Takdir Adalah Bayangan

Deg.. deg... deg suara jantungnya, dia merasa sangat mengenalnya sebenarnya siapa dia?

Tanpa disadari oleh Seun, ternyata laki-laki itu adalah pria yang dia anggap sebagai malaikat karena telah menolongnya dulu. Tapi laki-laki itu tidak mengatakannya pada Seun, tapi justru mereka malah bertengkar.

"Seun ayo kita pergi dan tidak usah mengurus orang seperti dia"..... (Minji)

"Kita pasti akan bertemu lagi".... (Kata pria itu)

Seun tidak memperdulikan omongan laki-laki itu dan kembali melanjutakan perjalanan.

Disana Min Jae dan Tae Joon sudah menunggu di kafe

"Hai Seun, kenapa kamu lama sekali kami sudah menunggu"..... (Min Jae)

"Hah.... Dasar laki-laki aneh"

"Ada apa kenapa kalin tampak kesal? Dan siapa laki-laki yang kalian bahas?"..... (Tae Joon)

"Tadi ada laki-laki yang menabrak Seun, tapi bukannya minta maaf dia malah mengatakan kalau Seun adalah wanita tidak benar"... (Minji)

Mendengar jawaban dari Minji, Tae joon dan Min Jaeb jadi kesal dan ingin meberi pelajaran pada laki-laki itu. Tapi sayang mereka tidak tahu namanya, dan Seun menyuruh mereka untuk melupakan masalah itu. Walaupun dalam hati, Seun sangat ingin bertemu denganya untuk memastikan sesuatu.

Hari berlalu dengan begitu cepat, tapi kesehatan yong-gi tidak ada peningkatan. Seun tidak pernah lelah menanti kesembuahannya, dia selalu mencoba mencari cara agar dia selalu sibuk sehingga dia tidak akan mengingat kejadian yang merenggut kedua orang tuanya. Dan dia tidak pernah memperlihatkan kesedihannya kepada orang lain, sehingga ketika dia bersama para member HITS dia merasa sangat bahagia.

Hingga pada suatu hari, ketika dia bersama para member HITS dia menerima kabar buruk dari rumah sakit. Dia disuru segera kerumah sakit karena kondisi sang adik sangat mengat menghawatirkan, mengerahui hal itu Seun meminta ijin untuk pulang lebih awal. Para member yang melihat ekspresinya mereka bertanya kepadanya tapi Seun tidak mengatakan yang sebenarnya, dia diperbolehkan untuk pulang duluan. Pada saat dia sedang mencari taksi Jimin melihatnya dan kebetulan saat itu Jimin datang membawa mobil, Seun langsung meminta bantuan agar dihantarkan kerumah sakit.

"Tapi siapa yang sakit Seun?"... (Jimin)

"Aku akan menjelaskannya nanti oppa, tapi untuk sekarang tolong hantar aku kerumah sakit"... (Berbicara dengan nada kawatir)

Karena melihat kekawatirannya, Jimin langsung menghatarakan Seun kerumah sakit. Saat sampai di rumah sakit dia langsung berlari menuju kamar adiknya dirawat, Jimin juga mengikutinya. Saat sampai dikamar sang adik, dia melihat para dokter sedang menunggunya, diasan juga ada dr Han dan presdir. Seun bartanya-tanya kepada para dokter

"Dokter kenapa kalian semua ada disini?(Dengan napas ter engah-engah karena berlari), apa yang terjadi pada adiku. Bukannya adikku baik-baik saja?"

Lalu dr Han menjelaskan semuanya

"Seun... (nada suara agak sedih) tidak seharusnya dr mengatakan ini!"

"Apa maksud dr?"

"Kami telah gagal, ada kemungkin adikmu tidak bisa untuk sadar karena otaknya sudah hampir mati".

Mati otak adalah ketika pasien sedang koma, maka sangat sedikit kemunginan bagi pasien untuk sadar. Dan jalan satu-satunya adalah dengan melepas alat bantu parnapasannya dan merelakan pasien untuk pergi dengan tenang.

Tentu saja mendengar hal itu Seun tidak mau untuk melakukannya, karena dia tahu kalau sang adik masih hidup dan dia percaya kalau sang adik pasti akan sadar.

