Ke dua gadis cantik itu turun dari mobil, kemudian melangkah masuk ke dalam kafe. Ambar dan Maura melihat banyak pengunjung kafe yang sedang menikmati makan siang mereka.
"Kita duduk di situ aja yuk" ajak Maura menunjuk salah satu meja kosong.
Ambar pun mengikuti Maura duduk di meja itu. Tak lama kemudian, seorang pelayan datang menyapa mereka dengan sopan, hampir semua para pengunjung kafe melihat ke arah dua gadis itu, terutama pada Maura yang seorang model majalah terkenal saat ini.
"Permisi mbak ini buku menunya" ucap pelayan wanita memberikan dua buku menu.
Ambar dan Maura melihat-lihat menu-menu yang ada di buku itu.
"Saya pesan ayam geprek tapi nasinya dikit aja ya, sama minumnya jus lemon teh" ucap Maura pada pelayang yang masi berdiri di depan mereka.
"Kalau saya sup iga sapi nasinya porsi biasa saja, sama minumnya es teh manis" ucap Ambar karena ia suka makanan yang berkuah berbeda dengan Maura yang memang menjaga porsi makannya untuk menjaga berat badannya, pelayan itu pun mencatat pesanan mereka kemudian pamit ke belakang.
"Loh masih suka aja makan makanan yang berkuah" ucap Maura.
"Iya, kan mommy sering buatin aku sup di rumah" ucap Ambar dan Maura hanya menggeleng kepala saja.
Ke dua nya berbincang-bincang sampai suara getaran ponsel milik Maura mengagetkan keduanya.
"Ko gak di angkat" ucap Ambar.
"Gak, ah lagi males" ucap Maura membiarkan ponselnya terus bergetar.
"Bagas?" tanya Ambar.
"Hheem" jawab Maura.
"Kalau loh gak suka sama dia kenapa pacaran?" tanya Maura.
"Gue cuma pengen lupain dia aja" ucap Maura lirih.
"Dan kenyataannya loh gak bisa lupain dia" ucapan Ambar tepat sasaran memang sampai saat ini Maura belum bisa melupakan pria yang ia cintai dari kecil, semenjak kejadian 4 tahun yang lalu Maura tak pernah lagi bertemu dengannya.
Maura memili diam dan tak menjawab pertanyaan sepupunya itu, sampai seorang pelayang datang membawa nampang berisi pesanan mereka.
Ke dua gadis itu menikmati menu makan siang mereka, sesekali Ambar menanyakan pekerjaan Maura di dunia model.
Setelah selesai menghabiskan makan siang mereka, ke dua gadis itu belum juga beranjak masi asik dengan obrolan mereka. Di selah obrolan ke duanya, ke dua mata Ambar tak sengaja menangkap pemandangan yang tak biasanya.
Di kursi yang tak jauh dari mereka, Ambar melihat seorang pria yang sangat Ambar kenal sedang duduk bersama seorang wanita yang tak asing juga buat Ambar.
"Mbar, loh kenapa sih" panggil Maura karena melihat Ambar tak merespon omongannya.
"Ra, loh liat itu deh" ucap Ambar menunjuk pada salah satu meja yang di duduki oleh dua orang yang masi mengenakan seragam sekolah yang Cowok seragam SMA sedangkan yang Cewek seragam SMP.
Maura membalikkan wajahnya ke belakang mengikuti arah pandang Ambar dan benar saja Maura dan Ambar melihat ke dua orang itu saling suap-suapan sambil tertawa.
"Itu bukannya Brian ya" ucap Maura.
"Iya, itu adek gue" jawab Ambar.
"Tapi sama siapa tuh bocah, tapi tunggu kayaknya gue kenal tuh cewek" ucapan Maura terhenti lalu berbalik menatap Ambar.
"Itu bukannya Sheila ya anaknya uncle Leo" ucup Maura.
"Iya itu Sheila" jawab Ambar.
"Apa mereka pacaran ya tampa sepengatahuan kita semua" ucap Maura.
Tapi Ambar hanya mengangkat ke dua bahunya pertanda tak tau juga. Ambar kemudian melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan nya, tinggal 10 menit lagi jam 1. Ia mengajak Maura balik, karena masi ada banyak pekerjaan yang harus ia selesaikan.
Setelah membayar semua tagihan makanan keduanya, Ambar dan Maura pun berjalan keluar dari kafe itu memili membiarkan Brian dan Sheila menikmati makan siang mereka berdua.
🌸🌸🌸
Di Kantor...
Nicko berdiri dari kursi kerjanya, lalu melangkah keluar menuju ruangan sang putri. Nicko melihat Dila asisten putrinya sedang sibuk dengan komputer miliknya.
"Dila, apa Ambar sudah kembali" tanya Nicko karena sebelum Ambar pergi makan siang Ambar sempat mengirim pesan pada sang daddy
"Bu Ambar belum balik pak" jawab Dila menghentikan aktifitasnya.
"Ya sudah kamu lanjutkan pekerjaan kamu, biar saya tunggu di dalam saja" ucap Nicko langsung melangkah masuk ke dalam ruangan putrinya.
Sementara itu Ambar dan Maura yang baru saja turun dari mobil dan ke duanya langsung melangkah masuk ke dalam lift, seperti biasa ke duanya selalu menjadi pusat perhatian.
Tiba di lantai atas, ke dua gadis itu langsung di sambut oleh Dila dengan hormat.
"Bu Ambar, Pak Nicko sudah menunggu di dalam" ucap Dila.
"Iya, terimakasih ya" ucap Ambar.
"Sama-sama Bu" ucap Dila.
Ambar dan Maura masuk ke dalam ruangan dan melihat Nicko duduk di salah satu sofa.
"Dad.." panggil Ambar.
"Hay uncle" panggil Maura.
Kedua gadis sapa ke dua gadis itu, lalu duduk bergabung bersama Nicko. Ketiganya mengobrol cukup lama, sampai Maura pamit pulang, Nicko juga kembali ke ruangannya dan Ambar kembali bekerja.
Next...
Guys, jangan lupa Like, Komen, Vote sama bintang 5 ya. Terimakasih😊🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Rania Rania
Pertanyaan Maura kayak udah lama nggak ketemu aja, padal kuliahnya juga samaan hanya beda jurusan....
PEACE ✌️😉
2022-07-01
0
Vera Diani
mampirr
2022-06-05
0
Pipit Sopiah
gaspol bacanya
2022-03-17
1