+++
Arc 1 : The Births of The Ender.
Bab 4 : Ardanium's Tale Online.
+++
Pukul 15:30, 21 Oktober 2127.
Treeeng! Treeeng! Treeeng!
Tiga kali alarm sekolah berbunyi, menandakan waktu belajar mengajar di sekolah menengah atas Bintang Nusa ini berakhir. Para siswa dan siswi pun mulai mengemas perlengkapan mereka, begitu pula para guru yang mulai meninggalkan ruang kelas.
“Hey, Putra. Apa kau bebas hari ini?”
“Memangnya kenapa, Andre?”
“Kalau kau bebas, hari ini aku mau minta bantuanmu.”
“Bantuan apa?”
“Ah, itu...” Andre terlihat ragu mengatakannya.
Andre adalah salah satu teman sekelas Putra. Mereka berdua juga satu kelas tahun lalu. Keduanya tak bisa dikatakan teman dekat apalagi sahabat. Namun keduanya dalam hubungan baik sebagai teman satu kelas. Komunikasi di antara mereka pun berjalan lancar.
“Begini...”
Andre lebih mendekat pada Putra dan mulai berbisik.
“Aku mau minta saran mendekati seorang gadis.”
Setelah berkata begitu, Andre segera menjauh lagi. Putra terlihat berpikir sebentar lalu bertanya,
“Boleh kutahu kenapa kau minta saran padaku?”
“Ah, kau kan dekat dengan banyak gadis. Jadi, kurasa kau tahu cara mendekati seorang gadis. Benar, kan?”
“Maaf tapi kau salah.”
“Eh? Kenapa salah?”
“Sekali lagi maaf, bukan bermaksud pamer tapi ini kenyataannya. Aku terlihat dekat dengan banyak gadis, tapi apa kau pernah melihat lebih dekat? Aku tak dekat dengan mereka, mereka saja yang terus mendekatiku. Tak pernah aku berusaha mendekati mereka.”
“Ah, itu...” Andre sedikit berpikir dan mau mengatakan sesuatu tapi...
“Hey yo! Kalian berdua sedang mengobrol apa, hah? Kelihatannya serius sekali!” Esa ikut dalam perbincangan.
“Nah! Bagaimana kalau kau coba minta saran pada makhluk ini? Sepertinya ia lebih tepat untuk kau tanyai.” Ucap Putra pada Andre sambil menunjuk Esa.
“Hohoh... Memangnya mau minta saran apa?” Esa bertanya pada Andre.
“Aku pulang duluan.” Ucap Putra sambil meninggalkan kedua teman sekelasnya itu.
Ketika Putra baru keluar kelas.
“Hey, Putra. Kau mau pulang?” tanya seorang gadis.
“Aku tidak langsung pulang, mau ke tempat lain dahulu.”
“Memangnya mau ke mana?”
Putra menyebutkan tempat tujuannya, lalu si gadis lanjut berkata...
“Wah? Kebetulan! Aku mau ke tempat lain sebenarnya, tapi itu satu arah. Bagaimana kalau kita jalan bersama?”
“Ah, ya. Aku tidak keberatan.”
Selama perjalanan Putra ke gerbang sekolah dari kelasnya. Ada beberapa gadis lagi yang menegurnya. Dan pada akhirnya, termasuk gadis yang pertama tadi, ada empat gadis yang keluar dari sekolah bersama Putra. Semua memakai alasan yang sama, yakni menuju ke suatu tempat yang kebetulan arahnya sama dengan Putra.
Putra membiarkan mereka berjalan bersamanya, meski ia tahu alasan asli semua gadis itu hanya lah ingin jalan bersamanya.
Sementara itu, tak jauh dari gerbang sekolah.
“Wah, Kak Putra itu hebat sekali, ya? Menggandeng empat gadis sekaligus!”
“Iya, aku ingin jadi muridnya! Apa bisa, ya?”
“Sepertinya itu ide yang bagus! Kudengar ia tak sulit didekati meski oleh lelaki, kalau hanya untuk berteman. Kita coba mulai besok!”
“Ah, benar! Ayo kita coba jadi muridnya!”
Percakapan itu terjadi antara dua orang siswa adik kelas Putra.
Putra memang punya pesona yang mampu menarik perhatian orang lain, baik lelaki atau pun perempuan. Ia bisa dengan mudah membuat seorang gadis jatuh hati dengan sikap dan nada bicaranya. Ia juga bisa dengan mudah memukau sesama lelaki, terutama mereka yang lebih muda.
Perbincangan paling umum tentang Putra di kalangan lelaki, terutama adik kelasnya adalah masalah Putra yang selalu saja pulang sekolah bersama beberapa gadis. Kadang hanya siswi dari satu angkatan, kadang ada adik kelas, dan bahkan kadang ada kakak kelasnya. Dan terlihat kalau semua gadis ini menaruh perhatian khusus pada Putra.
Para adik kelas lelaki pun banyak yang mulai mengidolakannya dan berharap bisa menjadi seperti dirinya.