Dia jatuh kelantai dan hanya menangis melihat kondisi sang adik, Seun tidak percaya kalau dia akan kehilangan adiknya yang benar-benar dia sayangi. Dr Han juga tidak kuat melihat kesedihannya, dia memeluk Seun.

"Seun dr tahu persaanmu sekarang, tapi kamu harus melakukannya demi adikmu"... (Sambil menangis)

"Tapi dr, mana ada seorang kakak yang bisa melakukannya( ⚈̥̥̥̥̥́⌢⚈̥̥̥̥̥̀)"

"Dr percaya kamu pasti bisa melakukannya, lihatlah kondisi adikmu sekarang dia sedang merasa kesakitan karena alat-alat itu walaupun dia tidak sadar. Dan dia memintamu untuk melepasnya, kamu pasti bisa merasakan rasa sakitnya bukan?"

"Jika aku kehilangan adikku, maka aku tidak akan bisa hidup lagi karena adikku adalah hidupku dr"

"tidak Seun, kamu tidak boleh patah semangat seperti itu walaupun kamu tidak bersama dengan adikmu kamu harus tetap bertahan. kami disini akan selalu bersama dengan mu".

Semua orang yang melihatnya juga tidak bisa menahan kesedihannya termasuk Jimin yang melihat dari balik pintu. Dia melihat Seun yang memedam kesedihanya selama ini dan selalu terlihat tegar di depan semua orang. Jimin menganggap Seun adalah wanita yang tegar di usianya yang seharusnya banyak tertawa malah menahan kesedihan yang begitu dalam.

Setelah itu para dokter memberikan waktu bagi Seun untuk memikirkannya, mereka semua pergi dan membiyakan Seun untuk besama dengan adiknya. Dia memegang tangan adiknya dan terus menangis sambil mengatakan banyak penyesalan.

"Maafkan kakak dik, kakak telah gagal menjagamu (sambil menangis), kenapa tuhan bukankah kau sudah mengambil kedua orangtuaku apa masih belum cukup. Dan sekarang kau ingin mengabil adikku, hanya dia satu-satunya keluarga yang kumiliki sekarang. Seharusnya kau mengambil nyawaku saja dan bukan keluargaku. Aku mohon tuhan jangan ambil adikku, aku berjanji kalau kau membiyarkan adikku hidup aku akn menjaganya sebaik mungkin".

Seberapa keras dia memohon tapi tidak ada perubahan sedikitpun. Diluar dr Han dan presdir menangis melihatnya

"Sayang,, lihatlah seorang gadis remaja yang berjuang demi sang adik, aku benar-benar tidak bisa menahannya".... (Dr Han)

"Benar sayang, dia adalah anak yang tangguh dia usianya yang masih belia. Seharunya dia berhak mendapatkan perlindungan dan kasih sayang dari orang tua tapi dia malah mendapatkan cobaan yang begitu besar".

Para tim dokter menunggu keputusan dari Seun, tapi dia tidak kunjung memberikan jawaban. Seun hanya duduk memandangi sang adik dengan sedih, tiba-tiba dia bertemu denag kedua orang tuanya

"Key..... (nama indonesianya)"

"Ayah, ibu kalian ada disini, aku sangat merindukan kalian kenapa kalian meninggalkanku aku sangat kesepian tanpa kalian. Dan sekarang adik juga ingin meninggalkanku sendiri di dunia ini (sambil menangis)"

"Key sayang, kamu tidak pernah sendiri di didunia ini begitu banyak orang yang menyayangimu dan menjagamu dengan tulus hanya kamu butuh terbiasa sayang. Dan ibu yakin kamu pasti bisa mengambil keputusan yang terbaik nak。◕‿◕。".

"Ibu... Ibu jangan pergi!"

Seun bangun dan ternyata dia hanya bermimpi, dia merasa nyata bertemu dengan kedua orang tuanya. Dr Han yang mendengar teriakan Seun, langsung datang menemuinya.

"Seun ada apa?"

"Dr (sambil memeluknya), terima kasih karena selalu bersamaku"

"Seun sebenarnya ada apa? Katakan pada dokter!"

"Dr, apakah aku harus merelakan adikku?, Apakah aku bisa hidup setelah ini?"

