Hai readers..
Karena Rahasia sang menantu miskin sudah hampir end untuk session 1 nya maka thor bikin baru dengan thema mengubah takdir.
Jangan lupa support thor dengan like, vote dan gift yang banyak yaaaaaa.
Happy Reading!!
***
“Sayang, katanya kamu besok mau mengajak ku ke rumah kamu? Jadinya jam berapa kamu akan menjemput aku?”
“Aku gak jadi pulang!” katanya dengan malas dan cenderung dingin.
“Lho kenapa? Kamu kok kayak lemas, apa kamu sakit?” tanyanya dengan nada cemas. Pantas saja dia menjadi model dan juga aktris, karena ia bisa bermain drama begitu apik. Kalau dulu ia bisa dengan mudah terbujuk rayu dari Yaya ini. Tapi tidak sekarang! Nada manjanya bahkan membuatnya jadi muak dan jijik.
“Iya aku sakit!” katanya singkat dan juga dingin. Tapi kayaknya Yaya ini tidak peka kalau kekasihnya itu malas berbincang dengan dia.
“Ohhh, bagaimana kalau aku akan datang ke apartemen kamu dan menjaga kamu disana? Hmm.” Kata Yaya menawarkan pertolongan kepada Alend, tapi Alend itu illfeel dan jijik banget sama Yaya, wanita yang sudah menyakiti dirinya begitu dalam.
“Tidak usah! Aku hanya ngantuk dan ingin beristirahat, aku matikan teleponnya ya!” kata Alend dan tanpa menunggu persetujuan dari Yaya ia langsung mematikan sambungan teleponnya dan mematikan ponselnya sehingga tidak ada yang bisa menganggunya. Alend hanya bisa tersenyum dalam hatinya saat ia melakukan hal tadi, ia bahkan menginginkan untuk memutuskan jalinan kasih dengan Yaya, tapi ia belum cukup mempermalukannya, akan sia sia jadinya.
“Akan menghubungi seorang detektif untuk memantaunya di kantor production house, aku kira dia pasti memiliki hubungan ranjang dengan Stephen. Ya aku akan melakukan itu kalau sudah aku akan membayar media cetak dan media masssa juga media online untuk menjatuhkan karirnya dalan dunia permodelingan, paling dia hanya bisa melanjutkan perbuatannya melac** saja. Ha ha ha Stephen pun adalah seorang laki laki yang sudah beristri, jadi sekali tepuk 2 lalat akan mati. “ monolognya lagi sambil tersenyum smirk dan memejamkan mata, ia ingin menghapus semua mimpi buruk tentang pembunuhan dirinya, membayangkan dirinya dikelilingi api yang panas dan membukat membuatnya frustasi. Sebagai catatan, Stephen adalah atasan Yaya di kantor sekaligus teman Alend yang meminta dibikinkan design itu.
Kemudian ia melanjutkan tidurnya karena ia masih mengantuk, rencananya ia ingin beristirahat dulu. Tenaganya serasa habis saat bangun dari tidurnya tadi.
Di malam hari saat ia bangun, Alend kembali berjalan menuju cermin, melihat akan dirinya sendiri lalu mengerutkan kening.
Dia melihat ke wajahnya yang tampan namun pakaiannya itu adalah baju yang sudah lusuh dan kuno. Padahal dengan badannya yang tegap. Dan wajahnya yang tampan mirip orang luar, wanita akan banyak yang mengincar dirinya. Tapi ia mendengarkan kata orang tuanya untuk menyembunyikan identitas dirinya dengan memakai kacamata seperti orang cupu dan pakaian lusuh yang sudah tidak layak dipakai oleh anak orang kaya seperti dirinya, katanya agar orang jahat tidak akan mengincar dirinya.
Walau ia tidak pernah memakai pakaian yang baik dan cenderung cupu, seebenarnya Alend tidak bisa menyembunyikan sosoknya yang tampan dan kebule bulean, karena warna matanya yang hazel.
Tapi inilah saatnya dirinya mengubah segalanya, ia sudha tidak mau lagi menyembunyikan sosoknya yang luar biasa itu, dan melepas kacamatanya sehingga orang akan melihat wajah sebenarnya dirinya.
Alend akan kembali dengan wajahnya yang tampan mirip bule dan mendadani tubuhnya dengan pakaian kasual khas anak muda jaman sekarang. Baju itu dia beli sesudah ia menjual design kepada orang orang secara online. Ia jatuh cinta dengan pakaian itu dan membelinya tanpa sepengetahuan orang tuanya bahkan tanpa Novan tahu. Kalau sampai mereka tahu pasti mereka akan memarahi bahkan akan membuang baju yang ia beli dnegan hasil keringatnya sendiri.