Bukan hanya adik kelas, mereka para lelaki yang satu angkatan, kakak kelas, bahkan para guru bujang juga ingin tahu rahasia Putra bisa melakukannya. Mereka selalu berpikir kalau Putra melakukan sesuatu yang khusus untuk mencapainya. Tapi pada kenyataannya, Putra tak pernah melakukan suatu hal khusus. Itu semua bergantung pada karismanya saja.
Mereka tak ada satu pun yang sadar, kalau sebenarnya Putra tak menyukai situasi ini. Karena meski sudah berpisah dalam waktu lama, ia masih mengharapkan pertemuan kembali dengan kekasih hatinya yang telah lama menghilang itu. Ia tak ingin dilihat sebagai playboy, saat suatu hari bisa bertemu lagi dengan pujaan hatinya itu.
.
.
.
Putra tiba di sebuah toko yang menjual beragam perangkat hiburan, ia sudah berpisah dengan keempat gadis yang tadi bersamanya. Ia kini sedang melihat isi dari sebuah rak.
“Ada yang bisa dibantu, Kak?” tanya seorang pramuniaga toko.
“Aku baru pertama kali mau coba main FDVR. Aku bingung mau pilih apa?”
“Apa kakak sudah terpikirkan, setidaknya yang bergenre apa?”
“Aku tidak tahu, tapi yang penting ada petualangannya. Tentu dengan latar dunia yang menarik.”
“Kalau begitu, kakak bisa memilih yang bergenre petualangan. Biasanya punya tujuan mencari harta karun, atau memang hanya melakukan eksplorasi dunia virtualnya.
Bisa juga coba genre permainan peran masif multi-pemain. Ada lebih banyak tujuan yang bisa kakak pilih. Seperti melakukan petualangan saja, berburu monster, atau menjadi apa pun.”
“Hm... sepertinya tawaran yang kedua lebih menarik. Aku mau yang genre itu saja.”
“Baiklah, kalau kakak mau genre itu. Saya kebetulan ada rekomendasi pribadi. Mari ikut saya.”
Si pramuniaga mengajak Putra ke rak lain. Di sana ada banyak kotak kecil yang isinya adalah paket program untuk memasang permainan FDVR di Dream Diver.
“Ini, kak. Namanya Ardanium’s Tale Online. Saat ini, untuk genre yang sama, permainan ini sedang menempati posisi kesembilan paling diminati di dunia. Padahal baru diluncurkan kurang dari tiga tahun yang lalu. Sementara permainan lain pada genre ini, biasanya butuh waktu lima sampai tujuh tahun untuk mencapai posisi itu.”
“Bisa jelaskan lagi lebih detail? Ya, tidak terlalu detail juga tidak apa-apa.”
“Baiklah, jadi begini...” si pramuniaga mulai menjelaskan tentang permainan yang direkomendasikannya itu.
Ardanium’s Tale Online, adalah sebuah permainan peran masif multi-pemain daring atau yang lebih sering disebut masively multi-player online role playing game (MMORPG). Yang diluncurkan oleh sebuah perusahaan bernama Megasolus. Perusahaan yang terlahir dari kerja sama antar para pengusaha dan pecinta permainan FDVR dari Nusantara Raya, Asia Timur, dan Amerika Serikat.
Diluncurkan kurang dari tiga tahun yang lalu, Ardanium’s Tale Online langsung terkenal hanya dalam waktu setengah tahun saja. Terutama di tiga negara yang barusan disebutkan. Dan pada tahun keduanya, permainan ini mulai terkenal di seluruh dunia.
Ardanium’s Tale Online sebenarnya sekilas hanya terlihat menawarkan sebuah MMORPG standar. Bahkan banyak kekurangannya jika dibandingkan dengan MMORPG lainnya di zaman ini. Seperti pemain yang tak bisa memilih ras karakter, dan hanya bisa menjadi manusia di dalam dunia virtual. Lalu luas total peta dunia virtualnya yang hanya sekitar delapan juta kilometer per segi lebih sedikit. Sedangkan peta MMORPG lainnya, minimal memiliki luas sekitar dua puluh juta kilometer per segi.
Namun, Ardanium’s Tale Online tetap bisa bersaing karena mereka memiliki sebuah fitur yang tak dimiliki MMORPG lain. Yang mana fitur ini membuat dunia virtual Ardanium’s Tale Online benar-benar terasa nyata.
Dan fitur itu adalah...
.
.
.
Bersambung...
Terima kasih sudah mampir....
Tolong jangan lupa Like dan Komentarnya, ya...
Sekalian juga masukan kisah ini ke daftar Favorite-mu!
Dan, kalau ada boleh lah bersedekah Vote...
Salam sejahtera untuk semua...
Sampai jumpa di bab berikutnya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Rijal Saputra
itu bukan rahasia umum lagi bukan? itu karena good looking, ya kalo lu good looking pasti cewe² langsung pada kepincut
2022-04-16
1
Triemas Putra
para guru bujanggg astagaa humorku pecah wkwkwkkwkw
2022-02-14
1
Cordius Satya
hmm, iri sama worldbuilding yang sebagus ini. Tahu alasan kenapa Relife cuma satu2nya game di novelku? karena sudah terlanjur wkwkwkwkwk
2022-02-02
3