"Seun apapun keputusan yang kamu ambil dr pasti akan selalu mendukungmu, walaupun keputusan yang kamu ambil sangat berat kamu pasti bisa menghadapinya".... (Memeluknya dengan erat)

"Setelah aku mendengar kata dr, aku sudah membuat keputusan. Dan aku rasa ini yang terbaik"

Keputusan yang diambilnya adalah dia menyetujui pelepasan alat bantu pernapasan adiknya. Seun percaya sang adik pasti menginginkannya juga, tapi dia hanya berharap ada keajaiban dari tuhan. Semua dokter mengatakan kalau keputusan yang diambil oleh Seun adalah keputusan yang tepat.

Dan sekarang tim dokter masih memilih waktu yang tepat untuk proses pelepasan, Seun tidak bisa menahan dirinya dan dia pingsan karena terlalu memaksakan diri.

"Butuh waktu baginya untuk menerima semua ini".... (Dr Han)

"Benar, ini adalah keputusan yang sangat besar baginya"... (Sambung Presdir).

Ketika Seun sadar, Jimin ada disampingnya

"Oppa, apa yang kau lakukan disini?, Bukaknya oppa sudah pergi?".

"Mana bisa aku pergi meninggalkanmu dalam kondisi ini, kenapa kamu tidak pernah menceritakan semua ini pada orang lain dan malah kau menyembunyikannya?. Bukankah kamu sudah menggapku sebagi seorang kakak, seharusnya kita saling berbagi masalah"

"Maaf kak karena aku tidak mengatakannya padamu, aku tidak bisa menceritakan ini karena aku tidak mau orang lain menjadi susah karena masalahku. Cukup aku saja yang merasakannya"

"Tidak masalah, tapi mulai sekarang kamu harus terbuka pada kakak!, Apa kamu mengerti?"

"Jimin!!!!"...... (Dr Han)

"Ibu!!!".... (Jimin)

"Apa tadi kakak memanggil dr Han "ibu?"

"Ya Seun, Jimin adalah putraku, jadi kalian sudah saling mengenal?"

"Ya dr, aku bekerja di agensi kak Jimin. Pantas saja oppa sangat baik, ternyata itu menurun dari sifat dr".

Di tempat lain tim dokter sudah memutuskan kalau pelepasan alat bantu Yong-gi akan dilakukan besok. Dan tim dokter hanya perlu memberitahu Seun saja, ketika seun di beritahu mengenai hal itu hatinya benar-benar hancur.

Seun duduk disamping adiknya semalaman tanpa tidur hanya untuk memastikan jika saja sang adik tiba-tiba sadar dan mencarinya. Matahari pagi terbit tapi seun malah berharap matahari tidak pernah terbit agar dia tidak menyaksikan momen itu. Tapi bagaimanpun hari telah berganti dan para tim dokter sudah bersiap untuk melepas alat bantunya. Yang mendapingi Seun untuk melihat momen itu adalah dr Han, Jimin dan Presdir, mereka semua datang untuk mengucapakan perpisahan kepada Yong-gi.

Dan akhirnya tim dokter datang ke kruangan adiknya, Seun tidak bisa menahan air matanya. Dia lebih tidak sanggup melihat mereka melepas alat bantu sang adik, sehingga dia memutuskan untuk keluar dari sana. Tim dokter mulai melepas satu demi satu alat yang ada di tubuh Yong-gi, tapi ketika dokter ingin melepas selang oksigennya, tiba-tiba tangan Yong-gi bergerak tentu saja semua orang terkejut. Karena itu adalah sebuah keajaiban dimana orang yang sudah mati otak dapat kembali sadar. Sehingga tim dokter memutuskan untuk memeriksa kembali kondisi Yong-gi dan benar saja kondisinya seketika kembali normal dan ada harapan bagi pasien untuk sadar.

Seun yang mengetahui hal itu, langsung masuk dan memegeng tangannya

"Kakak tahu, kamu pasti tidak akan meninggalkan kakak sendiri di dunia ini dik"

Seun sangat berterima kasih kepada tuhan karena telah memberikan kesempatan bagi adiknya untuk hidup. Dan dia juga tidak lupa berterima kasih kepada para dokter

"Seun sekarang ada harapan bagi Yong-gi untuk sadar"..... (Dr Han)

Seun selalu bersama sang adik, dia tidak mau pergi kemanapun sampai sang adik siuman. Dia bahkan tidak makan, minum dqn tidur selama dua hari, para dokter yang melihatnya menjadi kawatir akan kesehatannya. Lalu dr Han membujuknya untuk makan

"Seun kamu harus makan, sudah dua hari kamu tidak makan dan minum jika terus seperti ini kamu akan sakit"

"Tidak dokter, aku hannya ingin duduk disini sampai adikku sadar baru saat itu aku akan makan"

"Tapi Seun"

"Aku mohon dr biarkan aku bersama dengan adikku sekarang, aku takut jika nanti dia terbangun dan aku tidak ada di sampingnya dia akan mencariku"

Dr Han tidak bisa berbuat apapun untuk membujuknya,

"Dik cepatlah sadar, kakak sangat merindukan suaramu".

