" Key kamu mau kemana ?"tanya Sinta saat melihat Key bangkit dari kursi nya.
"Bukan urusan mu !"ucap Key dengan menatap tajam Sinta, lalu ia berlalu pergi.
"Jeck kita pergi sekarang "
"Baik tuan "
Lalu mereka berdua pergi,meninggalkan Sinta yang terlihat menahan amarah nya ' awas kau Kia,ini semua gara - gara kau, ck kenapa dia tidak mati saja sih waktu itu !' Sinta lalu pergi dari rumah Key,dengan perasaan marah dan benci.
***
'krryuuuuuk'
'Cih gara - gara mereka aku jadi kelaparan begini,menyebalkan seharusnya aku membawa sarapan ku saja tadi ke kamar, haaaah '
"Nyonya anda tidak apa- apa ?" tanya Cindy yang tiba - tiba saja ada di belakang Kia.
"Huwaaaaa,,,," teriak Kia sepertinya dia sangat terkejut.
"K,,,au sejak kapan ada di sini ?" tanya Kia dengan terbata.
"Baru saja nyonya,,,saya membawakan beberapa makan untuk anda, saya tau anda pasti lapar kan " ucap Cindy dengan tersenyum,sambil menyodorkan beberapa makanan yang ia bawa kepada Kia.
"Hmm baiklah,,,kau simpan saja di meja itu,nanti aku akan memakan nya setelah aku mandi,dan terima kasih untuk makanan nya " ujar Kia.
"Baiklah nyonya,saya akan menyajikan nya di sana " ucap Cindy lalu pergi menuju meja tersebut yang ada di kamar Kia.
"Hmm,,,dan tolong jangan panggil aku nyonya "
"Kenapa,,,bukan kah panggilan itu yang anda ingin kan nyonya ?" tanya Cindy,dia merasa bingung sekarang ,karena tiba- tiba Kia tidak mau di panggil nyonya. Padahal dulu dia tidak mau di panggil dengan panggilan lain selain panggilan nyonya.
"Aku merasa panggilan itu tidak cocok untuk ku,,jadi kau bisa memanggilku Kia "
"Maaf nyonya saya rasa itu tidak sopan jika hanya memanggil anda dengan nama,saya tidak berani "
"Ck,,,,kenapa kau tidak berani,bukan kah aku yang meminta mu untuk memanggilku seperti itu "
"Maaf nyonya saya takut tuan akan menghukum saya "
"Untuk apa dia menghukum mu ?bukan kah dia tidak peduli pada kehidupan ku ?"
"Tapi nyonya,,,,"
"Ck,,,sudahlah kau bisa memanggilku dengan sebutan nona saja, dan jangan memanggil ku dengan sebutan nyonya lagi " ucap Kia lalu ia masuk ke kamar mandi,meninggalkan Cindy yang terbengong di sana.
"Kenapa nyonya jadi carewet begini ya ?" guman nya bingung, dengan menggaruk kepala nya yang tidak gatal.
***
'Brakk' terdengar pintu di buka dengan keras.
"Apa- apaan dia,,,biasa nya dia tidak pernah bersikap seperti itu,dan lagi kenapa wajah terlihat biasa saja? " gerutu Key,entah kenapa dia merasa tidak suka melihat perubahan yang terjadi kepada istri nya itu.
"Cih,,,sial !,,,untuk apa aku memikirkan nya " Key duduk di meja kerje nya,lalu ia mulai memfokuskan diri nya kepada pekerjaan yang harus ia tangani.
Sedangkan Jeck hanya bingung melihat tingkah tuan muda nya,tiba- tiba marah karena istri nya yang tiba- tiba berubah setelah mengalami kecelakaan yang hampir merenggut nyawa nya.
"Apa anda membutuhkan sesuatu tuan?" tanya Jeck setelah melihat tuan nya tenang.
"Hmmm,,,tidak,,pergi lah ke ruangan mu Jeck "
"Baik tuan,,kalau begitu saya permisi " ucap Jeck dengan membungkukan tubuh nya sedikit kepada Key .
"Hmmm,,,,," guman Key yang sudah mulai fokus pada pekerjaan nya.
Jeck mulai pergi dari ruangan Key ,meninggal kan Key sendiri di sana.
"Haaaah,,,ada apa dengan ku sebenarnya ?"
