Pagi pun tiba, rasa ini sungguh sangat bergejolak serasa seluruh hidup ku runtuh, aku anak 19 tahun harus menyerahkan keperawanan ku kepada laki-laki yang tidak aku cintai ataupun aku sayangi, sebenarnya aku hancur sekali, tapi wajah adik-adik ku selalu terbayang di mataku, senyum mereka adalah segalanya untukku, mungkin jalan yang ku ambil ini sangatlah salah, tapi semuanya telah terjadi, pagi ini aku sudah ditinggal pak Amir karna dia semalam setelah menikmati tubuhku dia kembali ke istrinya, aku hanyalah seseorang wanita sebagai alat pencetak keturunan baginya, dia memanfaatkan kemiskinanku. Hp ku berbunyi, pagi itu aku belum beranjak dari tidur ku karna rasanya aku sangat lelah sekali, untuk bangun dari tidurku rasanya sakit akibat keganasan om Amir yang membuat gua ku rasanya perih dan sakit sekali, ternyata om Amir sangat ganas sekali du ranjang, dia tidak sekalipun melihatku kasihan, karna aku merintih kesakitan, dia berulang-ulang kali menjebol keperawananku,
"Halo sayang, ucap ibuku, sayang kau tidak apa-apa kan, ibu dari semalam tidak bisa tidur nak, ibu memikirkan keadaanmu bagaimana disana sayang, pak Amir tidak jahat kan padamu ucap ibuku"
"Ia ibu, aku baik-baik saja, meski sebenarnya aku sangat hancur sekali tapi aku tidak berani jujur dengan ibu ku, Almira sehat bu dan pak Amir tidak jahat padaku, ibu tidak usah khawatir, bagaimana kabar ibu dan adik bu"
"Ibu dan adik-adik mu baik-baik saja nak pak Amir memberi uang ibu untuk makan dan sekolah adik-adikmu"
"Ia ibu baik-baik dirumah ya dan jaga adik dengan baik, mereka harus sekolah kalau tidak sampai kuliah dan jadi orang sukses bu, aku tak mau pengorbanan ku sia-sia bu"
"Ia nak aku akan jaga adikmu baik-baik"
"Bu jangan sampai mereka tau, aku dimana ya bu, bilang saja aku kerja ke luar negeri jadi tidak bisa pulang, mereka jangan sampai tau aku menjual diriku"
"Ia nak ibu janji"
"Mira akan pulang kalau aku sudah berhasil hamil bu, karna aku baru tau yang sebenarnya pak Amir hanya mencari anak dariku"
"Ia nak jaga diri baik-baik"
"Ia bu"
Anggun mematikan ponselnya dan beranjak dari kamar tidurnya, dia mandi dan menemui. bersihkan badannya, setelah dia duduk di balik jendela dan melamun tentang hidupnya.
Tuhan mengapa hidupku seperti ini
Aku ingin sekali bebas seperti burung yang lepas dari sangkarnya.
Tuhan aku tak mau seperti ini.
Aku bukanlah barang, aku punya perasaan, mengapa takdirku seperti ini, hatiku hancur, aku layaknya seorang pelacur, hatiku remuk, aku ingin berlari tapi aku tak bisa, semoga kelak ada secercah sinar yang bisa membawaku dari kejamnya kehidupanku.
Tak lama bibi mengetuk pintu.
tok....... tok...... tok
"Non Almira buka pintunya, ini sarapan buat non"
"Ia mbok buka aja pintunya, tidak aku kunci"
Mbok ijah masuk dengan membawakan masakan buat Almira.
"Makan non nanti sakit"
"Ia mbok"
"Non Almira jangan sedih, masih ada mbok disini non Nira juga bisa cerita banyak ke mbok, mbok tau perasaan non sakit sekali, karna harus melalui semua ini"
Mira memeluk mbok ijah dengan keras dan menangis dengan sekencang-kencangnya.
"Mbok kenapa nasib Mira begini ya mbok, Mira hanya ingin liat keluarga Mira bahagia tapi kenapa pengorbanan Mira ini sangat menyakitkan hati Mira sekali mbok"
"Sabar ya non ini semua sudah jadi pilihan non, ingat non masih ada mbok disini yang akan temanin non, jangan nangka lagi ya, sekarang makan nanti sakit.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Eti Guslidar
nikah siri jd lah.. ini kok zina
2022-03-12
0
Masyitah Ellysa
next yaa author 😘 ceritanya best 👍💗
2021-12-10
2