Tiba-tiba tangan Yong-gi bergerak bergerak lagi, membuat seun sangat bahagia dan dia langsung memanggil dokter untuk memeriksanya Perlahan Yong-gi mulai membuka matanya, seun sangat bahagia karena Yong-gi sudah sadar tapi dia belum bisa untuk bicara selain mengedipkan matanya. Para dokter yang mellihat jadi terharu akan semangat yang dimiliki olehnya.

Tapi Seun sedikit takut, karena adiknya sudah sadar dan pasti nantinya akan bertanya keberadaan orang tuanya. Dia takut kalau dia mengatakan yang sebenarnya maka akan mempengaruhi kesehatannya. Dan benar saja sang adik bertanya tentang hal itu

"A..a..a, aku ada dimana?"

"Arya (nama indonesia) kamu sudah sadar, tenang ini kakak, dan sekarang kamu ada dirumah sakit dikorea"

"Kak... Kakak, kenapa kita ada disini dan dimana ayah dan ibu?"

"Me...mereka, mereka sekarang sedang pergi ke indonesia untuk menyiapakan kebutuhanmu"

"Lalu kapan mereka akan kembali?"

"Mereka akan segera kembali dik, sekarang lebih baik kamu istirahat dulu".

Seun terpaksa untuk berbohong demi kesehatan sang adik, dan akan menceritakan semuanya ketika kondisinya sudah lebih baik. Tapi salah satu perawat malah memberitahu kepada Yong-gi kalau orang tuanya sudah tiada menggunakan alat penerjemah. Mendengar hal itu membuat Yong-gi sangat syok dan berteriak-triak.

"Arya.... Kenapa dengan mu?".... (Seun)

"Kenapa kakak berbohong kepadaku, aku tahu kalau ayah dan ibu sudah tiada"

"Siapa yang memberitahumu dek?"

"Maaf Seun saya karena telah mengatkannya, saya benar-benar bersalah"..... (Perawat)

"Arya dengarkan kakak, kakak melakukan ini karena agar kamu tidak sedih. Jika dari awal kakak mengatakannya padamu maka itu bisa membahayakan kondisimu"

"Aku tidak mau tahu, semua ini karena kakak, kalau saja kakak tidak terlalu sibuk dengan kepentingan kakak dulu. Maka semua ini tidak akan terjadi, aku benar-benar membenci kakak!!!".

"Ya semua ini salah kakak, karena ke egoisan kakak ayah dan ibu menjadi tiada. Kakak benar-benar minta maaf dik"

"Aku tidak butuh permitaan maaf dari kakak, karena itu tidak akan mengembalikan ayah dan ibu. Sekarang aku ingin kakak pergi dari sini, dan jangan pernah menunjukan wajah kakak di depanku lagi!!!!".

Mendengar hal itu Seun sangat sedih, dia pergi karena merasa bersalah. Dia terus menyalahkan dirinya, padahal kejadian itu adalah kehendak dari tuhan dan tidak ada yang bisa untuk menolaknya. Lalu apa yang terjadi pada Seun dan adikya?.....

BERSAMBUNG........

Terpopuler

Comments

Jack The Ripper

Jack The Ripper

Setelah kubaca sampe sini, maap ya ngasi saran terus hehehe
untuk dialog tidak perlu selalu pakai tanda miring
( Tanda miring tuh dikususkan untuk ungkapan dalam hati saja )
Gitu kiranya kak, itu valid ya not my opini
Semangat terus nulisnya dan klo salah kata maap ya jgn diambil hati

2020-06-18

0

Poeput Pujiati

Poeput Pujiati

next ....

2020-05-30

1

Lost

Lost

Dont forget like my story 🥰

2020-05-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!