Hai readers..
Karena Rahasia sang menantu miskin sudah hampir end untuk session 1 nya maka thor bikin baru dengan thema mengubah takdir.
Jangan lupa support thor dengan like, vote dan gift yang banyak yaaaaaa.
Happy Reading!!
***
" Arggggghhh tidakkkkk!" Dengan gemetar dan terengah-engah Alendra pun bangun. Dia terserang panik dan melihat ke sekeliling ruangan di mana dia ada untuk mencari tanda-tanda api.
" Dimana saya?" Monolognya dengan nada lirih.
Alendra mengerjap-ngerjapkan matanya ketika dia menyadari bahwa saat ini dia berada di apartemen kumuh yang diberikan oleh Ayah nya itu. Dengan cepat ia bangkit dari tempat tidurnya dan berlari menuju ke cermin dia ingin melihat apakah ada bekas luka bakar atau luka memar bekas penganiayaan adiknya itu.
Ketika Alendra melihat ke cermin dia menjadi bingung karena tidak ada bekas luka bakar bahkan tidak ada bekas memar yang menghiasi wajah tampannya itu.
Kembali dia melihat ke cermin dan lagi-lagi dia mencari bekas luka bakar karena dia mengingat bahwa api yang ada di sekitarnya waktu itu adalah sangat besar jadi setidaknya Dia memiliki luka bakar ataupun luka memar akibat di pukuli oleh pengawal-pengawal adiknya.
Apakah itu semua hanya mimpi ?? Apa yang sebenarnya terjadi ? Siapa yang membawanya kemari ?Alendra benar-benar bingung.
Tiba-tiba matanya beralih ke kalender di samping lemari nakas dan ia kembali melotot karena kaget.
Kalender itu menunjukkan bahwa saat ini adalah 1 tahun sebelum kejadian itu terjadi. Dan ia berdecak kesal, kenapa ia harus kembali disaat ia sudah menjalin hubungan dengan Vitalia, karena kalau tidak salah ingat maka hari ini adalah seminggu setelah pertemuannya dengan Yaya, di perjamuan makan yang di adakan di production house milik temannya.
Sebenarnya temannya ini bukan merupakan teman akrab karena Alendra sendiri tidak memiliki teman jadi temannya ini adalah orang yang meminta bantuannya untuk mendesain kan sebuah kantor production house.
Jadi dia diundang karena dia sudah berhasil mendesain kan kantor milik temannya itu.
Jujur dia sangat bingung dan terkejut dia menjadi dirinya sendiri dan dia meringis ketika menyadari bahwa saat ini memang benar-benar nyata dia telah dilahirkan kembali dan dia diberi kesempatan kedua.
Alendra tertawa melihat dirinya dicermin. Lihatlah keluarga Abiyyu Putra, Novandra, Vitalia, dan juga Aditya kali ini aku akan membuat kalian membayar semua yang sudah kalian lakukan kepadaku di masa itu.
Jika dia mengingatnya dengan benar, maka besok adalah saat pertama ia membawa Vitalia ke rumahnya dan memperkenalkan nya sebagai kekasih nya.
Mungkin saja itu adalah saat dimana Novan merebut Yaya. Hmmm, silahkan saja. Toh aku sudah tahu pada akhirnya akan seperti apa. Jadi biarkan saja pengkhianat bersatu dengan pelac** toh mereka memang serasi.
Dia juga harus menyelidiki bagaimana Yaya bisa akhirnya diterima di production house milik temannya itu. Bisa jadi karena Yaya menjual tubuhnya kan? Pikiran Alendra sekarang hanya dipenuhi oleh pikiran negatif, dan bagaimana cara ia membalikan keadaan dan membalas dendam!!!
Dalam hidup di kesempatan keduanya ini, dia akan menjadi dirinya sendiri. Dia tidak akan mendengarkan kata-kata siapa pun dan mengikuti apa yang menjadi perkataan mereka. Kali ini dia akan mewujudkan mimpinya sebagai seorang desainer terkenal sambil juga mencari kedua orang tua kandungnya.
Senyuman terbit dari bibir Alendra saat ia memikirkan tentang kedua orang tua kandungnya.
Tiba tiba ia mendengar ponselnya berdering, dan matanya membulat ketika melihat siapa yang menelepon dirinya. Ternyata yang menelepon dirinya adalah Novan, si adik bej** yang sudah membunuhnya.
Alendra mendengus kesal dan tetap menerima telepon dari Novan itu. Karena ia harus bermain cantik untuk bisa membalas perbuatan orang orang yang sudah menghancurkan dirinya.
Dia mengingat waktu itu ia sedang sakit kepala dan sebenarnya tidak mau menuruti kehendak adiknya yang meminta design miliknya untuk di tandingkan di Star Design kompetisi.
