Chapter 4

...Rasa Yang Tersimpan Season 2...

Entah kenapa sore ini langit tak mendukung kami berdua, memang pada saat itu seharusnya ada Nada teman sekelas kami yang juga merupakan sahabat kami berdua, dia juga suka bermain bersama kami cuma pada saat itu dia sedang tidak ada di rumahnya katanya sedang kerumah neneknya. Aku dan Satria sangat dekat kami berdua sering bermain bersama sampai dikira berpacaran padahal aku dan Satria hanya sebatas teman sedangkan Arjuna dia memang agak terlihat aneh dia memang sangat keras sifatnya karna dia seorang atlet pencak silat makanya antara Satria dan Arjuna mereka berdua hampir mirip tapi yang membuat mereka berbeda adalah sifatnya kalau Satria dia memang cukup kalem dan tidak banyak bicara, jika bersamanya aku merasa seperti dilindungi dan seperti kakak sendiri, maklum aku adalah anak semata wayang.

Hujan gemercik hampri reda, dan tinggal tetes demi tetes, kemudian tiba-tiba ada suara dari kejauhan memanggil nama Satria. Ternyata dia adalah Jelita dia adalah teman SMPku di Jakarta, dulu aku sempat tinggal di Jakarta hanya 2 tahun saja karna saat itu ayahku di pindahkan kerja di Jakarta tapi sekarang aku memilih balik sekolah di Bandung dan ayah dan ibuku tetap di Jakarta. Aku di Bandung hanya bersama tanteku, saat itu Jelita datang dengan menggunakan payung tapi payungnya malah dibuat rusak olehnya bukannya menolongku malah bikin kerjaan. Begitulah Jelita dari dahulu tak berubah apapun yang di pegang pasti di rusak olehnya.

***

Akhirnya aku perkenalkan Jelita pada Satria mereka berjabat tangan dan kemudian hujan reda aku mengajak Satria dan Jelita pulang. Saat ini hari telah sangat larut malam, kami pun pulang ke rumah masing-masing.

Aku tidak bisa tidur karnanya, kenapa dia menatapku dengan wajah yang yang seolah-olah ingin memangsaku, aku tidak tahu kenapa perasaan ini mulai muncul sederhana tapi sulit tuk ku ucapkan. Aku gak punya waktu tapi tak punya kesempatan, aku hanya dapat memujanya tapi tak bisa mengungkapkannya terlebih dia sangat dekat dengan siapa saja, apalagi dengan Satria akusangat kenal dia sedari dahulu Satria selalu menjadi jurang pemisah antara aku dengan Cantika.

Saat itu pertama kali ku bertemu dengan Cantika adalah saat aku di kelas, karna saat itu aku belum begitu dekat dengan Cantika. Awalnya dia hanya membantu aku menyelesaikan tugas ku,

"Arjuna tugasmu telah selesai?" Tanya Cantika

Dia adalah ketua kelas di kelas kami sedangkan Satria adalah Ketua Osis, aku gak tahu aku jadi terbata-bata dan tak bisa mengucapkan apa-apa di depan Cantika. Dia sangat baik dan perhatian, aku sangat bahagia saat dia mengijinkan aku untuk bermain di rumahnya. Dia sangat manis dan cantik seperti namanya karna dia masih ada darah keturunan Turki Pakistan membuat wajahnya seperti orang bule.

Entah bagaimana aku mengungkapkannya karna aku, Satria dan Cantika kami telah berteman dan bersahabat aku tak mungkin membuat hubungan kami hancur hanya karna perasaanku. Apalagi Satria juga seperti saingan terberatku.

Saat itu aku meminta bantuan Cantika untuk menyelesaikan tugas ku tetapi ada Satria akhirnya kami jadi ribut dan berantem, alhasil Cantika marah dan tak mau bermain dengan aku dan Satria lagi. Sedangkan akudan Satria kami berdua memang bersahabat tetapi kami berdua sering bertikai hanya karna memperebutkan Cantika, aku sendiri bingung kenapa Satria selalu memepet dan selalu menikung aku.

Jelita adalah sahabatku waktu SMP sekarang dia sekolah di SMK yang sama denganku, aku sangat bahagia bisa melewati waktu bersama dengannya. Pada saat itu aku, Jelita, Satria dan Arjuna kami berempat menjadi kelompok di sebuah regu Pramuka saat itu tenda cewek dan cowok di pisah, tapi karna aku dan Jelita tak bisa membuatnya kemudian tugas Satria dan Arjuna adalah membuat tenda dan aku serta Jelita memasak.