Ia menyisir rambutnya ke belakang dan mengacaknya sedikit sehingga ia tampak tampan. Tanpa kacamata cupu yang sering ia pakai itu, ia jadi tampak berbeda dan mengagumkan.
Dia memuji dirinya sendiri di depan cermin dan setelah membereskan semua berkas gambar design, rencananya ia hendak nongkrong di kafe Langit yang berada di sebelah apartemennya. Saat ia sampai ke kafe Langit, ia bergegas duduk di sudut Kafe dan memesan minuman dan camilan untuk dirinya sendiri. Kafe itu merupakan Kafe menengah yang sering di datangi oleh anak anak muda hitz dan terkenal.
Ia merasa agak sedikit gugup karena baru kali ini ia berpenampilan seperti ini. Ini adalah sebuah kesempatan bagi dirinya untuk membuka peluang, apakah dirinya terbukti bisa berubah dan orang lain tidak mengenali penampilannya ini?
Saat ia masih sibuk menuangkan ide gambar design yang merupakan sebuah pesanan online dari seseorang klien yang menghubunginya lewat ponsel. Ia memang membuka jasa pembuatan design interior di internet. Saat ia sedang asik membuat design tiba tiba ada seseorang yang turut duduk di tempatnya duduk. Ternyata itu adalah seorang wanita cantik, bahkan sangat cantik yang turut duduk berhadapan dengannya.
“Sorry, aku baru saja melihat kalau kamu menggambar sebuah design interior. Gambar kamu bagus sekali. Kamu sangat berbakat!! Boleh aku tahu siapa nama kamu?” t anyanya dengan antusias, sambil menyodorkan tangannya hendak bersalaman dengan Alend.
“Namaku Alend! Maaf dengan siapa aku berbicara?” tanya Alend dengan sopan.
“Patricia Darmawan, aku biasa dipanggil Tricia atau Cia, aku semacam pencari bakat gitu di Genius Design, kamu tahukan? Yang biasa disebut Gen-Design, yang merupakan platform design worldwide?” katanya dengan berapi api.
Alend memang pernah mendengar Genius Design. Ini adalah rival dari Star desig n, namun cakupan Gen design sampai ke luar negri. Tapi ia sedikit tidak percaya kalau wanita cantik di hadapannya itu merupakan orang penting di Gen Design. Melihat penampilannya malah kayak model.
Setahu Alend, CEO dari Gen design adalah seorang wanita yang bernama Athena Calista Devika, dan sama seperti namanya, Athena memang seperti jelmaan seorang Dewi, kabar kecantikannya itu sudah sampai kemana mana. Walau dia memang berperangai datar dan dingin, namun di usia mudanya ia sudah membawa Gen Design ke kancah internasional.
Dia memang terkenal bertangan dingin dan juga pandai mendesign dengan sangat luar biasa. Karena kepandaiannya itu, ia bisa mengarahkan designernya untuk mencapai kesempurnaan dalam menggambar sebuah design.
“Tahu, yang CEOnya seorang gadis muda yang dalam usia mudanya sudah bisa membawa perusahaannya ke kancah international kan?”kata Alend dengan nada kebingungan. Kalau ia tahu emang kenapa?
“Yup, dan aku adalah pencari bakatnya. Aku bisa melihat kalau kamu memiliki tangan yang sama hebatnya dengan bos Athena. Kalian bisa jadi pasangan yang serasi kalau menggambar bersama.” Katanya dengan penuh antusiasme.
“Hmm, makasih! Tapi kamu memuji berlebihan. Aku hanya menyukai menggambar. Mungkin itu yang membuatnya jadi lebih bagus. Aku menggambarnya pakai hati. Entah lagi kalau aku itu dikejar deadline. Bisa jadi malah gambaranku acak adul.” Sahut Alend dengan sedikit bercanda, dan ia kembali meneruskan gambarannya. Ia memang suka berada di Kafe itu untuk menggambar, kadang dengan melihat dunia luar, ia bisa terinspirasi oleh banyak hal, dan kekreatifitasannya bisa tambah besar.
.
.
.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
JESSI TEETTA
agak bingung alur ceritanya kok mundur..
2022-12-03
0
botak
jalanii n ayolaahh fokus ke pencarian ortu Bray...eh lupa dah tamat yak kwkwk
2022-10-07
0
Sandi Pelangi
pusing nih ini cetitannya di tarik kebelanG apa gimana? pas kebakaran siap yg nolongin malah cerita bahagia mau balas dendam terus cerita tentang masa lalu pusing ihh
2022-03-12
0