Star Design adalah sebuah grup design yang menaungi para designer berbakat dari seluruh dunia. Bahkan Alen itu sebenarnya juga ingin bisa masuk ke sana tapi karena waktu itu adiknya memaksa dirinya membuatkan design agar adiknya bisa masuk ke Star Design, jadi Adiknya lah yang lolos dan dirinya hanya sekedar membantu saja, karena alasan orang tuanya waktu itu, identitasnya harus disembunyikan takut ada orang jahat yang ingin menganggu dirinya. Entah kenapa waktu itu ia percaya saja dengan perkataan ayahnya itu.
“Halo..” sahutnya dengan nada berpura pura sakit.
“Halo kakak! Gimana dengan permintaanku? Pihak Star sudah mengejarku. Kamu kan tahu kak setelah aku memenangkan kompetisi, aku langsung kebanjiran job.“ Kamu menang pun berkat aku yang membuatkan kamu sebuah design. Ap yang bagus dari semuanya itu? Pikir Alend dengan nada kesal.
“Aku sedang sakit sekarang, Van! Besok akan kakak buatkan buat kamu.” Novan terbiasa untuk meminta tolong Alend kakaknya itu, untuk membuatkan Novan sebuah design karena Novan sendiri itu tidak mengerti tentang design dan hanya pasrah kepada buatan dirinya saja.
“Ya, jangan lupa ya kak! Aku tunggu gambarnya besok! Daggg” katanya sambil mengakhiri pembicaraannya.
“Huh! Kakaknya sakit tapi sama sekali gak ditanya tentang kondisinya malah ia memaksaku untuk membuatkan design untuknya. Dasar Novan laknat. Kenapa dulu aku tidak tahu tentang hal ini? Aku hanya menerima saja semua yang dikatakan keluarga dan menganggap bahwa itu yang terbaik. Ternyata itu adalah kebodohan.” Monolognya dengan nada malas. Mulai dari sekarang ia akan membalikkan keadaan.
“Besok aku juga tidak akan mengajak si pela**r itu, jangan harap aku akan mengenalkan pengkhianat dan pela**r itu. Aku akan lihat bagaimana takdir mempertemukan kedua orang yang serasi itu. Monolognya sambil menyeringai.
Dia sangat bahagia karena saat ini ia mendapatkan kesempatan untuk hidup kembali dan ia akan memanfaatkan itu sebaik baiknya untuk membalaskan dendam dirinya dan juga untuk mencari keluarga kandungnya itu.
Dia menarik selimutnya dan kembali menikmati masa istirahatnya. Meski ia berada di apartemen di lingkungan yang kumuh tapi tempatnya itu sangat bersih dan nyaman. Ia memang tidak mendapatkan uang jajan dalam jumlah besar tapi hasilnya ia menjual design ke orang orang lewat jaringan online, membuat dirinya mendapatkan cukup uang untuk menjalankan kehidupannya sehari hari.
Tiba tiba ponselnya kembali bordering dengan suara yang cukup keras, ia ingat kalau setelah adiknya memohon kepadanya karena waktu itu ia sakit, kemudian ayahnya mengingatkannya untuk membantu adiknya dan memberikan design terbaiknya itu kepada adiknya supaya adiknya bisa menang.
Ia malas mendengarkan suara ayahnya, jadi ia menutup telinganya agar deringan ponsel itu berhenti dan tidak terdengar olehnya.
Setelah yakin kalau deringannya berhenti ia langsung mematikan ponselnya supaya tidak ada yang bisa mengganggu dirinya, tapi sebelum ia bisa menon aktifkan teleponnya, tiba tiba ponselnya kembali berdering yang membuatnya jadi kaget dan melihat id caller penelepon yang masuk ke ponselnya. Ternyata itu sudah bukan lagi ayahnya. Mungkin ayahnya sudah menyerah dan dipikir kalau dirinya mungkin sedang sekarat.
Yang menghubungi dirinya sekarang adalah Vitalia, ia lupa apakah waktu itu si Yaya menghubungi dirinya atau tidak ya? Tapi ia akhirnya mengangkat panggilan dari kekasihnya itu dengan malas malasan.
“Halo.”
“Sayang, katanya kamu besok mau mengajak ku ke rumah kamu? Jadinya jam berapa kamu akan menjemput aku?” tanya Yaya dengan nada manja. Dulu ia sangat menyukai suara dari kekasihnya itu. Sekarang? Malas banget deh! Tapi ia mengingat kalau dirinya harus bermain cantik agar ia bisa membalas dendam dengan mereka yang sudah membunuh dirinya.
.
.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Ida Blado
ngapain jg di ladenin
2022-02-02
0
Rita Tambunan
di simak.dulu.ahh
2022-01-20
1
Lia Hermawan
msh nyimak
2022-01-14
1