Saat ini Gladis sudah berada dikediaman Misya.
''Dirumah sebesar ini kamu gk takut tinggal sendiri ?'' tanya Gladis, yang melihat-lihat apartemen milik Misya , hampir sama lebarnya dengan rumah miliknya.
''Udah biasa, terkadang terasa sepi juga sih, tapi kan sekarang ada kamu,'' ucap Misya sambil tersenyum.
Misya merasa cocok bila berbicara dengan Gladis, baginya Gladis adalah wanita yang baik, dan mudah bergaul.
''Dis, ini kamar kamu, dan yang itu kamarku.'' ucap Misya sambil memberitahu kamar yang akan ditempati oleh Gladis.
''Terimakasih banyak Mba atas tumpangannya. ucap Gladis tulus.
''Santai aja lagi, oya tapi jangan panggil Mba dong! panggil Misya aja, kayaknya umur kita gk beda jauh.'' ucap Misya
''Iya Misya baiklah, sekali lagi terimakasih atas bantuannya.'' ucapnya lagi.
''Iya sama-sama.''
Kalau boleh tau umur kamu berapa sih ?'' tanya Misya.
''Aku sekarang berusia 19thn.'' terang Gladis.
''Oh kalau aku 21 thn.'' terang Misya.
Ditempat lain..
''Bisma hari ini sepertinya malam ini aku akan pulang lebih awal, soalnya papa menyuruhku untuk datang kekantornya.'' terang Alex.
''Ok bro, santai aja gue pasti akan handle semuanya,'' jelas Bisma.
''Yaudah terimakasih sebelumnya, dan kalau ada apa-apa telpon aku!'' ucap Alex.
''Siip,'' jelas Bisma sambil mengangkat jempolnya.
Kembali kepada Gladis dan Misya.
'' Oya Dis, gimana kalau malam ini kita, pergi ke'cafe teman aku, makanannya enak-enak lho, disana juga sering diadakan live musik.'' terang Misya.
''Boleh, yaudah kalau gitu aku siap-siap dulu ya,'' ucap Gladis.
''Ok, aku juga mau siap-siap.'' ucap Misya sambil berlalu kembali kekamarnya.
Satu jam kemudian...
Kini Gladis telah bersiap, ia menggunakan pakaian simple, yaitu celana jeans, dengan atasan tanktop berwarna hitam, dipadukan dengan cardigan, yang membuatnya terlihat manis.
Sedangkan Misya menggunakan drees lengan pendek, dibawah lutut yang membuatnya terlihat lebih peminim.
''Yuk Dis,,'' ajak Misya.
***
Alex kini sedang mengendarai mobil miliknya,Setelah tadi ia menemui papanya dikantor.
Seperti biasa, Jonathan papanya Alex selalu menyuruhnya untuk ikut andil dalam mengurus usaha sang kakek, namun Alex sama sekali tidak tertarik, ia lebih suka mengelola cafe miliknya , dari pada harus dipusingkan dalam tumpukan kertas.
***
Karna Mobil Misya sedang dalam perbaikan, maka mereka harus menggunakan Taxi untuk sampai di cafe milik Alex.
Saat ini mobil yang mereka tumpangi sama-sama sedang berhenti dilampu merah.
Sambil menunggu lampu berubah warna hijau Misya memilih mendengarkan lagu kesukaannya dari handset, lalu tiba-tiba ia memakaikan sebelah handset miliknya pada Gladis.
"Enak kan lagunya?" ucap Misya, yang diangguki oleh Gladis, kedua gadis itu asyik mendengarkan lagu yang diputar oleh Misya melalui handpone miliknya.
Diseberang jalan terlihat Alex sedang menunggu lampu merah dengan sangat bosan.
"Lama sekali lampunya berubah hijau." gerutunya.
Saat Alex melihat-lihat kendaraan lain tak sengaja matanya menangkap sosok yang selama ini dia cari-cari.
Walaupun sedikit jauh,namun Alex yakin itu dia.
"Sasa,," gumamnya, alex mengucek matanya sekali lagi, kalau-kalau ia salah orang.
"Sasa.." panggil Alex, dari sebrang,, namun karna handset yang digunakan gadis itu, dan jarak yang bersebrangan tidak bisa membuat teriakan Alex terdengar olehnya.
Namun saat Alex hendak turun dari mobilnya tiba-tiba lampu sudah berubah warna hijau.
Tin..tin..tin..
Kendaraan dibelakang Alex terus membunyikan klakson, membuat Alex mengurungkan niat nya untuk keluar.
"Shiit," umpat Alex saat Taxi yang ditumpangi oleh Gladis sudah melaju.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 177 Episodes
Comments