njirr, si Ririn ternyata cantik banget. Ini nih yang namanya definisi cantik luar dalam dan dalam. Raganya cantik, jiwanya apalagi, gue juga orangnya baek. Definisi bidadari kerasukan bidadari, perpaduan yang sangat perfect." Ucap Ririn berbicara pada dirinya sendiri.
"Eh tunggu, nanti kalo gue ke bawah harus cupika-cupiki nggak ya? Biasanya kan kalo orang tua sama anak suka pake cium-cium gitu. Oh My God kalo gitu nanti gue bakal ciuman sama om-om dong. Aduh dia bikan bapak gue, ******."
"Eh tapi kan yang ciuman kan raganya si Ririn ya. Tapi, gimana kalo ciuman itu bekasnya sampe ke jiwa gue bisa habis gue, nanti gue nggak suci lagi dong. Aaaahhhh anjim. ngeribetin banget sih, sama bapak sendiri aja gue nggak pernah. Apa gue gas aja ya? Semoga aja gue dapet promo kan, lagian raga gue udah di kubur mungkin sekarang tinggal tulangnya doang. Disini kan gue lagi menjalankan suatu misi kebaikan. Nah iya gitu aja, ya udahlah gas aja njirr."
Setelah berdebat dengan logikanya, Ririn keluar dari kamar dan turun ke bawah untuk sarapan.
"Eh Rin sudah siap?" tanya Ayudia yang melihat anaknya sudah rapi sembari merentangkan tangannya.
Udah gue duga harus cupika-cupiki. Batin Ririn jengah.
"Rin, kamu mau hadiah apa dari daddy?" tanya Ade secara tiba-tiba.
Ririn mengangkat sebelah alisnya. "Hadiah buat?" Tanya Ririn kebingungan.
"Atas kesembuhan kamu ini."
"E-eh nggak kok, dad."
"Jadi, mau hadiah apa?"
"Motor, dad" jawab Ririn cepat.
Mereka bertiga yang mendengar permintaan Ririn terkejut sekaligus bingung.
"Nggak ada motor-motoran." Bukan Ade yang jawab tapi Nathan. Pasalnya dia sangat tau adiknya inu tidak bisa pake motor.
"Tapi aku maunya motor, bang" rengek Ririn. "Dad, ya ya ya!"
"Nggak. Daddy mending beliin kamu rumah, apartemen atau mobil pun yang lain. Kalo motor daddy tolak!." ucap Ade tak terbantahkan.
"Nggak kok dad, bang. Aku janji akan hati-hati." ucap Ririn meyakinkan.
Ade menghembuskan nafasnya kasar. Kalau tau begini, ia tidak akan menawarkan hadiah kepada Ririn, pikirnya. "Ya udah nanti daddy beliin motor mafic buat kamu." ucap Ade final.
"Iish kok motor matic sih, dad. Nggak keren tau."
"Terus maunya motor apa? Supra? King" ucap Ade
"Eh motor apaan tuh? Aku tuh maunya motor sport dad" ucap Ririn cengengesan. Biarlah kali dia dikatakan tidak tau malu.
"Mending beli matic atau nggak sama sekali?" ucap Ade menengahi pertengkaran adek kakak itu.
"Iya nggak matic, makanya beli motor sport, dad. Gitu kan?"
Mereka yang mendengar penuturan Ririn sama-sama menepuk jidatnya masing-masing. "Nggak gitu konsepnya, Rin!!" ucap Nathan frustasi dengan kelakuan adiknya ini.
"Ya udah gini aja deh, gimana kalo aku buktii dulu kalo aku bisa motor. Nanti kalo kalian udah liat baru deh beliin. Gimana?" tawar Ririn.
"Deal!" ucap Ririn tersenyum senang.
"Mang Ucup!!" Panggil Ririn kepada satpam tersebut.
...🌱...
ig : @knririn_
jangan lupa tinggalkan jejak ya gengs, vote dan komen.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Galuh Bristi
hmm mirip banget cerita nya sama yang diwattpad nggk ada beda nya apa authornya sama?
2023-05-15
0
xixi
bisa ngga si kata² anjirrnya dihilangin aku risih sendiri deh
2022-05-22
0
Author Kucing
semangat kak. .
2022-04-30
0