"Kenapa aku selalu memikirkan wanita itu sekarang ? bukankah aku tidak mencintai nya ?"
Key merasa aneh dengan perasaan nya,yang selalu memikirkan istrinya itu.
"Ck,,,sudah lah " ucap key lalu mulai mengalihkan pikiran nya dengan mengerjakan berkas yang menumpuk di meja kerja nya.
***
Di tempat lain, terlihat seorang gadis sangat fokus membaca buku diary.
"Hmmm,,,,jadi mereka menikah karena di jodohkan sejak kecil ya " guman Kia yang terus membaca isi buku diary milik nya itu.
"Sayang sekali cinta mu hanya sepihak Kia,,malang sekali nasib mu " sambungnya lagi.
Lalu ia membuka kotak kecil di samping nya,ia menemukan kotak itu berada tepat di samping buku diary milik Kia semalam.
"Kalung ?,,,sepertinya aku pernah melihat kalung ini,tapi di mana ya ? pikir Kia dengan terus memperhatikan kalung tersebut.
"Astaga !,,,ini bukan kah kalung yang sama dengan miliki ku,tapi bagaimana bisa ? " ucap Kia sedikit kencang,dia baru teringat bahwa kalung yang di miliki oleh Kia sama persis dengan kalung yang ia miliki.
"Jangan - jangan karna kalung ini,,jiwa ku masuk ke dalam tubuh gadis ini ?tapi bagaimana itu mungkin ?apa kalung ini memiliki kekuatan ?tapi rasa nya itu tidak mungkin terjadi "
"Aaarrrrg,,,,,sial !" teriak Kia merasa kesal karna tidak bisa memecahkan masalah nya
Kia membaringkan tubuh nya di ranjang,ia merasa lelah sekarang ,entah mengapa ia merasa tubuh nya sangat cepat lelah ,lalu ia memejamkan mata nya sejenak ,guna menghilangkan pusing yang ia rasakan.
'*Ambilah kalung ini nak,,sebagai ucapan terima kasih nenek karena kau sudah membantu nenek membawa barang nenek sampai rumah '
' Tidak usah nek,,Ara membantu nenek dengan tulus kok ,jadi nenek bisa menyimpan kalung cantik itu'
' Tidak sayang,nenek tidak lagi memerlukan kalung ini,jadi ambilah jangan menolak pemberian nenek tua ini ' ucap nenek itu dengan memaksa memberikan kalung kepada Tiara.
' Aah,,baiklah jika memang nenek memaksa ,Ara akan mengambilnya ' ucap Tiara dengan menerima kalung tersebut. Lalu nenek itu tersenyum penuh arti melihat Tiara yang terpesona oleh kalung tersebut.
' Terima kasih nek,,kalung nya sangat cantik ' ucap Tiara dengan terus memperhatikan kalung yang sangat cantik itu,dengan rantai emas putih dan bantul yang berwarna biru laut yang sangat cantik.
'Dengar nak,,,kalung itu akan memberikan sesuatu yang kau ingin kan nanti ' ucap nenek itu membuat Tiara menoleh dengan cepat ke arah nenek itu.
' Benarkah ?,,, apa kalung ini memiliki sihir nek ' tanya Tiara dengan asal bicara,ia merasa tidak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh nenek tersebut.
' Ya,,,tetapi semua itu akan terjadi jika kamu berada di ambang ke matian , jadi simpan lah baik- baik kalung itu nak ' ucap nenek itu dengan serius. Membuat Tiara terdiam sejenak setelah mendengar ucapan nenek itu.
' Tentu ,saya akan menjaga nya dengan baik nek ' ucap Tiara dengan sedikit menunduk kepada nenek misterius itu.
'Selamat tinggal nak' ucap nenek itu,lalu tiba- tiba ia menghilang di hadapan Tiara yang sedang membungkuk.
' Ya,,,selamat tinggal,,,eh ' Tiara terkejut saat menongakan kepala nya nenek itu sudah tidak ada di tempat nya.
' Kemana nenek itu pergi nya, aneh?' guman Tiara dengan menolehkan kepala nya ke kiri dan ke kanan, mencari keberadaan nenek tersebut .
' Nek,,,nenek,,,,, ! " teriak Tiara dengan memanggil nenek* tersebut ,yang tiba - tiba menghilang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments