Di belahan dunia lain, tepatnya di Berlin Jerman. Seorang pria tampan kini sedang memandangi foto gadis kecilnya yang belepotan dengan coklat es krim.
"Kau pasti bertambah cantik" ucap pria itu sorang diri.
Pria itu mengingat kembali pertemuan pertamanya bersama gadis kecilnya itu 21 tahun yang lalu.
Pria itu berjanji setelah tiba di indonesia nanti, ia akan langsung menemui gadis kecilnya itu.
Drett.. Dreett...
Lamunan pria itu buyar mendengar suara getaran ponsel miliknya, ia melihat si penelpon adalah sahabat masa kuliahnya.
"Hallo bro, tumben loh nelpon gue, ada apa ni?" tanya pria itu yang tak lain adalah Gilang Hadinata.
"Gue lagi di Jerman, ketemu yuk" ajak pria yang dari seberang telpon.
Gilang melihat jam yang melingkar di lengan kekarnya, sudah menunjukan pukul 9 malam.
"Boleh, ketemu di tempat biasa ya" ucap Gilang.
"Oke gue ke sana sekarang" ucap pria dari seberang telpon.
Setelah sambungan telpon terputus, Gilang bersiap-siap untuk menemui sahabatnya itu, Gilang menyambar dompet dan kunci mobilnya lalu keluar dari kamarnya.
Mobil yang di kendarai oleh Gilang tiba di parkiran sebuah kafe yang berada tak jauh dari apartemen milik Gilang, Gilang keluar dari mobilnya, lalu melangkah masuk ke dalam kafe itu.
Gilang masuk tampa memperdulikan banyak mata yang menatapnya, apa lagi para kau hawa. Di hati Gilang hanya ada satu gadis ya itu Ambar gadis masa kecilnya.
Gilang membuka pintu ruangan VVIP yang sudah di pesan oleh sahabatnya. Gilang melihat sahabatnya itu duduk dan terlihat segelas cappucino di atas meja, Gilang lalu duduk di sofa dekat sahabatnya itu.
"Kapan loh sampai" tanya Gilang.
"Tadi pagi, gue lagi ada perjalanan bisnis" jawab pria itu sambil meneguk cappucino miliknya.
Gilang melihat sahabatnya yang terlihat galau, Gilang sudah tau pasti sahabatnya itu lagi ada masalah.
"Loh kenapa" tanya Gilang.
"Maura udah punya pacar" ucap pria itu yang tak lain adalah Jovian.
Gilang dan Jovian adalah sahabat dari masa kuliah, ke duanya berteman baik dan ke duanya kuliah di University yang sama di Jerman dan mengambil jurusan yang sama. Setelah menyelesaikan pendidikannya, Jovian kembali ke indonesia untuk melanjutkan memimpin perusahaan Wiratmaja yang sebelumnya di pimpin oleh Joshua Wiratmaja sang papa.
Jovian beberapa kali menceritakan soal gadis yang ia cintai itu pada Gilang sahabatnya, karena sebuah ke salah pahaman membuat gadisnya itu membencinya. Siapa yang tidak mengenal Maura Aditama yang seorang model majalah terkenal.
"Yang sabar bro" ucap Gilang menepuk bahu sahabatnya itu.
Ke duanya lalu mengobrol perihal bisnis dan lain-lain, kemudian keduanya keluar dari ruang VVIP itu. Gilang mengajak Jovian menginap di apartemen miliknya karena tidak terlalu jauh dari situ di tamba lagi malam saat ini semakin larut.
🌸🌸🌸
Tokk.. Tokk...
"Masuk" ucap Ambar.
"Bu Ambar, meeting akan di mulai 5 menit lagi" ucap Dila setelah memasuki ruangan Ambar.
"Baik kita ke ruang meeting" ucap Ambar menutup laptop nya, lalu berdiri dari kursi kerjanya dan melangkah ke ruangan meeting di ikuti Dila dari belakang.
Clleekk...
Pintu ruangan meeting terbuka dan semua mata yang sudah berada di ruangan itu melihat gadis cantik berjalan mendekati kursi depan di dekat sang CEO.
Ambar duduk di dekat sang daddy, sedangkan Dila duduk di kursi bersama para anggota rapat yang lain.
Setelah semuanya sudah berada di ruang meeting, Nicko pun memulai memimpin meeting nya. Kali ini akan di presentasi kan oleh Wakil CEO yang tak lain adalah putrinya sendiri.
Setelah di persilahkan oleh Nicko, Ambar pun maju ke depan layar yang cukup besar itu, Ambar mulai menyebut poin-poin dari meeting yang akan di bahas kali ini, Nicko memandang bangga putrinya itu.
Para rekan bisnis lainnya juga merasa kagum dengan presentasi yang Ambar berikan, termaksud pria paru baya tapi masi terlihat tampan yang duduk di kursi ke dua dari Leo itu tersenyum kecil melihat Nicko.
Nicko yang mengerti arti senyum kecil dari sahabatnya itu pun membalasnya dengan mengedipkan sebelah matanya.
Setelah meeting selesai semua berjabat tangan pada Nicko dan putrinya, banyak pujian yang terlontar dari para rekan bisnis yang lain buat Ambar, tapi gadis itu hanya menanggapinya dengan senyum sopan nya.
Ambar keluar dari ruang meeting di ikuti oleh Dila dari belakang, Ambar kembali masuk ke dalam ruangannya untuk melanjutkan pekerjaannya.
Next....
Guys, Like, Komen sama Vote ya jangan lupa. Terimakasih😊🙏🙏
Novel "Putri Kecilku Tanpa Daddy" masi on going yah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Pipit Sopiah
ambar tidak tau klw ada camer
2022-03-17
0
Risky Titi sarlinda
apa itu papa nya Gilang ya sahabatnya Niko
2022-02-16
0
Al Fattah Al Fakirooh
🥰🥰🥰
2021-12-17
0