Pada malam hari kami disuruh oleh kakak pembina untuk mencari bendera, kala itu sangat gelap sekali di dalam dasar hutan aku, Satria, Jelita dan Arjuna kami bersama-sama mencari bendera yang kakak pembina berikan petunjuknya.

Tiba-tiba kami tersesat dan kami melihat sebuah jebakan hampir saja Jelita jatuh Jelita menjerit dan ketakutan.

"Tempat ini sangat seram!" Seru Jelita

"Aku gak kuat...!  Aku mau pulang" Jelita menangis

Kemudian saat itu Arjuna membantunya dan pada saat yang sama tiba-tiba kakiku terpeleset dan berdarah untung saja ada Satria dan kemudian dia menggendongku. Seketika wajah Jelita jadi terlihat cemburu, di sepanjang perkemahan dia terlihat seperti marah padaku.

Aku gak tahu kenapa cinta ini rumit kenapa sih, harus ada cinta-cintaan kalau semuanya bikin persahabatan kita jadi rusak aku jadi sebal. Oleh sebab itu, Jelita seperti menjauhi aku kemudian dia bercerita kalau dia suka sama Satria tetapi dia gak suka kalau Satria juga suka padaku. Hubungan yang aneh padahal aku gak berniat buat merusak apalagi menjauhkan Jelita dari Satria.

Begitu pula dengan Arjuna dia selalu memberi perhatian padaku dan lagi-lagi bertengkar dengan Satria, hubungan yang sangat rumit aku kira Arjuna dapat bersikap lebih dewasa padahal dia kan tahu bahwa Satria sudah ku anggap seperti kakakku sendiri.

Hari ini aku mendengarkan musik ditemani dengan gitarku. Pertemuan ku dengan gadis Cantik itu adalah sebuah bagian dari kebahagiaan bagi ku, selama ini aku tak bisa berteman dengan cewek karna aku tipe cowok yang pendiam dan gak bacak bicara. Tapi kenapa saat dekat dengan Cantika dia sangat berbeda dia sangat cantik seperti namanya, entah kenapa pertemuan ku di taman waktu lalu membuat aku jatuh hati padanya. Kala itu aku tak sengaja menyerempet dia dan karna itu kakinya berdarah dan sempat aku ingin bawa ke rumah sakit tapi dia tak mau entah kenapa saat itu aku sangat merasa bersalah, oleh sebab itu sebagai rasa bersalah aku selalu menemani dia. Sampai semua ank sekolah bilang aku seperti bodyguardnya, akhirnya karna sering di ejek, Cantika pun kesal dan dia bilang tak usah terla6 perhatian padanya tapi ya mau bagaimana aku tak kuat jika hidup tanpa dia. Apa aku jatuh cinta? Entahlah padahal gak mungkin banget aku suka sama dia karna aku hanya menganggap dia seperti adikku sendiri.

Singkat cerita Arjuna sering memergoki aku hampir mencium Cantika aku gak sanggup jika kehilangan dia. Tapi Arjuna juga sering memberi perhatian pada Cantika, hubungan kami sempat berantakan karna kami semua saling berantem dan cemburuan satu sama lain.

Meski begitu aku tetap dekat dengan Cantika, yang awalnya Cantika mencoba mendekati aku untuk Jelita, tapi Jelita yang awalnya suka dengan aku kini dia seperti dekat dengan Arjuna entahlah hubungan apa ini?.

Hari ini aku mendengarkan musik ditemani dengan gitarku. Pertemuan ku dengan gadis Cantik itu adalah sebuah bagian dari kebahagiaan bagi ku, selama ini aku tak bisa berteman dengan cewek karna aku tipe cowok yang pendiam dan gak bacak bicara. Tapi kenapa saat dekat dengan Cantika dia sangat berbeda dia sangat cantik seperti namanya, entah kenapa pertemuan ku di taman waktu lalu membuat aku jatuh hati padanya. Kala itu aku tak sengaja menyerempet dia dan karna itu kakinya berdarah dan sempat aku ingin bawa ke rumah sakit tapi dia tak mau entah kenapa saat itu aku sangat merasa bersalah, oleh sebab itu sebagai rasa bersalah aku selalu menemani dia. Sampai semua ank sekolah bilang aku seperti bodyguardnya, akhirnya karna sering di ejek, Cantika pun kesal dan dia bilang tak usah terlalu perhatian padanya tapi ya mau bagaimana aku tak kuat jika hidup tanpa dia. Apa aku jatuh cinta? Entahlah padahal gak mungkin banget aku suka sama dia karna aku hanya menganggap dia seperti adikku sendiri.

***

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!